GATRA

By Bulanydwn

134K 7.5K 538

Gatra Bayu Sadewa, adalah CEO muda yang berusia 25 tahun. Gatra yang masih betah menyendiri, dengan alasan me... More

PROLOG
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38 (END)
EPILOG
📖CAST GATRA📖
INFO!
VOTE COVER!!!

PART 1

7.3K 428 56
By Bulanydwn

HAPPY READING 📖
_
_
_

Hari ini Sandra dan keluarganya menghadiri acara peresmian Sadewa's Hotel. Sandra mengenakan dress selutut berwarna maroon dan flat shoes yang senada. Rambut panjang yang dia gerai menutupi lehernya yang menggoda, terkesan 'seksi'. Sandra mengikuti orang tuanya menemui pemilik acara yang berada di salah satu meja.

"Selamat Pak Hendra atas peresmian hotel baru milik anda, semoga berjalan dengan sukses," ucap papa memberikan doa lalu menyalami orang yang papa nya panggil Hendra, lalu wanita disebelahnya kemudian seorang pria dan terakhir wanita muda yang kelihatannya adalah anak dari pemilik acara ini. Bela, mama nya Sandra juga menyalami mereka semua di ikuti oleh Sandra.

Saat bersalaman dengan pria muda itu tubuh Sandra terasa seperti tersengat listrik, jantungnya berdetak dengan cepat dan paru-parunya seakan berhenti memompa oksigen.

Sandra butuh pasokan oksigen sekarang juga!

Ya Tuhan pria di depannya ini sangat tampan dan terlihat dewasa namun sayang pria itu tidak membalas senyumannya. Sandra menunduk merutuki kebodohannya karena memuja pria tadi yang nyatanya sama sekali tidak meliriknya. Sandra kecewa.

"Terima kasih Pak Bagas sudah mau meluangkan waktunya untuk menghadiri acara kami," jawab pak Hendra.

"Sama-sama, Pak. Kalau begitu kami permisi dahulu., kata papa lalu pergi setelah mendapatkan jawaban. Kami pergi ke tempat makan, ini yang paling aku suka saat menghadiri acara, makan horeeeeeee!.

Sandra berjalan ke arah meja yang terdapat minuman dan juga kue. Lalu ada orang yang datang di sampingnya mengambil minuman juga, ternyata orang itu adalah pria tampan yang tadi ia puji-puji.

Muka Sandra terlihat memerah mengingat pemikiran bodohnya tadi. Lalu Sandra terkejut saat pria itu menepuk pundaknya.

"Gantian boleh? Saya ingin mengambil kue yang ada didepan kamu," ucap pria itu dengan suara berat tapi lembut. Sandra mengangguk lalu bergeser untuk memberikan tempat pada pria itu.

Sandra masih meneliti wajah pria itu, dia tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak berbuat itu. Ini sungguh memalukan tapi Sandra benar-benar tidak bisa melewatkan kesempatan ini, menatapnya dari jarak yang cukup dekat, dapat mencium wangi parfum milik pria di depannya ini.

Mungkin bagi sebagian orang, Sandra adalah wanita yang sangat beruntung bisa berdiri dihadapannya pria itu. Bagaimana tidak, mereka yang berhadapan langsung dengan Gatra akan mendapatkan tatapan tajam dari pria itu jika sudah seperti itu maka mereka akan memilih langsung pergi dari hadapan Gatra.

Gatra yang tidak pernah berbicara halus dengan orang lain kini melakukannya dengan Sandra.

"Kenapa?" Gatra melayangkan pertanyaan itu pada Sandra. Karena dari sudut matanya dia bisa melihat bahwa gadis di sampingnya itu terus menatapnya membuat Gatra menjadi penasaran dengan apa yang sedang dipikirkan gadis itu.

Sandra masih belum menyadari bahwa orang yang ia tatap kembali menatapnya. Melihat itu kening Gatra berkerut lalu menepuk pundak gadis itu yang membuat Sandra terkejut dan menjerit kecil. Sandra terkejut karena dia sudah tertangkap basah memperhatikan pria itu. Sandra gugup tidak tau akan mengatakan apa jadi dia hanya diam saja.

"Kenapa? Apa kamu sedang sakit?" tebak Gatra.

"Ti-tidak saya ha-hanya sedang melihat makanan di sana, ah iya itu," ucap Sandra gugup dan segera menunduk. Dia merutuki jawaban spontan yang keluar dari mulutnya. Sudut bibir Gatra berkedut ingin menertawakan gadis di hadapannya ini namun ia tahan tidak ingin merusak wibawanya di hadapan banyak orang. Mungkin lain kali, lain kali? Apakah ia akan bertemu gadis itu lagi, entahlah semoga iya.

"Tidak usah seperti itu, kalau kamu ingin tertawa ya tertawa saja tidak ada yang melarang," tukas Sandra pelan tapi dari mimik wajahnya terlihat bahwa ia sangat kesal.

Gatra tertegun melihat ekspresi gadis itu, manis, ya manis. Sepertinya Gatra sudah memiliki pilihan hati, tapi dia belum sepenuhnya percaya terhadap perasaannya sekarang, bisa saja perasaan itu muncul karena ia hanya penasaran dengan gadis ini. Siapa namanya? Gatra bahkan belum tau.

