[Sehun Fanfiction] Dear Husba...

Oleh twelveblossom

246K 36.3K 1.4K

Jung Nara: Gadis berusia dua puluh dua tahun memiliki kelainan jantung bawaan yang hidup baik-baik saja setel... Lebih Banyak

Prolog
The Day When I Meet You - 1
The Day When I Meet You - 2
The Day When I Meet You - 3
Taken By The Past - 1
Taken By The Past - 2
Taken By The Past - 3
Marriage Scenario - 1
Marriage Scenario - 2
Marriage Scenario - 3
Sometimes He's Angel - 1
Sometime He's Angel - 2
The Way I Love You - 1
The Way I Love You - 2
The Way I Love You - 3
I'm Okay Even It's Hurt - 1
I'm Okay Even It's Hurt - 2
I'm Okay Even It's Hurt - 3
If You Were Me - 1
If You Were Me - 2
When You and I Become Us - 1
When You and I Become Us - 2
When You And I Become Us - 3
Dealing With You - 1
Dealing With You - 2
Dealing With You - 3
My Eyes On You - 1
My Eyes On You - 2
My Eyes On You - 3
Love, Life, and Lies - 1
Hold Back The Tears - 1
Hold Back The Tears - 2
Hold Back The Tears - 3
Heart Of Darkness - 1
Heart of Darkness - 2
Heart of Darkness - 3
It's Too Late To Realize - 1
It's Too Late To Realize - 2
It's Too Late To Realize - 3
[Special Part] Everything For You
[Special Part] Jealousy You
The Last Wish - 1
The Last Wish - 2
The Last Wish - 3
[Special Part] The Half Of You
[Part Terakhir] Baby, Please Hold Me
Epilogue - 1
Epilogue - 2
Epilogue - 3
Epilogue - 4
[Album Foto] Diary Baby Hyunjoo

Love, Lies, and Life - 2

3.7K 526 80
Oleh twelveblossom

"Tidak banyak yang kuinginkan. Aku hanya ingin dirimu dan aku bahagia."

-oOo-

“Rentang waktu Nara pingsan ketika serangan jantung bertambah. Biasanya itu tak lebih dari tiga hari.” Daniel memulai pembicaraan dengan Chanyeol. Mereka berada di bangku tepat depan kamar inap Nara ketika dokter memeriksa si gadis.

Chanyeol bersandar pada bangku panjang. Ia memijat pelipis. “Iya, kondisinya semakin buruk. Operasi yang dilakukannya empat belas tahun lalu seakan sia-sia,” timpal Chanyeol.

“Apa yang harus kita lakukan, Hyung?” tanya Daniel, nada putus asa terdengar dalam suara baritonnya.

“Menghentikan Sehun membuat Nara terus mengingat kenangan yang dulu dia lupakan,” jawabnya. Ia menatap Daniel. “Mungkin kau satu-satunya orang yang memiliki kekuasaan itu. The Three Clouds memanfaatkan kemampuan Keluarga Kang untuk menjadi intelijen internal. Kau adalah sumber informasi bagi Sehun.”

Daniel menunduk. “Aku bisa menutup akses Sehun pada Nara. Tapi, jika gadis itu tetap berusaha menemuinyaitu akan percuma. Aku akan membantunya, apabila Nara sudah benar-benar siap pergi dari kehidupan Sehun,” timpal Daniel.

“Nara terlanjur jatuh cinta pada Sehun,” gumam Chanyeol kecewa. Ia memberikan jeda sejenak. “Kau tahu di mana Sehun sekarang?” tanya Chanyeol.

“TokyoSehun hyung berusaha menemukan George dan juga catatan kesehatan Ahra yang asli,” jawab Daniel. Ia menyeringai sebentar. “Aku tahu keluarga kalian menyembunyikan sesuatu. Orangku berusaha mencari hasil visum jasad Ahra. Ada sesuatu yang disembunyikan oleh keluarga kalian,” lanjutnya.

Raut Chanyeol menegang. Ia mengepalkan tangan erat untuk menahan emosi. Ia menyadari bahwa lawan bicaranya ini tak jauh lebih licik dari Sehun. “Keluarga Jung tak menyetujui permintaan visum itu,” elaknya.

“Kenapa?” tandas Daniel. “Kalian menghapus seluruh catatan mengenai Ahra dan memalsukannya. Satu-satunya yang masih tersisa mengenai kematian Ahra adalah ingatan Nara dan ibunya. Jangan lupa hyung, aku ahli dalam bidang ini,” lanjutnya datar.

“Kang Daniel, apa yang kau inginkan?” intonasi Chanyeol mengancam.

