The Queens of Scandals (COMPL...

By 13Nill

366K 39.1K 5.3K

⚠️Konten Dewasa⚠️ "I Never Craved Attention, Until I Tasted Yours" -Kim Jisoo. More

Kim Jisoo
Second Meet(?)
Drunk
Contract
Past
Whats Your Name?
Why I Should Love You?
Be Prepared!
You're Late!
HELLO JAPAN!
Welcome To The Jungle
Welcome To The Jungle 2
I'm Here
BANTU PILIH DONG WAHAI READERS
Game
Why Am I Like This?
Welcome Home
Help
Scandal
Lets Start!
Date(?)
Rest In Peace
We're A Mess
Forget 'Bout This!
NEW!!!
Hard To Go
About Us
About Us 2
Going Home
Sureprise!
Hang Out
Me Time❤️
Run Away
Hurt!
Crash
Doubt
Jenlous
Promise
Weakness
Like I'm Gonna Lose You
Propose
New Toys
Far Away
I Miss You
Puzzle 1
Back Home
Puzzle 2
I Want You
Getting Sick
Got Worse
The Same Past
Missing
Finding Jennie
Stakeout Day 2
Stakeout Day 3
Stakeout Day 4
You're Safe
Please Wake Up
We're Home~
My Turn
SeulRene Wedding
End
Way To Game Over
Way To Game Over 2
Way To Game Over 3
Way To Game Over 4
Fansign
Weeding Prepare
ChaeLisa Wedding
Agressive Jendeuk
Sticky Jendeuk
Sticky Jendeuk 2
Sticky Jendeuk 3
Holiday
Daddy Jiyoung
Daddy Jiyoung 2
Barca 1
Dinner
Metanoia
Metanoia 2
Barca 2
Metanoia 3
Its Always You
Daddy!
Mianhae
Happen Ending
Divorce
Should This Be Over?
Tell Me
JJ
Days With You
🙏🙏🙏
Badmood(?)
Undercontrol
Family
Love
When She Loved Me
Kindness
Erase You (END)
Lanjut

Past 2

3.2K 417 36
By 13Nill

Pagi ini Jisoo memiliki jadwal untuk pergi ke salah satu kantor cabang Unifarm, Unifarm adalah salah satu perusahaan yg bergerak dalam bisnis industri pakaian, furniture dan supplai peternakan yg berpusat di Los Angeles. Jisoo dan Lisa pergi kesana untuk bisnis pribadi, mereka ingin berinvestasi disana, sebenarnya hal ini sudah lama mereka rencanakan, tapi jadwal padat Jisoo membuatnya selalu menunda untuk menghadiri rapat disana.

Mereka mengadakan rapat dengan beberapa investor lainnya dan CEO Unifarm. Proses tawar-menawar terjadi cukup lama, Lisa yg memang tidak begitu paham dengan hak semacam ini hanya bisa melihat eonnienya yg sedang tawar menawar dan terkadang ia ikut mengangguk ketika yg lainnya mengangguk, meskipun tidak tau ia mengangguk karena apa, ia hanya ikut-ikutan saja.

Selesai rapat mereka mampir sebentar ke kantin perusahaan itu, sekedar untuk mencicipi rasa makanan disana dan menunggu jadwal Jisoo selanjutnya untuk pemotretan salah satu majalah ternama.

"Jisoo-nie! Lihattt ada chikin!". Ucap Lisa menunjuk pada salah satu menu kantin.

"Aku sedang tidak ingin makan chikin, aku pesan steak dan caramel machiatto saja".

"Aishh yasudah aku saja yg makan chikin".

"Kau kan sudah 3 hari ini makan chikin, kenapa sekarang chikin lagi? Kau tidak tertular virus chikinku kan?!".

"Aku hanya sedang ingin, yasudah aku pesan ddakgalbi saja dan strawberry frappe".

Lisa akhirnya memesan makanan mereka, sedangkan Jisoo berjalan ke salah satu meja yg kosong di dekat jendela. Ia mengeluarkan ponselnya, seperti biasa, banyak chat dan panggilan tak terjawab dari koleksinya, hal itu tentu karena postingan Jisoo kemarin di Kakao Storynya. Lagi-lagi Jisoo langsung membersihkan semua chat dan panggilan telepon tanpa melihatnya terlebih dahulu. Lisa kembali dengan sebuah nampan berisi minum ditangannya.

