YOONGI'S LOVE SCENARIO || MYG...

Par RanEsta13

45.6K 9.2K 24K

Hal-hal konyol yang aku lakukan itu bukan karena aku menyukaimu. JANGAN GEER! Aku hanya mendalami peranku. J... Plus

1. YLS
2. YLS
4. YLS
5. YLS
6. YLS
7. YLS
8. YLS
9. YLS
10. YLS
11. YLS
12. YLS
13. YLS
14. YLS
15. YLS
16. YLS
17. YLS
18. YLS
19. YLS
20. YLS
21. YLS
22. YLS
23. YLS
24. YLS
25 YLS
26. YLS
27. YLS
28. YLS
29. YLS
30. YLS
31. YLS
32. YLS
33. YLS
34. YLS
35. YLS
cerita suga terbaru

3. YLS

1.6K 374 734
Par RanEsta13

Pembaca baru: jangan terlalu ekspektasi tinggi sama cerita ini ya, isinya ttg kegemasan n ke-cringe-an doang soalnya wkwkwk.

.
.
.

Gadis itu begitu tekun, netranya bergulir dari satu kertas ke kertas lainnya, mencoret satu per satu jawaban yang keliru. Perpustakaan tampak hening, hanya suara ujung pulpen yang menggores kertas-kertas ujian yang menemani Yoora di sana.

Sebagai siswi kesayangan Shin Ah Ssaem, Yoora diminta membantu memeriksa ulangan Bahasa Inggris kelas XI-I di perpustakaan. Gadis itu sangat terhibur tatkala netranya dihadapkan dengan kertas ulangan milik Kim Yoongi. Rupanya Bahasa Inggris menjadi salah satu kelemahan siswa populer itu. Jawabannya kacau, bahkan ada satu pertanyaan yang dia jawab dengan I don't understand but I Love You. Seketika Yoora tertawa terbahak-bahak, lalu segera mengatupkan bibir saat penjaga perpustakaan menegurnya.

Gadis itu sedang memeriksa lembar terakhir, saat benda pipih yang ada di atas mejanya bergetar menampilkan nama Eunjung.

"Halo, Jung-ah?"

"Ra-ya kau di mana?

"Aku masih di perpustakaan, sebentar lagi aku ke sana," bisik Yoora menangkupkan tangannya di telepon.

"Lee Hyun Sunbae sudah datang, sebaiknya kau segera kemari," ucap Eun Jung.

Gadis itu terkesiap, melirik jam di tangan, lalu segera menyelesaikan tugasnya dan langsung berlari ke ruang guru untuk menyerahkan hasil pemeriksaannya.

"Han Yoora, ingat ya kau tidak boleh membocorkan hasil nilai mereka!" ucap Shin Ah Ssaem.

"Nae, Shin Ah Ssaem, aku mohon undur diri," pamit Yoora. Dalam hati dia sedikit kecewa karena tidak bisa berbagi cerita tentang hasil ulangan Kim Yoongi pada Eunjung.

***

Yoora dan Eunjung merupakan anggota dari klub pers di Seoul High School. Ekstrakurikuler yang sebenarnya tidak sengaja mereka temukan sewaktu mereka kelas X, di mana setiap siswa diwajibkan mengikuti minimal satu ekstrakurikuler. 

Saat itu seluruh ekstrakurikuler mengadakan pameran di aula. Eunjung yang matanya sangat jeli dalam menangkap entitas pemuda tampan, mengajak Yoora mendekati stan klub pers yang saat itu dijaga oleh seseorang yang terlihat sangat menarik, Lee Hyun. 

Jurnalistik, hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan Yoora yang menutup diri dengan gemerlapnya kepopuleran karena dunia ini justru akan membawanya lebih dekat lagi dengan mereka. 

Well, sebenarnya Yoora sangat mengagumi sosok pamannya yang merupakan seorang wartawan--Han Dongjun--yang tewas saat tengah meliput di zona merah di Timur Tengah. Ayahnya selalu menceritakan tentang sang adik dengan begitu heroik. Yoora yang awalnya hanya mencoba-coba bergabung dengan datang beberapa kali pertemuan malah menemukan passion-nya. Pun dengan Eunjung, skill menggambarnya sangat dihargai di sana.

***

Klub pers saat ini akan mengadakan rapat di Kafe Komik yang berlokasi tidak terlalu jauh dari sekolah. Karena sudah dipastikan datang terlambat, gadis itu memilih ke toilet sebentar untuk memperbaiki tampilan wajahnya agar terlihat segar. Menelengkan kepalanya ke kiri dan kanan lalu mengerucutkan bibirnya tepat setelah membubuhkan lip tint di sana, gadis itu tersenyum puas dengan penampilannya.

