Anya Aulia (SUDAH TERBIT)

By Rafiqabiasa

30.8K 1.6K 124

(Lanjutan dari I Love You Ketua OSIS ya) Dalam kehidupan ini Anya berhasil melewati masa-masa yang sulit dala... More

BAB 1 REVISI
BAB 2 REVISI
BAB 3 REVISI
BAB 4 REVISI
BAB 5 REVISI
BAB 6 REVISI
BAB 7 REVISI
BAB 8 REVISI
BAB 9 REVISI
BAB 10 REVISI
BAB 11 REVISI
BAB 12 REVISI
BAB 13 REVISI
BAB 14 REVISI
BAB 15 REVISI
Bagian #16
Bagian #17
Bagian #18
Bagian #19
Bagian #20
Bagian #21
Bagian #22
Bagian #23
Bagian #24
Bagian #25
Bagian #26
Bagian #27
Bagian #29
Bagian #30
Bagian #31
Bagian #32
Bagian #33
Bagian #34
Bagian #35
Bagian #36
Bagian #37
Bagian #38
Bagian #39
Bagian #40
Bagian #41
#Bagian 42
#Bagian 43
#Bagian 44
#Bagian 45 (Last)
pengumuman
PO NOVEL I LOVE U KETUA OSIS
INFORMASI
OPEN PO ANYA AULIA

Bagian #28

477 31 3
By Rafiqabiasa

Mobil pun di parkirkan di parkiran yang berada di lantai bawah gedung ini.

Mereka semua membuka pintu mobil lalu keluar dengan pintu mobilnya masing-masing.

Jujur, gue belum siap nyeritain semuanya batin Anya.

"Ayok!" Ajak nenek mereka.

Mereka pun berjalan ke dalam gedung rumah sakit dan masuk ke dalam lift untuk menemui Adam.

"Kamar nomor berapa Adam?" Tanya nenek Anya.

"Nomor 202" Ujar Anya.

Andi pun menekan tombol lift ke angka 2.

"Siapin mental" Ujar Aliya.

"Udah gue siapin, soalnya susah banget ngomong sama orang sableng" Ujar Anya ngawur.

"Gak boleh kitu Anya" Ujar nenek Anya melihat Anya yang berada di belakangnya galak, Anya hanya bisa memperlihatkan serangkaian gigi putihnya.

Mereka sudah kelur dari lift dan dengan cepatnya mereka menemukan  kamar inap Adam.

"Ayok masuk!" Ajak Aliya.

"Aku nunggu di luar aja deh, nanti kalau kalian udah selesai jenguk Adam baru aku masuk" Ujar Anya.

"Yaudah kita masuk nih, jangan cemburu ya kalau Adam suka sama gue" Ujar Aliya tertawa receh membuat Andi melihat Aliya tajam.

"Ngapain liatin aku kayak gitu?" Tanya Aliya kepada Andi sadar bahwa Andi melihatnya.

"Oh jadi mau selingkuh sama brondong?" Tanya Andi pura-pura marah.

"Iya, kenapa?!" Tanya Aliya emosi dan dia masuk ke dalam kamar inap Adam bersama nenek yang berada di sampingnya.

"Lah harusnya kan gue yang marah?" Tanya Andi bingung melihat sikap Aliya yang emosional.

"Wajar mas ndi lagi PMS" Ujar Anya tertawa melihat Andi yang seperti ini.

"Dasar cewek, yaudah kalau gitu Abang ipar Lo yang ganteng ini masuk ya" Ujar Andi dengan percaya dirinya.

"Pede banget" Ujar Anya dan dia pun duduk di kursi depan kamar inap Adam.

Andi pun masuk ke dalam kamar inap Adam.

Anya hanya bisa duduk menunggu keluarganya itu selesai dengan urusan nya barulah Anya akan menuntaskan semuanya.

Trrttt..trttt...trttt...

Suara handphone Anya yang berbunyi menandakan ada panggilan telepon masuk, Anya pun mengambil handphone yang berada di saku celananya dan menjawab panggilan tersebut.

"Halo?" Ujar Anya.

"Lo gak ngampus kenapa?" Tanya Dani yang berada di balik panggilan.

"Tanya ke Husna!" Ujar Anya.

"Oke nanti gue tanyain, gue mau ngasih tau hal penting sama Lo, bisa kita ketemu?" Ajak Dani.

"Gak bisa, gue lagi pergi sama keluarga" Ujar Anya.

"Yaudah kalau gitu gue aja yang nyamperin lu gimana?" Tanya Dani bersikeras untuk bertemu dengan Anya.

"Gak bisa Dan, gue lagi di Jakarta, lagi nengokin Adam" Jawab Anya akhirnya jujur.

"Emang si Adam kenapa?" Tanya Dani.

"Oh iya, gue bilang sama Lo, kalau si Adam ketusuk gara-gara gue" Ujar Anya menjelaskan dan dia merasa bersalah.

"Gara-gara lo? Lo gak salah, mungkin itu salah dia sendiri, jangan terlalu nyalahin diri sendiri Nya" Ujar Dani.

"Gue gak nyalahin diri sendiri Dan, ini emang murni kesalahan gue yang bego" Ujar Anya.

"Ini bukan salah Lo!" Ujar Adam yang sedang duduk di depan pintu dengan menggunakan kursi roda.