Sejak tadi seorang laki-laki paruh baya mengamati mereka, lelaki itu duduk tak jauh dari Jisoo dan Lisa, senyuman mengembang dari bibir lelaki itu, ia yg baru saja menyelesaikan makannya langsung menghampiri Jisoo dan Lisa yg sedang menikmati minuman mereka sambil menunggu makanan datang.

"Lisa? Jisoo?". Ucap lelaki itu setelah jaraknya dekat dengan meja Jisoo dan Lisa.

"Hm?". Jisoo menjawab tanpa melihat siapa yg memanggil mereka karena ia sibuk dengan game di ponselnya.

Sedangkan Lisa masih tak percaya dengan siapa yg saa ini berdiri di hadapannya. Lelaki itu semakin tersenyum melihat Lisa yg sepertinya masih mengingat siapa dirinya.

"J-Jisoonie!". Panggil Lisa dengan pandangan masih tertuju pada lelaki itu dan tangan yg menggoncangkan lengan Jisoo.

"Sial! Kau ken-". Perkataan Jisoo terhenti setelah menoleh pada orang yg berada disebelahnya.

"Silahkan duduk appa". Ucap Lisa mempersilahkan appanya duduk.

"Nde, terimakasih Lili, bagaimana kabar kalian?".

"Mau apa kau kemari?". Tanya Jisoo sinis dan dingin.

"Kebetulan aku baru saja selesai sarapan dan ini kantorku".

"Ayo kita pergi Lisa, aku ada jadwal tambahan hari ini". Ucap Jisoo sambil berdiri bersiap akan pergi.

"Kalian sudah mau pergi? Kalian bekerja disini?". Tanya lelaki itu canggung.

"Kami tidak akan pernah bekerja seperti yg kau mau".

"O-ooh.. Semoga kalian sukses selalu, a-appa akan berkunjung jika kalian tidak sibuk".

"Nde appa silahkan, kami akan memasakkan banyak makanan untuk appa". Jawab Lisa senang.

"Apakah kalian tidak akan pulang kerumah? Appa sebentar lagi pensiun, kalian bisa melanjutkan bisnis appa".

"Sial! Rumah?! Bagiku sejak eomma meninggal dan anda menikahi wanita jalang itu, aku dan adikku tidak pernah punya rumah! Dan jangan pernah minta kami untuk lanjutkan bisnis keluarga! Kami sudah menemukan pekerjaan dan passuon kami sendiri". Jisoo menjawab dengan emosi yg hampir saja meledak kemudian pergi meninggalkan Lisa dan lelaki itu.

"Mian appa, lain kali aku akan menghubungimu, Jisoo eonnie emosinya sedang tidak stabil".

"Tidak apa-apa Lisa, ini salahku, sampai jumpa dan hati-hati".

Lisa menyusul Jisoo yg sudah berada di basement.

Flasback On

"Lisa, bangun". Ucap Jisoo membangunkan Lisa yg saat itu sedang tertidur pulas.

"Ada apa eon?".

"Ayo kita pergi dari sini".

Lisa yg baru saja bangun menurut saja dengan apa yg Jisoo katakan, mereka keluar kamar secara perlahan, berjalan dikoridor dengan berjinjit, mereka sampai di dekat ruang makan, terdapat beberapa bodyguard yg sedang beristirahat disana, Jisoo berpikir bagaimana agar bisa melewati 4 orang bodyguard itu. Jisoo mengambil sebuah guci kecil dan melemparnya ke jendela di dekat kamar pembantu, membuat jendela itu kacanya pecah kemudian mereka segera sembunyi di dalam lemari sepatu yg terletak di bawah anak tangga.

Bodyguard yg mendengar suara gaduh itu langsung berlari menuju asal suara, Jisoo dan Lisa segera keluar dan berlari menuju lantai satu, disana hanya ada wanita yg menjadi pembantu mereka yg sedang mengepel lantai, wanita itu menghampiri Jisoo dan Lisa.

