Who is Christopher? | Bang Ch...

By aeanakim-

276K 50K 7K

[spin off Hacker] Siapa Bang Chan sebenarnya? Bukan kah dia hanya Polisi bagian intel yang menangani kasus Ha... More

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25 ⚠
26
27
28
29
30
31
33
34
35

32

5.5K 1.1K 206
By aeanakim-

"Namanya Azalea, dia psikolog yang cukup terkenal. Saya mau, Han, Acha sama Seungmin konsultasi dan dapat penanganan dari dia. Bagaimanapun mereka masih anak-anak, hidup mereka masih panjang. Saya berharap masalah mental mereka bisa disembuhkan."

"Terus kalau bisa disembuhkan mereka bisa melanjutkan hidup seperti orang normal? Jaksa juga belum memutuskan mereka bakal dapet hukuman apa. Meskipun masih anak-anak, saya rasa mereka cocok buat dapet hukuman penjara seumur hidup, atau bahkan mati."

Bang Chan menatap teman se-timnya dengan tatapan tajam.

"Mungkin buat yang namanya Han dan Seungmin, bisa dikenai hukuman penjara seumur hidup, kerena mereka membunuh banyak orang, dengan alasan yang tidak jelas, dan bahkan gak masuk akal. Tapi Acha, dia membela diri dari Ayahnya yang tukang pukul." Kata Bang Chan sembari mengetuk ujung rokoknya di pinggir asbak.

"Tapi dia menggal kepala orang loh Pak, kejam banget itu! Dan saya rasa dia tetap sama gilanya kayak Seungmin dan Han. Bapak liat gak? Acha ngobrol sendiri di sel? Saya juga pernah liat dia nangis-nangis, ngaduin tentang perlakuan Han ke dia. Dari pantauan saya, dia itu seolah ngadu ke orang tua Han. Han, Acha dan Seungmin, sama-sama punya skizofrenia, tapi gimana bisa? Yang mereka halusinasi kan itu sama? Orang tua Han, meninggal 10 tahun lalu. Bahkan dari sebelum Han dan Acha ketemu kan? Apa mungkin, 10 tahun lalu Acha pernah ketemu dengan orang tua Han? Ketemu aja belum tentu mungkin, apa lagi sampe ngobrol secara langsung. Tapi Acha dan Seungmin, sama-sama bisa liat apa yang Han liat, sama-sama bisa liat halusinasi Han. Ini anehkan?"

Bang Chan tidak menjawab. Ia terlebih dahulu menghisap rokoknya, kemudian menghembuskan asapnya sembarangan.

"Saya juga gak tau, dan gak mau mikirin soal hal itu. Emang membingungkan. Tapi arwah gentayangan itu kan gak mungkin ada, lucu banget kalau ternyata yang Acha dan Seungmin liat arwah orang tua Han." Kata Bang Chan.

"Tapi Pak, waktu Han dikurung di lemari sama orang tuanya yang kondisinya udah meninggal. Han bilang tiba-tiba Ayahnya bangun lagi dan bantuin dia buat keluar dari lemari. Apa emang bisa? Halusinasinya ngelakuin hal itu?"

Kening Bang Chan seketika mengkerut. Jantungnya tiba-tiba berdebar, dengan kepala yang seolah hendak meledak.

"Meskipun arwah itu gak ada, tapi orang-orang zaman dulu, suka minta makhluk gaib buat jaga keturunan mereka. Apa itu mungkin? Han sebenarnya..."

Bang Chan mengibaskan tangannya, mengisyaratkan pria yang duduk di depannya itu untuk berhenti bicara.

"Saya gak begitu percaya sama hal-hal kayak gitu. Kalau pun emang bener apa yang Han, Acha dan Seungmin liat selama ini bukan halusinasi mereka. Melainkan makhluk gaib, atau apalah itu. Yang terpenting mereka gak bisa kabur dari penjara." Kata Bang Chan. "Dan soal Acha, meskipun perbuatan dia sadis, dia pantes buat ngelakuin itu. Kalau kamu gak pernah dapet siksaan dari Ayah, kamu gak boleh berkomentar yang macem-macem soal Acha."

"Sekarang saya mau hubungin Azalea, dan kamu tolong perketat penjagaan tiga anak itu. Perasaan saya gak enak."

•••

Han menatap penjaga di depan selnya yang bertambah. Ia kemudian melirik anak-anak lain termasuk Seungmin yang berada di satu sel yang sama dengannya.

Belum ada keputusan, hukuman apa yang akan mereka dapatkan. Besok sidang terakhir, dan jujur, itu membuat Han jadi tidak tenang.

Tapi lebih tenang, karena harus berpisah dengan Acha. Sel tahanan untuk perempuan dan laki-laki tentu berbeda, Han takut Acha diperlakukan tidak baik di selnya, Han juga takut kalau ada yang lesbian di sana.

"Gimana caranya aku bisa keluar dari sini Yah?" tanya Han dengan nada berbisik, sambil memastikan, sekitar tidak ada yang mendengar suaranya.

