YOONGI'S LOVE SCENARIO || MYG...

By RanEsta13

45.6K 9.2K 24K

Hal-hal konyol yang aku lakukan itu bukan karena aku menyukaimu. JANGAN GEER! Aku hanya mendalami peranku. J... More

1. YLS
2. YLS
3. YLS
4. YLS
5. YLS
6. YLS
7. YLS
8. YLS
9. YLS
10. YLS
11. YLS
12. YLS
13. YLS
14. YLS
15. YLS
16. YLS
17. YLS
18. YLS
19. YLS
20. YLS
21. YLS
22. YLS
23. YLS
24. YLS
26. YLS
27. YLS
28. YLS
29. YLS
30. YLS
31. YLS
32. YLS
33. YLS
34. YLS
35. YLS
cerita suga terbaru

25 YLS

1.1K 205 539
By RanEsta13

Yoora pikir, Yoongi itu pemuda yang cukup licik. Bagaimana bisa dia menyatakan cinta sesaat setelah dia menciumnya dengan begitu rupa? Dan bodohnya, seakan terhipnotis, kepala Yoora manggut-manggut saja menerima.

Ah, Yoora bahkan tidak tahu seberapa merah kedua bongkah pipinya kala dia memasuki rumah sementara Woobin menatapnya penuh curiga.

"Noona kenapa senyum-senyum seperti itu?" tanyanya sambil memicingkan mata. "Yoongi hyung sudah pulang?"

"Ya."

"Kenapa kau menyentuh bibirmu terus? Apa hyung menciummu Noona?" tuduhnya dengan mata menilik penuh telisik. Woo Bin itu anak yang terlalu blak-blakan, aduh.

Bagaimana cara Yoora mengelak jika apa yang Woobin katakan itu seratus persen benar? Barang kali cara yang paling ampuh adalah mengulum senyum dan memilih langsung ke kamar tanpa menjawab.

Dalam degup anomali dengan kroma merah muda yang masih menyisakan desir, Yoora mulai membersihkan wajah dan terkikik geli kala jari-jemarinya menyentuh bibir yang terlihat membengkak.

Ya ampun kenapa sensasi bibir Yoongi masih terasa?

Sebutlah keduanya budak cinta baru. Yoora bahkan tidak bisa berhenti tersenyum saat dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Terlebih sebuah pesan manis kini terlihat pada layar ponselnya.

Kim Yoongi
Ra-ya, aku sudah sampai rumah, dan tahu tidak? Aku sudah merindukanmu lagi.

"Nado nado nado," jawab Yoora seraya menyebunyikan wajahnya di balik bantal."

Senyum masih mengembang dengan jari-jemari mengetikkan sesuatu kala sebuah ketukan terdengar di pintu.

Itu Woobin yang kini menyembulkan kepala di balik pintu.

"Noona, aku ingin ngobrol denganmu, bolehkan?"

"Tentu saja, ayo kemari!" jawab Yoora menepuk tempat kosong di sebelahnya.

Sebutlah Woobin memang adik tiri Yoora, tetapi hubungan mereka begitu dekat layaknya saudara kandung. Omong kosong dengan perkataannya pada setiap orang kala dia ingin menikahi Yoora kalau sudah besar nanti. Menurut gadis itu, Woobin hanya cemburu dan tidak mau perhatian padanya terbagi. Kedua kakak beradik itu menghabiskan malam dengan mengobrol dan tertawa hingga ketiduran.

Hari berganti, pagi buta Yoora sudah diajak sang ibu ke pasar tradisional. Keluarganya akan pulang ke Busan nanti sore. Sudah kebiasaan keluarga, mereka akan menghabiskan satu hari dengan memasak dan makan bersama di rooftop.

Sekitar dua jam waktu yang Yoora dan sang ibu habiskan di pasar untuk membeli bahan makanan. Yoora harus kembali tersenyum dan berdecak kagum kala tungkainya menjejak rumah, dia disambut senyuman Yoongi yang saat itu sedang mengobrol seru dengan sang ayah. Dulu Yoora pikir pemuda itu orang yang dingin, kenyataannnya dia begitu mudah bergaul dengan keluarganya.

Yoongi mendekat dan segera menyahut tas belanjaan yang Yoora bawa dengan tangannya yang sehat.

