Daniel mengendarai mobilnya dengan cepat. Di depan sana ada Seong Woo yang menaiki taxi. Mata Daniel terus fokus pada objek depan dan berusaha mengejarnya.
"Sial! Kenapa jadi berantakan begini?" Daniel memukul setir mobilnya kesal. Semua rencananya menjadi berantakan.
Mobil Daniel berhenti tepat setelah mobil taxi yang ditumpangi Seong Woo berhenti. Dengan cepat ia keluar dan kemudian berlari ke arah Seong Woo.
"Ong, tunggu!" Daniel mencekal lengan Seong Woo membuat langkahnya terhenti. Seong Woo berbalik dan menyentak cekalan Daniel.
"Mau apa lagi?" Tanya Seong Woo emosi.
"Dengarkan dulu. Tadi itu tidak seperti yang kamu pikirkan." Seong Woo hanya tersenyum miring dan melempar pandang ke arah lain.
"Taehyung memintaku berpura-pura menjadi kekasihnya. Aku sama sekali tidak tertarik padanya!" Lanjut Daniel. Seong Woo kembali menatap Daniel tajam.
"Lalu apa yang kamu katakan tentangku tadi? Haha, aku sadar Daniel, selama ini kamu tak pernah mencintaiku. Kamu hanya memanfaatkan aku untuk menjalankan niat licikmu. Ah, bodohnya aku..." Seong Woo kembali tertawa hambar, menertawakan segala kebodohannya.
"Ong, aku minta maaf." Daniel menatap Seong Woo memelas. Seong Woo hanya menatap datar dan kemudian berbalik meninggalkannya.
"Ong, aku mohon kasih aku kesempatan. Aku akan memperbaikinya. Aku sungguh minta maaf." Ucapnya.
Seong Woo menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Daniel tajam.
"Jangan kembali lagi sebelum kamu sadar apa yang kamu lakukan dan bagaimana perasaanmu padaku. Aku tidak mau menjadi orang bodoh yang menurutimu begitu saja. Aku bukan budakmu, Daniel." Seong Woo kembali melangkah meninggalkan Daniel yang masih berdiri di tempatnya.
"Sial! Kenapa perasaanku menjadi tidak karuan begini? Apakah aku benar-benar menyukai Seong Woo?"
Daniel menatap nanar punggung Seong Woo yang mulai menghilang.
.
.
.
"Emmmh..."
"Aku merindukanmu, Taehyung.. Emmh..."
Jungkook menutup pintu apartemennya dengan kaki dan mengangkat tubuh Taehyung ke dalam gendongan koala tanpa melepas ciumannya. Jungkook dengan cepat membawa tubuh Taehyung memasuki kamar dan menutup pintunya kasar.
"Sudah tidak sabar, eoh?" Taehyung mengeluarkan smirknya dan mengelus surai Jungkook sensual.
"Aku sungguh merindukanmu." Jungkook kembali meraup bibir Taehyung dan melumatnya tak sabaran.
"Engh...ah..." Taehyung menatap Jungkook dengan tatapan sayunya. Jungkook perlahan merebahkan Taehyung di atas ranjang dan mengungkungnya.
"Bolehkah aku melakukannya?" Tanya Jungkook seraya mengusap wajah Taehyung lembut.
Taehyung perlahan mencengkeram baju Jungkook dan menariknya mendekat. Dengan cepat ia kembali mencium bibir Jungkook dan melumatnya kasar.
Sret
Taehyung mengubah posisinya hingga berada di atas Jungkook. Mendudukkan dirinya di atas perut Jungkook dan menatapnya sensual.
"Biar aku yang melakukannya." Taehyung melepas bajunya dan kemudian kembali mencium Jungkook. Keduanya terlena dengan perpagutan yang mereka lakukan. Taehyung perlahan menyingkap baju Jungkook dan menurunkan ciumannya.
