ALISTER [SELESAI✔️]

Oleh achaamrn

36.3M 3.4M 9.7M

Kecelakaan fatal yang dialami Giovani Anendra, perisai geng REVOLVER membuatnya amnesia dan melupakan istriny... Lebih Banyak

PROLOG
1. ALUMNI SMA ATLASKA
2. GIO & CHERYL
3. PERMAINAN DIMULAI
4. AWAL DARI BENCANA
5. ORANG KETIGA
6. KEMBALINYA PERISAI REVOLVER
7. SELAMAT BERJUANG, CHERYL.
8. D-1 OSPEK
9. PUNYA AXEL
11. PERKARA NAFAS BUATAN (1)
12. PERKARA NAFAS BUATAN (2)
13. YAKIN GA OLENG?
14. MISI PERTAMA
15. ANCAMAN MAUT
16. STUCK WITH U
17. GIO MERESAHKAN!
18. MUSUH BEBUYUTAN
19. RAHASIA GRETTA
20. JEALOUS
21. KENA MENTAL!
22. BALAS DENDAM SEORANG CHERYL
23. D-1 PELANTIKAN UKM
24. JEBAKAN
25. GRETTA YANG SEBENARNYA
26. PERMINTAAN MAAF
27. ADOPSI BAYI?
28. RUMAH BARU
29. BABYBOY
30. MANJA MODE ON
31. TROUBLEMAKER
32. POSESIF TINGKAT AKUT
33. IN DANGER
34. REUNI SMA ATLASKA
35. PENGKHIANAT!
36. PRASANGKA BURUK
37. DARK SIDE OF GIO (1)
38. DARK SIDE OF GIO (2)
39. PERUBAHAN
40. NGAMBEK
41. BELAJAR BARENG
42. HOLIDAY WITH REVOLVER (1)
43. HOLIDAY WITH REVOLVER (2)
44. GIOCHEI MERESAHKAN
45. JATUH SAKIT
46. CHERYL MANJA
47. NGIDAM
48. ISTRI GIO PALING CANTIK
49. GIO & GRETTA
50. POISON
51. KELEWAT BARBAR
52. GAK NYUSAHIN KOK!
53. HONEYMOON GIOCHEI (1)
54. HONEYMOON GIOCHEI (2)
55. NIGHTRIDE
56. TANTANGAN
57. SURVIVAL GAME
58. KETUA GENG REVOLVER
59. DEVAN & MEISYA
60. KELAKUAN DADDY GIO
61. ANGGOTA MISTERIUS
62. TERROR SI PENDENDAM
63. MALAM MINGGU GIOCHEI
64. REVOLVER VS ALLEGRA (WAR PART I)
65. REVOLVER VS ALLEGRA (WAR PART II - FINAL)
SPECIAL PART: GIO SELINGKUH?
66. KARMA
67. JANJI
68. PENANTIAN TERAKHIR
69. GIO, CHERYL & ALVARES [END]

10. HUKUMAN

542K 52.5K 25.1K
Oleh achaamrn

TEPAT pukul 16:00, acara OSPEK Universitas Andromeda hari pertama selesai. Seluruh peserta OSPEK termasuk Meisya, Nindya, Winona, Kila serta Sarah sudah dijemput ojek maupun pasangan masing-masing.

Kecuali Cheryl yang masih menunggu angkutan umum lewat di halte bus. Bukannya teman-teman Cheryl enggak mau nungguin, tapi Cheryl-nya yang enggak mau ngerepotin dan menyuruh mereka pulang duluan.

"Eh, eh, Nad! bisa kembaliin jaket ke Gio ga? Gue buru-buru nih, udah ditungguin dosen,"

"Gio yang mana?"

"Gio yang ganteng itu loh, yang belasteran Turki itu. Anak UKM Vokal. Ketinggalan tadi jaket dia di audit. Tolong balikin ke dia ya?"

Mendengar nama keramat itu, Cheryl spontan menoleh ke asal suara. Tepat di depannya, terlihat dua orang gadis yang sepertinya adalah sesama panitia OSPEK.

