Clugams #1: and The Cursed Cl...

By amateurflies

16.7K 1.8K 381

Semua berawal ketika Kai mulai merasakan ada yang janggal dengan peraturan di sekolah asramanya. Ketika Ryan... More

Prolog
1. Pembagian Lencana
2. Suara Aneh
3. Aksa Hilang!
4. Mulai Janggal
6. Kelas Terkutuk
7. Lo Siapa?
Lencana Clugams
8. Anthem
X Anathema Cast
INFO
open member

5. Sistem Peraturan

913 132 7
By amateurflies

I never care who you are, how old you are, but one thing that I have to say to you; don't-you-dare-to-play-with-me!

• • •

"Kalau memang pelanggaran yang saya buat fatal, kenapa nggak Ibu drop out aja saya dari sekolah ini?" tantang Tara tidak ada takut-takutnya, bahkan sambil melipat tangan di dadanya.

Napas Bu Jessica mulai diburu emosi menghadapi murid didik barunya yang satu itu. Namun matanya yang menatap tajam, lurus ke manik mata Tara diam-diam mencoba untuk membaca maksud dari sorot anak itu. Dikeluarkan, memang itulah yang anak itu mau.

Sesaat emosi Bu Jessica terkendali lagi. Bibirnya yang dihiasi tahi lalat di sudut kiri, mengulum senyum. Membuat dahi Tara seketika mengernyit.

"Sampai kamu lulus saya tidak akan pernah mengeluarkanmu." Tangan kanan Bu Jessica terangkat mengusap kepala Tara yang langsung ditepis oleh tangan kiri Tara.

Satu dari sekian banyak hal yang tidak Tara sukai, ketika ada seseorang yang memegang kepalanya dengan seenaknya-lah di antaranya.

Bu Jessica tidak marah. Senyumnya malah kian melebar. "Mau sekeras apapun kamu berusaha membuat masalah, sayang sekali kamu tidak akan pernah bisa keluar dari asrama ini sebelum kamu lulus nanti. Dan kalau kamu tidak mau menjalankan hukuman dari saya, silakan berhadapan dengan Kepala Asrama yang tidak akan segan-segan memberi hukuman yang berkali-kali lipat lebih berat daripada yang saya berikan."

Gatian. Kini Tara yang napasnya diburu emosi sebab perkataan Bu Jessica barusan. Sampai tiba-tiba ia melihat tiga anak yang tampak jelas terlambat juga seperti dirinya. Terbukti dari tas mereka yang masih tersangkut di punggung masing-masing.

"Pagi, Bu," sapa tiga gadis itu pada Bu Jessica secara berbarengan.

Bu Jessica tersenyum sambil membalasnya, "Pagi." Lalu wanita itu membiarkan mereka bertiga berlalu begitu saja melewatinya. Membuat Tara tercengang bukan main di detik menyaksikannya.

Felisha Caramell, Alina Damaria, Emma Clarkson. Tara membaca tag nama mereka satu persatu. Sepasang matanya menatap sinis tiga pasang mata itu secara bergantian. Menunjukkan jelas atas ketidaksukaannya pada mereka. Meskipun sepertinya mereka semua tidak sepeka yang Tara kira.

"Mereka juga telat sama seperti saya. Kenapa Ibu biarin mereka masuk gitu aja?" Tidak mungkin tinggal diam, tentu saja Tara memerotes tidak terima.

Bu Jessica menengok sebentar jam tangan mungil yang melingkar di pergelangan tangannya. "Batas waktu telat yang bisa ditoleransi untuk anak kelas Kudoscha masih lima belas menit lagi."

"Terus apa bedanya sama kelas saya?!" Kali ini Tara bertanya dengan nada meninggi. Meski tetap saja Bu Jessica menanggapinya enteng. Bahkan dengan intonasi yang cenderung terdengar seperti menggampangi.

"Tentu berbeda. Memangnya kamu tidak membaca peraturan yang dibuat untuk tiap kelasnya?"

"Wah, luar biasa!" sindir Tara sembari tertawa ironi dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Asrama macam apa ini? Mana ada sekolah yang tiap kelasnya punya aturan yang beda-beda?"

