Rumah Sakit Universitas Hallu Seoul
setahun kemudian
" gyosu-nim ..... gyosu-nim ( professor ) " seoramg perawat junior berlari menghampiri Sang Yoo di ruang kerja UGD
" yak .. agashi !! kenapa kau malah membuat keributan eoh ??
" ah .. maaf !! tapi saya harus memberitahu anda gyosu-nim.. ada kecelakaan beruntun dan sebagian pasiennya di bawa kemari "
" apa !! berapa orang yang akan di bawa kemari ?"
" sekitar sepuluh orang !! mereka akan sampai lima belas menit lagi !! "
" baiklah!! Kumpulkan semua dokter senior dan residen kita ada pertemuan di UGD, dapatkan semua informasi mengenai pasein dan kondisinya "
" baik ... !!!"
Hanya dalam hitungan menit semua staf yang bertanggung jawab di UGD sudah berkumpul, Sang Yoo memimpin pertemuan singkat itu untuk membagi tugas semua orang. Dan saat para pasien tiba mereka sudah siap dengan segala perlengkapan, analisa di lakukan dengan cepat hingga penanganannya pun sangat cepat
Hari yang sangat sibuk, tidak satupun dari mereka yang tidak bekerja, Sang Yoo sendiri harus mengoprasi beberapa pasein yang terluka parah, mereka semua bekerja hingga malam hari
" aigo ... apa kau masih hidup Sang Yoo-ya ?? " kata Dokter Park duduk di samping Sang Yoo
" jiwa ku masih hidup tapi tubuhku sudah tidak bisa bergerak " kata Sang Yoo
" aku jadi sangat iri pada mu seonbae !! "
" itu salah mu !! kau sudah enak saat jadi dokter VIP ( presiden ) tapi kau malah kembali ketempat seperti ini "
" mau bagaimana lagi di sana sangat membosankan!! "
" alah itu hanya alasanmu, kau hanya merasa tidak nyaman berkumpul dengan semua orang kaya dan berpangkat itu, iya kan ??"
" itulah kenapa aku katakan tempat itu sangat membosankan hahaha ... "
" aiss kau ini !! oh iya aku dengar nona Diana akan melakukan operasi transplantasi jantung di Amerika!! kenapa kau tidak ikut ?"
" dia yang melarangku pergi!! "
" aneh sekali ... !! kau juga belum memberitahu ku kenapa kau bisa kembali kerumah sakit ini?"
" aku juga tidak tahu, yang pasti nonalah yang mengajukan permohonan itu, mungkin dia tahu jika aku tidak suka berada disana "
" apa semudah itu "
" ei.. tentu tidak, jika terjadi sesuatu mereka tetap memintaku untuk datang saat mereka memanggilku "
" ya ampun, tapi sudahlah yang penting kau bisa kembali kemari, saat kau pergi rumah sakit ini mejadi suram "
" kenapa seperti itu"
" karena tidak ada orang secantik dan sepintar dirimu di sini hahahaha.... "
" seonbae !! "
" aku lapar... ayo kita makan bersama "
Sang Yoo hanya tersenyum lalu pergi mengikuti Dokter Park pergi, baru saja mereka ada di depan pintu rumah sakit, langkah Sang Yoo terhenti, sekitar 10 meter dari tempat dia berdiri ada seorang pemuda duduk dengan gagah di sepeda motor besar sedang menatap kearah jalan raya
Mendadak jantung Sang Yoo berdetak lebih kencang, di lihat dari postur tubuh pemuda itu dia merasa sangat tidak asing, Dokter Park juga tertekun melihat pemuda gagah itu
Awalnya Sang Yoo ingin mendekat untuk memastikan apakah dia salah orang, saat dia baru hendak melangkah pemuda itu perlahan menoleh kearahnya lalu terseyum manis
" Yibo-ssi ?? " Sang Yoo menyebut nama pemuda itu
" omo !!! " reaksi Dokter Park lebih berlebihan di bandingkan dengan Sang Yoo
Pemuda itu masih tersenyum lalu turun dari motornya dan menghampiri mereka lebih dulu
" annyeonghaseyo Park Uisa-nim ( halo dokter park ) !! " seperti tebakan Sang Yoo pria tampan itu adalah Yibo, dia member salam Dokter Park terlebih dulu
" ya .. ampun ini benar kau !!! sudah lama sekali ya .... Bagaimana kabarmu ?? dan lihat ... kau sudah bisa berjalan lagi ??"
