B A N G S A T [KV]

Bởi mikinoona

379K 36.6K 5.1K

[COMPLETE] Kim Taehyung adalah manusia terbangsat yang pernah Jungkook kenal. Xem Thêm

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Bab 58 (🔞)
Bab 59
Bab 60
Bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65 End
BONUS
PROMO

Bab 51

3.5K 402 103
Bởi mikinoona

Hening, hanya hening yang menyelimuti suasana apartemen Jungkook. Desahan napas kasar beberapa kali terdengar dari Taehyung yang sedari tadi hanya diam bersendekap tangan. Jungkook yang melihat itu hanya bisa menatap tajam seraya berpikir bagaimana memulai pembicaraan. Ia tidak tahu sejauh mana Taehyung tahu tentang masa lalunya. Haruskah ia menceritakan semua dari awal? Ah, pasti membutuhkan waktu yang sangat banyak.

"Jadi, kamu mau bercerita apa tidak?" Tanya Taehyung jengah. Sudah hampir setengah jam tapi tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Jungkook.

"Eng... Itu..." Jungkook terlihat ragu untuk memulai ceritanya. Taehyung yang jengah pun segera beranjak dan menyahut tasnya.

"Seharusnya kamu bilang jika tidak ingin cerita. Buang-buang waktu saja. Aku pulang." Taehyung melangkahkan kakinya. Jungkook dengan cepat mengejar dan menahan langkahnya.

"Tunggu, baiklah, aku siap menceritakan semuanya." Taehyung berhenti dan berbalik. Jungkook masih memegang pergelangan tangannya sembari menatapnya.

"Baiklah. Ceritakan semuanya." Jungkook mengangguk dan kemudian mengajak Taehyung kembali duduk. Jungkook terlihat menghela napas sebelum pada akhirnya memulai bercerita.

"Apa yang kamu dengar itu memang benar. Aku dulu memang suka balapan liar." Jungkook menjeda ucapannya dan menatap ragu ke arah Taehyung.

"Lalu? Apa masalahnya dengan Daniel dan jelaskan apa hubunganmu dengan Ong Seong Woo?" Tanya Taehyung. Jungkook terdiam beberapa saat sebelum akhirnya menjawab.

"Apa yang aku ceritakan padamu dulu tak sepenuhnya salah. Hubunganku dan Daniel memang kurang baik di sekolah karena kami adalah rival. Tapi lepas dari hal itu, aku dan dia juga rival di dunia malam. Aku dan Daniel memiliki sebuah perkumpulan. Masing-masing dari kelompok kami cukup terkenal karena tidak pernah kalah dalam balapan. Tapi pada suatu hari Daniel datang dan mengajakku taruhan. Jika di antara kami menang balapan, maka sang pemenang berhak meminta apa saja pada yang kalah." Jelasnya. Taehyung masih fokus mendengarkan ceritanya.

"Taruhan itu terjadi. Aku dan Daniel berlomba menjadi pemenang dalam balapan itu. Beberapa kali Daniel mencoba menjatuhkanku, tapi usahanya saat itu gagal. Tetap aku yang jadi pemenang." Lanjutnya. Jungkook sedikit tersenyum mengingat kejadian itu.

"Lalu, kamu minta apa sebagai imbalan taruhanmu?" Tanya Taehyung masih dengan nada dinginnya.

"Aku hanya meminta pengakuan. Aku juga memintanya untuk tidak mengerecoki kelompokku lagi." Jungkook menyandarkan dirinya dan menerawang, mencoba mengingat kejadian yang beberapa tahun berlalu.

"Aku pikir Daniel akan menyerah. Tapi ternyata aku salah. Satu minggu setelah acara taruhan itu, Daniel melukai salah satu dari temanku. Ia menyekap dan menghajarnya sampai babak belur sebelum pada akhirnya melepaskannya." Jungkook menghela napas panjang dan kemudian melanjutkannya.

