RUANG RINDU [END]✓

By Kinantyamanda

5.7K 727 39

"Kamu adalah orang yang membuat rinduku selalu ada setiap saat" "Melepaskanmu adalah hal yang sulit kulakuka... More

part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
07. What do you love him?
08. Today with him:))
09. give me time
part 10
11. Bus
12. in Yogyakarta
13. my first love ❤️
14. my day with him☺️♥️
15. PUTRA ARDANA
16. Ada Apa?
17. Pulang
18. ATHALA
19. Positif thinking:))
20. Broken:"(
21. Kebahagiaan
23. Seseorang yang peduli
24. Aku rindu
25. Luv❤️
26. "mencurigakan"
27. Hari Minggu
28. First kiss😲
29. Koma
30. "Masih belum ada perubahan"
31. Terungkap
32. "aku rindu..."
BUKAN UPDATE
34. Sekolah Again
35. jalan-jalan
cast
36. Pasar Malam
37. Masalah Pagi di Sekolah
38. Penilaian akhir semester
39. Goodbye Celia..
40. Anak baru?!
41. Berbohong dan Rencana
42. Tau?
43. The Day
extra part

22. "karena aku tau betapa sakitnya ditinggalkan"

101 14 0
By Kinantyamanda

DIVA POV
Tepat jam tujuh malam aku bersiap-siap untuk pergi dengan reza. Ku lihat diriku dari pantulan cermin dengan memakai dress warna putih dengan sedikit bedak dan lipbam berwarna merah.

Aku turun melewati tangga menuju keluar rumah untuk menunggu Reza.

Tak lama menunggu sebuah mobil sport berwarna hitam berhenti tepat di depan rumahku. Seseorang turun dari mobilnya lalu menghampiriku, dia adalah Reza seseorang yang aku tunggu saat ini.

"Hai" sapaku.

Reza tak menjawab dia hanya diam dan terus menatapku. Aku bahkan sempat berfikir bahwa mungkin ada yang salah dari diriku, tapi apa? Aku rasa aku sudah benar-benar rapi saat ini.

"Reza. Kenapa ada yang salah ya?"

"No. You are very beautiful babe" ucapnya.

Itu berhasil membuatku malu dengan pipi yang merah seperti terbakar.

"Makasih. Sekarang jadi jalan kan?"

"Iya. Ayok" ucapnya sambil mengulurkan tangannya kepadaku.

Ku raih tangannya dan ku genggam erat.

"Kita mau kemana?" Tanyaku.

"Kemana aja asalkan sama kamu"

Sekarang aku harus apa? Dia benar-benar membuatku salah tingkah dihadapannya.

"Gak usah gugup santai aja" ucapnya.

"I-iya"

Setelah sampai ketika aku ingin turun dari mobil Reza terlebih dahulu yang membukakanku pintu dan mengulurkan tangannya.

Rasanya seperti orang yang memiliki hubungan, namun aku tidak ada hubungan dengan dia.

"Kamu mau pesan apa?" Ucapnya.

"Samain aja kayak kamu"

"Bener?"

"Iya"

"Oke"

Menunggu makanan datang aku hanya diam tak berkutik sama sekali, tidak ada yang memulai pembicaraan. Sampai pada akhirnya Reza lah yang memulainya dulu.

"Div...aku mau ngomong sesuatu" ucapnya.

Jujur aku sangat canggung dia mau ngomong apa, tapi bagaimanapun ya... Gak boleh kepedean dulu.

"Iya boleh ngomong aja"

"Aku sayang sama kamu. Aku mau kamu jadi miliku. Apa kamu mau jadi pacar aku?" Ucapnya dengan memegang tanganku dan tatapan yang begitu sulit diartikan.

"G-gini za kita kan baru kenal kemarin__"

"Iya aku gak peduli sekarang dan sampai kapanpun aku benar-benar sayang sama kamu"

Ucapanku terpotong karena Reza, aku tau bagaimana dia mencintai seseorang. Dari matanya bisa kulihat dia sangat tulus dan serius.

"S-sebenernya a-ku juga s-ayang sama kamu" ucapku dengan mata tertutup.

Reza tersenyum.

"Aku janji bakal jaga kamu sampai kapanpun. Makasih udah sayang juga sama aku"

"Siapa sih yang gak mau sama cogan kayak kamu" ucapku.

"Hahaha...kamu juga cecan"

"Berarti sekarang kita..."

"Pacaran dong" ucapnya.

Aku hanya bisa tersenyum saat ini. Rasanya bahagia bisa bertemu orang seperti Reza, dia baik aku suka.

DIVA POV END

*****

"Hello guys!" -risa.

"Haii" ucapku.

"Bagaimana pagi ini semangat kah" ucap Risa.

"Semangat dong" ucap diva dengan antusias dan senyum-senyum sendiri.

"Semangat banget Lo biasanya gak peduli sama omongan gak penting gwe" -risa.