Yoora ingin terlihat cantik di depan Lee Hyun, tidak ada alasan khusus, Yoora hanya kagum. Sebagai ketua klub pers, dia sangat kharismatik, serius tapi santai, memimpin tanpa arogansi, dan selalu membimbing tanpa menggurui. Bisa dikatakan semua gadis di klub pers menghormatinya, oleh karena itu Yoora selalu ingin memberikan impresi terbaik di hadapannya.

Gadis itu menuntun tungkainya cepat, bahkan terlalu cepat tanpa melihat entitas seorang pemuda yang berada di balik pintu kaca kafe tersebut. Ia meraih gagang pintunya dan mendorong kuat.

Bump ....

Wajah gadis itu mendarat di dada bidang seseorang yang berhasil membuatnya mengaduh kesakitan. Limbung, untunglah tangan kekar seseorang dengan sigap menangkap tubuhnya.

"Ra-ya kenapa lari-lari, hm? Kau tidak apa-apa, kan?" Suara itu mengalun begitu lembut menimbulkan gelenyar hangat di hati Yoora.

Gadis itu mengangguk-angguk seraya memantapkan pijakan kakinya, sejurus kemudian ia mendongakkan wajah dan menemukan netra hitam seniornya yang menatap khawatir.

"Lee Hyun sunbae maaf aku terlambat," ucapnya sedikit malu. Sudah dipastikan ada rona kemerahan yang menyeruak di pipi gadis itu tatkala disadarinya posisi wajah mereka begitu dekat.

"Kau tidak terlambat, aku saja yang datang terlalu awal," jawab pemuda itu, tanpa berniat melepas pegangan tangannya pada gadis itu.

Yoora segera menundukkan kepala dan mencoba melepaskan diri saat pandangannnya jatuh pada kemeja putih Lee Hyun yang bernoda, noda liptint dari bibirnya.

"Aigo Sunbae, bajumu!" pekik Yoora histeris sambil menunjuk noda tersebut. Tangannya kini sibuk menghapus noda tersebut dengan tangan yang membuat Lee Hyun mengalihkan atensi pada pada kemejanya. "Bagaimana ini? Aduh dasar lip tint murahan."

Lee Hyun terkekeh geli. "Gwenchana, ayo cepat gabung dengan yang lain, aku akan membersihkannya di toilet." Pemuda itu menangkap tangan Yoora dan memberinya remasan lembut.

"Maafkan aku, Sunbae," lirih Yoora dengan rasa bersalah yang begitu kentara.

"Tidak apa-apa." Senyum secerah mentari itu terbit lagi. 

Gadis itu pun cepat-cepat bergabung dengan yang lain dengan wajah merah bagai tomat siap petik tatkala dia sadari semua mata mengarah padanya.

Setelah semua anggota klub pers berkumpul, maka rapat pun dimulai. "Cha~ Yeorobun, terima kasih sudah datang. Aku mengumpulkan semua di sini untuk membahas news planning satu semester ke depan. Kita akan mulai dengan me-review tulisan para reporter lapangan," ucap Lee Hyun, tangannya meraih lembaran kertas yang ada di depannya. "Ini tulisan milik Yoora ketika mewawancarai Park Eunbi saat memenangkan Olimpiade Matematika. Melihat hasil tulisannya, menurutku kau melakukan tugas dengan baik, terlihat sekali peningkatan dalam caramu menjabarkan hasil wawancara ... aku suka." Diikuti tepuk tangan teman-temannya, Yoora membungkuk sopan sambil tersenyum.

Rapat berlangsung cukup lama, tetapi menyenangkan.

"Jadi kesimpulan dari rapat hari ini adalah adanya pergantian petugas lapangan karena Dongwu akan sibuk sekali pada semester ini, tugas reportasi tim basket menjadi tugas Yoora. Tim basket saat ini sangat disorot karena memenangkan berbagai turnamen, di sana juga ada Kim Yoongi, MVP dari setiap pertandingan yang banyak penggemarnya termasuk Eunjung kita." Lee Hyun terkekeh geli dengan ucapan yang dilontarkannya diikuti teman-teman yang lain. 

Eunjung pura-pura geram. "Ya! Sunbae jangan dibahas cerita viralku itu!" Eunjung pura-pura marah diikuti tawa dari yang lain.

"Bercanda Jung-ah." Kekeh Lee Hyun, "jadi, Ra-ya pastikan kau mendapatkan wawancara yang oke dengannya, ya?"

Bagaimana mungkin Yoora bisa menolak permintaan sunbae-nya yang tersenyum begitu cerah? Walaupun gadis itu malas berhubungan dengan siswa populer, tanggung jawabnya sebagai anggota klub pers harus dia kerjakan. Maka dia pun mengangguk dengan penuh semangat. "Nae, Sunbaenim."

"Whoaa ... daebak," seru Eunjung, "kau bisa dekat-dekat dengan pemain basket, aku iri."

"Apa kau tidak kapok?" bisik Yoora.