"Yaelah. Gue mau jajan padahal. Ya udah deh, mana sini jaketnya,"

"Nih, tolongin ya, Nad. Nanti-"

"Bi-Biar aku aja, Kak!"

Kedua gadis itu sontak menoleh kearah Cheryl.

"A-Aku lumayan deket sama Kak Gio. Kalau boleh aku aja yang ngasih jaketnya ke dia. Ehe," ucap Cheryl cepat.

Senior cantik itu menatap Cheryl tak enakan. "Beneran nih, dek?"

"Iyaa, Kak. Gapapa kok, lagian aku juga pulangnya masih lama," imbuh Cheryl.

"Ya udah, nitip jaketnya ya, Dek. Makasih lho!" kata senior tersebut seraya menyerahkan jaket almamater Gio pada Cheryl.

"Aku yang makasih, Kak." batin Cheryl senang. Tak sadar senyumnya mengembang. Kesempatan yang bagus untuk bisa memulai pembicaraan lagi dengan laki-laki itu.

Setelah sekitar 7 menitan Cheryl menyusuri seluruh area kampus, akhirnya ia menemukan sosok laki-laki berkaos putih dengan lengan terlipat dan rambut sedikit acak-acakan yang tengah berjalan menuju parkiran motor. Nafas Cheryl tercekat. Itu Gio!

"Gii!!" panggil Cheryl lantang membuat Gio refleks menoleh ke arahnya.

"Jaket kamu ketinggalan di Auditorium tadi," ucap Cheryl ketika menyerahkan jaket dengan nafas terengah-engah.

Tak menunggu lama, Gio langsung menerimanya dari Cheryl lalu menentengnya di pundak. "Oh.. Thanks,"

"Gitu doang?!" protes Cheryl membuat Gio yang hendak melenggang pergi mengurungkan niatnya dan berbalik menghadap gadis itu.

"Oh iya.. Thanks juga escargotnya. Enak," ucap Gio menambahkan. Hati Cheryl ingin meledak rasanya saking senangnya bahwa Gio tahu bahwa dirinya lah yang memberikan laki-laki itu bekal. Tapi bukan itu yang Cheryl mau.

"Kurang!!" protes Cheryl lagi.

Gio mengerenyit dalam. "Terus lo maunya apa? Gue traktirin? Gue anter pulang? Gue tanya udah makan apa belum?"

"Semuanya lah, pelit banget!!" balas Cheryl.

"Ga dulu," tolak Gio mentah-mentah membuat Cheryl naik darah seketika. Tapi untungnya gadis itu sabar. Sebisa mungkin ia mencoba untuk terbiasa dengan semua perubahan ini.

"Ya udah ah terserah kamu aja. Jangan lupa abis pulang jaketnya taro di tempat cucian! Jangan ditaro di atas tempat tidur!" peringat Cheryl.

"Lo tau darimana kebiasaan gue? Stalker ya?" tanya Gio seraya menatap Cheryl curiga.

"Giooo is! Kemana aja sihh? Aku dari tadi nyariin tau!"

Kedua mata Cheryl membelalak begitu melihat sosok gadis cantik yang berjalan ke arah mereka. Siapa lagi kalau bukan si Gratatatata?

"Jadi ke kantin ga? Yuk!" ajak Gretta sembari menggandeng Gio ke arah lain dengan lancangnya. Mengabaikan fakta bahwa di depan mata ada istri sahnya.

"Gue mau pulang, Ta."

"Is, gaboleh pulang sebelum makan, Gioo! Kesehatan kamu lebih penting tau!"

"Iya elah, bawel lo,"

Haha. Jadi sedekat itu mereka?

Dari tadi Cheryl sudah berusaha menahan sabar. Tapi untuk kali ini, tidak bisa dibiarkan.

***

D-2 OSPEK

"NENG WINAAA!! Kok kamu ada disini? Kangen yaa sama aa Rapa?" Raffa yang menyadari keberadaan Winona di kantin fakultas langsung merangkul pujaan hatinya sejak SMA itu, membuat gadis cantik bertubuh jangkung bak model tersebut memasang wajah geli.

"Siapa yang mau nyamperin lo? Orang gue mau liat cogan, geer lo!" jawab Winona ngegas seraya menepis tangan Raffa.