"Ahjuma, bantu kami, kami ingin pergi dari sini".

"Omo! Kalian masih kecil kalian akan kemana?".

"Entahlah, kami membawa beberapa uang dan ATM, mungkin kami akan menyewa rumah".

"Andwae, kalian masih terlalu kecil".

"Kami mohon ijinkan kami keluar dari sini ahjuma".

Wanita itu sejenak tampak berpikir, sebelum akhirnya mengajak Jisoo dan Lisa untuk bersembunyi di kamarnya.

"Kalian tunggu disini sampai aku selesai, nanti aku akan mengajak kalian kerumahku, kalian tinggal disana saja".

Jisoo dan Lisa mengangguk setuju, kemudian wanita itu pergi keluar untuk menyelesaikan beberpa pekerjaannya, ini memang sudah terlalu larut untuk bekerja, tapi bagaimana lagi, orang tua Lisoo baru saja kedatangan beberapa tamu penting tadi, jadi malam ini bibi Margareth terpaksa lembur.

Waktu menujukkan pukul 11.15 p.m. Bibi Margareth baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan segera kembali ke kamarnya untuk mengajak Lisoo keluar dari sana. Bibi Margareth adalah seorang pembantu sekaligus pengasuh Lisoo, ia adalah seseorang yg selalu menangis ketika Lisoo sudah dipukuli bah dikurung oleh appanya, ia sering memberikan makanan ketika Lisoo dikurung, ia benar-benar menganggap Lisoo seperti anaknya sendiri.

Sebelum mengajak Lisoo keluar ke halaman, ia menyuruh Lisoo sembunyi di dekat rak buku, kemudian bibi Margareth menyuruh para bodyguard yg sedang berjaga diluar untuk masuk karena ia baru saja membuatkan camilan untuk mereka, para bodyguard itu akhirnya masuk dan mulai menuju ruang makan yg berada di lantai 2.

Barulah setelah itu Lisoo berhasil kabur bersama bibi Margareth. Mereka tinggal bersama selama hampir 14tahun, hingga akhirnya bibi Margareth sakit keras dan meninggal, sejak itulah Jisoo dan Lisa mulai bekerja, melakukan apapun yg mereka bisa, merantau ke pusat kota Seoul untuk mengadu nasib mereka.

Bagaimana dengan orang tua Lisoo? Tentu saja appanya murka dan menugaskan anak buahnya untuk mencari mereka, bibi Margareth bahkan mengundurkan diri agar bisa fokus mengurus Lisoo. Mereka hampir beberapa kali tertangkap tapi berhasil lolos dan pindah, mereka rela berpindah-pindah menyewa rumah untuk menghilangkan jejak mereka.

Saat berusia 17 tahun, Jisoo mendapat tawaran untuk masuk ke sebuah agensi, sedangkan Lisa mendapat tawaran untuk menjadi programmer di salah satu perusahaan lokal, beberapa kali mereka dipecat dan berpindah tempat kerja karena banyak yg merasa iri bahkan hampir mencelakai mereka. Hingga kini Lisa berhasil bekerja di perusahaan Google dan Naver, serta Jisoo yg mejadi aktris yg terkenal hingga rana  internasional.

Flasback Off.

Emosi Jisoo mendadak tidak terkendali setelah bertemu dengan appanya, belum lagi yg saat ini mereka bertiga justru duduk bersama disebuah restoran yg tak jauh dari kantor. Lelaki itu memang sempat mengejar Lisoo untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan, Jisoo awalnya sudah menolak, tapi karena Lisa memohon akhirnya Jisoo sedikit luluh.

"Appa minta maaf, appa benar-benar menyesal".

"Simpan saja permintaan maafmu, aku bahkan tidak sudi lagi menganggapmu sebagai orang tuaku".

"Eonnie jangan begitu!".

"Apa Lisaa?! Apaaaa?! Kau masih mau memaafkan orang yg sudah dengan keji menyiksa kita dan merenggut nyawa eomma?!".

"Soal eomma kalian, aku saat itu benar-benar terbakar cemburu, aku kira ia selingkuh, karena itu juga aku selalu memaksanya untuk berhenti dari dunia entertaiment".