Daniel tersenyum, kali ini tarikan bibirnya berbeda. “Kenapa kau begitu ketakutan?” Ia berdiri menepuk bahu Chanyeol. “Aku selama ini tidak menaruh kecurigaan padamu, tapi melihatmu begitu menyayangi Narahmmsiapa yang lebih kau sayangiNara atau Ahra?” ucapnya lagi, kemudian pergi meninggalkan Chanyeol.

“Kau baru mengobrol dengan Chanyeol, ya?” tanya Nara ketika Daniel masuk ke ruang inap.

Daniel mengangguk. Dia tersenyum lembut pada Nara. “Kau jauh lebih sehat dari sebelumnya, Noona.”

“Terima kasih sudah menjagaku,” balasnya. Nara memberikan isyarat pada Daniel agar pemuda tersebut duduk di kursi tepat samping ranjang Nara. “Bagaimana kabar Rooney dan Peter?” tanya Nara kemudian mengusap lengan Daniel.

“Mereka baik dan merindukanmu,” balasnya singkat. “Kau menanyakan kabar kucingku tapi kau sendiri sakit, Noona.”

“Aku baik-baik saja,” celetuk Nara. Ia menekan diafragmanya. “Aku hanya pingsan karena serangan jantung

Kenangan apa yang kau lihat?” potong Daniel. Ia menambahkan sebelum Nara sempat menjawab, “kau ingat perjanjian kita untuk saling jujur kan?

Nara tersenyum, ia mencoba tegar. Dia memerhatikan pria yang kini masih mengenakan kemeja dan celana kain hitam. “Tentang Ahra. Aku seharusnya enggan memercayai bartender itu, namun kenangan itu seolah menghantamku, Daniel. Aku tak dapat mengendalikan tubuh dan pikiran, menyesakkan sekali.”

“Kau tak mengatakannya pada Sehun hyung,” sergah pria itu.
Nara menggeleng. “Aku tak ingin Sehun terluka. Dia begitu mencintai saudariku.”

“Lalu, bagaimana denganmu? Kau juga tak harus terluka,” timpal Daniel.

“Bukankah kau yang bilang padaku apabila mencintai seseorang itu memang butuh pengorbanan,” Nara mengoarkan argumen.

Sementara Daniel menghembuskan napas. “Kau tahu Noona, melihat orang yang kau cintai menderita memang menyakitkan. Kau bahkan tidak tahu, jika dirimu sangat penting bagiku.”

Nara tersenyum. Ia menyentuh rahang Daniel, kemudian mengusapnya. “Terima kasih sudah menyukaiku terlalu banyak, Kang Daniel. Aku mohon bantu Sehun menemukan jawabannya.”

Daniel berada di ruang kerjanya untuk pertama kali dalam satu bulan ini. Pria bersurai cokelat tersebut akhirnya meninggalkan ruang inap Nara atas permintaan si gadisDaniel akan membantu Sehun. Pria itu mendapatkan dokumen yang dicari Sehun, tentu saja menggunakan uang yang tak sedikit dan koneksi. Ia sengaja membacanya cermat di ruangan tersebut sebab ia belum tahu respon jantung Nara atas hasil visum dan catatan kesehatan Ahra.

Apabila ada pertanyaan, mengapa Sehun baru berminat pada dokumen tersebut setelah empat belas tahun kematian Ahra?

Daniel dapat memperkirakan jawabannya, Sehun tak curiga atas riwayat kesehatan Ahra yang dipalsukan oleh keluarga si gadis. Sehun selama ini mengira bahwa kematian Ahra hanya karena kecelakaan itu. Kendati demikian, Daniel menemukan fakta lain.
Daniel membaca beberapa kali deretan huruf yang berjajar di sana. Ia mengernyitkan alis ketika melihat kondisi terakhir Ahra dinyatakan hamil. Anehnya, mati otak yang diderita Ahra disebabkan oleh pendarahan hebat pada kandungannya, bukan hanya karena kecelakaan itu.

“Ahra mengandung,” bibir Daniel berucap pelan. “Tidak hanya kecelakaan itu yang membuat Ahra koma,” lanjutnya. Daniel memijat pelipis. Ia benar-benar sakit kepala.

Serebrumnya mulai tercetus beberapa pertanyaan:

Pertama, apa bayi itu anak Sehun?
Kalau benar, kenapa Ahra tak pernah mengungkapkannya?

Kedua, kenapa keluarga Jung dan Park menutupi penyebab kematian Ahra? Apa karena Ahra hamil? Kalau janin itu hasil perbuatan sepupunya, tentunya mereka tak akan berusaha menyembunyikan.