"Tidak. Siapa namamu?" tanya Gatra.

"Kenapa?" Gatra menghela nafas berat, dia sangat tidak suka apabila ia sedang bertanya lalu di jawab dengan pertanyaan kembali.

"Jawab saja!" tukas Gatra. Sandra mengernyitkan dahinya apakah ia membuat kesalahan hingga membuat pria di hadapannya berbicara ketus padanya.

"Sandra, nama saya Sandra," setelah menjawab pertanyaan tersebut Sandra berbalik arah lalu berjalan menemui orang tuanya.

Sejak tadi ia sudah di tunggu mereka karena hari sudah semakin larut jadi mereka memutuskan untuk pulang dan ternyata orang tuanya sudah berpamitan kepada pak Hendra selaku pemilik acara.

Didalam mobil Sandra masih memikirkan kejadian tadi, dia belum bisa berhenti memikirkannya, entahlah padahal sudah beberapa kali ia coba mengalihkan pikirannya tapi tetap saja tidak bisa. Sandra lupa bertanya siap nama pria itu, memikirkan itu membuat dahi Sandra lagi-lagi berkerut. Bela, Mamanya Sandra ikut mengerutkan dahi saat melihat ekspresi anaknya yang terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu yang sangat penting.

"Kenapa sayang? Kamu lagi mikirin apa sampai dahi kamu berkerut?" tanya Bela.

"Eh gak mikirin apa-apa kok, Ma," jawab Sandra gugup. Bela tersenyum saat mengetahui tanda-tanda bahwa anaknya ini sedang berbohong. Gugup.

"Ada yang mau kamu tanyain? Kalau iya tanya aja sama Mama atau Papa, barangkali kami mengetahui jawaban yang kamu mau," tawar Bela sambil melirik suaminya yang sedang fokus menyetir.

"Itu-tadi Sandra ke-eh, itu Sandra mau tanya tadi waktu kita salaman sama yang punya acara, kan ada cowok yang disamping Pak Hendra. Nah namanya siapa, Ma?" tanya Sandra sesekali meringis saat ia salah mengucapkan kata.

"Kenapa nanya namanya kamu suka sama anaknya Pak Hendra?" tanya papanya Sandra yang sesekali mendengarkan percakapan antara ibu dan anak itu.

"Ihh, enggak kok, Pa cuma tanya aja," sahut Sandra dengan cepat. Ia sungguh sangat malu apalagi mamanya kini sedang menahan tawa melihat anaknya blushing.

"Kalau kamu suka juga enggak apa-apa kok, San. Malah Mama setuju banget apalagi anaknya Pak Hendra itu orangnya sopan, kalem, gak aneh-aneh, terus masih muda udah jadi CEO diperusahaannya sendiri. Satu lagi poin tambahan, ganteng. Mama langsung restuin kamu kalau nikah sama dia," jelas Bela panjang lebar.

Bagas yang melihat istrinya sangat antusias saat menceritakan Gatra hanya memutar bola matanya, sudah tidak heran. Sandra yang masih belum mendapatkan jawaban yang menjadi permasalahan menatap papanya lalu bertanya lagi siapa nama anak pak Hendra.

"Namanya Gatra Bayu Sadewa. Udah puas?" kata Bagas sambil tertawa geli.

Sandra memajukan bibirnya tanda bahwa ia tidak suka di tertawakan. Sandra kembali melayangkan pertanyaan kepada orang tuanya, berapa usia Gatra.

"Dia baru berusia dua puluh lima tahun. Masih muda sudah bisa mengendalikan perusahaan sendiri, Mama bangga sama Gatra walaupun bukan siapa-siapa Mama. Apalagi kalau jadi mantu, bangga banget deh," kata Bela sambil melirik Sandra. Kode keras.

"Apaan sih, Ma. Sandra kan masih sekolah," terangnya.

"Kan udah kelas dua belas jadi gak papa dong kalau kamu udah mikirin pasangan."

"Pa.... Mama tuh," rengek Sandra.

"Ma... Biarkan Sandra memilih pasangannya sendiri," akhirnya Bagas menengahi perdebatan istri dan anaknya jika tidak akan menjadi pertengkaran hebat.

– TBC –

– GATRA –
by Bulanydwn.

Continue Reading

You'll Also Like

4.4K 1.6K 41
JANGAN LUPA DI FOLLOW GUYS Dunia kenapa begitu kejam? Dan Tuhan kenapa kau menghidupkan gadis malang seperti dia?_Alfian Arganamahendra Aku memang bu...
187K 7.9K 89
[FOLLOW SEBELUM BACA] Kalau cinta jangan maksa! Mungkin, kalimat itulah yang harusnya dia ucapkan terus-menerus kepada seorang cowok yang ditemuinya...
16.9M 750K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
1.2M 33.5K 37
- - - - - - - Seorang cewek yang memiliki paras cantik, dan memiliki sifat ceria dipertemukan dengan seorang cowok tampan yang memiliki sifat dingin...