"Tidak semua orang yg terjun kedalam dunia entertaiment akan menjadi seorang pengkhianat, aku kenal lelaki itu, dia adalah manager eomma, ia juga teman SMA eomma. Eomma banyak cerita soal lelaki itu!".

"Eonnie tenangkan dirimu".

"Appa benar-benar minta maaf dan menyesal Jisoo, maafkan appa, Lisa, Jisoo". Lelaki itu memohon maaf sambil menangis dihadapan Jisoo dan Lisa.

"Percuma kau meminta maaf, itu tidak akan membuat eomma hidup kembali, aku harap kau tidak se-egois itu".

"Tapi dunia Entertaiment benar-benar sangat berbahay Jisoo, kau bisa celaka dan meninggal kapanpun, maka dari itu appa selalu memaksa kalian untuk melanjutkan bisnis keluarga saja".

"Tapi kau lihat kami sekarang kan? Kami masih hidup dan baik-baik saja sampai detik ini aku rasa cukup sampai sini saja, rasanya aku muak dan ingin meledak!".

Lagi-lagi Jisoo pergi terlebih dahulu, ia masuk kedalam mobil menunggu Lisa, disana tangisannya tidak bisa dibendung lagi, ia menangis tanpa suara namun tubuhnya bergetar hebat, dadanya sesak dipenuhi emosi yg ia tahan, otaknya serasa ingin meledak karena kenangan masa lalunya yg terus terputar diotaknya.

Appa yg dulunya selalu ia banggakan, appa yg selalu melindunginya dan keluarga, appa yg selalu berusaha membuat mereka tersenyum meskipun dirinya sendiri sedang lelah, semua itu hilang hanya karena ego dan cemburu, eommanya tidak pernah mengkhiati appanya, tapi appanya salah paham dan mengusir istri kesayangannya itu, tapi kecelakaan merenggut nyawa istrinya dan managernya yg saat itu memang dimintai tolong untuk membawanya pergi. Bahkan ketika istrinya meninggal, lelaki itu masih saja enggan menerima fakta bahwa istrinya memang tidak selingkuh.

Kini Jisoo dan Lisa sedang dalam perjalanan menuju agensi untuk melakukan pemotretan. Lisa enggan membuka suara, ia takut akan semakin menghancurkan mood Jisoo, sesampainya disana mereka langsung menuju ruang pemotretan, Lisa menunggu sambil bermain game dan memakan beberapa snack yg ia beli di supermarket dekat agensi tadi.

Pemotretan berjalan lancar, meskipun Jisoo sedang banyak pikiran dan moodnya benar-benar hancur, ia tetap bersikap profesional. Ia tidak ingin mengecewakan orang-orang yg sudah mengontraknya, ia juga tidak ingin memperburuk citranya.

"Kita mau kemana?". Tanya Lisa setelah Jisoo selesai berkemas.

"Pulang, aku lelah".

"Kau tidak ingin bertemu koleksimu?".

"Tidak, aku tidak butuh mereka".

"Ohh ayolah, kau belum bertemu Chaeyeon lagi setelah kejadian itu, bukankah dia gadis favoritmu?". Mereka berbincang-bincang sambil berjalan menuju lift.

"Chaeyeon? Yg mana? Aku lupa".

"KAU MENDADAK PIKUN?! Dia gadis yg selalu kau cari ketika kau bosan dengan koleksimu yg lain! Dia bahkan meneleponku tadi, aku bilang kau masih ada jadwal".

"Ahh gadis itu, bilang padanya aku sudah tidak mau menemuinya".

"Tapi dia memaksa bertemu eonnie, ada hal penting yg ingin ia sampaikan, jatah mungkin kekeke".

"Hah! Aku benar-benar lelah, tapi jika Chaeyeon yg meminta itu berarti benar-benar penting".

"Aku akan mengatakan padanya kalau kau akan bertemu dengannya untuk" Itu" kekekeke".

"Yahh jaga bicaramu! Untung saja dia jinak dan benar-benar moodboster, jika tidak aku tidak akan menemuinya lagi".

