Wanna Die (Complete)✓

By AnggraiMoris

10.6K 1.9K 478

"Karena mengenal mu, membuat tujuan hidup ku menjadi dua kalimat 'mencintai mu' dan 'memiliki mu'." ~Ethan Gr... More

Cast
1.Black Rose
2. Terror
3. Who is He?
4. Welcome
5. It's not Dream
6. Difficult Part
7. Hope
8. Not Friend's
9. I'm back
10. He change everything
11. He is Steve Alward
12. Jealous
13. Your Side
14. Tell me
15. Clue
17. The monster drama
18. Slowly
19. Micky Mouse or me?
20. Queen Sweta
21. Always be mine
22. About Dream
23. The victim
24. New Love
25. Don't disturb my girl
Bonus Pict
26. Sweet Couple
27. My Daddy
28. Darkness
29. Battle for her
30. Be Near
31. Hate and angry
32. He lose
33. Wanna die?
34. The Death Flower
35. New life
36. Without love
37. At my worst
38. Survive you
39. It's hard
40. Our girl

16. Hateness

167 36 4
By AnggraiMoris

Di ruang tamu atmosfer tiba-tiba lenyap diruangan itu. Menghempaskan udara disekitar mereka.

Ethan memandang sengit tamu tak diundang yang baru saja datang. Sedangkan yang ditatap hanya mampu membalas dengan tatapan yang tak terlalu mengintimidasi seakan bertanya apa yang salah dia ditatap seperti itu. Makhluk cantik ditengah mereka memperhatikan adu tatap yang terjadi di depannya bergantian.

"Khem.." Clara mencairkan suasana. Membuat dua pasang mata tertuju padanya.

"Apa yang membawa mu kemari Steve?"

Steve menyunggingkan senyumnya. Tangannya menunjukkan proposal.

"Aku sedang melihat kompleks ini. Dan ku lihat alamat mu berada disini jadi aku sekalian mampir. Tak apa kan?"

Clara mengangguk. "Ah tak apa."

"Tidak penting sekali." Ucap Ethan.

Steve meliriknya sekilas lalu kembali fokus pada Clara.

"Aku sedang mengembangkan beberapa resort disini. Dan aku harap kau bisa menjadi modelnya."

"Aku?"

"Dia tidak bisa. Clara sudah sibuk dengan pembuatan filmnya." Ethan menimpali.

"Kau itu bintang terkenal jadi sangat menguntungkan untuk resort ku,lagi pula kau tinggal diwilayah sini bukan? Sepertinya aku akan menjadikan mu bintang langganan ku. Kau tahu pemotretan sebelumnya sangat melebihi target."

Memang benar, Clara kali pertama menjadi model untuk produk kecantikan yang Steve kelola. Bukan hanya produknya laris memang tak sedikit pula yang meniru gaya Clara khususnya didalam fashion.

Ethan mengepalkan tangannya. Beraninya ada orang yang mengacuhkannya, dan berbicara seantusias itu pada kekasihnya. Dia tidak akan bersabar lagi saat ini.

"Bagaimana kalau kau melihat pembangunan resort ku?"

Tangan Ethan mulai menarik secangkir kopi. Entah isinya yang akan ia siramkan atau cangkir beling yang akan dia layangkankan kepada kepala Steve.

"Aku ada waktu ayo kita berangkat sekarang." Clara berseru semangat.

Belum sempat Ethan menyanggah, mereka berdua telah berdiri penuh gairah. Dengan amarah terpancing Ethan terpaksa mengikuti mereka.

Ethan mencekal tangan Clara sebelum menaiki mobil. "Kau duduk dibelakang bersama ku."

Clara menghela nafas sedang Steve telah duduk di kursi pengemudi. Clara segera masuk ke bagian belakang diikuti Ethan.
Tanpa mereka sadari seorang pria memperhatikan mobil mereka yang kian menjauh. Setelah mobil Steve tidak terlihat lagi barulah ia bergegas masuk ke mansion Clara. Jalannya santai tapi penuh kehati-hatian. Ia sudah hafal setiap sudut rumah ini, ia bahkan hafal dititik mana saja ketika jam seperti ini para penjaga berjaga. Akhirnya ia bisa masuk ke kamar Clara.

Sebelum mengobrak-abrik ia memperhatikan sedetail mungkin kamar itu agar ia bisa meminalisir waktu untuk mencari sesuatu yang ia inginkan.

