My Pedopil Teacher βœ”

By Syahaniyh

69.1K 2.9K 168

Problematic Student with her Pedopil Teacher Start: 14 Juli 2019 End: 12 Januari 2020 Cerita ini tidak untuk... More

Prolog
πŸ’ž Murid Bermasalah πŸ’ž
πŸ’ž Pencomblangan πŸ’ž
πŸ’ž Balas Dendam πŸ’ž
πŸ’ž Perubahan πŸ’ž
πŸ’ž Perlahan Terungkap πŸ’ž
πŸ’ž Tumbuh πŸ’ž
πŸ’ž Our Conversation πŸ’ž
πŸ’ž Diantara Dua πŸ’ž
πŸ’ž Si Pengganggu kecil πŸ’ž
πŸ’ž Papanya Chaeyoung πŸ’ž
πŸ’ž Guru Ganteng πŸ’ž
πŸ’ž Kencan? πŸ’ž
πŸ’ž Kiss or Kissing? πŸ’ž
πŸ’ž Dilema πŸ’ž
πŸ’ž Ancaman πŸ’ž
πŸ’ž Obrolan para Gadis πŸ’ž
πŸ’ž Dimple πŸ’ž
πŸ’ž Koneksi Abadi πŸ’ž
πŸ’ž Girls πŸ’ž
πŸ’ž Chaeyoung Nakal πŸ’ž
πŸ’ž Bintang πŸ’ž
πŸ’ž Untuk yang terakhir kalinya πŸ’ž
πŸ’ž Pengakuan Pak Guru πŸ’ž
πŸ’ž Pergi πŸ’ž
πŸ’ž Tanpa Pamit πŸ’ž
πŸ’ž She's gone πŸ’ž
πŸ’ž Setahun berlalu πŸ’ž
πŸ’ž Dasar Pedopil: Ending πŸ’ž

πŸ’ž Gak boleh bolos! πŸ’ž

1.2K 89 6
By Syahaniyh

Mood Chaeyoung hancur berantakan hanya karena sapaan dari orang yang menyebut dirinya sebagai kakek sekaligus menjabat sebagai kepala sekolah.

Tak ingin berlama-lama di hadapan orang yang sudah memasuki kepala enam itu, Chaeyoung langsung memutar langkah nya menjauh. Gadis itu bahkan tak mempedulikan panggilan sang kakek untuk menyuruhnya berhenti.

Rasanya kalau bisa ia langsung pindah dari sekolah terkutuk ini sekarang juga.

Mulai dari kepala sekolah yang merupakan kakek nya sendiri, orang tuanya yang tak mau anaknya di sentuh siapapun hingga di musuhi satu sekolahan, di tambah lagi guru pedopil yang meremehkannya.

Lengkap sudah segala bentuk penderitaan.

Jika bisa, ia ingin tenggelam saja di dasar samudera dan tak kembali lagi.

Langkah kakinya membawa ia berada di taman belakang sekolah dan duduk di pinggir kolam buatan yang di buat khusus untuk pelajaran pertaniaan.

Tak ada yang bisa gadis itu lakukan selain diam menatap kosong kesegala arah.

Sebenarnya taman belakang sekolah adalah tempat favoritnya. Selain tempatnya teduh karena banyak pohon besar yang sudah tumbuh melebihi umurnya, suasana nya juga tenang.

Jarang sekali taman belakang ramai pengunjung, hanya jika ada pelajaran pertanian yang membutuhkan lahan bercocok tanam, dan Chaeyoung hapal betul hari apa saja dan jam berapa saja taman belakang ini terisi pengunjung.

Namun sayang, perasaan tenangnya kembali goyah ketika melihat gerombolan adik kelasnya bersamaan dengan guru yang di kenali gadis itu sebagai guru pertanian berjalan santai kearah nya.

Ah, sial, gadis itu tak sepenuhnya ingat dengan jadwal yang ia bicarakan barusan, mengingat kehadiran Seokjin membuat ia lupa dengan tempat favoritnya bersamaan dengan jadwal yang sudah ia hafal mati di kepala.

Sekali lagi, mari salahkan Seokjin yang merusak segalanya.

Dengan umpatan kesal, gadis itu segera bangkit, berlari kecil menjauh dari tempat duduknya menuju pohon besar yang di kelilingi kursi batu, menyembunyikan tubuh mungilnya di balik pohon, menjauh dari kolam buatan yang segera menjadi tempat tujuan murid-murid yang mencoba tak peduli akan kehadirannya.