"Ada. Di sini tiap kelas ada tingkatannya. Dan untuk kelas kamu..." Sejenak Bu Jessica membenarkan posisi lencana Tara yang sedikit miring. "berada di tingkat paling bawah. Mengerti?"

"What???" Apakah ini semacam penghinaan dari wanita itu untuknya dengan menggunakan lencananya? Tara berdecak. Sesaat pandangannya menegas, tak gentar sedikitpun. "I never care who you are, how old you are, but one thing that I have to say to you; don't-you-dare-to-play-with-me!"

"Baiklah, biar saya sampaikan ke kamu kalau memang kamu tidak membacanya," tutur wanita bertahi-lalat itu. "Sekolah kita mulai kelas tepat jam 7. Tidak kurang, tidak pula lebih. Untuk peraturan jam masuk khusus kelas Kudoscha yang berlencana gold, dapat ditoleransi sampai satu jam setelah bel masuk berdering. Sedangkan untuk kelas-kelas yang berlencana platinum, dapat ditoleransi sampai setengah jam setelah bel masuk berdering. Dan untuk kelas kamu yang berlencana black. Anathema. Hanya dapat kami toleransi lima belas menit setelah bel masuk berdering. Sudah lebih mengerti?" tegasnya lagi. "Peraturan yang lainnya bisa kamu baca lagi di mading depan kelasmu."

What the f⸻Argh!" Susah payah Tara menahan umpatannya dalam geram. Ditatapnya kesal mata Bu Jessica. Tidak habis pikir. Menganut sistem peraturan dari mana sekolah ini sebenarnya?

"Saya beri kamu waktu tiga detik untuk memilih mulai dari sekarang. Lari mengitari lapangan 10 kali, atau berhadapan dengan Kepala Asrama dan mendapat hukuman yang jauh lebih parah dari itu?"

Tara tidak menjawab.

"Di sekitar sini ada CCTV. Jadi saya tidak perlu mengawasimu secara langsung. Dan semua pilihan berada di tanganmu," tekan Bu Jessica, yang langsung meninggalkan Tara sendirian di pijakannya.

🎯

Tidak ada satu pun guru yang mengajar sejak jam pertama, membuat satu kelas anak-anak Anathema hanya menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan, dan sebagian sambil memakan sandwich yang menggantikan menu sarapan mereka hari ini. Ada pula yang duduk melingkar di depan kelas, bermain sebuah games yang mereka namakan 'Mesin Bertanya'. Yang mana para pemain masing-masing memiliki satu kesempatan untuk menjadi mesin, dan bebas memberi satu pertanyaan untuk dijawab oleh para pemain lainnya.

Dengan peraturan, saat mendapat bagian sebagai Mesin Bertanya, siapapun harus-wajib-mesti menggunakan bahasa baku dan formal layaknya sebuah mesin. Sedangkan mereka yang ditanya, alias para peserta lainnya, mau tidak mau-suka tidak suka harus menjawab pertanyaan dari 'Mesin' tanpa boleh berbohong ataupun menipu. Kalau sampai ketahuan berbohong atau menipu, siapapun harus siap menanggung semua dosa para pemain. Hal itu terucap pada ikrar mereka yang harus dilakukan sebelum permainan dimulai.

Kecuali Bahis, Manda, dan Rangga, semuanya ikut bermain Mesin Bertanya yang dicetuskan oleh Nala dan Kai. Namun kali ini, Hira yang sedang berperan sebagai Mesin. Dan memberi pertanyaan, "Kalau kalian hanya memiliki sisa waktu 24 jam untuk menjalani hidup, hal apa yang ingin kalian lakukan? Dengan catatan, tidak boleh ada jawaban yang sama."

"Pertanyaannya serius amat, anjir! Udah kayak ujian BK!" tukas Genta, yang hanya diberi senyum oleh Hira.

Kalau soal permainan seperti ini untuk hiburan semata, memang tidak tepat mengajak Hira untuk turut serta. Hira yang lebih suka membahas tentang makna kehidupan, impian, dan lain sejenisnya ketimbang bercanda-canda atau lawak, tidak akan pernah bisa terbawa oleh mereka. Justru sebaliknya, merekalah yang akan terbawa olehnya. Persis seperti sekarang ini.

