Send(u) ✔

By artizalanela

940 287 134

[Tidak Revisi] Di terbitkan oleh Guepedia Penerbitan #Rank 3 sukaduka (30 desember 2019) #Rank 4 anaktiri (30... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
pengumuman
Info

Chapter 8

35 16 1
By artizalanela

Hari ini adalah hari minggu, sekolah libur. Affan sedang duduk di meja makan bersama dengan keluarga barunya tepat di jam enam pagi. Hari ini adalah kali pertama Affan merasakan masakan ibu tirinya. Dengan pelan Affan menyuap sesendok nasi goreng dan mengunyah perlahan.

Affan merasakan rindu kepada sosok ibu kandungnya, nasi gorengnya pun tak kalah enak dengan buatan ibu tirinya.

"Fan, mungkin selama seminggu ini papa mau cuti dari kerjaan kantor dan honeymoon sama mama kamu" ucap Papa.

Affan sejenak menghentikan aksi kunyahnya dan menelan nasi yang memenuhi rongga mulutnya sebelum berbicara. "Apa? Honeymoon? Gak salah pa, kan papa uda tua juga ngapain pakek begituan segala?" Bantah Affan.

"Gak ada salahnya kan Fan lagi pula ini wajar buat pengantin baru" jelas papa.

Affan menghela nafasnya dan hanya bisa pasrah dengan keputusan oerang tuanya.

"Oh iya Fan, jagain adek kamu juga ya. Sebenarnya si Anto ini punya kelebihan, dia bisa melihat makhluk astral dan bisa berbicara dengan roh yang sudah mati. Jadi jangan heran kalo dia suka berbicara sendiri" ucap mama.

"SERIUS?" Ucap Affan dengan lantang saking terkejutnya. "Emm maksud aku, serius ma?" Sambung Affan.

"Iya Fan yauda lanjut dulu makannya" ucap mama.

•••

Aku bangun dengan perlahan membuka mataku dan menoleh ke ranjang ibu. Aku terheran, semalam aku tidur di kursi dekat ranjang ibu tapi sekarang aku malah tidur di sofa dekat tembok. Aku mengucek mataku dan duduk agar nyawaku segera terkumpul dan agar tidak gontai saat aku berjalan.

"Pagi" ucap seorang dokter yang baru saja masuk dari balik pintu.

Dokter berjalan mendekat kepada ibu dan mengecek kondisi saat ini, seofang suster datang dengan membawa sepiring makanan yang di sediakan oleh rumah sakit untuk pasien.

Suster tersebut menaruh piring di atas meja dan keluar dari ruang rawat ibu. Dokter menjelaskan tentang kondisi ibu yang sudah baik serta di perbolehkan untuk pulang.

Aku nampak kegirangan dan langsung memeluk ibu begitu dokter meninggalkan kami berdua. Seorang lelaki paruh baya muncul dari balik pintu yang tak lain adalah ayahku dengan membawa kantung kresek berwarna hitam.

"Udah pelukannya? Sini Airin makan sama ayah" ucap Ayah.

Aku langsung menghampiri ayah dan duduk disofa bersamanya untuk menikmati satu nasi bungkus dengan lauk telur yang dimasak dengan bumbu berwarna merah dan sedikit pedas.

Tok tok tok!

Terdengar suara ketukan dari luar dan langsung membuka pintu untuk masuk ke dalam ruang rawat.

Muncullah sosok pria berparas tampan dengan perawakan tinggi dan senyum yang menawan, yang tak lain adalah Affan. Aroma parfumnya memenuhi ruangan yang mendominasi bau obat menjadi wangi khas parfum Affan yang harganya cukup mahal. Dengan sopan Affan menyalami tangan ibu dan ayah.

"Om tante, saya mau pergi sama Airin boleh kan?" Ucap Affan.

"Iya boleh Pan" ucap ibu.

Ayah hanya mengangguk menyetujui ucapan Affan untuk mengajakku pergi. Aku mengelap mulutku dengan tissu dan bergegas menyalami ayah dan ibu sebelum keluar bersama Affan.

Affan menggandeng tanganku dan mengayunkan kedepan dan ke belakang seirama, serasa anak kecil yang menggandeng tangan ayahnya dan sedang bersenang hati karena akan di belikan boneka barbie yang baru. Affan membuka pintu mobilnya dan duduk di kursi kemudi sementara aku membuka pintu di bagian sebelahnya dan masuk mobil untuk duduk disebelah Affan.

"Kita pulang dulu kan Fan, aku belum mandi soalnya" ucapku sambil tertawa kikuk.

"Iya aku nganter kamu pulang biar mandi sekalian ganti baju" ucap Affan dan pandangannya masih terfokus dijalanan karena hari minggu jalan raya cukup padat kendaraan.