Anya pun bangkit dari duduknya melihat Adam dengan tatapan terkejut.

"Lo nguping?" Tanya Anya.

"Iya" Ujar Adam jujur.

"Gak sopan!" Ujar Anya kesal.

"Haloo nya, Lo lagi ngomong sama siapa?" Tanya Dani dari balik telepon.

"Dan, udah dulu ya, gue harus ngomong sama seseorang" Ujar Anya dan dia pun mematikan panggilan secara sepihak.

"Lo mau ngomongin sesuatu sama gue?" Tanya Adam.

"Iya" Ujar Anya.

"Apa?" Tanya Adam penasaran.

"Tapi jangan disini, gue pengen ngobrol sama Lo berdua" Ujar Anya.

"Gue tau tempat sepi buat kita berdua ngobrol" Ujar Adam.

"Ayo" Ujar Anya dan dia berjalan meninggalkan Adam.

"Anyaaa" Teriak Adam.

"Apa?" Tanya Anya sambil membalikkan badannya menatap ke arah Adam yang masih diam ditempat tak berkutik sedikit pun.

"Lo tega gue ngedorong kursi roda ini sendirian?" Tanya Adam.

"Tega!" Ujar Anya dan dia pun berjalan lagi dengan langkah pelan sambil menunggu Adam.

Adam hanya bisa menghembuskan nafas, melihat kelakuan Anya semakin hari semakin membuatnya jatuh cinta karena sikap cueknya ini.

Adam pun menggerakkan kursi roda dengan kedua tangannya.

Angel tiba-tiba datang dihadapan Adam.

"Loh Dam kamu mau kemana?" Tanya Angel yang baru saja datang entah dari mana.

"Pergi, lo ke dalem aja, ada keluarganya Anya" Ujar Adam dingin.

Ngapain bawa keluarga? Terlalu berlebihan batin Angel.

"Iya nanti aku ke dalem setelah nganter kamu pergi" Ujar Angel peduli.

"Gausah, gue gak butuh bantuan Lo!" Ujar Adam dan dia pun pergi meninggalkan Angel sendiri.

Memang ya Anya ini, benar-benar harus di hapuskan dari kehidupan Adam! batin Angel kesal.

Adam pun bisa melihat Anya yang sedang duduk di kursi dengan kamar inap.

"Lama lo!" Ujar Anya dan dia pun pergi ke belakang kursi roda Adam.

"Kita kemana ini?" Tanya Anya.

"Ke atas atap" Ujar Adam.

Anya pun mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari Adam dan dia pun mendorong kursi roda Adam.

Masih peduli ternyata, sok Sokan gak peduli batin Adam senang.

"Kita ke atap naek lift?" Tanya Anya.

"Naek tangga" Ujar Adam.

"Lu gimana? Kuat gak? Kalau gak kita cari tempat lain aja" Ujar Anya yang masih mendorong kursi roda Adam.

"Masih peduli sama gue lu?" Tanya Adam.

"Ya...ya sesama manusia kan kita harus saling peduli satu sama lain" Ujar Anya gugup.

"Bener juga ya, berarti kalau gitu lu harus bantuin gue jalan sampe tangga" Ujar Adam menengok ke belakang melihat Anya.

"Iya nanti gue bantuin lah!" Ujar Anya.

Dia pun melanjutkan jalan sambil mendorong kursi roda milik Adam dengan sangat hati-hati.

Mereka sudah sampai di bawah tangga yang akan mengarah ke atas atap rumah sakit ini.

Adam pun berdiri di bantu oleh Anya, Adam merangkul kan tangannya di bahu Anya membuat Anya melihat Adam.

"Eh.. sorry..sorry gak boleh ya" Ujar Adam dan dia pun menurunkan tangannya dari bahu Anya.

Anya pun memegang tangan Adam supaya dia dapat berjalan.

Mereka sudah sampai di atas atap yang menyajikan pemandangan yang indah, untung disana ada kursi kayu, Anya pun membantu Adam untuk duduk di kursi itu.

"Mau ngomongin apa?" Tanya Adam.

"Gue mau lo janji dulu" Ujar Anya melihat Adam yang duduk di sampingnya begitupun Adam.

"Janji apa?" Tanya Adam.

"Lo harus janji gak boleh marah ataupun kesel sama gue" Ujar Anya.

"Oke gue janji" Ujar Adam.

Akhirnya update ya walaupun lama:v, baru update Desember aku inii, merasa gak enak deh.

Jangan lupa VOMMENT😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

496 51 11
kisah tentang kebucinan seorang Guinandra Ardhana pada Sarah Kayshila Lestari seorang mahasiswa baru di salah satu universitas swasta. Sarah tidak pe...
2.6M 260K 64
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Tersedia di Gramedia + Part Lengkap✔️ 17+ Terbit di @reneluvbooks dan sudah tersedia di Gramedia seluruh Indonesia. *** Al...
51.4K 4.2K 38
Jika diibaratkan 4 musim, Milo berada dimusim yang mana? "Aku tak bisa memilih. Karena, Milo bisa aja berada di 4 musim tersebut. Sifat hangat bagai...
264K 8.7K 51
[FOLLOW AUTHOR,SEBELUM MEMBACA SEBAGAI BENTUK SUPORT KALIAN UNTUK PENULIS DAN CERITA INI] (BELUM REVISI) "Aku sayang kamu tanpa alasan,mencintai kamu...