Ahjussi - [TAMAT✓]

By Kim_ZikLa

363K 22.9K 1.2K

Preview ______________________________ Dendam terselubung, merupakan mimpi buruk bagi remaja cantik yang bar... More

Preview
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25 (Ending)

part 20

10.6K 777 35
By Kim_ZikLa

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

.

Malam yang semakin larut. Kim Seokjin masih mencari Yuni dan Soobin, mengusuri jalanan yang sudah mulai sepi. Tak ada tanda-tanda yang bisa melegakan hatinya. Ia terlihat sangat bingung, menyebar pandangan dari segala penjuru mata angin.

"Di mana sebenarnya kalian?" gumam Seokjin yang sudah mulai putus asa mencari kedua orang yang teramat ia cintai.

Hujan deras mengguyur. Seokjin tidak bisa melanjutkan pencarian sebab pandangannya terhalang derasnya air yang jatuh dari langit. Ia pun memutuskan untuk kembali ke rumah dan mengentikan pencarian.

Sementara Yuni dan Soobin kini telah aman di rumah Namjoon.

Malam yang dingin. Yuni masih terjaga sambil memeluk Soobin yanh telah tidur lebih dulu. Yuni masih memikirkan Seokjin, tentu tidak semudah itu menghapusnya dari benak. Yuni hanya bisa merenungi nasib buruk yang ia rasakan saat ini.

"Uhuuk,"

"Uhuuk,"

Tenggorokan terasa gatal. Yuni memutuskan untuk bangun dan mencari air untuk diminumnya. Suasana apartemen yang cukup gelap dengan cahaya minim ditambah suara deras hujan membuat Yuni terlihat kebingungan mencari dapur untuk meneguk segelas air.

Kilat petir menyambar, membuat jantungnya berdegup dua kali lebih cepat dari biasanya. Yuni tidak bisa melihat jalan dengan jelas. Tiba-tiba kakinya tersandung dan ia pun jatuh.

Bruuggh

Chuup

Entah apa yang menyentuh bibirnya. Yuni begitu kaget ketika ia merasa jatuh di atas tubuh seseorang. Matany terbelalak lebar atas kejadian tak terduga itu.

Seketika petir menyambar memberi pencahayaan yang membuat Yuni langsung tersadar, jika bibirnga telah bersentuhan dengan Namjoon.

"Haaaah, miane!" Yuni kemudian bangkit dari atas tubuh Namjoon. Bersamaan dengan itu Namjoon pun juga bangkit dan menghidupkan lampu ruang tamu.

"Tidak masalah," ujar Namjoon sambil tersenyum memandang Yuni yang wajahnya terlihat malu karena kejadian barusan.

"Ahjussi, sebenarnya aku mau cari minum. Tenggorokanku kering, apakah anda punya minum?" tanya Yuni sambil menunduk malu.

"Ada," ucapnya segera. Namun, Namjoon malah mendekatinya dan membuat Yuni semakin menjauh dan berjalan mundur. Kaki Namjoon terus berjalan mendekatinya, hingga Yuni akhirnya menabrak sebuah galon air di belakangnya.

"Airnya ada di belakangmu," ucap Namjoon sambil menuang air ke gelas untuk Yuni. Namun, Yuni yang terlihat gugup itu tidak pindah dan malah memandang Namjoon yang jaraknya sangat dekat dengannya.

"Minumlah, supaya kau tidak gugup," ujarnya.

Yuni pun segera mengambil gelas berisi air di tangan Namjoon dan meneguknya segera. Karena kurang hati-hati ia pun sampai tersedak, bersamaan dengan Namjoon yang meliriknya begiti dekat.

Uhuuk

Uhuuk

"Hati-hati," kata Namjoon sembari mengoleskan jari jempolnya ke bibir Yuni yang basah terkena air.

"Maafkan aku, Tuan. Terim kasih untuk airnya," imbuh Yuni sembari menaruh gelas dan hendak pergi dari tempat itu.

"Boleh aku tanya sesuatu?" tanya Namjoon yang menghentikan langkah Yuni.

"Boleh,"

"Bagaimana kamu bisa dekat dengan Soobin?" tanya Namjoon.

"Awalnya aku hanya menjadi Bibi angkatnya. Tapi perlahan, ia akhirnya memanggilku Ibu," ucap Yuni dengan nada pelan.

"Soobin beruntung punya Ibu baik sepertimu. Aku sebagai Ayah kandungnya pun ikut bangga," imbuhnya. Yuni seketika tercengang dan menatap Namjoon dengan segera.

"Ayah kandung?" tanyanya dengan raut wajah bingung.

"Ibunya Soobin dulu adalah istriku. Karena suatu alasan, aku meninggalkannya dan aku bahkan tidak tahu jika istriku telah berpulang."

"Owh, begitu," imbuh Yuni.

"Maukah kamu menjadi Ibu Soobin seututuhnya? Susah untuk mencari wanita baik dan juga penyayang sepertimu," imbuh Namjoon. Pernyataannya barusan membuat Yuni seketika tercengang.

"Maaf, Ahjussi, tapi aku sudah menikah!" tolak Yuni.

"Menikah? Lalu dimana suamimu? Kenapa di membiarkan istrinya terlantar?" tanya Namjoon. Yuni seketika terlihat sendu dan menunduk sedih.