Pertanyaan pertama terjawab, batin Daniel. “Ahra mengandung karena pria lain,” kata Daniel.

Ketiga, apa hubungan antara bartender tersebut dengan Ahra? Padahal, informasi yang didapatkan Daniel, Ahra bukan tipe gadis yang mengunjungi klub malam. Nara juga terkena serangan jantung karena ucapan si barista. Berarti dia mendengarkan sesuatu yang fatal.

Daniel menghela napas kasar. Dia tak dapat menemui bartender yang kini menjadi objek observasi Sehun. Sepupunya akan curiga. Daniel tak ingin Sehun membaca dokumen yang dipegangnya karena hubungan Keluarga Oh dan Jung akan memburuk dan itu menyakiti Nara. Daniel harus berhati-hati.

Suara telepon kantornya berdering, menghentikan pikirannya. Sekretaris Daniel bicara jika ada seseorang yang ingin bertemu. Dia mengatakan persetujuannya untuk bertemu orang itu.

“Apa kau menemukan sesuatu?” tanya Daniel pada pria yang dimintanya menyelidik The A Club secara keseluruhan.

Pria yang memiliki tinggi sekitar 180 sentimeter, kulitnya putih, dan usianya awal dua puluhan pun tersenyum. “Sabar, hyung. Kita bicara pelan-pelan.” Pemuda itu duduk di kursi yang tepat berada di depan meja kerja Daniel.

“Lai Guanlin, aku sedang tidak ingin bercanda,” timpal Daniel malas.

“Aku menemukan beberapa hal menarik di sini. Aku menemui beberapa bartender lama yang sudah resign dari klub itu. Yang menjadi kecurigaanku adalah lima bartender keluar dalam minggu yang sama. Kami mengobrol sebentar

―Hanya mengobrol?” potong Daniel, ia tertawa kecut.

“Dengan beberapa kekerasan fisiktenang hyung aku sudah membereskan semuanya, hanya luka ringan. Polisi tak akan mendengar laporan apapun.” Gualin berhenti sejenak untuk mengambil napas.

“George sempat keluar, namun ia kembali lagi karena istrinya meninggal dan dia sempat depresi. Menurut teman-temannya, kematian istrinya sangat tak wajar, namun detektif yang diminta menyelidiki kasus ini menyatakan istri George bunuh diri. Bukankah kau sudah menebaknya? Siapa yang bisa memanipulasi bukti?” pancing Guanlin, dia tampak antusias.

Daniel menjawab serius, “Keluarga Park.”

“Benar,” balas pemuda itu.

“Dugaanku ada yang berusaha disembunyikan. Berlainan dengan George, kelima bartender yang mengundurkan diri tersebut sama sekali tak menerima ancaman apa pun. Well, awalnya mereka enggan mengakuternyata menerima uang dari seseorang. Aku belum mendapatkan salinan atau pun informasi mengenai si pemilik rekening, butuh waktu dua minggu untuk melacak.”

“Lalu, apa alasan mereka mendapatkan uang dan keluar?” tanya Daniel lagi.

“Mereka tak tahu alasannya. Mereka hanya bercerita, jika ada seseorang yang menanyai ‘apakah kau mengenal Ahra?’ dan menyebutkan ciri-cirinya.” Alis Guanlin terangkat satu. “Kelima bartender tersebut tak tahu nama gadis itu, tapi mereka sadar apabila si gadis datang ke The A Club hampir setiap hari, selama satu bulantepatnya sebulan sebelum keberangkatannya ke TokyoPria-pria itu ingat kepada Ahra karena kecantikannya. George berbeda, dia mengenali Ahra sebagai

Pewaris Keluarga Jung,” tambah Daniel. “Maka dari itu, George medapatkan itu karena mengenali identitas Ahra atau dia akan melanggar kesepakatan untuk tutup mulut.”

Guanlin menatap saudara tirinya tersebut. “Lebih masuk akal pilihan kedua, dia melanggar kesepakatan sebab beberapa hari sebelum kematian istrinyaGeorge bertemu Sehun Hyung.”

Daniel mengernyitkan dahi.

Benaknya bicara, apa Sehun tahu jika Ahra hamil? Kenapa dia tak mengambil tindakan?

“Apa kau mendapatkan informasi lain?” tanya Daniel.

Guanlin mengangguk. “Timku masih menelusuri rekaman CCTV yang ada di The A Club. Mereka menyelidiki beberapa kejadian sebelum kematian Ahra.”

“Berapa lama waktu yang kau butuhkan?”

