'Bener ya kata pepatah ada 2 hal yang sulit di lakukan manusia, minta maaf dan berterima kasih'
____________________
Pagi yang cerah, dengan suasana yang indah. Ini hari pertama shal duduk di kelas 11, dan untuk pertama kalinya ia akan menginjakan kaki di SMA Tunas Bangsa, sekolah barunya. Shal dan keluarga pindah ke Bandung karna pekerjaan sang ayah yang dipindahkan kesini.
"pagii bundaa" sapa shal pada Dinar Prameswari, bundanya shal. "pagii juga sayang" bunda membalasnya dengan senyuman.
"bunda doang ni yang di sapa" gurau Ardito Gazalia, ayah shal. "ehh ayahhh, pagii" rayu shal sambil tertawa.
Awal yang baik selalu mereka mulai di pagi hari 'tertawa bersama' , hal kecil tapi sangat berarti bagi mereka.
...
Kini shal tiba di sekolah, dengan nafas yang sudah terengah engah. Jantungnya pun berdetak lebih cepat dari sebelumnya, 'panik' satu kata yang dapat mendeskripsikan shal sekarang.
"aduh si eneng kenapa telat atuh?" tanya mang ujang, satpam sekolah ini.
"macet mas eh bang eh pak" ucapnya ragu.
"panggil aja mang ujang"
"lain kali kalo hari senin datengnya jam 06.45 ya neng"
"si eneng teh murid baru ya?"
"iyaa mang, baru masuk hari ini" jawab shal.
"yaudah eneng tunggu disini sampe upacaranya selesai ya nanti mang ujang bukain pagarnya" jelas mang ujang.
" i..yaa mang, makasih ya"
"sami sami atuh"
...
Sudah hampir 30 menit shal menunggu di depan pintu gerbang sekolah, tapi upacara masih saja belum selesai.
'ini ngapain aja si kok lama banget, khotbah kali ya pembinanya' batin shal.
Keringat sudah membasahi tubuh shal. Kesal, capek dan takut sudah menjadi satu. Dan tiba tiba ada yang tak sengaja menabrak tubuhnya.
"apa apaan sih" dengan emosi yang makin menjadi jadi.
Laki laki yang menabraknya tak mendengarkan ucapan shal, bahkan menoleh pun tidak.
"telinga masih berfungsi kan?"
Laki laki itu masih dalam kondisi yang sama
"Minta maaf sesulit itu ya? Apa mulutnya juga udah ga berfungsi?" emosi shal menjadi jadi.
Tiba tiba laki laki itu menoleh "percuma punya mulut kalo otak ga berfungsi" ketusnya.
Shal terdiam, dia benar benar kesal, kesal sekali, ingin rasanya menendang laki laki yang ada di hadapannya saat ini.
"Bener ya kata pepatah ada 2 hal yang sulit di lakukan oleh manusia, minta maaf dan berterima kasih" gerutu shal.
Lagi lagi, laki-laki tersebut tak memperdulikan ucapan shal.
...
Kelas 11 IPA 2, kelas baru yang kini shal duduki. Shal masih kesal dengan kejadian tadi pagi, mood nya hari ini serasa sudah tidak ada lagi. Tapi untungnya dia tak dimarahi oleh kepala sekolah.
"shal, kenapa? " tanya wanita berkacamata itu ,rachel aradhiya teman sebangku shal di kelas ini.
"hmm ga papa kok rachel" balasnya dengan malas.
"kayak kesel gitu?"
"emang, kesel sama mahluk di sekolah ini"
"hah? Mahluk apa shal? "
"emang ada mahluk yang kek begituan ya disini?"
"jangan bikin takut shal" ujar rachel yang sangat ketakutan.
Di saat seperti inilah rachel mulai tidak jelas "apasih chel? "
"kok jadi kemana mana"
Masih dalam kondisi rachel yang ketakutan "iya kan maksud lo mahluk tak kasat mata itu kan, kayak kunti and friends"
"aduh ga nyambung ni anak"
Shal dan rachel sudah berteman sejak kecil, rumah rachel dekat sekali dari rumah shal yang berada di Bandung. Jadi tak heran ketika mereka di pertemukan lagi, mereka akan seperti bintang dan bulan.
...
*Kringgggg... Kringgggg
Bel istirahat pun berbunyi, semua murid meninggalkan kelasnya. Menuju ke satu ruangan yang dapat menghentikan perang cacing yang ada di dalam perut mereka.
"kantin yuk shal" ajak rachel.
"hmm engga deh" jawab shal malas.
"udah lama kan ga makan makanan bandung? " rayu rachel sambil tertawa.
"iya juga si"
"makanya ayo" bujuk rachel.
"yaudah deh" shal pasrah, tapi dia memang benar benar kangen dengan makanan bandung.
Sesampainya di kantin shal membeli beberapa makanan di sini. Lebih dari kata beberapa sih. Kalo kata rachel 'rakus'
"Shal laper? Apa gimana dah? " tanya rachel heran yang melihat shal makan dengan begitu lahapnya.
"iyaa ni" ujar shal dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"gila si ni anak, udah ga makan berapa tahun si shal?" rachel yang melihat shal makan seketika kenyang.
"shuuttt, chel diem" tak ingin di ganggu, shal pun melanjutkan makannya.
Tiba tiba shal menghentikan pergerakan makannya, ia melihat satu sosok yang telah merusak mood-nya hari ini. Ia sosok yang tadi tak sengaja menabrak tubuhnya.
"fix ga nafsu seketika" dengan seketika shal berubah.
"apaan sih shal, tinggal dikit lagi juga tanggung tau. Mu-Ba-Zir"
"kesel banget, masih nyimpen dendam pokoknya, masih mau nendang ampe monas" rengek shal.
"hah? Kenapa?" tanya rachel dengan ketidaktahuan apa yang dimaksud shal.
"itu tu" sambil menunjuk mahluk yang shal maksud.
"HAH?" terkejut rachel, sampai sampai tak bisa menahan volume suaranya.
"berisik rachel, bisa biasa aja ga si paniknya"
"bentar bentar, serius maksud shal yang mahluk mahluk itu, dia?" untuk memastikan apa yang ia fikirkan.
"iiiyaaaa rachelll cantik yang kaya nenek lampir" sudah capek shal menjelaskannya kepada rachel.
" lo ga tau dia shal? " tanya rachel dengan serius.
"ya ga tau lah, baru juga masuk ke sekolah ini" tegas rachel.
"beneran ga tau?"
"benerr rachell, tapi ga mau tau juga si, ga penting"
"namanya ka Gavin Adhlino Mahendra, anak kelas 12 IPA 1. Cowok paling dingin, pinter, sekaligus misterius disekolah ini" rachel menjelaskannya dengan serius.
'cowok misterius gimana?' batin shal dengan penuh pertanyaan.
__________________
Note/: This is first time I ever wrote
a story at wattpad. So,
sorry gaez kalo masih
banyak kata atau kalimat
yang gajelas.
Let's vote and comment~
Hellowjah 🐣