Emboh Sak Karepmu!!!

By Aawgaring

221 8 0

#sekedariseng Maaf updatenya lama. Dikarenakan sibuk. Mohon maaf. More

Prolog
Part 1
Part 3

Part 2

61 2 0
By Aawgaring

Arum memasuki kelas barunya dengan perasaan gembira. Ia merasa bersyukur bisa bersekolah SMA di Jakarta. Yang ia takutkan adalah bagaimana teman-temannya yang baru. Arum tidak ingin berburuk sangka terlebih dahulu.

"Assalamu'alaikum." Arum memberi salam yang lirih pada kelas barunya.

Namun penampakan yang Arum lihat adalah, tidak ada satupun anak yang menjawab salam Arum, bahkan tidak ada yang sadar dengan Arum yang baru datang di kelas barunya. Semua sibuk dengan urusan pribadinya. Ngegame-lah, gosip-lah, lagi buat PR, atau parahnya tidur. Arum mencari bangku yang kosong. Berjalan ke arah belakang, menemukan bangku kosong. Ia segera duduk, di sampingnya terdapat cewek yang lagi menonton anime dengan earphone-nya.

Arum ingin berkenalan dengan teman barunya itu, ia mencoba mencolek lengannya. "Hai." Sapa Arum sambil meringis.

Cewek tersebut melepas earphone-nya. "Hai juga, lo—murid baru?" Tanya cewek itu dengan melihat penampilan Arum.

"Oh iya." Arum tampak excited. "Aku Arum Fitriana, panggil ajah Arum. Moga kita bisa berteman yo." Arum mengulurkan telapak tangan kanannya.

Cewek tersebut mebalas memegang telapak tangan Arum, "Gue Prita. Lo dari Jawa ya?" Tanya

Kemudian melepas.

"Iya, aku dari Jawa. Semarang tepatnya. Maap yo, aku kadang suka campur-campur kalo ngomong."

"Iya gak apa. Gue kebetulan dari lahir sampai umur 10 tahun tinggal di Jawa juga lebih tepatnya Ngaliyan." Ucap Prita.

"Woalah kok bisa kebetulan gini yo, alhamdulillah aku dadi ndue konco hihihi."

"Kalem."

"Lagi nonton apa?" Tanya Arum.

"Gue lagi nonton anime." Jawab Prita.

"Anime? Opo iku?" Tanya Arum.

"Ini kayak gini nih." Salma menunjukkan film anime di ponsel.

"Oooh ... koyo' kartun yo?"

"Ya gitu deh." Jawab Prita yang masih asik menonton anime.

Arum menepuk lengan Prita,
"Kelas iki wong-wonge koyo piye toh?" Tanya Arum. (kelas ini orang-orangnya kayak gimana sih?)

"Lo mau tahu banget?" Prita menjawab dengan memberi pertanyaan kepada Arum.

"Iya, kan aku perlu adaptasi dulu to." Jawab Arum.

Prita menghela napas, kemudian mematikan anime-nya. Lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Arum. "Sek-sek, ngopo awakmu soyo cedak ngene?" Tanya Arum, pasalnya sudah risih sekali tidak bisakah Prita bekata tanpa harus berdekatan begitu. (Bentar-bentar, kenapa kamu jadi lebih dekat gini)

Prita memundurkan lagi kepalanya ke tempat semula."Haish! Ini tuh  namanya berbisik coy! Gak asik lo!" Ucap Prita misuh-misuh.

Arum nyengir tanpa beban, "Yowes lanjut Prit." Ucap Arum mengalah.

"Jangan panggil gue "Prit"! Gue gak suka ya. Panggil aja Ita. Emang gue manuk emprit apa." Ucap Prita dengan datarnya.

"Ya nama kamu kan Prita. Yowes oke, aku manggil kamu Ita," Arum mengalah lagi. "Lanjutin Ta, ceritane." Ucap Arum.

"Lo deketan deh, biar gampang gue ngomongnya." Ucap Prita.

Kemudian Arum mendekat.

"Lo tahu kan, ini kelas XI MIPA 3. Hanya saja lo belum tahu gambaran tentang kelas ini. Oke gue mulai." Ucap Prita.

