Haii haii haii..
[DAH] update lagi
°
SUMPAH AKU SENENG GITU AKHIR KALIAN NINGGALIN JEJAK JUGA 🤗
°
Sampe ada yg DM juga di instagram ku nyuruh cepet update chapt8 nya 😍😍 uwuwuwuwu jadi makin semangat..
ywdahlah, dari pada banyak bacwooodddd. cusss bacaa! Semoga ceritanya makin seruuu.
-
-
-
Apakah kalian percaya khayalan ---dimana didalam rumah terdapat istana.
Ungkapan apa yang pantas untuk menjabarkan pemandangan yang baru melintas dipelupuk mata Youra saat ini.
Apakah ini sungguhan?
Bukankah cerita seperti itu hanya ada di dongeng tentang sebuah istana yang memiliki ruangan khusus.
Youra bahkan tak mampu membayangkan seberapa kaya lelaki yang sudah menjadi suami nya selama ini. Menjabarkan angka nya saja pikiran Youra bahkan tidak mampu, melihat betapa megahnya bangunan yang tersembunyi ini. Bagaimana mungkin Yoongi secerdas ini dalam memilih arsitek dan desain bangunan megah ini.
Astaga.
Mulut Youra sampai terbuka lebar, kedua mata nya membelalak melihat kekayaan suaminya tersebut. Kedua mata nya memutar mengelilingi seisi ruangan, kagum.
Bagaimana bisa Yoongi menyembunyikan Istana seperti ini dibalik bangun kecil berwarna abu-abu polos tersebut.
Ternyata didalam ruangan kecil dan sempit tadi Youra pun baru mengetahui bahwa ada pintu tersendiri menuju ke Paviliun. Sebenarnya ini pun tidak terlihat seperti paviliun, sebut saja begitu karna bangunan ini terpisah dengan rumah nya. Pada saat membuka pintu itu, siapapun yang masuk akan disuguhkan dengan penampakan ruangan yang lengkap dengan fasilitas rumah seperti biasa. Bedanya Paviliun ini memiliki Outdoor dan void lengkap dengan pemandangan danau kecil dibelakang nya.
Sungguh, apa Youra sekarang berada di dunia dongeng atau semisalnya.
Ini bahkan di luar prediksi dan jangkauan Youra sendiri.
Mengetahui besar rumah yang ia tempati sekarang saja membuat nya berkali-kali tertegun, ditambah dengan istana tersembunyi ini. Apakah ia sudah menikahi seorang milyader atau milyuner.
"Apa tujuan mu membeli rumah yang begitu besar seperti ini Yoon?" tanya Youra saat diruang tengah paviliun ini.
Sungguh!
Kalian tidak akan percaya, bahwa didalam bangunan persegi yang kecil tadi, terdapat pintu rahasia menuju sebuah istana megah yang letaknya tersembunyi.
Bodohnya lagi, Youra bahkan baru mengatahuinya barusan. Jika saja bibi Kang tidak mengusulkan untuk mencari Yoongi kesini, entah kapan ia akan mengetahui paviliun ini. Lagi pula, Yoongi juga tidak pernah bercerita masalahnya.
"Aku tidak membelinya. Aku yang membuatnya" jawab Yoongi ketika baru saja duduk di sofa itu. Mereka masih berada di sana, paviliun.
Youra memutar kedua bola matanya. "Iya aku tahu. Tentunya bangunan ini semua kau beli kan?"
"Tidak Youra-ya, kau tidak percaya. Aku yang membuatnya." koreksi Yoongi lagi merasa Youra tidak paham tentang ucapan nya.
"Terserahlah." masa bodoh mau dibeli atau dibuat yang jelas kenapa ini terlalu megah dan luas sekali? Bahkan sekarang Youra merasa benar-benar menjadi nyonya sungguhan disini. Dimana semua aturan berada didalam genggaman nya.
Alihan pandang nya yang tadi menatap jauh pada danau yang berada dibelakang rumah ini, sekarang tertuju pada sebuah pintu yang tampak berbeda dari pintu yang lain nya.
Ditentang oleh keraguan, tapi tetap saja Youra melangkahkan kaki nya mendekat. Tangan nya bahkan sudah memulai ancang-ancang pasti akan mengayunkan gagang besi tersebut kebawah, dan mulai mendorong. Masih silau-silau bayang, Youra dibuat kaget karna Yoongi dengan cepat menarik gagang pintu itu, membuat pintu yang sudah sedikit terbuka kembali terkunci rapat.
"Jangan membuka nya" ucap Yoongi menghentikan tujuan Youra seketika.
Kerutan dikening Youra seolah mengatakan 'memangnya kenapa?' dan belum siap untuk menjawab Yoongi menambahkan kalimat penjelas sekali lagi.
"Ruangan ini sudah lama tidak dibersihkan, sangat kotor. Aku tidak mau istriku menghirup debu didalam sana."
Youra masih menatap Yoongi heran. "Tapi aroma dari pengharum ruangan ini pertanda didalam sana bersih bukan?" mengingat bagaimana pintu itu tadi nya sudah terbuka, meski sedikit. Tapi aroma dari lavender dari ruangan itu bertolak belakang dari ucapan Yoongi barusan.
Ruangan mana yang akan tetap diberi pengharum seperti itu jika tidak digunakan. Youra semakin penasaran.