"Fix kita jodoh. Gue juga mau liat cecan," balas Raffa.

"Dih? Yaudah sana! Ngapa malah deket-deket gue?!"

"Nih cecannya ada di depan mata gue," ujar Raffa seraya mengedipkan satu mata pada Winona.

PLAK!!

Mendadak Meisya menggeplak Raffa dari belakang. "Heh, Rapa!! Gausah nempel-nempel lo sama temen gue, sama Jennie aja sana lo!"

"Apa sih berisik banget lo? Kalo kesini cuma buat keributan mending pergi!" sambar Devan yang merasa sarapannya terganggu.

"Heh Devan! Gue baru sekali cuma negur temen barbar lo ini ya, lagian emang gue ngajak lo ribut?!" balas Meisya tak terima.

"Muka lo yang ngajak ribut," sinis Devan.

"Lah, daripada muka lo, minta digeplak!"

Devan melotot. "Apa lo bilang?!"

"Mulai deh, nih sesama ketua geng kalo udah nyampur kayak oggy and the crockoaches," sindir Yutha yang sedang mengaduk mie-nya di samping Devan.

"UDAH, UDAH, HEH!!" teriak Sarah membuat teman-temannya menoleh padanya.

"Kita kesini cuma mau nganterin Cheryl! Kenapa malah ribut? Gausah buang-buang waktu deh, kita belum pesen makanan! Bentar lagi acaranya mulai tau!" tegur gadis berponi tipis itu kesal, matanya lalu mengarah ke Nindya yang nempel sama Rey.

"LO JUGA NIN, NGAPAIN MALAH BUCIN DISITU?? Waktu kita tinggal 10 menit!"

"Jangan terlalu nempel sama Rey. Nanti Yutha cemburu loh," celetuk Kila. "Udah ah buru!"

"Awas lo, Dev," Meisya melirik Devan sinis sebelum menyudahi pergulatannya dengan Ketua Revolver itu dan mengajak teman-temannya pergi dari sana, kecuali Cheryl. "Yuk ah, pesen makan!"

"Huwaaaa Baby Winaa jangan pergi dong!!" rengek Raffa yang langsung mendapat tatapan dingin dari Devan agar diam.

"Kenapa, Cher?" tanya Rey melihat Cheryl yang berdiri di depan mereka sambil menggigit bibirnya.

"Emm.. C-Cewek itu.. yang tadi duet sama Gio.. kalian liat?" tanya Cheryl to the point.

"Liat," jawab Rey. "Kenapa emangnya?"

"Dia.. beneran bukan siapa-siapanya Gio kan?" tanya Cheryl hati-hati.

Seketika wajah Devan, Rey, Yutha maupun Raffa langsung pucat pasi. Dan itu membuat Cheryl curiga.

"Kenapa?" tanya Cheryl bingung.

"Dia..," Devan menghela napas berat. "Dia cewek yang selamatin Gio dari kecelakaan, Cher."

Cheryl terkesiap mendengarnya. Dadanya kembali terasa sesak. Oh.. pantas saja Gio terlihat sangat dekat dengan gadis itu.

"Kenapa kalian gak bilang sama gue?" tanya Cheryl dengan suara gemetar, tak bisa lagi menyembunyikan perasaan kecewanya.

"Kita bisa aja bilang waktu itu, tapi kita gamau nambah pikiran kamu, Cher," sergah Rey.

Cheryl terpekur lama. Sekujur tubuhnya gemetaran. Demi apapun dia takut kalau Gio sampai benar-benar sudah jatuh cinta pada gadis itu dan melupakan dirinya selama-lamanya.

Dia harus cepat-cepat mengambil tindakan sebelum semuanya terlambat.

"Kita coba bilangin semuanya ke Gio, ya, Chei? Kita yakinin dia lagi," saran Raffa namun Cheryl menggeleng cepat.

"Enggak, Fa. Gausah ngelakuin itu. Apapun yang terjadi kita harus pakai cara halus. Kalaupun kita maksa Gio buat percaya, dia pasti malah bakalan risih dan tambah jaga jarak sama gue." kata Cheryl yakin.