" iya ... itu semua berkat doamu dokter !! " kata Yibo mengodanya
" kapan kau tiba ?? " kata Sang Yoo memotong pembicaran mereka
" emhhhmm ... lima jam lebih lima menit yang lalu " kata Yibo memeriksa jam tangannya
" dan sudah berapa lama kau ada di sini ??"
" baru lima menit yang lalu ... aku dengar kau akan bekerja hingga larut malam jadi aku sekalian menjemputmu !! "
" aigo kalian ini!! Jika ingin bicara carilah tempat yang nyaman, Yibo-ssi kami akan makam malam ayo bergabung bersama "
" ah ... itu bagus !! tapi ... aku kemari ingin membawa Sang Yoo ke tempat lain, apakah boleh ??"
" oh.. boleh ... boleh tentu boleh, dia juga sudah selesai dia bisa kembali besok !! "
" seonbae !!! aku masih .... "
" yak .. kau ini !! sisanya serahkan padaku, apa kau tidak kasihan melihatnya menunggumu !! " bisik Dokter Park pada Sang Yoo
" ada apa ??" kata Yibo penasaran
" eoh .. tidak ada masalah, kalian pergilah ... !! " Dokter Park lalu mendorong Sang Yoo agar lebih dekat dengan Yibo
" gomawo Park Uisa-nim " kata Yibo lalu memberi hormat
Dokter Park tidak menjawab dia hanya melambaikan tangannya dan menyuruh mereka segera pergi, lalu dia kembali ke dalam
" kau ingin membawaku kemana ??"
" naiklah, nanti juga kau akan tahu" kata Yibo
Yibo memberikan helm cadangan untuk Sang Yoo. Setelah dia memastikan Sang Yoo sudah duduk dengan bear di motornya Yibo pun membawa Sang Yoo pergi dari rumah sakit dengan kecepatan tinggi
At Namsan Tower
Sang Yoo tidak berhenti memandang Yibo setelah mereka sampai pada tujuan mereka
" ada apa ?? kenapa kau malah menatapku seperti itu ??"
" kenapa kita kemari ?? maksudku dari semua tempat kenapa kau ingin ke Namsam Tower ??"
" kenapa ?? aku hanya mendengar tempat ini sangat indah jika malam hari, ayo kita naik ke atas !! "
Pada awalnya pemuda itu semangat sekali, dia bahkan menolak saat Sang Yoo menyarakan mereka menggunakan kereta gantung untuk naik keatas, tapi Yibo menolak dia ingin berjalan menaiki tangga
Dan seperti dugaan Sang Yoo, baru setengah perjalanan pemuda itu sudah banyak sekali mengeluh, Sang Yoo hanya tertawa kecil, Yibo lansung memasang wajah mayun setiap kali Sang Yoo tertawa, dan pada akhirnya Sang Yoo menghampinya dan memilih berjalan bersama
" ah... !! akhirnya sampai juga, kenapa banyak sekali tangga di sini " kata Yibo masih mengeluh meskipun mereka telah ada di puncak
" tunggulah di sini !! "
Sang Yoo pergi meninggalkannya untuk membeli minuman lalu memberikannya pada Yibo
" bagaimana kakimu apa terasa sakit ?"
" bukan sakit lagi, aku merasa kedua kakiku akan patah ! hah ... tapi udara di sini jadi semakin segar setelah lelah mendaki tangga yang banyak itu "
" ya sudah berhentilah mengeluh, kita sudah ada di sini, apa yang ingin kau lakukan ?"
" makan !! aku jadi lapar "
Sang Yoo tersenyum dan membawa Yibo ke restoran yang ada di tempat itu
" aneh sekali, kau pernah berkata belum pernah kemari, tapi aku melihat kau hapal semua tempat ?"
" kau benar! Tapi dalam setahun ini aku sudah bebera kali datang kemari "
" apa kau sendirian saat datang kemari ??"