"Hahaha itu yang tadi malem habis jalan sama gebetan" ledeku.

"Apaan sih Lo" -diva.

"Cerita dong harus!" -risa.

"Iya dong harus!" Ucapku.

"Cerita apaan sih?!" -diva.

"Halah ya cerita lah semalem gimana jalan sama Reza?" Ucap Risa.

"Gwe__"

"Lo kenapa?" Ucapku.

"Iya gak usah setengah-setengah deh kalo ngomong"

"Gwe jadian sama Reza!" Ucapnya sambil menutu mata.

"Demi apa Lo! Kok bisa secepet itu" -risa

"Hahaha ciee pasangan baru nii" ledeku.

"Gwe gak mau tau pokoknya Lo harus kasih kita PJ titik" -risa.

"Eh iya ya! Iya pokoknya nanti harus ditraktir" ucapku.

"Sudah kuduga. Iya-iya nanti gwe traktir deh" -diva.

Bisa kulihat dari mata diva betapa senang nya dia saat ini. Memang begitu rasanya, saat pertama kali seorang lelaki menghampiri dan mengungkapkan perasaannya.

Aku pun ikut senang dengan ini. Aku merasa lengkap akan semua.

"Eh cerita dong gimana kok bisa langsung pacaran gini" rengek Risa.

"Iya sekarang gwe cerita dari awal deh sampe akhir" ucap diva.

Dengan senang hati diva menceritakan semuanya pada kita dia menceritakan dari awal sampai akhir. Aku cukup terkejut dengan ceritanya, seperti sebuah kisah ini sangat mengejutkan.

Tak terasa kita saling bertukar cerita sangat lama, hingga akhirnya bel masuk berbunyi dan semua murid menempatkan dirinya masing-masing.

Jam pertama adalah pelajaran bahasa Indonesia sangat bosan memang rasanya. Semuanya hanya didasari dengan sebuah cerita saja, hanya beberapa materi yang tersampaikan.

Bisa kulihat di sekeliling semua murid tampak bosan dengan ocehan guru yang ada di depan.

"Assalamualaikum maaf bapak ibu guru yang sedang mengajar saya hanya minta waktu sebentar, untuk mengumumkan bahwa seluruh siswa siswi SMA GARUDA untuk berkumpul di aula sekolah sekarang. Terimakasih wassalamu'alaikum" -speaker

Suara salah satu guru yang terdengar melalui speaker itu sontak membuat semua murid nampak senang. Entah kenapa mungkin karena akan ada pengosongan jam pelajaran.

"Ada apaan sih ke aula" -risa

"Ya mana gwe tau" ucapku

"Udahlah nanti kan tau yuk kesana sekarang" -diva

"Ya udah ayok" ucapku

Kita pun berjalan menuju aula. Rasanya agak malas memang karena jarak tempuh dari kelas ke aula lumayan jauh.

Di pertengahan jalan kita bertemu dengan teman-teman Reyhan.

"Hai" ucap Reza.

"Hai juga" ucap diva sambil tersenyum.

Tapi aneh, aku tidak melihat Reyhan diantara mereka.

"Kalian mau ke aula kan?" -reza

"Iya lah kemana lagi" -risa.

"Ya udah ayok bareng" ajak Reza.

"Iya"

"Eh..Lo kenapa ell?" -risa.

"Hah. Enggak gak apa-apa" ucapku.

"Ya udah ayok ke aula" -diva.

"Iya yok" ucap reza sambil menggandeng tangan diva.

Bisa aku lihat dia sangat terkejut saat Reza menggandeng tangannya.

"Yah...nyamuk deh" -risa.

"Kenapa...mau juga yaa" -devan.

"A-apaan sih enggak" -risa.

"Sini" -devan dia juga menggandeng tangan risa.

Risa yang sedari tadi salting gara-gara Devan yang menggandeng tangannya dia mencoba untuk menetralkan jantungnya. Aku terkekeh karena tingkahnya.

"Sekarang gwe deh yang jadi nyamuk__" ucapku.

"Pada punya pasangan semua gwe enggak huhu...ngenes amat ya gwe" monologku.

Setelah sampai aula aku duduk di bagian belakang. Di depan ada Risa sama Devan dan di depannya lagi ada Reza sama diva. Dan aku...di belakang sendiri berasa kayak jomblo.

Lo masih berasa lah gwe jomblo beneran. Gak deng gwe udah ada chanyeol hahahalu -author

Aku melihat sekeliling aula dengan tujuan mencari dima Reyhan, namun aku tidak menemukannya.

"Dimana sih dia" monologku.

"Disini"

Saat seseorang mengatakan itu aku langsung mendongakkan kepalaku namun apa yang kudapat?! Ku kira Reyhan ternyata...

"Kok jadi elo sih" Ucapku.

"Lah emang kenapa suka-suka dong"

"Pergi Sono"

"Lo duduk sendiri?"