"Kenapa tadi malam tidak membalas pesanku? Aku khawatir kau sakit." bisiknya lembut.

"Mian, kemarin tidak sempat kubalas karena Woobin datang ke kamarku."

"Dia pasti menginterogasimu, ya?"

"Dia hanya rindu Noona-nya yang sudah direbut." Kekeh Yoora.

"Direbut oleh pemuda tampan di hadapanmu ini kan?" jawab Yoongi. "Eomma titip salam untukmu, dan alasanku kemari selain rindu padamu, yaitu untuk memberikan ini pada Paman," imbuhnya menunjuk tas karton tebal yang ada di meja, dia membawanya dan menyerahkan pada Donggun yang sedang menyiapkan pembakaran untuk barbeque

"Aigo, aku memang membutuhkan ini, terima kasih calon menantu," seru Donggun senang sambil mengeluarkan sebuah kotak,  isinya vitamin yang berbahan dasar ginseng yang sangat mahal, Yoongi yang mendengar dirinya disebut calon menantu tertawa begitu bahagia, sedangkan Woobin yang sedang membakar arang hanya mendengkus sebal.

"Bin-ah ayo bantu Noona di dapur," ajak Yoora.

"Baik, Noona."

Yoongi yang mendengar ajakan Yoora pada Woobin langsung berdiri mengikuti. Melihat Yoora memandangnya dia langsung berkata, "Kau belum tau ya kalau aku jago masak?"

"Benarkah?" tanya Yoora tercengang, terus terang gadis itu memang baru mengetahuinya.

"Bibi, mau masak apa?" tanya Yoongi pada Eunsol--ibu Yoora.

"Aku akan memasak Kimchi Jjigae."

"Ah, kebetulan itu keahlianku," ucap Yoongi santai

"Tanganmu kan masih sakit lebih baik menyiapkan pembakaran saja dengan Appa kalau ingin membantu."

"Aku ingin membantu di dapur, Ra-ya bisa membantuku menyiapkan bahannya, biar aku yang meraciknya."

"Kau yakin?" ucap Yoora ragu.

"Percayalah pada pacar tampanmu ini," Mengedipkan sebelah mata diikuti kekehan Yoora bahkan ingin memasukkan karung kekasihnya itu.  

Keluarga Yoora sibuk menata meja dan membakar daging di rooftop, sedangkan dia dan Yoongi sibuk memasak Kimchi Jjigae di dapur. Yoora menyiapkan semua bahan dan Yoongi yang membumbui semuanya, dengan cekatan dia mengaduk dan memasukkan bumbu dengan satu tangannya, sesekali mengoreksi rasa, sampai akhirnya dia tersenyum puas dengan hasilnya.

"Cobalah," ucapnya menyendokkan kuah Kimchi Jjigae dan menyuapi Yoora, dan benar saja rasanya memang enak sekali.

"Ya ampun enak sekali."

"Apa aku bilang, aku jago masak kan? Makin cinta padaku tidak?"
Yoora hanya mengerlingkan mata, geli.

"Kalau anak kecil sudah berkelakuan baik kan suka dapat hadiah, aku juga mau hadiah karena sudah memasak dengan enak."

"Mwo? Mau hadiah?"

Yoongi menganguk sambil meletakkan telunjuknya di bibir.

Aku membelalak. "Nanti ada yang lihat."

"Mereka di atas."

Yoongi menutup matanya dan mengerucutkan bibirnya menunggu sang gadis mengecupnya, saat tiba-tiba Woobin batuk dengan sangat keras membuat Yoora terlonjak kaget dan menjatuhkan sendok yang sedang dia pegang.

"Kalau sudah selesai lebih baik makanannya dibawa ke atas!" ucapnya ketus.

"Ngomong-ngomong Noona, terima kasih kemarin mau mendengarkan curhatanku, kita bahkan sampai tertidur bersama."

"Sama-sama Woobin, kita kan memang sudah lama sekali tidak bertemu."

"Kau bahkan masih terlihat cantik ketika tertidur," imbuhnya sambil berlalu kembali ke atas.

Aku hanya menggeleng sambil tertawa mendengar ucapan Woo Bin, sementara Yoongi terlihat menegang karena marah.

"Kau tidur dengannya?" Bisiknya tajam.

"Kami ketiduran, dia itu kan adikku."