"Saat ini dia sedang lupa. Namun, jika nanti dia sudah mengingatku, pasti dia akan mencariku. Kalau pun di tidak mencariku, maka aku juga tidak akan meninggalkannya," Air mata itu pun jatuh membasahi pipi Yuni yang teringat Seokjin.

"Siapa nama suamimu itu?" tanya Namjoon kembali.

"Mengapa anda ingin tahu privasiku? Maaf," tolak Yuni.

"Aku hanya ingin bersama putraku, aku membutuhkanmu sebagai Ibu untuknya."

"Anda bisa menjadi Ayah baginya, tidak harus menikahiku, bukan?" ucap Yuni yang terlihat tidak menyukai pertanyaan Namjoon yang terlalu mendalam.

Yuni segera masuk ke kamarnya menyusul Soobin untuk tidur. Malam yang panjang, dan penuh dengan drama.

***

Pagi ini, Namjoon telah lebih dulu menyiapkan sarapan. Tak lama Yuni dan Soobin pun bangun dan keluar dari kamarnya.

"Kenapa kalian belum membersihkan diri? Baju kalian terlihat kotor," kata Namjoon sambil membawa beberapa piring berisi makanan di tangannya.

"Soobin tidak bawa baju untuk ganti," jawab Yuni sambil membelai rambut Soobin. Ia pun langsung terkejud saat mendapati darah yang sudah mengering di bagian belakang kepalanya.

"Soobin-aa, kepalamu kenapa?" tanya Yuni.

"Tidak apa-apa, Bu. Tidak perlu khawatir," ujar Soobin sambil menggenggam erat tangan Yuni.

"Bagaimana kalau kita cek ke rumah sakit?" tawar Namjoon.

"Tidak perlu repot-repot, Tuan."

Soobin pun hanya menyimak kedua orang dewasa ini berbicara. Tampak Soobin memikirkan sesuatu yang lebih dalam melihat percakapan keduanya.

Setelah nya ketiga orang ini melanjutkannya dengan sarapan pagi yang telah tersedia di atas meja. Ada telur dadar gulung, sup ikan, nasi putih, minyak wijen, tuna segar, dan bihun rebus. Ketiganya menyantap makanan dengan lahapnya.

Selesai sarapan, Yuni membantu Namjoon membersihkan dapur. Yuni mencuci piring, sedangkan Namjoon membersihkan kompor. Pemandangan ini cukup membuat Soobin diam dan memperhatian keduanya yang begitu dekat. Entah apa yang dipikirkan Soobin, bocah jenius itu memiliki pemikiran dewasa melebihi umurnya.

"Aku akan pergi ke Mall untuk mencari pakaian untuk kalian," ujar Namjoon.

"Tidak perlu, Ahjussi. Kami sudah banyak merepotkan anda," tolak Yuni.

"Tidak ada yang repot kok. Aku justru senang, anggap saja kalau kita ini keluarga," ungkap Namjoon sambil tersenyum manis menatap Yuni. Raut wajah bahagia Namjoon dan Yuni tampak menjadi suatu response yang terbaca oleh Soobin.

***

Pria berbadan tegap itu kemudian pergi untuk membelikan pakaian untuk Yuni dan Soobin, sebab tas mereka tertinggal di tempat semalam.

"Soobin, kenapa kepalamu bisa terluka?" tanya Yuni, sembari membersihkan luka darah di kepala Soobin dengan kain basah.

"Bu," panggil Soobin.

"Ada apa, Nak?" tanya Yuni.

"Tempat ini adalah tempat terbaik. Tidak ada yang akan menyakitimu, membuatmu menangis, dan pemilik rumah ini juga sangat menghargaimu. Tidak seperti Ayahku, kenapa Ibu tidak menikah saja dengan pria itu? 'Kan aku bisa punya Ayah dan Ibu yang lengkap," ujar Soobin seketika. Pernyataannya barusan membuat Yuni mematung. Ia tidak tahu mengaoa Soobin bisa berkata demikian dan ia pun tak memiliki jawabannya.

"Soobin, kenapa kamu bicara begitu?" tanya Yuni.

"Aku cuma mau punya keluarga. Ada Ayah, Ibu, dan kita berjalan-jalan di taman bersama, saling bergandengan tangan. Bisakah Ibu mengabulkannya sebelum aku mati?"

'Deg'

"Bagaimana bisa kamu bicara begitu, Soobin? Itu kata-kata yang tidak boleh diucapkan,"

Air mata Yuni langsung menetes mendengar perkataan Soobin yang tidak masuk akal tersebut. Entah mengapa Soobin yang masih berusia empat tahun bisa memiliki pemikiran dewasa bahkan dengan gaya bicara yang melebihi umurnya.

Bersambung....

Part berikutnya akan lebih menguras air mata, sabar yak🤗

Continue Reading

You'll Also Like

35.6K 3.3K 36
(COMPLETE) (REVISI) - forced to love ends with regret
95K 10.2K 49
Apa yang diharapkan dari sebuah Pernikahan? Keharmonisan dalam berumah tangga? memiliki keturunan yang menggemaskan? dan mendapatkan kasih sayang ser...
225K 18.6K 48
If you're a star. You will be the star that shines for me. Only me, Kim Taehyung. ©2018, April (official publishing) STAY AWAY FOR PLAGIARIST 🪓🤪 Wa...
6K 438 33
'Mencintai' adalah hal yang wajar dalam kehidupan ini. Tapi, bagaimana jika mencintai Ayah sendiri? Terdengar konyol memang. Dan hal itu juga yang...