"Wahh kau benar-benar ya, aku menyesal sudah mengenalmu Kim Jisoo-ssi". Ucap Jennie yg tiba-tiba berada dibelakangnya.

"J-Jennie?! Kenapa kau disini?!".

"Kenapa ya? Mungkin karena sikap bajinganmu aku disini, padahal aku ada jadwal hari ini".

Sejak tadi Jennie dan Rose memang berada dibelakang Jisoo dan Lisa, awalnya Jennie enggan menyapa, tapi lama-lama telinganya panas mendengarkan percakapan dua orang di depannya itu, hingga akhirnya ia tak tahan untuk ikut dalam percakapan mereka.

"Maksudmu apa Jen?".

"Ayolah jangan sok bodoh atau memang begini caramu memikat gadis-gadis yg menjadi koleksimu? Ah terserahlah, selamat menikmati gadis jinakmu itu!".

Jennie kemudian segera pergi dari hadapan mereka disusul oleh Rose yg masih menyempatkan diri untuk menyapa Lisa. Jisoo masih berpikir keras tentang apa maksud perkataan Jennie tadi. Namun tiba-tiba ia sadar, ia terkesan seperti akan bermain bersama koleksinya lagi, Jisoo berusaha mengejar Jennie tapi ia kehilangan jejaknya.

"Jisoo-nie! Tunggu". Lisa terengah-engah mendekati Jisoo yg berhenti untuk melihat sekeliling.

"Apa kau melihatnya?".

"Apa? Iya dia sangat cantik".

"Hah?".

"Kau membicarakan Rose kan?"

Duk!

"Aaaww!!! Kenapa kau menendangku".

"Aku bertanya tentang Jennie bodoh! Bukan Rose! Aisshhh jinjjaaa! Ingin ku buang kau ke laut!".

"Aku kira kau membahas Rose, Jennie kan tadi bersama Rose, dan aku ketinggalan kalian".

"Aku harus menemukan Jennie!".

"Kenapa kau tidak menghubunginya? Atau tunggu saja di apartemennya?".

"Ahh kau benar, ayo kita pulang sekarang".

Jisoo dan Lisa bergegas pulang, Jisoo akan menunggu Jennie di apartemennya, ia butuh meluruskan semua ini, Jennie salah paham.
Sedangkan Jennie yg baru saja memasuki ruang pemotretan ia buru-buru pergi ke toilet, ia mengunci pintu toilet rapat-rapat, tubuhnya luruh ke lantai, lagi-lagi tangisnya pecah, lagi-lagi hatinya begitu sakit melihat ulah Jisoo. Sekali lagi Jennie meratapi kebodohannya karena sudah membiarkan dirinya jatuh dalam pesona Jisoo, awalnya Jennie sudah berusaha kuat ketika melihat Jisoo berjalan di depannya, hanya amarah yg Jennie rasakan saat itu, tapi ia tidak sengaja mendengar percakapan mereka dan akhirnya dinding pertahanannya runtuh hingga membuatnya menjadi seperti sekarang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seperti biasa ya gaess, jangan lupa Vote&rate🖤 gabakal bosen buat ngingetin kalian, soalnya aku juga gak bosen"nya buat up😂 buat ghost readers, apakah kalian sudah mendapat hidayah? Kalau belum mungkin kalian bacanya kurang menghayati (halah bacot thor!). Ok ok see u gengs👋👋👋🖤🖤🖤

Continue Reading

You'll Also Like

54.2K 6.3K 22
Kepercayaan dalam suatu hubungan itu penting, apalagi jika sudah terikat dengan pernikahan. Bagaimana cara Jisoo dan Jennie mempertahankan pernikahan...
31.6K 5.4K 29
MY PRINCE,Menceritakan seorang prince dari Artemis empire's yang jatuh hati dengan seorang putri dari Kerajaan musuh bebuyutan nya, Dominic empire's...
10.6K 1.7K 15
Mereka LDR. Rosie memberikan janji pada Jennie jika saat dia pulang nanti, dia siap menikahi Jennie. Cewek itu memang memegang janjinya. Diapun bicar...
2.7M 290K 49
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...