"Aku sangat marah saat itu, Tae. Tanpa pikir panjang aku segera membuat strategi untuk membalas dendam. Aku dan kelompokku sepakat untuk menyerang kelompoknya. Perkelahian pun terjadi." Jungkook menjeda ucapannya dan menatap ke arah Taehyung. Pemuda itu masih diam menantikan lanjutan ceritanya.

"Kami memutuskan berhenti saat mendapati kelompok Daniel yang sudah lemah. Kondisi mereka cukup berantakan, tak jauh seperti apa yang mereka lakukan terhadap Jaehwan. Kami kemudian pergi."

"Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Ah, Ong Seong Woo, bukankah dia salah satu dari kelompok Daniel? Bagaimana bisa kamu berteman dengannya?" Tanya Taehyung. Jungkook tersenyum simpul dan mengelus surai Taehyung.

"Ternyata kamu tahu cukup banyak." Ucapnya. Taehyung mendengus dan mempoutkan bibirnya.

"Ck. Itu bukan sesuatu yang penting. Cepat jelaskan!" Titahnya. Jungkook tersenyum dan mengangguk.

"Beberapa hari setelah itu, Ong Seong Woo datang menemuiku. Raut wajahnya begitu kacau pada saat itu. Dia memohon agar aku dan kelompokku membantunya menyelamatkan Daniel." Jelasnya.

"Apa yang terjadi padanya?" Tanya Taehyung penasaran.

"Daniel itu selain gegabah, dia juga sangat sombong. Hal itu membuatnya memiliki banyak musuh. Salah satu kelompok menyekapnya dan berniat memberikan pelajaran padanya. Tapi sayang, Seong Woo melihat itu semua dan kemudian memutuskan mencari bantuan."

"Kami tak memiliki alasan untuk menolak permintaan itu. Bagaimanapun Daniel masih temanku meski kita jarang sekali akur." Jungkook menjeda ucapannya sejenak.

"Sesampainya di sana, Seong Woo  adalah orang pertama yang memasuki tempat itu. Kami menunggu di depan dan bersiap untuk menyerang."

Jungkook, Lucas, dan Guanlin menunggu di depan markas. Mata mereka fokus ke arah dalam menuju tempat penyekapan.

Seong Woo berjalan memasuki tempat itu dengan segenap keberanian yang ia punya.

"Hahahah... Ternyata ada juga seorang yang peduli padamu." Ucap pemuda itu seraya melirik Daniel saat Seong Woo memasuki tempat itu.

"Lepaskan Daniel!" Pintanya.

"Wow, kenapa aku harus menurutimu?" Tanya penuda itu dengan senyum miringnya.

"Bukan Daniel yang salah, tapi aku." Seong Woo menatap Daniel yang duduk di salah satu bangku dengan wajah yang penuh lebam. Hatinya terasa sakit saat melihatnya.

"Orang yang memukuli temanmu saat itu adalah aku, bukan Daniel. Jadi tolong bebaskan Daniel dan tangkap aku." Mohonnya. Rahang pemuda di hadapannya mengeras. Ia menatap tajam ke arah Daniel.

"Apakah yang ia katakan benar?" Tanyanya. Daniel tersenyum dan menatap pemuda itu.

"Bukankah kamu sudah mendengar semuanya? Kenapa masih bertanya?" Ucap Daniel diiringi seringaiannya.

Pemuda di hadapannya terlihat gusar. Ia menyuruh anak buahnya melepaskan Daniel dan berjalan mendekat ke arah Seong Woo.

"Jadi kamu bajingan itu? Bangsat!"

Bugh

Satu pukulan ia daratkan ke wajah Seong Woo. Membuatnya terjatuh tersungkur di hadapannya. Daniel yang sudah benar-benar terbebas hanya tersenyum dan berlalu dari tempat itu. Seong Woo hanya bisa melihat kepergian Daniel tanpa berucap apapun.

"Pukul dia!" Titahnya.