"Walaupun kelas ini kelas MIPA, yang kata guru-guru MIPA itu terkenal rajinnya. Tapi, tidak untuk kelas kami. Lo lihat deh para cowoknya, pagi-pagi udah ngegame, tidur, pacaran, main catur, bahkan nangkring di kantin.

"Kalau para cewek, lo bisa lirik, lirik aja jangan dipelototin nanti bisa lepas mata lo. Jadi cewek di sini itu suka dandan, suka bikin tik tok ga jelas gitu, pacaran, banyak omong juga, dan kayak gue gini hehe animelovers. Ya ada sih satu/dua orang yang rajin. Seperti, lo bisa lirik ke kiri gue yang pake headphone. Dia Lendra, cowok anteng gak banyak tingkah, pinter, dia kemarin dapat peringkat 1 dikelas, walaupun dia cuek gitu tapi banyak yang suka, termasuk gue sih, ini rahasia oke, dan dia juga ketua kelas di sini.

"Yang kedua Ketrin, cewek feminim yang bisa gue tebak juga naksir dengan Lendra. Dia berusaha deketin Lendra dengan cara belajar bersama. Tuh dia yang di samping Lendra. Lo kudu waspada sama salah satu geng di sini. Geng itu diketuai oleh Viona, gengnya ada 7 orang. Nah tuh dia datang." Ucap Prita, kemudian memasangkan earphone-nya dengan cepat.

Arum diam sambil melihat ke arah pintu masuk. Terlihat jelas sekali Viona and the geng terlihat mencolok dengan dandanannya yangーmenghawatirkan mata bila memandang. Seragam sekolah juga terkesan kependekan atau kekecilan  ditubuh mereka. Ngeri.

"HELLO EVERYBODY KATANYA PAK JUN DISINI DIKELAS INI ADA MURID BARU. GUE MAU LIHAT DONG MANA ANAKNYA." Teriak Viona udah mirip tokoh Tarzan yang suka teriak-teriak.

Semua mata memandang ke arah belakang, tepatnya Arum. Lalu Viona and the geng mendekati meja Arum. "LO ANAK BARU DISINI?" Tanya Viona yang masih teriak juga.

Arum melirik ke semua penjuru kelas yang tengah memandangnya-sinis. Kemudian beralih ke muka Viona. Lalu kemudian berdiri."Iya, saya murid baru, salam kenal. Saya Arum Fitriana." Ucap Arum berusaha tersenyum sambil mengulurkan tangan kanannya.

Viona justru menolak berjabat jangan dengan Arum, "GUE OGAH SALAMAN SAMA ANAK KAMPUNG CEM ELO GINI. DASAR KAMPUNG!" Ucap Viona lalu berbalik badan, "capcus leadis." Geng Viona meninggalkan Arum yang mungkin tengah sebisa mungkin tegar atas ucapan dari Viona itu. Arum sendiri masih memandang Viona hingga Viona and the geng keluar dari kelas entah perginya kemana.

Arum duduk kembali, tanpa diduga atau ditebak, sang ketua kelas menghampiri meja Arum tetapi dari arah kiri Prita, jangan lupakan Ketrin yang mengikuti kemanasaja Lendra pergi.

"Jadi kamu murid baru, maaf aku nggak ngeh. Aku Lendra, ketua kelas." Ucap Lendra yang mengulurkan tangan kanannya.

Arum melirik Prita yang ternyata tidak lagi memakai earphone-nya."Iya udah tahu-eh maksudku aku belum tahu, iya belum tahu. Aku Arum, salam kenal." Ucap Arum dengan gugupnya.

Lendra tersenyum tipis, nyaris tak terlihat jika ia tengah tersenyum. Lalu keduanya pun melepas. "Kamu lucu. Apa beneran kamu dari kampung?" Tanya Lendra.

"Emm...Iya, tapi sekarang aku tinggal di Jakarta." Jawab Arum.

Tiba-tiba saja Ketrin berbicara, "Hai, gue Ketrin temennya pak ketua."

"Aku Arum, salam kenal." Ucap Arum.