Keberuntungan sedang berpihak kepadanya. Keberadaannya sangat pas untuk keadaan saat ini. Dirinya luput dari cctv tersembunyi yang dipasang Ethan khusus untuk memperhatikan Clara. Tentu saja! Karena pria itu sedang menemani Clara bukan?

*

Tak butuh waktu lama hanya lima belas menit mereka telah sampai. Clara berdecak kagum dari luar. Ia tak terlalu sering melewati bangunan itu karena proses pembangunannya sehingga Clara lebih memilih jalur lain jika bepergian. Ternyata pembangunan gedung itu telah selesai. Mirip bangunan yunani kuno, mewah dan ah Clara tak mampu berkata apa-apa lagi.

"Lihatlah. Aku menggabungkan kreativitas dari arsitektur berkelas dari lima benua." Steve memamerkan.

Benar saja, begitu masuk, mata Clara rasanya berat berkedip. Karya manusia yang mengagumkan. Kecuali Ethan yang tampak biasa saja dengan apa yang ia lihat. Dasar manusia es.



"Silahkan duduk." Mereka berhenti di lingkaran sofa yang berada tepat berhadapan dengan kolam renang. Air, lilin aromaterapy, Clara menyukainya. Dia berencana untuk kesini saat dirinya membutuhkan relaksasi.

"Ini impian ku Clara. Jika boleh bercerita dulu aku sering memimpikan untuk membuat istana super indah dan terobsesi dengan ratu yunani bernama ratu Sweta. Perempuan paling cantik di dunia tapi memiliki kesedihan dalam hidupnya karena cinta. Bahkan saat terluka pun ia begitu cantik."

"Wow. Aku baru mendengar itu. Ratu Sweta? Selamat kau mewujudkan impian mu."

Steve menggeleng. "Tidak, tidak sepenuhnya. Harus ada patung ratu Sweta disini. Karena itu hanya imajinasi ku saat kecil. Jadi kau yang akan menjadi sample dari ratu Sweta."

"Wow, kau membuat ku tersanjung."

Kini Clara mulai membenarkan perkataan yang sering ia dengar dari orang-orang yang mengatakan bahwa Steve adalah sosok yang royal, ramah tamah, hangat, suka tersenyum dan romantis. Dia pria sempurna sebenarnya.

"Sayang, kau sudah ada film yang harus kau garap. Aku jamin jika kau menyanggupi ini kau akan kualahan."

Ethan mengelus rambut Clara pelan berusaha membujuk dan menekan sungutan api yang ingin meledak didalam dirinya.

"Tidak Ethan, kali ini aku tertarik. Sangat tertarik."

Keras kepala! Entah Ethan harus bagaimana lagi.

"Aku akan mengambil minuman dulu. Kalian tunggu sebentar ok." Steve bangkit, ia sempat melemparkan senyumnya lagi sebelum berlalu.

Ethan tiba-tiba melingkarkan tangannya di bahu Clara. Mengecupi pundak dan area sekitar leher Clara.
"Hey hentikan apa yang kau lakukan? Bagaimana jika ada yang melihat." Sungut Clara emosi.

"Biar saja. Aku kesal pada mu."

Clara berusaha melepaskan diri, semakin dia berontak semakin Ethan bertubi-tubi melayangkan kecupannya.

Mereka tak tahu jika Steve masih ada disana. Berdiri dibalik jendela dengan tatapan sulit diartikan.

*

Pria itu membaringkan tubuhnya begitu saja dan bernafas lega. Ditariknya sebuah buku, mengamati betul-betul cover berwarna pink soft tersebut sebelum serius membacanya. Dimulai dari awal, hingga ia sampai dilembar terakhir dia menutup kembali buku itu.

"Tak ku sangka ternyata kau pelakunya..."

Rahangnya mengetat, jemarinya merusak sprei menjadi kusut.

"Akan ku buat perhitungan pada mu." Entah apa yang ia baca, Mike pria itu terlihat sangat marah.

*

Gugur dedaunan malam itu menambah kesan dingin yang bercampur menjadi satu di sekeliking seakan setiap waktu adalah cinta. Rasa ingin tahu Naina begitu tinggi pada pria bertopeng. Super hero bagi kebanyakan orang dan mungkin kali ini untuk hatinya.