" tentu tidak, pertama kali bersama rekan di rumah sakit, lalu bersama Jung Soo oppa dan terakhir saat hari peringatan hari kematian Suk Jin oppa " wajah Sang Yoo sedikit redup setelah dia menyebut nama Suk Jin
Yibo tahu apa arti pemuda itu bagi Sang Yoo, bagaiman kehidupan Sang Yoo berubah saat musibah yang mereka alami, mendadak selera makan mereka menjadi turun, Yibo bahkan tidak dapat memasukan makanan lagi kedalam mulutnya
" apa kau datang kemari untuk mengabulkan keinginan kalian membuat permohonan di tempat ini ??"
" tidak !! aku mengucapkan selamat tinggal padanya dan tidak akan mengunjungi dia lagi"
" kenapa harus berhenti ... ?? di masa yang akan datang kau bisa berkunjung bersamaku, aku juga ingin menenuinya "
" untuk apa ??"
" aku ingin mengucapkan terima kasih sekaligus minta maaf padanya "
" untuk apa kau lakukan semua itu "
" pertama aku akan minta maaf terlebih dulu, meskipun sangat di sangat di sayangkan dia harus mengalami musibah, tapi karena hal itu juga aku dan kau bisa bersama, aku akan minta maaf karena saat ini dan sampai seterusnya aku yang akan menggantikannya untuk ada di sisi mu "
" lalu ucapan terima kasihnya untuk apa ?"
" kedua aku berterima kasih karena aku percaya jika dia akan memberikan restunya pada kita " kata Yibo tersenyum
" apa kau berniat untuk tinggal di Korea ?? Lalu Xiao sean apa kau akan meninggalnya ?"
Yibo tidak menjawab dia lalu bangkit dari tempat duduknya dan pergi ke araah kasir untuk membayar makan malam mereka, setelah itu dia memberi isyarat pada Sang Yoo untuk mengikutinya ke luar
" yak .. kau belum memjawab pertannyaan ku ?"
" aku akan jawab di tempat lain !! " kata Yibo lalu membawa Sang Yoo ke tempat tembok Lock of Love , dia membeli satu set gembok lalu menghampiri Sang Yoo
" kita mau buat permohonan lagi ??"
" tentu saja!! Impian mu bukanya ingin menggantung permohoman di tempat ini, jadi ayo kita lalukan, sekarang ini aku adalah kekasihmu bukan orang lain "
Sang Yoo hanya tersenyum lalu mengabil memo dari tangan Yibo, dan mereka mulai menulis apa yaag mereka inginkan, setelah selesai mereka mengantung gembok mereka di tempat itu lalu Yibo secara pribadi membuang kuncinya ke bawah
" kenapa kali ini kau malah membuang kuncinya ??"
" aku hanya mengikuti aturan yang ada di tempat ini, jika ingin permohonan kita terpenuhi "
" lalu apa yang kau minta ??"
" itu rahasia !!jika kau, pasti permohonanmu tentang kesehatan dan keselamatanku, iya kan ? "
" aku ini dokter tentu saja kesehatan itu penting " kata Sang Yoo tersenyum
" kita sudah melakukan apa yang ingin kita lakukan, kini giliranmu menjawab pertanyaanku "
" aku tidak tahu ini sebuah keajaiban atau tidak, tapi kini aku punya cara untuk kita tetap bersama "
" hah .. ? bukannya kau tidak percaya pada hal seperti itu ?"
" kau benar, aku awalnya tidak percaya, karena itu beberapa bulan lalu aku datang kegereja dan hanya duduk semalaman di sana, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan di tempat itu, pagi harinya seseorang mendekatiku, kau tahu dia siapa ?"
" tentu tidak "
" dia pelatihku dari tim Yamaha ku dulu, dia senang melihatku tapi dia kemudian sedih karena aku memilih untuk tidak kembali, lalu dia memberiku tawaaran sebagai seorang mentor untuk pembalap pemula, dan kedatangan ku kali ini ke Korea, karena aku punya siswa pelatihan disini selama beberapa bulan "
" apa Sean-oppa memberimu ijin ?"
" tentu saja!! Jadi kali ini aku bisa bersamamu dan tetap bisa kembali pada Xiao Sean !! ah .. iya ada yang ingin aku tunjukan padamu " Yibo lalu membuka ponselnya dan menunjukan foto padanya
Sang Yoo sampai terharu melihat foto keluarga kecil Xiao Sean, Lan Zee Zein serta seorang anak kecil laki-laki di dalam pangguan Xiao Sean
" mereka sudah punya anak ?"
