✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS...

By J_Ra21

144K 15K 2.4K

Kisah cinta antara Yoongi dan Nara, pasangan berzodiak lambang ikan. Berawal dari insiden, hingga tinggal ber... More

Prologue : Min Yoongi
Prologue : Nara Jang
01. Jenga Game
02. Sketsa
03. B*tches!
04. Diarrhea
05. Transfer
06. Love Delivery
07. About Stories
08. Run & Hide
09. Nightmare
10. Drunk
11. Willkommen!
12. Neuer Freund
13. Ich Liebe Dich 🔞
14. Ich Liebe Dich Pt.2
15. Die Ex
16. Herzgebrochen
17. Der Streit
18. Das Treffen
19. Good Bye, Berlin!
20. Tired
21. New Parasite
22. Chimchim Park
23. Chimchim Park Pt.2
24. Meet Again
25. Ich Liebe Dich Pt.3
26. Saviour
27. Liar
28. Doubt
29. Move
31. Mine
32. Gone Girl
Jamais vu Sequel
33. Little Girl
34. Drive Home
35. Find You
36. Find You Pt.2
37. Nara's Story
38. Permission
39. Rain In The Room
40. Kissing Bread
41. Going To Campsite
42. Happy Fish Day
43. Married?
44. Heartache
45. Arguing
46. Surprise
47. Daddy?
48. Yoongi Stories
Cerita baru
49. Take You Back (End)

30. Missing U

2.2K 265 41
By J_Ra21

Suara gemericik air dari salah satu kamar mandi lantai atas menyeruak begitu nyaring mengisi ruangan persegi panjang tersebut. Mengisyaratkan orang yang tengah menempati ruangan itu sudah terbangun dari tidurnya.

Nara, gadis berbadan dua itu terlihat terburu-buru keluar dari kamar mandi. Mengambil asal kain yang bertengger di sisi pintu kamar mandi. Mengusap wajahnya begitu tergesa, lalu menyisir rambutnya dengan sisir yang tergeletak bebas di atas meja rias kecil di kamarnya.

Ia berjalan seraya mengeratkan pajamasnya yang sedikit terbuka itu keluar kamar.

Sedangkan di sisi lain, Yoongi dan Sun-ye tengah menyantap sarapan paginya dengan khidmat. Tak ada pembicaraan, hanya suara sendok juga garpu yang memenuhi kecanggungan.

"Apa gadis itu belum bangun juga? Ini sudah siang, lho."

Sindir Sun-ye yang masih setia mengaduk teh hangat pada cangkir kecilnya.

"Lihat Chae Young, dia bahkan bangun lebih pagi dariku dan membuat sarapan begitu banyaknya. Kau yakin, akan menikah dengan gadis yang bangun tidurnya siang begitu?"

Yoongi menyimpan garpu dan sendoknya malas. Meraup wajah tampannya tanpa mau bicara sedikit pun. Ia tak mau sarapan pagi pertamanya di rumah ini kacau hanya karena perdebatan konyol antara dirinya juga Sun-ye.

"Yoon, Ibu hanya menyarankanmu ...."

"Bu, bisa kita makan saja? Kumohon," ujar Yoongi memutus perkataan ibunya yang pasti akan menyuruhnya untuk memilih Chae Young sebagai istrinya.

"Kau ini, susah sekali diberitahu. Ibu 'kan ingin yang terbaik untukmu. Kau lihat Chae Young?" Sun-ye mengarahkan tatapan Yoongi pada wanita yang kini tengah sibuk menata makanan di pinggir dapur.

"Lihat dia, Yoongi. Chae Young itu cantik, rajin, pintar. Dia cocok untukmu, dia pasti bisa menjagamu nantinya."

"Tapi dia pernah menyakitiku, Bu."

Sun-ye memejamkan matanya sejenak, menggenggam tangan Yoongi seraya menariknya.

"Yoon, itu 'kan masa lalu."

"Mau itu masa lalu atau bukan. Dia pernah menyakitiku. Dan bisa saja dia menyakitiku lagi."