Tom, nama yang tertulis di kertas persegi pemberian pria itu baru saja lepas dari genggamannya setelah sebelumnya memperhatikannya lama. Hujan telah reda petang itu membuat bibir Naina tertarik. Kakinya melangkah sendiri tanpa diperintah keluar melalui jendela.

Ia sedikit sedih karena hujan, sebab si Tom itu hanya akan muncul ketika rembulan mau menemaninya menumpas kejahatan.

Disinilah Naina berada, seperti orang bodoh. Menelisik semak-semak dilorong gelap. Begitu panjang untuk menemui cintanya malam ini. Cinta? Biarkan bulan menunjukkan dan memastikannya.

"Perasaan ku seperti terbang. Aku begitu bahagia " Naina memutar tubuhnya sambil merentangkan kedua tangannya. Rasanya seperti ia benar-benar menikmati hidup.

Walau Tom tak ada disampingnya, bagi Naina bulan sebagai wakilnya cukup menjadi saksi atas bunga-bunga ranum yang membuncah memenuhi perasaannya. Pernah bahagia? Pernah sangat berbahagia? Begitulah Naina sekarang.

Deg!

Begitu berbalik, pria disudut jalan berdiri dengan kostum hitamnya yang menjadi mengkilap karena temaramnya lentera langit malam itu.

Naina perlahan mendekat.

Begitu sampai di hadapan Tom, Naina ragu mengulurkan tangannya. Kata hati tidak akan salah. Pria itu datang menemui dirinya.

"Ku mohon, sekarang biarkan aku membuka topeng mu. Akan ku hafal wajah mu untuk diri ku. Biarkan aku mencintai mu dengan cara gila ku." Ucap Naina dalam hati.

Waktu seakan berhenti berputar. Sangat lamban namun pergerakan itu nyata. Jari lembut Naina membuka topeng Tom sedangkan si Tom tak bergerak sama sekali hingga penutup wajahnya berhasil Naina lepas.

Mata picing, hidung mancung, jangan lupakan rahang tegasnya. Tangannya tak tahan untuk tak menyusuri pahatan tuhan yang ia cintai sebelum mengenal nama dan tahu wajah aslinya. Tatapannya menyihirnya pada pandangan pertama, mata ajaib itu menguncinya terus menerus.

Naina memainkan telunjuknya dimulai dari dahi, hidung, dan berakhir dengan mengelus pipi Tom.

"Cut." William James telah memberi kode.

"Yuhuuuu. Hua.." Di ikuti suara ricuh nan histeris para penggemar baik dari penggemar Clara dan June. Mereka rela berada di lokasi shooting sampai tengah malam seperti ini. Bahkan ada spanduk bertuliskan 'Clara and June area.'
Tak sedikit yang menjadi penggemar mereka di film ini.

Ethan seperti biasa, duduk disebelah sang sutradara. Matanya terpejam tapi ia tak tidur, tangannya ia jadikan penyanggah kepalanya. Hanya dia dan Tuhan yang tahu apa yang ia rasakan dan pikirkan.

*

Clara telah selesai mengoleskan masker diwajahnya. Raut wajahnya kelelahan dan butuh asupan lebih untuk kulitnya. Merasa ada yang menuju kamarnya ia segera meloncat ke ranjang dan pura-pura tidur. Dia tahu itu sudah pasti Ethan.

Terdengar pintu terbuka dan ditutup kembali. Ranjangnya bergerak menandakan ada beban lain yang menindihnya.

"Don't make me angry."
Bisiknya ditelinga Clara.

Kemudian sebuah dekapan hangat Clara rasakan setelahnya.

"Jangan membuat ku marah. Jangan membuat ku tak tahan. Aku ingin membuat buta siapa pun yang melihat mu selain diri ku. Aku ingin memutuskan setiap anggota tubuh yang menyentuh mu selain aku."

"I will killed of them."

Akhirnya kalimat horor Ethan menjadi pengantar tidur untuk Clara.

#Tbc

Pilih Clara sama Ethan si psikopat?


Atau Clara sama Steve?


Anggap aja ini Steve digebukin Ethan gara2 cemburu


Jangan deket² sama Steve, dibantai bang Ethan baru tahu rasa lu


Continue Reading

You'll Also Like

6.3M 324K 59
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
2.7M 26.2K 27
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
27.9M 2.5M 70
Heaven Higher Favian. Namanya berartikan surga, tampangnya juga sangat surgawi. Tapi sial, kelakuannya tak mencerminkan sebagai penghuni surga. Cowo...
2.9M 144K 61
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