Drrt drrtt.

Ponsel Affan berdering karena ada telfon yang masuk dan tertulis nama Anto yang menghubunginya. Affan berdecak kesal "Ck! Ngapain nih anak nelfon segala"

Affan menggeser layar ponselnya dan menjawab telfon dari Anto. Entah mengapa Affan malah mengeraskan volume dan mengaktifkan loudspeaker. Affan menyuruhku memegang ponselnya karena ia sedang fokus menyetir.

"Woy dimana lo Fan?" Ucap Anto

"Gue di jalan sama Airin. Iya kan sayang?" ucap Affan.

"Emm iya" sahutku.

Tuuuutt. Panggilan diputus sepihak oleh Anto.

"Nggak jelas banget tuh anak" ucap Affan sambil terkekeh pelan.

Affan berbelok ke arah tikungan dan mengerem mobilnya tepat di depan rumahku, mematikan mesin mobilnya dan turun dari mobil.

Aku langsung masuk ke dalam rumah untuk membersihkan diri, mencabut charger ponselku yang sudah terbebani karena dari semalam aku mengisi baterainya. Sementara Affan menunggu di teras dan duduk diatas kursi, ku bawakan susu hangat untuk menemaninya sebelum aku mandi.

Wajahnya yang tampan nampak berseri-seri membuatku ingin senyum-senyum sendiri entah mengapa. Wajah yang selalu sumringah jika sudah berhadapan denganku, mungkin saat ini aku benar-benar jatuh cinta kepandanya.

Degupan jantung yang begitu cepat sudah terasa, memompa darah di dalam tubuh dan terasa mengalir begitu cepat dari ujung kepala sampai ujung kaki. Membuat sudut bibirku tak berhenti melengkung dan rasanya seperti melayang saat aku berjalan. Serasa tidak ada gravitasi yang membuatku bisa berpijak dibumi lagi.

Hatiku yang gersang dan penuh dengan kenangan tentang Revan, kini sudah mulai dipenuhi dengan hal baru tentang Affan. Pria tampan berperawakan tinggi yang selalu membuatku bersenang hati dan memperlakukanku dengan istimewa.

Setelah selang waktu lima belas menit, akhirnya aku keluar dengan keadaan yang sudah rapi dan siap untuk pergi dengan Affan. Ku tutup kembali pintu rumah dan mengekori Affan menuju mobilnya. Ku buka pintu mobil dan masuk kedalamnya duduk bersebelahan dengan Affan.

Affan menginjak pedalnya dan mobil mulai melaju, suara dari radio selalu menemani perjalanan kami dikala kami sedang berdua. Mungkin Affan memang fokus menyetir dan tidak ingin banyak bicara jadi dia memilih untuk mengeraskan volume radio yang sedang memutar lagu 'Aku dan Kenangan' yang dinyanyikan oleh Maudy Ayunda dengan nada yang santai.

Affan memberhentikan mobilnya di sebuah pusat perbelanjaan atau bisa dibilang mall. Mengajakku turun dan menggandeng tanganku kedalam mall.

Salah sati hal yang aku takuti adalah menaiki eskalator, tangga berjalan itu.

"Ayo, kan biar cepet dari pada naik tangga biasa" ucap Affan.

Aku seakan memaku dan kakiku berhenti melangkah, menggelengkan kepala dan mencengkram erat tangan Affan.

"Kamu takut naik tangga berjalan?" Ucapnya.

Aku hanya menunduk dan mengangguk pelan. Ku renggangkan genggaman tangan seperti semula.

"Ini tuh gak serem kok, coba deh kesini. Kita hitung bareng-bareng sebelum naik" ucap Affan.

Aku melangkahkan kaki perlahan kesamping Affan didepan eskalator. Dalam hitungan ketiga, aku pun melangkahkan kaki bersamaan dengan Affan. Tangga mulai berjalan otomatis dan membawaku ke lantai dua bersama Affan.

Jantungku terasa berdetak kencang, keringat dingin mulai membasahi area belakang leherku, suhu badanku mulai dingin bibirku pucat dan aku terhuyung kebelakang. Untung saja dengan sigap Affan menahan tubuhku agar tidak terjatuh ke lantai.

Aku tidak pingsan namun kakiku terasa lemas dan tidak kuat menopang tubuhku untuk berjalan, mungkin aku phobia dengan tangga berjalan. Aku memang tidak pernah menaikinya, dulu ketika naik eskalator pasti ayah akan menggendong tubuhku sampai tiba dilantai kedua.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote atau comment.

Salam santuy.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
13.3M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
2M 328K 66
Angel's Secret S2⚠️ "Masalahnya tidak selesai begitu saja, bahkan kembali dengan kasus yang jauh lebih berat" -Setelah Angel's Secret- •BACK TO GAME•...