"Tepatnya adik yang ingin menikahi kakak tirinya." Dengkus Yoongi sebal. "Kau tidak tahu ya kalau dia itu anak kecil mesum."

Yoora hanya bisa tertawa mendengar ucapan Yoongi. "Kau cemburu, ya?"

"Tentu saja aku cemburu, tadi malam dia bilang setuju aku jadi pacarmu, tapi sekarang dia malah seperti itu lagi, mau bersaing denganku rupanya dia."

"Ssstt sudah jangan marah-marah, ayo kita bawa Kimchi-nya," ucap Yoora sambil mengecup pipi Yoongi, dan sontak wajah pucat itu bersemu merah sambil tersenyum salah tingkah.

Hahaha aku tahu kelemahannya.

Kami menghabiskan makan siang dengan gembira, hampir semua mengakui kelezatan Kimchi Jjigae buatan Yoongi, kecuali Woobin. Dia berusaha sekeras mungkin untuk menampilkan wajah datar dan tidak suka saat masakan Yoongi masuk ke dalam mulutnya, saat yang lain menambah porsi dia bahkan bertahan dengan Samgyeopsal-nya. Sungguh lucu, karena saat sisa Kimchi Jjigae itu dia simpan ke dapur, Yoora melihatnya menyendokkan besar-besar kimchi tersebut ke dalam mulutnya sambil tersenyum puas.

Sikap Woo Bin itu persis seperti Yoongi.

Rupanya, Donggun dan Yoongi itu cocok, mereka bisa mengobrol apa pun, dari obrolan tentang olahraga sampai otomotif. Yoora perhatikan hanya Woobin yang tidak senang dengan kehadiran Yoongi, dia terus mendelik, tetapi aku tahu yang sebenarnya, dia itu sedang menjadikan Yoongi sebagai panutan, hanya saja gengsinya terlalu tinggi hingga tidak mau mengakuinya.

Sore hari saatnya keluarga Yoora pulang. Yoongi bersikeras ingin mengantar mereka ke bandara. Kali ini supirnya membawa mobil yang lebih besar daripada kemarin, dan tetap saja itu mobil mewah hingga lagi-lagi WooBin menampilkan wajah yang datar untuk menyembunyikan kekagumannya.

Yoora berpelukan dengan Donggun, seperti biasa pria patuh baya itu yang biasanya ceria akan menangis sesenggukan kalau berpisah dengan anak gadis kesayanganny. "Jaga dirimu baik-baik Ra-ya, Appa tidak mau mendengar anak gadis Appa celaka lagi."

"Baik, Appa juga sehat-sehat, ya?"

Gadis itu juga berpelukan dengan Eunsol, Wanita itu begitu lembut dan cantik, hampir mirip seperti ibu kandung Yoora, dan dia juga menyayanginya.

Kini giliran Woobin memeluk Yoor erat. "Noona apa aku gagal menikahi Noona karena ada Hyung?" tanyanya sambil mendelik pada Yoongi yang saat ini sedang mengobrol dengan Donggun.

"Kalau kau sudah besar pasti akan banyak gadis yang mengantri, kau ini sangat tampan Bin-ah." Woo Bin hanya mengedikkan bahu lemah.

"Pokoknya kalau Yoongi hyung bisa, aku pun harus bisa." Gumamnya, Yoora mengernyit, tak mengerti apa yang sang adik ucapkan, tetapi tiba-tiba saja dia mengecup bibir Yoora, dan langsung berlari ke gerbang keberangkatan.

Kaget dengan apa yang terjadi, Yoora hanya bisa mengerjap sambil mematung. Sementara Yoongi dengan sangat murka berteriak.

"YAA! Woobin-ah!!!" 

.
.
.
Astaga ngerevisi ini cerita sesuatu banget. Ga dirombak abis sih cuman ganti pov doang jd ya kalo masih kacau monmaap ya.

Hahahahaha semoga terhibur sama kelakuan Woo Bin.

Btw sungguh ya bikin satu part itu susah, kalo mau stay misterius gpp cuman boleh dong di share ke temen2nya suruh baca kalo suka sama cerita ini hihi.

Published 1-2-2020
Repub 5921

Continue Reading

You'll Also Like

93.7K 14.3K 19
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
339K 28.2K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
1M 86.7K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
101K 9.8K 26
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...