"Sudahlah, ini hanya gudang penyimpanan barang-barang yang tidak dipakai saja sayang." Yoongi menarik lengan Youra kemudian, membawa tubuhnya membalik dan pergi dari sana.
"Aku ingin kerumah Jin Hyung, kau mau ikut?" lanjut Yoongi lagi, Youra paham betul suaminya itu sedang mengalihkan pembicaraan.
Youra belum menjawab.
Karna pikiran nya sedang melayang, memikirkan ucapan Seung Tak tadi malam. Apa ruangan itu ada hubungan nya juga dengan masa lalu Yoongi? dengan Eunbi, begitukah?
Ingin sekali Youra melepaskan tangan nya, berbalik dan menerobos masuk keruangan itu untuk menjawab rasa penasaran yang bersarang dikepalanya. Tapi, sekali lagi, ini semua tidak bisa dibuat secara gegabah. Yang ada nantinya Yoongi malah semakin wanti-wanti dan semakin menyembunyikan sesuatu yang seharusnya tidak Youra ketahui.
Salah satu sifat Yoongi yang tidak terlalu terbuka itu yang sedang membuat Youra semakin penasaran. Memang dari awal keduanya pun tidak pernah bertanya apalagi membahas tengang hal tersebut. Tapi sekarang sudah berbeda, Youra juga sudah menangkap beberapa kejanggalan diantara Eunbi dan Yoongi selama ini.
"Youra!" sentak Yoongi membuat Youra terbangun dari lamunan nya.
Sekarang kedua mata Youra sibuk menelisik ruangan, entab sejak kapan ia berada dikamarnya. Apa secepat itu mereka berjalan dari paviliun?
"Ah ya! aku akan bersiap-siap kalau begitu."
Ketika ingin melepaskan tangan nya dan segera berbalik, Yoongi lagi-lagi menahan tubuhnya. Membawa Youra ke sisi ranjang, memegang kedua bahu Youra dan mendudukan nya disana. "Kalau kau penasaran sekali dengan ruangan itu, kapan-kapan aku akan mengajakmu melihat-lihat lebih lama lagi. Rumah itu sangat jarang ku gunakan, hanya saat olahraga atau acara bersama teman-teman dan karyawan kantor." jelas Yoongi dengan santai.
"Karyawan kantor?"
Yoongi mengangguk. "Hanya beberapa kali saja. Dari pada aku membawa mereka keluar, lebih baik merayakan nya disini."
Youra menatap keluar jendela sebentar. Tidak yakin ingin mengatakan kalimat yang sudah ingin keluar dari tenggorokan nya. "Semuanya?" ucap Youra setelah memastikan lagi, ia menatap kedua manik yang masih menatapnya.
"Iya, seluruh divisi."
"Termasuk sekretaris mu?"
Sekali lagi Yoongi mengangguk. Membenarkan tebakan Youra barusan. "Tapi sekarang mereka tidak akan ku ajak lagi kesi--."
"Memang tidak, dan jangan pernah lagi membawa nya kesini." sela Youra secepat kilat. Ada sesak didada nya seperti siap dihantam dengan kenyataan yang seharusnya tidak ia ketahui.
Pikiran liar Youra mengambil kesimpulan bahwa Yoongi dan Eunbi ada hubungan dimasa lalu sangat lah kuat saat ini. Apalagi melihat sikap Eunbi yang leluasa saat di kantor, dan begitu akrab tanpa ada batas antara karyawan dan bos saat bersama memang menjadi tanda tanya besar dikepala nya.
"Baiklah sayang. Tapi kena--"
"Aku tidak suka melihat Eunbi. Jangan pernah perlihatkan kepadaku kalau kalian begitu dekat, baik urusan pribadi atau pekerjaan. Atau aku akan memecat nya!"
Yoongi mengerutkan kening nya karna heran, kenapa tiba-tiba sekali Youra seperti ini. "Itukan hanya urusan pekerjaan sayang"
Youra membolakan mata nya, menatap Yoongi tajam. Rahang nya seketika mengeras menahan kesal dan emosi karna Yoongi selalu saja berusaha mengatakan hal baik tentang sekretarisnya.
"Apapun itu aku tidak peduli Yoon. Apa kau juga ingin melihat ku dekat dengan pilot? aku juga bisa beralasan kalau itu hanya urusan pekerjaan"
"Jangan lakukan hal yang paling ku benci untuk kedua kalinya!"
Kali ini Youra yang mengerutkan kening nya. "Sekalipun belum pernah ku lakukan, bagaimana bisa menjadi yang kedua kalinya?"
Seketika Yoongi mengalihkan pandang, kembali mencerna ucapan yang menjadi bocoran untuk Youra. "Baiklah aku akan menjaga jarak dengan Eunbi kalau begitu, seperti yang kau mau. Tapi sebenarnya aku dan Eunbi hanya--"
Youra menutup kedua telinga nya secepat mungkin ketika ia mendengar kembali nama yang sejak tadi malam berputar-putar di kepalanya.
"Sebaiknya aku bersiap-siap saja kalau begitu." Youra berdiri dari sisi ranjang. Tidak lupa memberikan kecupan sekilas pada pipi Yoongi dan berlalu pergi.
[]