"Tentu saja tidak, populer itu bagai virus Ra-ya dan aku ingin sekali tertular virus itu," jawab Eunjung seraya mengacungkan tangannya meminta perhatian Lee Hyun. "Sunbae, apa Yoora tidak butuh asisten?"

"Kau akan sibuk Eunjung-ah. Skill menggambarmu bagus, bagian ilustrasi akan membuatmu sibuk semester ini dan itu butuh konsentrasi serta persiapan matang," jawab Lee Hyun masih tetap mempertahankan senyum cerahnya.

"Nae ... baiklah, Sunbaenim," jawab Eunjung lemas melesakkan tubuhnya di kursi dengan bibir mengerucut.

Setelah pembagian tugas dengan anggota lainnya, rapat pun selesai. Yoora, Eun Jung, Dongwu, dan Lee Hyun melanjutkan acara dengan menonton film di bioskop, sementara yang lainnya memilih ke karaoke.

"Ra-ya, aku dan Dongwu beli tiket dan minuman dulu ya?" ucap Eunjung sambil menarik tangan Dongwu.

"Baiklah," jawab Yoora sambil mendaratkan bokongnya di salah satu kursi food court. Lee Hyun mencuri-curi pandang pada gadis itu dan segera mengalihkan pandangannya saat netra mereka bersirobok. 

"Ra-ya, kau tidak apa-apa kalau aku tinggal sebentar?"

"Tidak apa-apa, Sunbae," jawab Yoora terseyum.

Setelah beberapa saat menunggu, Lee Hyun kembali dengan membawa tas karton kecil dan menyerahkannya pada Yoora yang masih duduk sendiri.

"Ini untukmu," ucapnya.

"A-apa ini, Sunbae?" tanya gadis itu sambil melihat isinya. Ternyata isinya liptint yang otomatis mengingatkan Yoora akan kejadian tabrakan tadi.

"Itu lip tint keluaran terbaru, sepertinya cocok untukmu dan dijamin tidak akan meninggalkan noda." Kekeh Lee Hyun menggoda Yoora.

Yoora refleks menutup wajahnya dan tertawa. "Maafkan lip tint murahanku tadi. Ngomong-ngomong apa tidak apa-apa kau memberiku ini? Merepotkan sekali."

Lee Hyun tertawa. "Aku tidak merasa direpotkan, anggap saja itu hadiah dariku karena tulisanmu bagus. Sebagai balasannya kau harus semangat untuk melaksanakan tugasnya, ya!"

"Nae Sunbaenim, terima kasih," jawab Yu Ra semangat.

Tanpa sepengetahuan mereka, Eunjung dan Dongwu berada di belakang menenteng minuman.

"Dongwu-ya ... sepertinya kita harus memakai welding mask, percikan di mana-mana," seru Eunjung menggoda mereka berdua.

Lee Hyun yang kaget karena kedatangan Eunjung dan Dongwu segera memperbaiki posisi duduknya lalu mengeluarkan ponsel pura-pura menghubungi seseorang.

Eunjung tertawa melihat Lee Hyun yang salah tingkah sedangkan Yoora hanya mendelik tak setuju Lee Hyun digoda seperti itu.

"Sunbae, apa aku tidak diberi hadiah juga?" tanya Eunjung pura-pura terluka.

Lee Hyun yang sedang menelpon entah siapa, hanya memberikan kode dengan lima jarinya yang membuat Eunjung melanjutkan tawanya.

"Ya! Eun Jung-ah berhenti menggoda, Sunbae," tegur Yoora mendelik sambil mencubitnya.

Eunjung masih tertawa saat Lee Hyun berdeham dan berkata, "Sepertinya film sudah mau mulai, ayo kita masuk!"

***

Yoora sedang berjalan menuju ke rumahnya saat seseorang mengamatinya dari atas motor.

Orang itu begitu membenci Yoora, sampai-sampai dia ingin membalas dendam dengan cara mempermainkan hati gadis itu.

Kemarin di rooftop, Yoongi mendengar semua makian yang diteriakkan Eunjung dan melihat Yoora memprovokasi gadis itu sambil tertawa terbahak-bahak. Harga dirinya sebagai siswa populer merasa terinjak.

Memutuskan untuk membuat perhitungan padanya, pemuda itu meraih ponsel dan menghubungi seseorang. Terdengar orang di ujung telepon mengangkat panggilannya. "Yeoboseo, Tuan Kim."

"Pak Kang aku punya pekerjaan untukmu. Temui aku nanti malam di rumah."

Memutus sambungan teleponnya, pemuda itu tersenyum miring tanpa mengalihkan pandangannya pada gadis yang kini sudah masuk ke dalam rumah itu.

"Han Yoora, kita lihat apa kau mampu menolak pesonaku? Setelah kau terbuai, maka aku akan mempermainkanmu."

.

.

.

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

293K 30.1K 33
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
61.4K 4.5K 29
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
338K 28.1K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
508K 5.5K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...