Keinginan belajar sudah hilang, apalagi kalau kembali ke kelas lalu bertemu dengan Seokjin.

Tentu tidak akan ia lakukan.

💞

Seokjin tak melihat Chaeyoung kembali ke kelas, ia kira setelah kembali masuk untuk melanjutkan pelajaran setelah mengancam gadis itu untuk berubah jadi lebih baik, setidaknya hanya itu yang bisa Seokjin lakukan mengingat ia sempat berpengaruh pada prilaku gadis itu sebelumnya.

Namun sampai pelajaran selesai, gadis itu belum juga kembali ke tempat.

Penasaran, Seokjin kembali menyusuri koridor menuju toilet wanita, saat sampai di sana ia melihat beberapa murid bergandengan ingin memasuki toilet namun setelah sampai di depan pintu mereka berbalik pergi.

“Ada apa? Kenapa kalian tidak jadi masuk?” tanya Seokjin penasaran

Keduanya terkejut sekaligus terpesona, begitu setidaknya yang di tangkap Seokjin dari binar kedua mata mereka.

Dengan malu-malu, salah satu dari mereka menjawab. “Toiletnya rusak Pak.”

Seokjin melihat kearah pintu toilet yang masih tergantung peringatan 'toilet rusak' hasil perbuatan nya agar tidak ada yang mengganggunya saat berada di dalam tadi. Mengangguk paham, dan memberikan jalan bagi kedua murid itu untuk pergi, Seokjin segera masuk untuk mencari gadis itu.

Namun setelah mencari, Seokjin tak menemukan siapapun di sana, dengan panik ia kembali keluar, tak lupa sebelum pergi ia membuang peringatan 'toilet rusak' ke dalam tong sampah, sambil melangkah lebar Seokjin mengeluarkan telepon genggamnya untuk menelpon gadis itu, namun sampai dering terakhir pun tak mendapat jawaban.

Di tengah kebingungan Seokjin, ia melihat kedua teman gadis itu berjalan menuju arah belakang sekolah, seketika Seokjin mengikuti mereka karena mungkin mereka tahu dimana gadis itu berada sekarang.

Namun setelah melihat apa yang dibawa gadis yang lebih pendek, Seokjin tersenyum miring.

💞

“Lo yakin mau bolos?” tanya Dahyun untuk yang kesekian kali, Chaeyoung pun mengangguk untuk yang kesekian kali juga sambil masih sibuk mengunyah roti selai stroberi kesukaan nya.

“Terus rencana buat Pak Seokjin malu gimana?” tanya Tzuyu.

“Gue bosen, mau jalan-jalan, si kakek tua sialan itu ngancurin mood gue. Lagian gue juga udah berhasil buat dia malu tadi.”

Tzuyu dan Dahyun saling melihat satu sama lain, kemudian mendengus pelan.

“Ya udah hati-hati lo,” ujar Tzuyu pada akhirnya.

Chaeyoung mengangguk, tak lama bel masuk berbunyi, Dahyun dan Tzuyu beranjak pergi meninggalkan Chaeyoung.

Setelah kedua sahabatnya itu menghilang di belokan, barulah gadis itu memakai tasnya yang di bawa Dahyun dari kelas.

Namun belum sempat ranselnya terpakai sempurna, satu tarikan kencang pada tali tas nya membuat tubuh mungil gadis itu berbalik paksa dengan keterkejutan bersamaan dengan suara berat seorang pria menggelitik rungunya.

“Mau kemana kamu?”

Bisa tidak, jantung tidak usah ikut campur dulu?

Memang ya, ketampanan guru nya itu adalah jenis ketampanan yang berbahaya jika dilihat dari dekat, berpengaruh hebat untuk setiap detak yang berpacu tak menentu.

“Ck, bu-bukan urusan lo.”

Lihat? Berefek besar juga untuk kegagapan dadakan.

“Jangan bolos,” ujar Seokjin

Chaeyoung memperhatikan gurunya dengan tatapan berusaha jengah, meskipun gagal.

Tak ingin ketahuan gagal, pandangan nya turun kearah tangan Seokjin yang memegang tali ransel nya. Membuat Seokjin reflek melepas tali berwarna merah muda, senada dengan warna ransel gadis itu.

