REGRET [ OFFGUN ]

By XALYNX

1.6K 76 8

Penyesalan menjadi karma tersendiri buatku. Menjadi monster yang selalu menghantui tiap langkahku. Tapi, men... More

Dear You!
Kamu, Hal terindah yang pernah aku miliki

Tentang Kamu dan Langit

519 26 5
By XALYNX

(INI SELALU PAKE POV NYA GUN YA!!)

**

Namaku Gun Atthapan. aku adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara. kedua kakakku bernama phi Tay dan phi Arm. dan kedua adikku bernama Nong Pim dan Nong Chimmon. mae ku bernama Godji dan pho ku bernama Mike. (maafin lyn, tapi MikeGodji is so fucking cute together!!)

aku, seperti kebanyakan anak biasa. bersekolah, bermain dan sebagainya. tidak ada yang menarik untuk di ceritakan dari ku sebenarnya, kecuali fakta bahwa seluruh keluargaku sangat menyayangiku. 

ah sebelum aku lupa, aku memiliki seorang yang sudah di jodohkan denganku sedari kecil. namanya Off Jumpol. Phi Off adalah sahabat dekat Phi Tay, kakak tertuaku. dan dia juga merupakan sepupuku. dia adalah anak tunggal dari adik Pho ku. dan otomatis membuat kami sudah mengenal sedari aku baru membuka mata ke dunia. 

.

jika kalian fikir perjodohan kami penuh dengan paksaan seperti di drama korea yang sering ku tonton, maka kalian salah. kami.. sebenarnya saling mencintai. 

iya, kalian tidak salah baca, kami memang mencintai satu sama lain. kami di beritahu tentang perjodohan itu saat usiaku menginjak 16th. saat itu phi Off berumur 18th. kami sudah bermain bersama sejak kecil dan kami juga sering menyatakan saling suka dari dulu. jadi, saat kami di jodohkan bukan menjadi masalah yang besar, buatku atau buatnya. karna faktanya kami saling mencintai. seperti yang kukatakan. 

lalu dimana masalahnya? itukan yang ingin kalian tanya? 

.

masalahnya muncul saat aku menginjak usia 18th. saat itu keluarga Phi Off terpaksa harus pindah keluar kota, melanjutkan bisnis mereka disana, memisahkan keluargaku dan keluarga mereka, memisahkan aku dan Phi Off. 

dan sejak itu, anggapanku tentang sebuah hubungan mengarah ke jalan yang salah .

**

"Gun.. bangun!! ini udah siang! jangan males-malesan kamu!" mae berteriak di depan kamarku. dan demi Tuhan itu sedikit menggangguku, bagaimana tidak?  aku baru saja tertidur pukul 5lewat tadi dan sekarang baru pukul 8 yang berarti aku hanya tertidur kurang lebih 3 jam. 

"Mae!! Gun mengantuk!! 10 menit lagi naaaaa~" balasku dari dalam, tidak berniat untuk bangkit. 

"Gun! Mae tidak mau kamu terlambat seperti hari lalu! kau sudah kuliah Gun! ayo bangun dan bersiap. bahkan Nong mu sudah selesai mandi sekarang!" Mae bergumam lagi, mendecak beberapa kali dan akhirnya menyerah untuk memaksaku. 

iya, aku memang seperti ini, aku tidak masuk dalam jajaran morning person. malah, aku sering di sebut mahluk nocturnal (oleh teman-temanku) dan vampire (oleh keluargaku). karna aku yang hobi beraktivitas di malam hari, jam tidurku sudah lama hancur. aku bahkan tidak akan tertidur jika jam belum menunjukkan pukul 4 pagi. 

Drrrttt... Drrrttt...

Getaran itu lagi-lagi mengangguku. padahal aku sudah berhasil membuat mae menyerah untuk mengangguku! dengan kesal aku langsung meraih handphoneku dan melihat layar hpku yang bertuliskan "papii calling..."  dan tanpa menunggu lama aku segera mengangkat telfon itu. 

"pagi gun.." sapa pria di depanku. ya, dia Phi Off.

"Pagi papii!!"

"kau baru bangun hem?"

"Iya papii, tadi malam Gun marathon nonton Drama Korea!! Gun bahkan baru tidur jam 5 tadi" aduku dengan pipi mengembung, berusaha terlihat seimut mungkin. 

"Jangan terlalu dibiasakan gun. itu tidak sehat untukmu!" 

"iya papii.. iyaaa" 

"bukan kah hari ini kau ada kelas? bersiaplah. sebelum pa marah padamu"  (pa : tante)

"Chan ru papiii" (Chan ru : aku tau *untuk yang sudah dekat*)

"nah, akan kututup sekarang ya? nanti kabari jika sudah sampai di sekolah oke?"

"Chaiii.. dah papiii.. Gun Rak Papii naa"

"Papii rak gun naa"

tut.tut.tut.

ya, kami memang seperti itu, dan kalian masih berfikir kami tidak senang atas perjodohan ini? kalian buta?

