"Hai Cika!" sapa Wulan dan Yuni bersamaan di depan kelas.
Cika tersenyum lebar membalas sapaan itu.
"Kemaren kita ke rumah lu, tapi lu ngga ada." Ucap Wulan ketika telah bergabung.
"Ngapain?" tanya Cika.
"Mau ngajak lu nonton." Jawab Wulan,Yuni pun mengangguk-angguk menyakinkan.
"Kenapa ngga bilang kalo mau nonton?"
"Kami kan penginnya dadakan." Jawab Wulan.
"Iya,biar kaya tahu bulat digoreng dadakan." Ucap Yuni.
"Makanan mulu lu!" ucap Wulan sambil menabok lengan Yuni yang empuk kaya bantal.
lapangan sesuai memakirkan motornya.Cika mengingat kejadian semalam.Sungguh,sebenarnya dia sangat malu.
Kring... kring... kriiingg....
Bel masuk membuyarkan pandangan Cika.Yuni pun mengajak Cika masuk kedalam kelas sedangkan Wulan kembali ke kelasnya yang satu kelas dengan Dave.
🌸🌸🌸
"Heey cewe bisu!"ucap Monika yang tiba-tiba datang ke meja Cika di waktu istirahat sedang berlangsung.
"Apa?"ucap Cika seraya menatap Monik.
"Oh iya sekarang udah gak bisu yah?"ucap Monika dengan nada nenyindir.
Cika hanya diam dan mengalihkan pandangannya.
"Cik, ko lu bisa bicara sih? Gimana ceritanya?" ucap Rani yang berdiri disamping Cika.
"Gue kan udah bilang, gue gak bisu!" ucap Cika mengeraskan suaranya.
Monik, Rani, Diah berpura-pura kaget dengan ucapan Cika dan kemudian dilanjutkan dengan tawa meledek.
"Haha udah bisa membela diri!"ucap Monik.
"Waw to the waaaw!!!" seru Rani dan Diah bersamaan.
"Kalian ngapain sih kesini? kalo Cuma menghina gak usah basa-basi!" ucpa Cika tegas.
"Udah berani aja lu!" ucap Monik.
Cika hanya terdiam dan menatap Monik dengan tatapan tajam.
"Ah gak guna disini lama-lama, pergi aja yuk Mon!" seru Rani.
Monika melambaikan tangannya sebelum meninggalkan Cika. Namun senyuman di wajahnya adalah senyum hinaan.
"Gak jelas banget sih." gerutu Cika.
🌸🌸🌸