My Pedopil Teacher βœ”

Por Syahaniyh

68.8K 2.9K 168

Problematic Student with her Pedopil Teacher Start: 14 Juli 2019 End: 12 Januari 2020 Cerita ini tidak untuk... MΓ‘s

Prolog
πŸ’ž Murid Bermasalah πŸ’ž
πŸ’ž Pencomblangan πŸ’ž
πŸ’ž Balas Dendam πŸ’ž
πŸ’ž Perubahan πŸ’ž
πŸ’ž Perlahan Terungkap πŸ’ž
πŸ’ž Tumbuh πŸ’ž
πŸ’ž Our Conversation πŸ’ž
πŸ’ž Diantara Dua πŸ’ž
πŸ’ž Si Pengganggu kecil πŸ’ž
πŸ’ž Papanya Chaeyoung πŸ’ž
πŸ’ž Guru Ganteng πŸ’ž
πŸ’ž Kencan? πŸ’ž
πŸ’ž Kiss or Kissing? πŸ’ž
πŸ’ž Dilema πŸ’ž
πŸ’ž Ancaman πŸ’ž
πŸ’ž Obrolan para Gadis πŸ’ž
πŸ’ž Dimple πŸ’ž
πŸ’ž Koneksi Abadi πŸ’ž
πŸ’ž Gak boleh bolos! πŸ’ž
πŸ’ž Girls πŸ’ž
πŸ’ž Bintang πŸ’ž
πŸ’ž Untuk yang terakhir kalinya πŸ’ž
πŸ’ž Pengakuan Pak Guru πŸ’ž
πŸ’ž Pergi πŸ’ž
πŸ’ž Tanpa Pamit πŸ’ž
πŸ’ž She's gone πŸ’ž
πŸ’ž Setahun berlalu πŸ’ž
πŸ’ž Dasar Pedopil: Ending πŸ’ž

πŸ’ž Chaeyoung Nakal πŸ’ž

1.5K 86 3
Por Syahaniyh

"Lepas!"

Chaeyoung memberontak meminta di lepaskan karena tak suka dengan perlakuan Seokjin yang menyeretnya untuk segera pergi.

"Lo ngapain nyeret gue kesini, mobil lo kan di parkiran?" tanya Chaeyoung kesal sambil menunjuk arah berlawanan, tempat parkiran berada.

"Siapa yang mau nganterin kamu pulang? Pulang sendiri sana, saya gak mau nganterin kamu!" ujar Seokjin sambil berkacak pinggang di hadapan muridnya dengan dagu yang terangkat menantang.

Chaeyoung menyilangkan tangan di depan dada, maju selangkah dengan pandangan mendongak menatap tajam pada gurunya, "emang siapa yang nyuruh lo ikutin gue?" tanya nya pongah.

Seokjin menghela napas kesal, ia menundukkan kepala terlebih dahulu sebelum berujar menyindir dengan tangan menyilang di dada mengikuti gaya sombong anak muridnya, "saya khawatir kamu kenapa-kenapa kalau bolos sendirian, tapi melihat sikap kamu tadi, saya yakin kamu tidak perlu di temani."

Chaeyoung mengerjap beberapa kali, mengalihkan pandangannya kesekitar, mereka berada di persimpangan yang terlihat lenggang karena memang belum saatnya jam makan siang, hanya ada beberapa kendaraan berlalu lalang dan beberapa pejalan kaki yang tidak terlalu peduli dengan eksistensi seorang murid dengan gurunya yang sedang berdebat.

"Cewek itu tadi bukannya pacar lo?" tanya Chaeyoung dengan vocal rendah, bahkan hampir tak terdengar rungu Seokjin.

"Hm?" tanya Seokjin seraya maju satu langkah untuk menghapus jarak diantara mereka dan sedikit menurunkan badannya untuk condong kedepan dengan telinga yang di dekatkan. "Apa kamu bilang?"

Chaeyoung terkesiap sehingga reflek membawanya mundur selangkah. "Ck, cewek itu tadi pacar lo kan?" tanya gadis itu sambil kembali maju satu langkah, kemudian berjinjit dan berteriak tepat di telinga Seokjin, membuat Pria itu ganti mundur kebelakang dengan mengelus sayang telinga nya.

"Bukan!" ujar Seokjin kesal.

Chaeyoung mengerjap dua kali, merasa belum puas dengan jawaban gurunya. "Bukannya lo pernah bilang itu cewek lo?" tanyanya kembali, kali ini dengan wajah serius dan vocal yang mampu terdengar jelas oleh rungu Seokjin.