" yah ... usianya saat ini genap satu tahun, tebakanmu benar mereka langsung punya keturunan setelah pulang dari bali "
" wah ... mereka sangat hebat !! "
" kita juga bisa seperti itu !! "
" eoh ... ?? " muka Sang Yoo mendadak menjadi merah
Yibo hanya tertawa kecil melihat reaksi Sang Yoo, dan kesempataan itu Yibo lalu mengeluarkan cincin yang dia bawa lalu perlahan dia berlutut di hadapan Sang Yoo sambil menunjukan cincin itu padanya
" Sang Yoo-ya!! Narang gyeorhon hae jullae ?? ( maukah kau menikah dengan ku ?? ) "
" Yibo-ssi !! "
" aku tahu, aku bukan laki-laki yang sempurna untukmu juga keluargamu, aku juga sering membuatmu menderita, tapi kali ini ijinkan aku untuk membahagianmu dan kali ini aku akan melakukan apapun untuk kita bisa tetap bersama tanpa harus melepaskan ataupun meninggalkan orang – orang yang kita cintai ( keluarga ) "
" tapi aku punya satu permintaan "
" apa itu ?? katakan saja aku akan berusaha yang berbaik untuk mewujudkan-nya "
" mari kita lakukan bersama !! apapun yang ingin kau lakukan ijinkan aku ikut bersamamu !! "
" Sang Yoo-ya .. "
Sang Yoo tersenyum lalu mengulurkan tanganya sebagai tanda dia menerima lamaran itu, Yibo tertawa kecil lalu memasangkan cincin yang dia bawa di jari manis Sang Yoo, dan kemudian perlahan bangkit berdiri lalu memeluk Sang Yoo dengan erat
" gomawo ... !! " bisik Yibo lembut di telinga Sang Yoo
Yibo melepas pelukannya lalu mencium kening Sang Yoo, setelah itu turun ke bibir Sang Yoo dan kembali menciunya dengan lembut.
Siiuuuuuuutttt .... Duarrrrr ..... tar ... tar ... tar ... !
Suara keras di sertai dengan letupan –letupan yang bergaung di angkasa dan di susul dengan semburan cahaya berwarna-warni kembang api membuat nuasaa malam itu semakin indah, hal tersebut tidak membuat Yibo melepaskan ciumannya pada Sang Yoo namun hal iu justru membuatnya menjadi lebih bergairah
Malam itu mereka merasa seperti berada di dimensi lain dimana hanya mereka yang ada didalammya, perasaan haru serta syukur dari dalam dirinya membuat airmata Yibo mengalir deras, di saat Sang Yoo merasakan cairan hangat di pipinya dia perlahan melepaskan ciumannya lalu menatap Yibo lembut dan dengan perlahan menyeka airmata pemuda itu
" uljima !! nan yeogiisseo, ( jangan menangis, aku ada di sisni )!! "
" gwaenchanh-a, naneun geunyang haengboghae-isseoyo !! ( tidak apa-apa, aku hanya bahaagia )" kata Yibo tersenyum dan menggenggam tangan Sang Yoo dan meletakan-nya pada wajahnya
Kali ini Sang Yoo juga memcium kening Yibo untuk memberi ketenangan pada pemuda itu, suara letukan kembang api masih berkummandang, kini mereka ikut menikmati indahnya cahaya berwarnaa –warni itu sambil tetap berpegangan tangan
" apa kau juga menyiapkan semua itu ?" Tanya Sang Yoo
" tidak !! " kata Yibo menggelengkan kepalanya
Dan secara sepontan mereka mencari dari mana asaal kembang api itu, ternyata tidak jauh dari wilayah itu terdapat kerumunan orang dan terdapat pagnggung yang besar
" ah ... konser idol " kata mereka bersamaan lalu tertawa bersama
Yibo kembali meraih tubuh Sang Yoo dan merangkulnya, dan mereka memutuskan untuk menikmati keindahan malam itu sampai selesai.
Isi memo pada gembok Sang Yoo Dan Yibo
" sekali dan untuk selamanya aku mencintaimu YIBO "
– Jung Sang Yoo –
" mulai saat ini dan selamanya, kau adalah milikku, dan menjadi ibu dari anak-ankku. PS : Sang Yoo-Ya beri aku beberapa anak kembar !! "
---cintamu yibo ---
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------