"Engh..." Jungkook menggeram saat Taehyung mulai mengecupi perutnya perlahan. Tangannya mulai menelusup ke dalam kaos Jungkook dan mengelusnya sensual.
"Bisakah kamu melakukan dengan cepat? Aku sudah tak tahan. Hah, jangan menggodaku, Taehyung." Jungkook menahan pundak Taehyung agar berhenti memberikan rangsangan di tubuhnya.
"Tapi aku masih ingin bermain, Jungkook." Taehyung mempoutkan bibirnya dengan mata yang berkaca-kaca. Ah, sialan! Bagaimana ia bisa begitu menggemaskan sekaligus sexy? Bangsat!
"Lakukan sesukamu." Taehyung tersenyum lebar dan kemudian melepas baju Jungkook. Ia menatap dada bidang Jungkook dan memainkan pola di atasnya. Sesekali tangannya dengan sengaja mengusap sensual dada Jungkook membuat sang empu menahan geramannya.
"Daddy, puaskan Tae hari ini." Ucapnya dengan tatapan puppy eyesnya.
"What the fuck! Kamu sungguh nakal hari ini, Baby." Jungkook membalik posisi mengungkung Taehyung. Ia kemudian mencium bibir ranum Taehyung dan kemudian turun ke lehernya. Jungkook mengecup dan kemudian menghisap leher Taehyung hingga menimbulkan ruam merah di sana.
"Kamu hanya milikku, Taehyung." Jungkook kembali mengecup leher Taehyung dan menghisapnya. Kali ini di tempat yang berbeda.
"Ahhh...." Sebuah desahan begitu saja lolos saat merasakan desiran aneh saat Jungkook memberikan kissmark padanya.
"Lakukanlah, Jungkook." Napas Taehyung memburu dengan tatapan memohonnya.
"Sesuai yang kamu minta, Sayang." Jungkook melepas gesper Taehyung dan membuka kaitan celananya. Lantas ia menariknya hingga tubuh polos Taehyung terlihat di hadapannya.
"Kamu sangat indah, Sayang." Jungkook melepas sendiri celananya dan kemudian kembali mengungkung tubuh Taehyung.
"Aku mencintaimu." Jungkook kembali melumat bibir Taehyung seraya menyiapkan penyatuan mereka.
"Ahh..." Taehyung mendesah saat sesuatu mulai memenuhi dirinya. Ia menatap wajah Jungkook dan mendaratkan kecupan di bibirnya.
"Bergeraklah." Pintanya. Jungkook dengan patuh menurutinya.
"Ahh..." Gerakan Jungkook begitu nyaman dengan ritme sedang. Ciuman-ciumannya melembut sebagai penyalur perasaan yang memenuhi hati keduanya.
"Sedikit cepat, aku sudah tak tahan." Jungkook menambah ritme gerakannya. Taehyung menengadah dan mengeratkan cengkramannya di pundak Jungkook. Rasanya begitu nikmat dan Taehyung terasa menggila karenanya.
"Faster, Jeon. Ah..." Jungkook mempercepat gerakannya seraya mencari titik ternikmatnya.
"Aku akan sampai, Baby."
"Aku juga."
Jungkook semakin mempercepat gerakannya seraya kembali menciumi kekasihnya. Ciumannya semakin tak beraturan saat sesuatu semakin mendekatinya.
"Ak...aku..aku keluar ahh..." Taehyung memeluk tubuh Jungkook erat saat keduanya mencapai nirwananya.
"Ah, aku menyukainya." Taehyung tersenyum dan mengecup kening Jungkook.
"Aku juga. Terima kasih, kamu sungguh hebat, Sayang." Keduanya kemudian terlelap dengan tubuh yang saling berpelukan.
Bersambung...
Astaga 😳
Baru kali ini aku menulis beginian..
Semoga ngefeel ya? Hehe..
Maaf bagi yang tidak nyaman..
Aku tunggu vomentnya seperti biasa...
Love you..