Seokjin menatap kesal anak muridnya sebelum menjawab, "saya gak pernah punya pacar, itu karena kamu menuduh saya pedopil, jadi terpaksa saya akui saya udah punya pacar," ujar Seokjin jujur pada akhirnya.

"Jadi lo beneran pedopil?" tanya Chaeyoung dengan mulut terbuka dramatis.

"Ck, bukan, berapa kali saya harus bilang sama kamu, saya bukan pedopil, saya gak tertarik sama kamu secara seksual sedikitpun," ujar Seokjin kesal.

"Jadi gimana cara lo jelasin ciuman kita wa-hmmp."

"Sstt, ini di jalanan, jangan ngomong keras-keras," bisik Seokjin sambil menatap awas sekeliling, takut ada yang mencuri dengar sambil membekap mulut gadis itu dan menyeretnya pergi menuju parkiran.

"Gue bisa jalan sendiri," berontak Chaeyoung melepaskan bekapan Seokjin pada mulutnya sambil berjalan pergi menuju parkiran meninggalkan gurunya yang menggerutu karena niatnya meninggalkan gadis itu di halte gagal.

Tanpa Seokjin tahu, gadis yang berjalan mendahului nya itu sedang tersenyum senang untuk sebuah alasan.

💞

Tak pernah terpikir oleh Seokjin bahwa menghadapi Chaeyoung, sama seperti menghadapi anak kecil berumur limat tahun.

Setidaknya anak kecil lebih gampang di atur.

Rasanya kaki Seokjin sudah tak sanggup untuk sekedar menumpu badannya sendiri, Pria itu teramat lelah untuk berdiri di kakinya.

Hari ini si gadis mungil nan cantik menggemaskan itu puas mengerjai Seokjin dengan sejuta kenakalan yang disengaja. Atau memang, muridnya itu sudah nakal sejak awal.

Mulai dari rengekan minta diajak main kedufan dan berakhir dengan baju kaos Seokjin yang basah akibat ulah nakal gadis itu. Mau tidak mau ia harus membeli baju baru di toko terdekat. Dan tanpa basa-basi menyambar asal baju kaos yang ada.

Seokjin bahkan harus berkeliling mencari gadis itu karena setelah kembali mengganti bajunya, Chaeyoung tidak berada di tempat dimana Seokjin menyuruhnya untuk menunggu.

Mau tidak mau ia harus mencari gadis itu di lahan dengan lebar sembilan koma lima hektar itu dengan keramaian manusia yang tak ada habisnya, apalagi ini hari sabtu, tentu saja di bantu dengan sengaja tidak diangkatnya panggilan Seokjin.

Sampai akhirnya ia menemukan gadis itu sedang tersenyum lebar dengan antusias di dalam gondola bianglala.

Seokjin yang sudah berhasil menemukan gadis itu tanpa sadar menghela napas lega sambil menurunkan gawai yang menempel di telinganya sedari mencari gadis itu.

Melihat pemandangan Chaeyoung yang tersenyum senang membuat niatnya gagal untuk memarahi gadis itu.

Namun apa yang dilakukannya benar-benar membuat Seokjin lelah, entah karena anak gadis itu kelebihan tenaga atau hanya karena Seokjin yang sudah mulai menua? Masih menjadi sebuah misteri.

Hari sudah mulai gelap dan Seokjin sudah tak bisa mentolerir lagi alasan Chaeyoung, meskipun ia tahu alasan gadis itu tak menurut di ajak pulang karena ingin menikmati wahana yang pemandangannya pas untuk dinikmati di sore menjelang malam hari.

Namun ia harus segera mengantar anak muridnya pulang dengan selamat sampai ke rumah, karena biar bagaimanapun Chaeyoung masih menjadi tanggungjawabnya sebagai seorang guru.

Jarum jam pada pergelangan tangan sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, sudah gelap dan mereka masih berada di luar, jelas itu melukai harga diri Seokjin sebagai seorang guru karena harus mengantar anak muridnya ketika hari sudah gelap.

Sudah berapa kali Seokjin katakan bahwa itu bukanlah hal yang terpuji?

Dengan satu tarikan napas lelah setelah gadis itu turun dari bianglala Seokjin langsung menghadang dan berujar untuk yang kesekian kalinya, "ayo pulang."

"Lo duluan aja, gue bisa pulang sendiri," ujar Chaeyoung acuh dan melangkah pergi meninggalkan Seokjin, namun kembali di hadang oleh Seokjin.