**

Sekarang aku sudah berada di meja makan, setelah berperang melawan kemageran plus rasa kantukku, akhirnya aku berhasil membawa tubuhku untuk mandi dan bersiap. berakhir dengan aku yang kini sedang memakan masakan buatan Mae ku. 

"Gun.. hari ini Pho tidak bisa mengantarmu.." tiba-tiba Phoku bersuara, berusaha menghabiskan kopi di gelas yang dia pegang. 

"Kalau begitu Gun biar Phi saja yang mengantar na?" Mae melanjutkan dan melirik pada phi arm. kakak keduaku. phi tay sudah pergi sedaritadi. katanya ada kegiatan kampus yang mengharuskan dia pergi lebih cepat. 

"Mei tong mae, Phi Arm.. Gun akan di jemput Oab.." aku berujar dan tiba-tiba suasana di meja makan berubah. 

"Cieeee... phi sudah jadian sama phi Oab yaaa??" Pim. adik perempuanku satu-satunya tiba-tiba berujar usil. membuat perhatian seluruh anggota keluargaku mengarah padaku. 

"Apaan sih Pim!" aku bergumam lagi. 

"Benar Gun? kau berpacaran dengan Oab?" kini Phi Arm yang bersuara dan aku menghela nafas. 

"Belum phi.. oke? Belum! kemarin dia memang menyatakan cinta pada Gun, tapi Gun belum jawab" ujar ku kemudian dan tiba-tiba mae mendekat padaku. ah.. aku tau mae akan berkata apa. 

"Gun.. apa kau memang tidak menyukai Off?" nah! ini dia pertanyaan yang selalu ditanyakan mae saat aku dekat dengan orang lain. aku muak mendengarnya. 

"Maeku sayang!! ini gak ada hubungannya dengan phi Off! lagi pula aku dan Phi Off sudah sepakat bahwa kami tidak akan mengekang satu sama lain!!" dan selalu, jawaban yang sama yang selalu keluar dari mulutku. 

kalian bingung? baiklah akan kujelaskan. tapi tolong, jangan hujat aku setelah ini na?

sejak phi off pergi, aku mulai dekat dengan beberapa orang. aku yang memang tipe orang yang manja selalu ingin di perhatikan, aku selalu ingin bermanja dengan seseorang yang kusayangi dan menyayangiku. dalam hal ini phi Off berada jauh dan membuatku dan dia memiliki batasan dalam bermanja. aku hanya bisa bermanja dengannya melalui video call, aku hanya bisa mendapat perhatiannya melalui telfon jarak jauh. hanya itu. tidak ada pelukan, tidak ada elusan, tidak ada kecupan.. 

dan aku.. tidak bisaa.. aku tidak tahan dengan hal bernama LDR. aku tidak bisa berhubungan jarak jauh. tidak bisa! jadi jangan salahkan aku oke ? 

aku, dengan jahatnya waktu itu berkata jujur pada Phi Off saat dia menanyakan perihal post an salah satu mantanku, saat itu usiaku baru menginjak 18th. saat itu, aku memang sudah berpacaran dengan Phi Pak. salah satu seniorku di SMA dan phi Off jelas tau karna phi Pak selalu Update di sosial media, juga tentu saja dari pemberitahuan phi tay. 

"Jika begitu, aku siapamu gun?" 

aku ingat kata-kata Phi Off kala itu, dia menelfon dan menanyakan sesuatu yang jawabannya pasti akan menyakitinya.

"Gun tidak bisa begini Papii, Gun butuh sentuhan kasih sayang. Gun tidak bisa berhubungan jarak jauh!" ucapku kala itu. dengan tatapan sombong khas ku. karna aku tau, Off sangat mencintaiku, sama seperti aku mencintainya. hingga akhirnya aku mengeluarkan kata-kata itu, sebuah kata-kata bodoh yang terucap karna rasa sombong dan percaya diriku. 

"Atau begini saja papii, kita bebas kan saja bagaimana? kau bebas mencari kekasih disana! sama seperti gun yang bebas mencari kekasih disini. tapi kita tidak boleh berlebihan bersama kekasih kita, selalu mengutamakan satu sama lain! bagaimana ? toh nantinya kita akan menikah kan papii? papii tetap punya gun dan gun tetap punya papii.. iyakan?"

Phi Off, kala itu hanya menatapku dengan pandangan yang tak dapat ku artikan, tidak mengiyakan namun tidak menolak juga, hanya diam dan berakhir dengan helaan nafasnya. dan seperti yang kubilang, dia sangat mencintaiku. hingga dia akhirnya rela berada di hubungan yang tidak jelas denganku. kami tidak pacaran. tapi kami bertunangan. aku memiliki kekasih, tapi dia tetap yang paling aku cintai. aneh, kan?

**

Kehidupan kampusku juga seperti biasanya, banyak teman dan menjadi mahasiswa yang cukup populer *walau tidak sepopuler phi-phi ku*. 

sudah kubilang kan, anggapanku tentang sebuah hubungan mengarah ke yang salah? ini yang kumaksud. sekarang, aku sedang bersama Oab. orang yang baru-baru ini mendekatiku, Oab sangat baik padaku, dia bahkan sudah beberapa kali menyatakan cintanya padaku, mengantar jemputku, memberikanku beberapa hadiah saat natal dan valentine. dan sekarang karna dia aku mengabaikan deringan di handphoneku. aku tau itu pasti Phi Off, nada dering Phi Off memang selalu berbeda dengan yang lain. 