“Satu bulan,” jawab Guanlin yakin. Pemuda itu menunjuk dokumen yang berada di atas meja saudaranya. “Aku sudah membacanya. Apa kau ingin tahu dugaanku, Hyung? Aku tak pernah meleset.”

Daniel bersandar pada kursi kerja. Ia melipat tangan, tatapannya was-was. Adik tirinya ini memang jeniusia bahkan sempat takjub dengan beberapa ramalan yang dia rakit berdasarkan fakta.

Si cerdas pun kembali membuka mulut. “Seseorang yang membuat gadis itu hamil pasti orang terdekat yang berada di sekitarnya. Seseorang yang tak terduga, sehingga ia terlalu terkejut untuk mengatakannya kepada publik. Laki-laki yang penting baik bagi Sehun, Ahra, dan Chanyeol,” tutup Gualin, tanpa lupa memberikan seringaian.

Tokyo, 09.00 PM
“Adik sepupumu itu sangat membahayakan, Sehun,” vokal lawan bicaranya.

Sehun menjetikkan api pada rokonya. Pria berusia pertengahan tiga puluhan tersebut merokok ketika pikirannya sedang gundah. Masalah begitu banyak dalam serebrumnya, ia tak dapat berkonsentrasi sama sekali sebab alam bawah sadarnya terfokus pada kenyataan bahwa Nara masih berada di rumah sakit. Sementara dirinya hanya dapat mengawasi dari jauh keadaan istrinya tersebut.

Sebulan lamanya Sehun menghabiskan waktu di Tokyo mencari sesuatu, tapi hasilnya nihil.

“Dia pasti telah mengetahui jika Ahra mengandung. Percuma kita menutupinya selama ini. Aku seharusnya membunuh George, tapi orang itu justru melenyapkan istrinya,” ujar si pria berpakaian serba hitam tersebut. Pria yang duduk di hadapan Sehun itu sengaja menemui pioner utama The Three Clouds yang berada di Tokyo untuk berdiskusi.

Sehun menatap tajam sahabat karibnya. “Kita masih membutuhkannya untuk tahu siapa yang memerkosa Ahra.” Pria itu mendengus. Pikirannya tertuju karena kesalahannya di masa lalu.

Andai saja, ia tak berusaha menutupi semuanya karena takut perusahaannya akan goyah akibat isu pemerkosaan Ahradia pasti telah menemukan pelakunya. Kendati demikian, pelaku itu ternyata memiliki kemampuan untuk berkelit. Dia mempunyai kekuasaan setara atau lebih besar darinya.

Sehun mengusap paras. “Aku mengejar George sampai ke Tokyo, namun dia menghilang begitu saja, sial.” Sehun kembali meminum wine. “Aku juga sudah mengorbankan Nara untuk menjadi umpan kemunculan George,” lanjutnya datar.

Si pria lain tersebut menarik ujung bibirnya membentuk senyum dingin. “Kau harus kembali ke Seoul dan mendapatkan kepercayaan adikku lagi. Kita masih membutuhkan ingatan Narameskipun kita tahu upaya Ahra untuk membunuh Nara disebabkan karena depresinya. Aku tidak ingin Nara memberitahukan semua yang dia ingat pada Kang Daniel

Jangan khawatir, Daniel akan tetap diam. Dia tak akan berani mengungkapkan semuanya pada publik karena itu akan menyakiti Nara. Salah satu kelemahan Daniel.” Sehun meletakkan rokoknya. Ia meminum wine dalam gelas kristal yang tersuguh pada kamar hotel. “Aku akan melenyapkannya jika dia berani merusak nama baik Ahra,” imbuh Sehun dingin.

-oOo-

Terima kasih sudah membaca hehehe update dua kali untuk hari ini. Semoga kalian suka ♡

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

AMETHYST BOY Oleh AANS

Fiksi Penggemar

373K 38.9K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
498K 4.4K 5
(FOLLOW SEBELUM BACA) Mereka pernah sedekat nadi sebelum sejauh matahari dan bumi. Mereka pernah saling berbagi tawa, sebelum saling lempar tatapan...
yakin?✔️ Oleh oyeng

Fiksi Penggemar

163K 19.5K 21
"gue gak mau punya pacar anak kedokteran. sibuk maksimal ntar sama aja gue cem jomblo." -ysh "gue gak mau punya pacar anak hi. keluar negeri mulu nta...
22.6K 3.5K 22
⚠️ MENGANDUNG KATA KATA KASAR. Alea Adeera Tonio gadis berparas cantik, namun sayang ia adalah seorang Fuckgirl tingkat dewa. Suatu hari sebuah tanta...