"Ck, saya yang ngantar kamu kesini, dan harus saya juga yang antar kamu pulang," ujar Seokjin tegas tak mau di bantah.

"Ayo!"

Seokjin berbalik, berjalan pergi berharap gadis itu mengikuti, namun baru beberapa langkah ia berbalik dan mendapati gadis itu berjalan kearah yang berlawanan.

"Anak ini," geramnya kesal.

Sudah berapa kali Seokjin membujuknya untuk pulang, bahkan Pria itu sudah mengancam akan meninggalkan gadis itu jika tidak menurut. Namun saat ia sampai di mobilnya, pun menunggu hampir lebih lima belas menit, gadis itu tak kunjung menyusul.

Jadi jangan salahkan Seokjin jika saat ini kaki yang masih berbalut sepatu pantofel itu melangkah lebar mengejar si pemilik punggung sempit dengan topi berbentuk telinga Mickey berwarna coklat.

Dengan satu gerakan pasti yang sudah direncanakan beserta konsekuensi yang ia terima, Seokjin menghadang Chaeyoung dengan punggungnya, satu hentakan kelewat cepat dan tak dapat di hindari, tubuh mungil muridnya dibawa paksa menumpu pada punggung lebar yang sama lebar dengan bahu si pemilik, membuat tubuh gadis itu seketika melayang dengan pekikan terkejut yang tertahan.

Seokjin menggendong Chaeyoung di punggung nya.

"Apa-apan lo?" tanya nya tak percaya dengan oktaf vocal yang meninggi. "Turunin gue!" bentaknya sambil memberontak minta di turunkan.

"Gak! Kita pulang sekarang!" ujar Seokjin tegas, membawa kaki nya melangkah lebar menyusuri jalan nya kembali.

Chaeyoung tentu tak tinggal diam, beberapa kali ia memberontak namun tak berhasil. Bahkan beberapa orang yang melihat tampak tak peduli apalagi mau menolongnya, saat bibir penuh Seokjin mengudarakan dusta, "kaki adik saya terkilir."

Terkutuklah Seokjin dengan segala ketampanan fana yang ia miliki.

Setelah beberapa kali mencoba memberontak namun tak menghasilkan apa-apa selain tangan Seokjin semakin mengeratkan pegangannya dengan kedua tangan menyatu di atas perut membuat kaki kecil Chaeyoung semakin terkurung erat.

Chaeyoung memilih menyerah.

Lagipula gadis itu sudah puas dengan semua permainan yang sudah ia coba tadi. Ia sengaja membuat Seokjin kesal akibat ulahnya yang tidak mau di ajak pulang. Salah satu caranya membalas dendam tentunya.

Memilih pasrah, sekaligus malu dengan tatapan penasaran orang-orang padanya, gadis itu menenggelamkan wajahnya di bahu lebar Seokjin.

Seokjin yang merasa berat pada bahu kanan nya dan geli pada bagian lehernya menoleh kesamping, langsung mendapati topi Mickey yang di pakai gadis itu menyembul keluar dari balik bahunya, namun topi itu tak berhasil memblokade wangi sampo bayi yang menguar di indra penciuman Seokjin.

"Dasar bayi," kekeh Seokjin di sela jalan nya yang semakin melambat entah karena apa.

"Apa lo bilang?" tanya Chaeyoung kembali mengangkat wajahnya, sedikit maju untuk melihat kearah Seokjin.

"Bukan apa-apa," ujar Seokjin santai

Chaeyoung mendecak, kembali ke posisi awal.

Tubuhnya tak menempel sempurna pada punggung gurunya, namun kedua tangan setia memegang bahu lebar Seokjin.

Chaeyoung sadar kalau gurunya itu memelankan langkah, namun gadis itu tak peduli apa tujuannya, karena netranya sedang sibuk memperhatikan lukisan indah langit malam.

💞

a/n:

Aku juga mau dong di gendong sama pak guru ganteng ini 👇

Tapi syaratnya harus secantik anak muridnya, 😂 👇 aku yang butiran debu cuma bisa nangis si pojokan 😁

Fancy You With Luv
LittleNisya💜

Seguir leyendo

TambiΓ©n te gustarΓ‘n

61.9K 5.6K 47
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
194K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
109K 4.4K 35
Dihapus sebagian untuk kepentingan penerbitan Warning Area 21++ πŸ”žπŸ”žπŸ”ž Menyewakan rahimnya memang satu-satunya cara agar hutangnya bisa cepat lunas. ...
80.4K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...