Sun-ye menggeleng, "Yoongi, dia melakukan itu juga karena terpaksa. Hingga saat ini, hatinya selalu untukmu ...."

"Cukup, Bu! Biarkan aku yang memilih siapa yang akan jadi pendamping hidupku!"

Sun-ye tercengang melihat anaknya begitu marah. Ia tak habis pikir, bagaimana seorang gadis yang tak tahu asal usulnya itu bisa membuat Yoongi putra semata wayangnya berani melawan dirinya.

Tanpa mereka berdua sadari Nara sudah berdiri di ujung meja makan. Menatap mereka begitu tegang.

Tak hanya Nara ternyata, tapi Chae Young pun sama terkejutnya melihat sikap Yoongi pada sang ibu.

"Yoon ...." panggil Nara lembut, membuat yang dipanggil pun menoleh sejenak sebelum akhirnya duduk kembali.

Berbeda dengan Sun-ye yang menatapnya begitu sinis.

"Ini sudah pukul berapa? Kenapa kau baru bangun?"

Nara menggigit bibir bawahnya sembari menggaruk sisi meja makan dengan gugup.

"Maaf, aku ...."

"Kau tidak lihat Chae Young sedari tadi sibuk sendirian?! Sekarang kau seenaknya bangun siang dan datang meminta maaf? Di mana harga dirimu sebagai perempuan?!" Saking kesalnya dengan sikap Yoongi, Sun-ye meluapkan seluruh amarahnya pada Nara hingga menggebrak meja makan dengan begitu keras.

Nara yang terkena amukan Sun-ye pun hanya menunduk, sesekali melirik ke arah Yoongi yang sepertinya enggan untuk membelanya.

"Bibi, tenanglah ...." Chae Young menghampiri Sun-ye, mengelus pundak tua itu agar bisa sedikit relaks.

"Bibi, bukankah wajar jika Nara bangun siang? Dia baru datang malam tadi, pasti dia lelah karena harus membereskan barang bawaannya. Benarkan, Yoon?"

Yoongi berdehem, meminum air putih pada gelasnya hanya sekedar untuk melegakan tenggorokan yang terasa kering.

Chae Young pun menyuruh Nara untuk duduk di sampingnya, memecah kecanggungan dengan memberitahu makanan apa saja yang sudah ia masak untuk sarapan pagi ini.

"Maaf," Yoongi memundurkan kursinya hendak beranjak dari duduknya.

"Aku harus pergi. Aku sudah terlambat."

Sebelum Yoongi benar-benar meninggalkan meja makan. Chae Young yang duduk berhadapan dengannya langsung menghentikan Yoongi. Memberikan satu box bekal makan siang pada pria yang hendak pergi bekerja tersebut.

"Aku sengaja membuatnya untukmu. Jangan makan sembarangan, aku takut jika kau sakit."

Nara yang masih bergeming itu hanya bisa menatap box bekal makan siang itu dengan sendu. Seperti ada rasa penyesalan baginya.

Kenapa bukan dirinya yang memberikan bekal makan siang untuk Yoongi?

Nara sudah terlambat, rupanya wanita yang duduk di sampingnya tersebut sudah melangkah lebih jauh dari apa yang dia perkirakan.

Tak butuh waktu lama untuk Yoongi menerima kotak bekal tersebut dan berlalu pergi.

Nara hanya menghela napas, menunduk dan memainkan garpunya. Sebelum akhirnya ia menangkap satu gelas air putih di sisi piringnya.

Ia pun bergegas berlari menuju dapur, membuat Sun-ye dan Chae Young menatap aneh padanya.

Sedangkan di luar rumah, Yoongi berjalan santai menuju mobilnya. Sesekali mengecek jam rolex yang terpasang longgar di lengannya.

"Yoon!"

Yoongi pun melirik ke belakang, menemukan Nara yang berlari kecil menuju ke arahnya dengan menenteng botol minum berukuran sedang.