"Handphonemu dari tadi berbunyi Gun" ujar Oab. mungkin merasa terganggu karna suara deringan yang tidak berhenti sedaritadi. dan aku? aku hanya menekan tombol merah di handphoneku, dan mengganti nya menjadi mode silent. ya, aku memang sebejat itu. 

**

Sudah kubilang, jangan hujat aku. Aku tau aku salah. Setidaknya sekarang. Setidaknya aku sudah mendapatkan karma atas perlakuanku. Setidaknya, luka ini selalu mengingatkan ku akan kebodohanku waktu itu.

**

"Gun, sedang dimana ?" Phi Off bertanya. Sekarang kami sedang tersambung lewat telfon.

"Gun Sedang di jalan Papii, hari ini Win mengajak kami ke cafe baru Phi Bright. Katanya disana pemandangannya sangat indah!" ujar ku dengan semangat, menceritakan tentang sahabatku, Win yang baru saja mengajak berkumpul di Cafe baru kekasihnya.

"Apa kau sebegitu senangnya jika berkumpul hem?"

"Tentu saja! Papii kan tau, Gun itu suka hang out apalagi bersama Win, Krist dan Gulf! Mereka adalah sahabat baik Gun!!"

"Iya, papii tau. Gun selalu menyebut nama mereka tiap kita telfon atau video call.."

"..."

"Gun.. Kenapa tiba-tiba diam?"

"Mai papii"

"Jangan bohong!" ya, Phi Off memang selalu seperti itu. Dia selalu tau saat aku merasa tidak enak, dia terlalu peka. Sangat peka.

"Gun rindu Papii" ucapku pada akhirnya, tidak menghiraukan supirku yang berada di kursi kemudi.

"Mau video call?" tawar phi Off setelah diam sebentar, aku menggeleng. Lalu tersadar bahwa gelenganku tidak akan terlihat oleh nya.

"Mai papii.. Gun hanya akan menjadi semakin rindu!!"

"Kho tod Gun.. Papii akan usahakan cari waktu untuk kembali na? Jangan sedih hem? Bersabarlah sebentar lagi" phi Off mencoba menghiburku. Bahkan aku bisa merasakan nafasnya yang memberat saat berbicara, aku tau bukan hanya aku yang rindu. Dia juga.

"Gun, coba lihat langit.." papii tiba-tiba berujar dan aku mengadah keluar jendela mobil, memandang langit penuh awan di atas sana.
Seketika senyumku mengembang.

"Gun ingat tidak apa yang selalu kuta bicarakan?" pancingnya, membuat memori ku penuh dengan bahasan kami tentang langit.

Aku dan Phi Off sangat menyukai langit, entah itu pagi, siang, bahkan menjelang senja. Langit selalu jadi pemandangan yang indah.
Aku dan phi off selalu bercerita tentang langit, tentang besarnya kuasa Tuhan, tentang betapa indah lukisan Tuhan di langit.

"Phi Off adalah langitnya gun.." ujar ku kemudian, mataku tak lepas menatap langit dari dalam mobil.

"Dan Gun adalah awannya off.." ujar nya kemudian.

awan adalah pelengkap langit, langit adalah rumah bagi awan. Langit takkan tampak indah jika tak ada awan dan awan tidak punya tempat lain selain langit untuk melihatkan keindahannya.

Phi off adalah langitku, dan aku adalah awannya.


**

Hai hai!!
Rencananya cerita ini ingin aku buat jadi oneshoot. Tapi jujur terlalu banyak memori untuk diceritakan dan aku lagi berusaha meringkasnya karna aku ngetik pake handphone hehe
Maaf kalau ceritanya absurd, dan gak ngefeel😂
Jadi sepertinya cerita ini akan menjadi twoshoot.
ah, intinya selamat menikmati ceritaku.

Nb: aku emang suka banget sama langit, memori hp ku penuh dengan foto langit😂

Love,
Alyn🌹

Continue Reading

You'll Also Like

44.5K 2.4K 20
══━━━━✥◈✥━━━━══ " ωε'૨ε αℓℓ т૨αѵεℓℓเɳɠ тɦ૨σµɠɦ тเɱε тσɠεтɦε૨ єvєry ∂αy σƒ συr ℓivєs αℓℓ ωε ૮αɳ ∂σ เร ∂σ σµ૨ ɓεรт тσ ૨εℓเรɦ тɦเร rємαrкαвℓє ri∂є...
695K 1.2K 22
Smexy One shots😘 Got deleted twice 3rd times a charm🤦🏻‍♀️😭
222K 3.4K 75
Different scenarios of salt in the MLB fandom. I typically do Lila, Alya, and class salt the most. Sometimes Adrien depending on how I feel. I'm gonn...
7.1K 552 36
Kitty is Zayn's Diary he writes daily. The tough life he is living. The only source of happiness he found, LIAM. ( A little bit based on Troye Sivan...