***

Masih sama seperti kemarin, sebelum acara OSPEK dimulai kakak-kakak panitia bertugas untuk memeriksa perlengkapan para peserta OSPEK dahulu. Karena itu, semua peserta harus datang lebih awal.

Sedangkan Cheryl dan teman-temannya sudah terlambat 8 menit akibat kelamaan makan di kantin tadi. Hal yang membuat mereka harus berlari sampai kehabisan napas.

"Lo sih, Mei, pake segala gelud dulu sama si Depan belakang! Jadi telat kan kita?!" tuduh Nindya pada Meisya.

"Heh ngaca dong, lo tuh yang malah bucin mulu sama Rey. Ga guna tau ga? Mending lo benerin nilai lo yang remed semua itu deh biar Rey ga malu-malu banget deket sama lo," Mei malah menyalahkan Nindya balik.

"Guyss, udah. Kita udah telat banget," tegur Cheryl. Namun teman-temannya malah menatap gadis itu dengan terkejut.

"K-Kenapa lo pada ngeliatin gue kaya gitu?" tanya Cheryl bingung namun teman-temannya tidak kunjung menjawab. Jangan-jangan softeknya bocor? Tapi kan dia lagi enggak halangan! Atau jangan-jangan makeupnya luntur sampai muka aslinya keliatan? Kenapa sih woy?

"Almet lo mana anjir?" tanya Winona membuat Cheryl spontan terbelalak. Gawat!!! Bisa-bisanya dia lupa memakai jaket almamater yang jelas-jelas adalah atribut paling penting!

"G-Gue lupa," gumam Cheryl panik. "KETINGGALAN DI SOFA RUANG TAMU, ASTAGA!!"

Demi apapun, apa yang dia pikirkan sih sampai ceroboh begini?!

"Shit! Apa lo ngumpet aja?" saran Nindya. "Gue liat di gedung rektorat paling atas ada kayak ruangan kosong ga kepake gitu deh!"

Kedua mata Cheryl membulat. "Beneran, Nin?"

Nindya mengangguk cepat. "Serius! Gue kemaren lagi nyari-nyari kelas Rey, eh malah nyasar kesitu! Jadi di dalem ruangan tuh kayak ada ruangan kosong lagi gitu,"

"Ruangan kosong apa?"

Suara berat itu membuat keenam gadis itu tertegun. Seorang laki-laki bertubuh tinggi tegap dengan jaket bertuliskan 'Axel Gavindra' di bagian dadanya tahu-tahu sudah menghampiri mereka.

"Eng-Engga kok, Kak. Kita lagi cerita setan tadi," ringis Nindya.

Tanpa mempedulikan alasan Nindya yang tak masuk akal, Axel lebih peduli dengan gadis yang memalingkan wajah lugunya ke lain arah dan menghindari kontak mata dengannya. "Lo. Liat sini,"

Jantung Cheryl mau copot rasanya begitu sadar bahwa suara berat dan dalam itu tengah memanggilnya dengan nada mengancam.

Dengan terpaksa Cheryl berbalik. Lalu menengadah menatap Axel. Masih tidak percaya bahwa laki-laki menyebalkan yang pernah modus merebut tempat pensil Kuromi-nya itu adalah seniornya. "Iya, Kak?"

"Lo lari keliling lapangan lima kali putaran." perintah Axel tanpa basa-basi lagi.

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

23.6M 1M 23
(SUDAH TERBIT) TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA "Mau enggak mau, lo harus jadi pacar gue." "Pacar?" tanya Chrisa mengulang ucapan Alvero. "Iya. Pangkat l...
1.8K 951 16
#COZYLER SERIES 1 Kenzo Arvendra Dirgantara seorang lelaki tampan inti dari Cozyler dengan sorot mata dingin dan muka datar, sifatnya yang irit bicar...
48.2K 4.9K 48
Best of cerita cinta segitiga.
75.9K 9.4K 24
[Sehun and Lisa short story #4] [CERITA SELESAI DAN LENGKAP] Isi chat dari Lisa bucin - Sehun cuek - Lisa Drama - Sehun realistis - Lisa dingin - Seh...