Lalu bel upacara berbunyi, menandakan para siswa harus berkumpul di lapangan utama karena upacara akan dimulai sebentar lagi.

"Udah bel, aku ke lapangan dulu ya, semoga betah dengan kelas baru." Ucap Lendra yang diangguki okeh Arum. Kedua makhluk itu pun kompak menuju lapangan utama.

"Anjir, lo enak banget dapat lihat senyumnya Lendra yang langka banget itu." Ucap Prita cemberut. Arum yang tak tahu apa-apa itu pun bingung.

"Lo harus hati-hati sama Viona, okay. Udah jangan dimasukin hati. Masukin jamban ajalah." Ucap Prita yang disusul tawa oleh keduanya.

****

"Kamu tahu nggak, kakak kelas namanya Farel?" Tanya Arum pada Prita saat setelah sholat dhuhur. Mereka kini sedang di kelas.

Prita yang sedang makan siang dengan lauk telor balado kini berhenti sejenak, kemudian meminum air yang dibawanya dari rumah."Farel? Kakkel yang hits itu bukan? Soalnya banyak sih yang namanya Farel," Jawab Prita, "emang ngapa? Lo kenal?" Tanya Prita kemudian melanjutkan makannya.

"Hmm... Dia sepupu aku, tapi aku gak ngerti kelase ning ndi, ngelu aku mengko balek piye ki." Ucap Arum cemas.(tapi aku gak tahu kelasnya dimana, pusing aku nanti pulang gimana)

"Oh, sepupu Lo," Ucap Prita, "eh apa? Serius lo?" Tanya Prita.

Arum mengangguk, "Iya, kamu ngerti kelase ning ndi?" Tanya Arum.(kamu tahu kelasnya dimana)

"Gak nyangka gue. Siapa sih yang gak tahu Farel, dia kan salah satu cowok famous di SMA." Jawab Prita yang bersamaan dengan selesai menghabiskan bekalnya.

"Aku mah gak peduli dia terkenal apa enggak, pulangnya itu lho. Mana aku gak nyimpen nomornya Mas Farel lagi."

"Yaudah nanti gue anter ke kelasnya." Ucap Prita membuat Arum bernapas lega.

"Haduh, makasih yo."

****

"Iku kelase?" Tanya Arum pada Prita dengan berbisik.

"Yup, udah sana temuin. Gue tunggu disini." Ucap Prita yang sedang duduk di taman.

"Yowes lah." Ucap Arum lesu.

Arum berjalan dengan hati tak karuan seperti bom ingin meledak. Banyak kakak kelas yang berkeliaran dimana-mana, Arum jadi gugup sendiri.

"Misi, Mas Farelnya ada?"Tanya Arum pada cewek berponi.

"Hah?" Cewek itu mencari sosok Farel, "Mas Farel... ini dicari hayati nih." Teriak cewek tersebut sambil mengejek Arum dan Farel kemudian tertawa.

Farel yang sedang males keluar cuma bisa teriak balik, "Siapa Hayati? Kagak kenal gue!"

"Lo ngapain cari Farel?" Tanya cewek itu lagi yang bisa Arum lihat namanya Clara.

"Penting mbak! Nama saya Arum bukan Hayati."

"Oh." Clara teriak lagi, "Arum cari lo Rel! Temuin cepet, kasihan nih cewek!"

Farel yang sedang tak ingin diganggu itu berjalan menuju Arum dengan perasaan dongkol, lalu menarik lengan Arum ke tempat sepi.

"Apa? Bisa-bisanya lo muncul di kelas gue hah! Mau apa sih?" Tanya Farel pada Arum.

"Maaf mas, Arum cuma mau nebeng pulang nanti."

Farel menghela napas,"Bisanya nyusahin aja!" Ucapnya kemudian berlalu dari hadapan Arum.




#tbc
#votenya
#followye
#loveu

Continue Reading

You'll Also Like

985K 95K 52
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
242K 9.9K 29
Menjadi seorang istri di usia muda yang masih di 18 tahun?itu tidak mudah. Seorang gadis harus menerima perjodohan dengan terpaksa karena desakan dar...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.7M 274K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
6.3M 267K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...