Berdehem canggung, Chaeyoung kembali bersuara, “terserah gue mau bolos atau gak, bukan urusan lo." Sambil mengangkat telunjuk nya kehadapan Seokjin, gadis itu memberi peringatan. "Inget ya, gue bisa aja ngeluarin lo dari sekolah ini kalau lo berani ngatur-ngatur hidup gue.”

Seokjin menghembuskan napas pelan, melembutkan pandangannya menatap gadis itu. “Jangan membolos, saya mohon.”

Chaeyoung kebingungan memilih respon, Pria di hadapannya ini sangat pandai menguasai keadaan.

“Apaan sih lo.” Gadis itu bergerak salah tingkah.

“Saya sudah katakan, saya salah, kamu bukan murid bermasalah, saya cuma emosi kemarin.”

Chaeyoung menghela napas pasrah, hatinya tak sejalan dengan otaknya saat ini. “Tau ah gelap.”

Chaeyoung menghindar dan kembali mendudukkan diri, di ikuti Seokjin yang juga duduk di sampingnya.

Dengan salah tingkah gadis itu mengeluarkan buku gambar beserta pensilnya, untuk kemudian berpura-pura menyibukkan diri.

“Kamu bisa melukis saya?”

“Ha?”

Chaeyoung tidak punya kemampuan melukis yang hebat.

Fakta bahwa gadis itu tak pernah mendapat izin untuk mengikuti didikan khusus guna mengasah kemampuannya itu membuat ia hanya mengikuti irama tangannya untuk bergerak bebas, baik di atas kanvas, buku gambar, kertas hvs, ataupun halaman belakang buku paket.

Namun ia selalu puas dengan hasil coretannya, dan tak pernah menyesal memilih menggambar sebagai hobinya.

Di balik itu semua, Chaeyoung belum pernah mendapat tawaran untuk melukis seseorang.

Tzuyu dan Dahyun saja tidak pernah meminta untuk di lukis, namun mereka tetap memuji setiap hasil karya tangannya.

Jadi, mendengar Seokjin meminta untuk di buatkan sketsa dirinya dalam bentuk coretan, jelas Chaeyoung kebingungan mencari alasan menolak atau susunan kata yang bagus untuk menerima.

Gadis itu boleh benci pada gurunya, namun jika sudah diminta melukis begini secara pribadi, rasanya ada yang membuncah kegirangan dalam dirinya.

Semacam rasa senang atas kerja keras yang di hargai.

Jadi tanpa perlu menjawab, pensil di tangannya sudah menari mengikuti irama gerakan tangannya di atas kertas putih bersih yang sebentar lagi akan memperlihatkan hasil coretan tangannya.

“Udah,” jawab Chaeyoung sambil mengoyak salah satu bagian kertas gambar dan memberikan pada gurunya, “nih.”

Dahi Seokjin berkerut ketika menerima kertas itu dan mendapati bentuk sederhana dirinya, gadis itu bahkan tak butuh waktu lama untuk menggambar dirinya namun hasilnya sangat akurat.

Tanpa sadar, Seokjin tersenyum puas melihat karya muridnya.

“Kok bisa semirip ini dengan waktu yang sesingkat itu?” tanya nya tanpa memalingkan wajah dan masih menatap kagum sketsa dirinya.

“Karena lo udah melekat baik di ingatan gue.”

💞

a/n:

Mau ada yang kangen atau enggak aku tetap update. 😂

Definisi orang ganteng dan cantik adalah; bebas ngapain aja 😍

Continue Reading

You'll Also Like

131K 992 5
SPIN OFF BUKAN PACAR PURA-PURA(bisa dibaca secara terpisah) Meet Yoga dan Aya, si playboy mesum vs cewek manja yang bersahabat dari masa kuliah hing...
21.1K 2.9K 49
[SUDAH TERBIT] Untuk pemesanan buku hubungi WA : 081774845134 Dear Pembaca ... kisah ini bukan kisah edukasi yang bisa membuat wawasan kali...
32.2K 1.8K 40
Chanyeol, entah apa yang bagus dari dirinya, Liar, minum minum di klub, playboy bla bla bla Kenapa sih semua cewek di sekolah gw ngefans ma dia? Ya...
404K 29.6K 39
Romance story🀍 Ada moment ada cerita GxG