"Aku sangat terkejut saat itu. Daniel keluar begitu saja tanpa adanya Seong Woo. Aku segera keluar dan menghampirinya."

"Di mana Ong Seong Woo?" Tanya Jungkook seraya mencengkeram baju Daniel.

"Oh jadi dia meminta bantuanmu? Baguslah, bantulah ia kalau begitu." Daniel menyeringai. Jungkook yang kesal pun memberikan satu tonjokan padanya sebelum bergegas memasuki tempat itu.

"Saat kami masuk ke tempat itu, Seong Woo sudah terduduk lemas dengan luka di wajahnya. Tanpa pikir panjang kami langsung menghajar orang-orang itu dan membebaskan Seong Woo dari sana." Lanjutnya. Taehyung hanya mengangguk paham.

"Jadi karena itu kalian berteman? Ck, aku tidak menyangka kehidupan bocah belasan tahun bisa serumit itu." Cibir Taehyung. Ia kemudian menyandarkan punggungnya di sofa. Jungkook hanya tersenyum dan mengelus rambut Taehyung.

"Apa lagi yang ingin kamu tahu?" Tanya Jungkook.

"Eng... Apa yang terjadi setelah itu?" Jungkook ikut menyandarkan punggungnya dan meraih tangan Taehyung.

"Setelah kejadian itu, orang tuaku tahu semua keburukanku. Akhirnya aku dibawa kembali ke Seoul dan melanjutkan kehidupanku di sini." Ucapnya.

"Lalu, bagaimana dengan teman-temanmu?" Tanya Taehyung. Jungkook mengecup punggung tangan Taehyung dan tersenyum.

"Kami masih sering berhubungan. Saat liburan, kadang kita masih menghabiskan waktu bersama. Yah, begitulah." Jungkook beralih menghadap Taehyung dan menatapnya dalam. Taehyung hanya mengerjap bingung melihat tatapan itu.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Kamu sudah tidak marah lagi kan? Aigoo... Jangan bersikap dingin seperti tadi. Itu sangat mengerikan." Ucapnya. Jungkook kembali menghempaskan tubuhnya dan bernapas lega.

"Salah sendiri membohongiku. Tapi baiklah, aku sudah tidak marah padamu." Senyum Jungkook melebar saat mendengar ucapan itu.

"Benarkah? Ah, leganya..." Jungkook dengan cepat meraih tubuh Taehyung dan dipeluknya erat.

"Tanyakan apapun yang mengganggumu. Aku berjanji tidak akan menutupinya lagi darimu." Ucap Jungkook. Taehyung tersenyum dan mengangguk.

"Pintar. Memang itu yang aku mau." Keduanya pun tersenyum.

Bersambung...

Ah, panjang sekali bab ini.
Semoga kalian tidak bosan. Bab ini fokus masalah yang terjadi antara Jungkook dan Daniel di masa lalu.

Selamat membaca dan seperti biasa, kutunggu vote dan komennya... 🤗

Tambah lengket aja...






Memang couple kita yang paling the best. Jangan lupa kasih selamat ya buat mereka... 💜💜

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

221K 11.4K 39
"Jangan menikah dengan Perempuan itu! Menikahlah dengan perempuan pilihan Umi, Gus!" Syakila Alquds, sosok gadis yang kehilangan kesucian dan berasa...
89.1K 8.1K 8
Berawal dari dua garis merah di pagi hari. Emosi Taehyung naik turun dan kacau gara-garanya, sedang Jungkook mesti menahan tekanan batin selagi memup...
174K 16.5K 52
Spin-off Takdirku Kamu 1 & 2 | Romance - Islami Shabira Deiren Umzey, dia berhasil memenangkan pria yang dicintainya meski dengan intrik perjodohan...
173K 19.7K 30
1 + 1 = 2 Daddy + Mommy = Cinta Cinta diberikan untuk Won Young Maka dari itu Won Young mencintai daddy dan mommy. Dad, bisakah Won young mendapatka...