"Jangan berlarian seperti itu lagi."

Nara tersenyum sekenanya, mengelus perutnya sejenak sebelum memberikan botol air pada Yoongi.

"Bayinya baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir."

Yoongi meraih botol minum tersebut lalu mengocoknya pelan, sekedar memastikan jika isinya memang hanya air putih biasa.

"Hanya air putih. Aku tidak punya waktu untuk membuatkanmu kopi."

Yoongi terkekeh melihat wajah Nara yang tertekuk karena ulahnya.

"Air putih saja sudah cukup," ujarnya menenangkan.

"Maaf, seharusnya aku bangun lebih pagi dan membuatkanmu sarapan."

Yoongi kembali terkekeh kecil. "Kenapa baru meminta maaf sekarang? Padahal selama hampir 4 tahun kau tak pernah membuatkanku sarapan."

Sindiran Yoongi tentu membuat Nara membulatkan matanya dan membuat otaknya bekerja dua kali lebih keras.

Apa yang dikatakan Yoongi memang benar adanya. Justru Yoongi lah yang selalu membuatkannya sarapan. Kenapa jadi dia yang menyesal?

"Itu ... aku ...."

"Seharusnya kau meminta maaf pada ibuku. Tapi itu juga jika kau mau."

"Aku berjanji akan merubah sikapku, Yoon."

Yoongi menggeleng, menarik lengan gadisnya itu untuk mendekat dan membenamkan kepala Nara dalam dekapannya.

"Kau tidak perlu menjadi orang lain untuk mengambil hati ibuku. Aku ingin ibu menyukaimu karena dirimu yang sebenarnya. Nara yang juga aku kenal selama ini."

"Tapi ibumu tidak menyukaiku."

"Apa kau pikir aku menyukaimu?"

Nara merengut lalu memukul pelan dada bidang Yoongi, hingga pria itu meringis kesakitan.

"Maksudku, dulu. Dulu aku juga tidak suka denganmu. Tapi lambat laun aku sudah mulai terbiasa dengan sikapmu yang seperti ini. Jadi kau tidak perlu khawatir ...."

Yoongi menangkup wajah Nara, mengecup bibir gadisnya singkat sebelum kalimatnya berlanjut.

"Tetaplah menjadi Nara yang kukenal. Biarkan ibuku juga terbiasa dengan sikapmu yang bar bar ini."

Untuk beberapa saat mereka pun saling tatap. Menikmati setiap inci pahatan Tuhan yang begitu indah untuk di pandang dengan jarak sedekat mungkin.

"Aku merindukanmu, Yoon."

Yoongi mengangguk kecil, merasakan hal yang sama dalam hatinya.

"Aku rindu tidur bersamamu,"

Yoongi memutar bola matanya sebelum jemarinya yang besar itu menoyor kepala Nara dengan keras.

"Buang pikiran kotormu itu!"

.
.
.
.
.
.

Hai hai ... ada yang kangen sama aku??? 😏

Iyah tau bukan sama aku, tapi sama YoonRa kaaann .... 😍

Sekalinya dateng sama part gaje ya gais .. gak papa yah, udah lama keknya gak buat part gaje kek gini (pendek pula)

yang penting ada usaha buat lanjut 😂

Pokoknya tunggu aja terus, mudah"n kalian gak pada kabur atau lumutan yaaaa ...

Makasih yang selalu support, LAV YAA 😘😘


💕💕💕

J_Ra


Continue Reading

You'll Also Like

291K 30.8K 46
"Kalo mau lewat sini, lo mesti kasih id line lo ke gue" - SUGA #1 IN SHORT STORY [161008] - [170109] #711 FANFICTION Copyright 2016, choco-kim
7.8K 223 5
18+ di privat acak, please follow me before ^^ Sekeras apapun menahan yang pergi, pada akhirnya akan tetap pergi... Sekuat apapun menolak yang datan...
271 98 10
When the world is not on your side.....
89.5K 10.1K 42
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...