"Enggak"

"Emang sama siapa?"

"I-ya ada lah. Udah pergi sono ganggu gwe aja lo"

"Oh...gwe tau pasti Lo duduk sama pacar Lo itu kan?"

"Apaan sih putra!"

Ya! Dia Putra Ardana.

"Eh.. itu bukannya...pacar Lo ya? Kok dia sama cewek? Hah! Cewek itu"

Setelah aku lihat dan ternyata...

Degh!

Kenapa dia lagi? Apa maunya?

"Itukan cewek yang waktu itu ngerjain Lo di kamar mandi?! Kok sama dia?"

"Gak tau udah biarin" ucapku.

"Lo gak marah apa pacar Lo jalan sama cewek lain. Apalagi dia yang udah ngerjain Lo" ucap putra.

"Udahlah ngapain sih di urusin" ucapku.

"Ya udahlah gwe pergi dulu by"

Aku merasa bahwa mungkin aku sudah tidak penting lagi baginya. Dia sudah minta maaf waktu itu tapi kini? Aku melihatnya kembali dengan dia.

Air mataku pecah, untung saja aku ada di bagian belakang jadi tidak ada yang tau.

Sesekali aku menatap Reyhan dengan tatapan sendu, namun bisa kulihat dia sangat bahagia bersamanya.

Saat aku menatapnya, tanpa sengaja tatapan kita bertemu. Aku langsung memalingkan wajahku dan menatap asal lalu menunduk.

"Reyhan mau kemana?!" Ucap seseorang di seberang yang tak sengaja aku dengar.

Aku mencoba untuk tidak memperhatikannya dan mencoba untuk tidak menatapnya.

Aku mendongakkan kepalaku lalu menatap ke samping. Betapa terkejutnya aku yang ternyata ada Reyhan di sebelahku.

"Eh. Kamu" ucapku dengan senyuman.

"Kamu nangis?" Tanyanya.

"Hah! Enggak ini tadi aku tu kelilipan debu pedes banget ya kayak gini" ucapanku berbohong.

"Kamu bohong" ucapnya.

"Kamu sama siapa kesini?" Ucapku.

"Kamu sudah tau kenapa tanya?"

Degh! Sakit njir!

"Oh gitu. ya udah sana kembali ke tempat kamu udah ditunggu sama cewek kamu tuh nanti dia marah karena sakit hati liat kamu disini" ucapku tanpa kusadari air mataku kembali jatuh.

Reyhan hanya diam tertunduk.

"Ngapain disini sana udah ditunggu sama athala. Kasian dia nunggu kamu kayaknya udah marah banget deh dari ekspresinya" ucapku.

"Aku brengsek ya?" Ucapnya.

"Iya" ucapku lirih dengan tangisan.

"Udah sana kembali ke tempat kamu aku mau sendiri" ucapku sambil terisak.

"Kalau aku gak mau?"

"Ya harus mau kamu ke aula bareng dia kamu juga harus sama dia jangan tinggalin dia. Karena aku tau betapa sakitnya ditinggalkan" ucapku sambil mendorong Reyhan untuk kembali ke tempatnya.

Reyhan berjalan dengan menunduk lesu ke tempatnya.

Aku sadar mungkin bukan aku yang terbaik untuknya.

Suasana aula yang sedari tadi rame mendadak sepi karena kedatangan para guru dan kepala sekolah.

Kepala sekolah pun menyampaikan apa yang sebenarnya ingin disampaikan. Dia bilang bahwa akan mengadakan pensi karena lusa ulang tahun SMA GARUDA.

Aku hanya diam tak berkutik. Aku merasa bahwa baru saja aku bahagia, namun kenapa hanya dalam sekejap saja.

Aku tak tahu perbuatan salah apa yang aku lakukan kepada Reyhan sehingga membuat dia menjadi seorang lelaki brengsek seperti itu.

Tes

Air mataku jatuh kembali.

"Udah ah diem napa ell. Ni juga gak bosen apa netes terus" ucapku pada diriku sendiri.

"Aku rasa mungkin aku bukan orang yang baik buat kamu Rey" suara hati.

































Hello guys!

Aku cuma mau bilang maapin ya kalau selama ini semua part yang aku unggah banyak banget yang typo. I'm sorry guys 🙏

Thank you buat yang udah baca dan stay terus di RUANG RINDU.

Don't forget to vote and comment:))

-thankyou-

Continue Reading

You'll Also Like

1M 101K 55
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
4.6K 832 42
Awalnya semua baik-baik saja. Sebelum Naja mulai menaruh rasa pada Setya, pacar sahabatnya. Berulang kali berusaha melupa, tapi semesta selalu saja m...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.1M 63.5K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
45.3K 3.9K 57
-Dia yang abadi bersama air mata dan jalan menuju kematian Ini adalah kisah tentang Edel, seorang gadis yang selalu mengekspresikan senang atau sedih...