"Ayah akan cari cara. Kamu sekarang tenang." Balas sebuah suara, yang hanya dapat Han dengar.

"Aku mau pergi dari sini, dan bawa Acha pergi. Aku mau hidup bahagia sama dia."

"Kamu akan segera pergi dari sini, dan hidup bahagia dengan Acha. Ayah janji."

"Ayah, kalau aku akhirnya gak bisa kabur dan dijatuhi hukuman mati. Acha juga harus matikan? Ayah, mau bunuh dia untuk aku?"

"Pasti, Ayah akan lakuin itu."

Han tersenyum. Dia tidak menyadari kalau Seungmin tengah memperhatikannya dari jarak cukup jauh. Meskipun Seungmin tidak dapat mendengar apa yang Han bicarakan, tapi dia dapat melihat seorang pria yang merupakan Ayah Han, tengah duduk di sebelah Han. Dia sesekali akan mendekatkan wajahnya pada telinga Han untuk mengatakan sesuatu.

Pria itu tak lama menolehkan kepalanya ke arah Seungmin, yang membuat Seungmin terkejut. Pria itu tersenyum, dengan sosoknya yang tiba-tiba berubah keseluruhan jadi hitam, sebelum akhirnya menghilang layaknya asap yang tertiup angin.

•••

Tok-tok-tok.

Lea menutup buku yang tengah dibacanya. Ia bangkit berdiri, kemudian meletakkan buku yang sedang dibacanya tadi ke meja kerjanya terlebih dahulu, sebelum akhirnya melangkahkan kakinya ke pintu depan.

Cklek. Saat pintu baru ia buka, Lea sudah hampir buka mulut untuk menyambut seseorang yang datang itu. Tapi melihat siapa yang datang, membuat Lea mengurungkan niatnya. Tubuhnya seketika mematung, dengan lidah terasa kelu, dan mata yang membola.

"Gimana kamu bisa tau aku pindah ke sini?" tanya Lea setelah beberapa saat terdiam.

Pria dengan pakaian serba hitam itu tersenyum. "Kamu tuh gak nyadar? Kalau kamu cukup dikenal? Jadi gampang aja nyari keberadaan kamu." Balas pria itu, yang tak lain adalah Bang Chan.

Siapa lagi yang kedatangannya bisa membuat Lea terkejut sampai tidak bisa berkata-kata kalau bukan Bang Chan?

Bukannya menghubungi lewat telfon, Bang Chan pun memutuskan untuk bertemu langsung dengan Lea.

Mata Bang Chan, kemudian teralih dari wajah Lea, ke arah perut Lea yang tampak sedikit buncit.

"Kamu hamil?" tanya Bang Chan, yang membuat Lea spontan menutupi perutnya dengan jas putih yang dikenakannya.

"Bukan urusan kamu. Ada urusan apa kamu ke sini? Apa kamu udah sadar, kalau kamu gila, makanya kamu sekarang mau konsultasi?"

Bang Chan seketika tergelak mendengar penuturan Lea.

"Iya, aku gila karena kangen sama kamu."

Lea membuang muka sembari berdecih.

"Kamu keliatannya baik-baik aja setelah aku tinggal?" tanya Bang Chan.

"Emang kamu maunya aku jadi kayak apa? Gak ada kamu, bukan berarti aku gak bisa hidup." Balas Lea sembari menatap sinis Bang Chan.

Ekspresi Bang Chan berubah datar, dengan rahangnya yang mengeras. Setelah ia meninggalkan Lea, Bang Chan jadi cukup gila dan terus-menerus merasa sedih. Hingga ia menyentuh minuman beralkohol dan rokok untuk melampiaskan rasa sedihnya. Tapi Lea malah tampak baik-baik saja?

"Kamu udah punya pacar lagi?" tanya Bang Chan.

"Bukan urusan kamu," balas Lea. Ia kemudian menghela napas, sembari menatap Bang Chan dengan tatapan serius.

"Aku tanya sekali lagi, kamu mau ngapain ke sini? Kalau gak ada yang penting, mending pergi." Kata Lea ketus.

"Anak-anak yang kamu liat di penginapan waktu itu, sekarang udah ditangkap. Aku mau mereka konsultasi dan dapet penanganan dari kamu, karena mereka ada gangguan mental."

"Kamu gak ngerasa butuh penanganan mental juga?"

"Jangan buat aku marah, ini pertama kali kita ketemu lagi setelah sekian lama."

"Harusnya yang ditangkap kamu, bukan anak-anak itu. Kamu pembunuh sebenar-"

"DIAM!" bentak Bang Chan tiba-tiba, yang sontak membuat Lea bungkam.

"Kamu mau mati?" ancam Bang Chan.[]

Baru kali ini aku lama banget namatin sebuah cerita. Maaf yaaa 🙏

Continue Reading

You'll Also Like

269K 21.2K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
87.3K 10.5K 34
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
105K 7.6K 51
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
100K 8.7K 21
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...