"Habisin waktu bareng keluarga," jawab Dio yang sama seriusnya seperti Hira.

Kemudian berlanjut pada Ryan. "Ah, baru gue mau jawab itu."

"Tai. Punya jawaban aja kagak lo!" ketus Catra yang sudah cukup mengenal tabiat Ryan.

"Punya gue!" tandas Ryan tidak mau kalah. "Kalau gue ada sisa waktu 24 jam buat hidup, gue mau ditambahin jadi jutaan jam!"

"Yeuuuu!!!"

"Gue sebor juga, nih, anak pake air keras!"

Emosi para perempuan dan juga Emil.

"Gimana? Pinter kan gue?" bangga Ryan pada dirinya sendiri.

Jeje melirik sinis. "Iya, Yan. Iya, pinterrr!"

"Lanjut," sela Hira, sebelum bahasan melenceng jauh.

Kini giliran Kai. "Itu, sih, gampang. Ada waktu tinggal segitu, gue bakal cium 10 bibir cewek yang gue suka perjamnya. Jadi 24 jam gue dapet 240 ciuman dari semua cewek-cewek yang gue suka."

"Bangsaat, kawaaann!" seru Zydan heboh sendiri sambil bertepuk tangan.

Ditimpali oleh Aksa yang langsung merangkul Kai yang duduk di sebelahnya. "Beringasan sekali Bang-Kai kita yang satu ini!"

"Awas aja lo alih profesi jadi penjahat kelamin!" seloroh Genta.

Sedangkan Catra hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak habis pikir. Bisa-bisanya ia satu kamar dengan orang sebrengsek Kai.

Lalu dengan polosnya Salsa malah menanggapi, "Apa nggak ledes, tuh, bibir lo ciuman terus, Kai?"

"Nggak-lah. Udah biasa gue."

"Coba gue mau nyobain dong!" pinta Safira yang malah menawarkan diri. "Mana tau besok pagi lo mati, kan?" sambungnya lagi, yang ternyata tadi belum selesai.

Safira dan Salsa ini memang beda-beda tipis tabiatnya. Cuma saja Safira lebih cenderung usil. Baru juga Kai ingin berbangga diri lagi, namun tiba-tiba jati dirinya dijatuhkan lagi oleh kalimat terakhir Safira dalam sekali banting, setelah diangkat tinggi oleh kalimat pertamanya.

"Hahaha." Nala tertawa keras. "Lagian kepedean amat, emangnya, tuh, semua cewek yang lo suka mau gitu lo cium?"

"Mau nggak mau. Waktu gue tinggal 24 jam, buat apaan juga pacaran sebentar gitu. Yang penting udah ngerasain bibir mereka satu-satu udah puas gue," tanggap Kai enteng, lalu sengaja menggigit bagian bawah bibir seksinya, memperlihatkannya pada Nala.

"Lanjut nggak, nih? Kalau nggak lanjut gue mau ke Lab. Komp," seruak Dio yang mulai bosan.

"Ngapain?" tanya Luhan, dan langsung dijawab singkat oleh Dio.

"Main games online."

"Lanjut-lanjut, Aksa!"

"G⸻"

"Deteksi! Jessica Anastasia, Guru Kesiswaan. Anda boleh masuk."

Suara mesin yang menggema seperti memakai pengeras suara, detik itu juga menyekat segalanya sebelum Aksa mengucap sepatah kata pun. Belum sampai mereka kembali ke kursi masing-masing, pintu kelas sudah terbuka lebar, menampakkan sosok Bu Jessica yang berdiri tegas di sana.

"Tamat kita!" pasrah Ryan.

===

Be Continued...

FOLLOW IG
ITSCINDYVIR // AMATEURFLIES

Lagi nemu banyak foto visual Tara yg kebetulan sama persis dengan penggambaranku. jadi bonusnya foto Tara aja yaaa...

Continue Reading

You'll Also Like

RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.4M 208K 64
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
400K 23K 72
⚠️ Update Setiap Hari ⚠️ [ Jangan lupa follow sebelum baca! ] --- Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari saha...
3.7M 219K 58
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
1.8M 86.3K 60
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...