Who is Christopher? | Bang Ch...

By aeanakim-

276K 50.1K 7K

[spin off Hacker] Siapa Bang Chan sebenarnya? Bukan kah dia hanya Polisi bagian intel yang menangani kasus Ha... More

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25 ⚠
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

12

7.5K 1.4K 410
By aeanakim-

Bang Chan mudah mempelajari situasi, itu sebabnya dia punya banyak rencana-rencana brilian. Meskipun rencananya sering merujuk pada hal-hal kriminal.

"Jadi kemungkinan pembunuh berantai ini, terobsesi sama seseorang. Dan siapapun yang bakal deketin seseorang itu, bakal dibunuh." Bang Chan menjentikan jarinya, mendengar perkataannya sendiri. "Ck, gampang banget ketebaknya dah. Ini mah gampang ngungkap pelakunya. Ngapain coba dia pakai ninggalin pesan? Kalau enggak gitu, gak gampang ketahuan."

"Sekarang yang harus gue cari tau, tentang Acha. Siapa Acha ini?" gumam Bang Chan, dengan jari jemari yang kemudian berkutat dengan laptopnya.

Pintu kamarnya tiba-tiba membuka, membuat Bang Chan otomatis menegakan tubuhnya, untuk menutupi layar laptopnya.

Seseorang yang baru masuk itu, mengernyitkan kening melihat gerak-gerik Bang Chan.

"Lagi ngapain?" tanya seseorang.

"Ya kerjalah, emang ngapain lagi? Kamu taukan akhir-akhir ini lagi banyak pembunuhan, aku jadi harus kerja lembur."

Lea, seseorang yang baru memasuki kamar itu, menghela napas sebelum berjalan menghampiri Bang Chan.

Lea mengusap kepala Bang Chan, kemudian mencium kepalanya sejenak.

"Tapi sekarang udah hampir jam dua belas, mending istirahat deh. Udah seharian juga kan kerja?"

"Iya, iya, aku matiin sekarang laptopnya." Bang Chan pun akhirnya mematikan laptopnya, sambil sesekali melirik Lea. Untuk memastikan wanita itu tidak terlalu fokus melihat layar laptopnya.

"Btw Chan, temen aku kemaren ada yang sebar undangan nikah. Dia mau nikah dua minggu lagi." Kata Lea sembari memainkan kerah baju Bang Chan.

"Terus? Ya udah nanti aku usahain temenin kamu dateng." Balas Bang Chan.

Lea menggigit bibir bawahnya sejenak. "Terus kita kapan?"

"Kenapa sih pengen banget cepet dinikahin? Masih banyak yang harus aku pertimbangin."

"Apa lagi? Gimana kalau aku tiba-tiba hamil coba?"

"Gak akan mungkinlah. Kamu ngertiin aku dong, aku kan sibuk, kamu juga. Gak ada waktu buat nikah."

Lea menggerutu, sembari menjauhi Bang Chan. Ia kemudian menghempaskan tubuhnya di kasur, sembari menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Waktu pacaran aja maksa, giliran aku minta nikah banyak alesan." Kata Lea ketus.

Bang Chan hanya diam tidak membalas omelan Lea.

"Malu tau sama temen-temen! Mereka udah pada nikah, kita udah pacaran berapa tahun, gak ada perkembangan juga."

"Pokoknya kamu tidur di luar!"

Bang Chan menghela napas. Ia bangkit berdiri dari meja kerjanya, kemudian menaiki ranjang dan memeluk Lea dari belakang.

"Sabar dong Lea," kata Bang Chan.

"Ck, berapa tahun lagi aku mesti sabar. Udah sana minggir! Gak usah peluk-peluk." Lea mendorong-dorong tubuh Bang Chan untuk menjauh darinya.

Tapi meskipun pelukannya terlepas, Bang Chan berhasil memeluk Lea lagi dan lagi.

"Lea, dengerin." Kata Bang Chan sembari menarik selimut yang menutupi wajah Lea, agar ia bisa menatapnya. Bang Chan kemudian memposisikan tubuhnya di atas tubuh Lea.

"Aku mau nyelesein sesuatu dulu, habis itu janji, kita bakal nikah." Tutur Bang Chan.

"Serius?"

"Iya. Itu aja tergantung, kamu nanti udah berubah pikiran buat nikah sama aku atau enggak."

"Emang nanti aku bakal berubah pikiran?"

Bang Chan menggendikan bahunya. "Ya gak tau."

Lea diam, dia sendiri entah kenapa tidak bisa mengatakan, kalau dia tidak akan berubah pikiran.

Bang Chan tak lama mendaratkan bibirnya di atas pipi kanan Lea, membuat Lea tersadar dari lamunannya.

Bang Chan kemudian tersenyum, sembari mengarahkan tangan Lea agar melingkar di lehernya.

•••

"Jadi Acha itu cuman anak SMA," gumam Bang Chan sembari mengusap-ngusap mouse laptopnya.

Bang Chan kemudian berdiam sejenak di depan laptopnya, sebelum senyuman kecil terukir di wajahnya.

"Pertama temuin cewek yang namanya Acha ini, gue ajak kerja sama seolah-olah mau nangkep pelaku pembunuhan berantai selama ini. Tapi sebenernya buat munculin korban baru, yang gak lain cowok-cowok yang bully gue dan Lea dulu." Bang Chan bertepuk tangan sekali.

"Oke banget nih ide gue, jadi gue gak perlu ngotorin tangan gue buat ngabisin mereka." Bang Chan menutup mulutnya, untuk meredam suara tawa kebahagiaannya.

"Dan gue sebisa mungkin harus nutupin rencana gue ini dari yang lain termasuk Acha. Gue harus bersikap normal."

"Oke, sekarang cari kabar curut-curut itu dulu."

•••

Brak! Prang! Acha hanya bisa diam sembari meletakan kedua tangannya di belakang kepala, saat menerima pukulan bertubi-tubi dari Ayahnya.

"Mana uang?!" seru sang Ayah.

"Udah aku bilang aku gak punya uang! Lagian harusnya Ayah yang ngasih ke kita! Bukannya malah Ayah yang minta ke kita!" duk! Tendangan mendarat di perut Acha, membuat tubuh Acha terdorong ke belakang.

Acha hanya bisa meringis sembari memegangi perutnya.

"Anak sialan! Lo gak bersyukur ya udah gue adopsi. Harusnya lo tuh bales jasa karena udah gue adopsi!"

"Gue juga gak mau diadopsi sama lo bajingan busuk!" kata Acha sambil melotot tajam pada Ayah.

Sang Ayah hendak memukulnya lagi, tapi Seungmin yang sedari tadi bersembunyi di dalam kamar, akhirnya muncul dan memeluk Acha dari samping untuk melindunginya.

"Udah Yah! Aku punya uang! Aku bakal kasih ke Ayah!" seru Seungmin sembari merogoh saku celananya.

Ia mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam sana, yang merupakan uang hasil tabungannya, sebelum menyerahkannya pada Ayahnya dengan tangan gemetar.

"Nah gitu dong. Anak yang cuman hasil mungut malah gak tau diri!" kepala Acha dipukul, tapi Seungmin langsung memeluknya.

"Udah ah, Ayah mau pergi dulu. Beresin nih entar, Ayah gak mau pulang noda darah masih ada di mana-mana."

Acha mengepalkan tangannya. Kalau bukan janji pada Ibunya, dan juga menghormati Seungmin yang dimana ia adalah anak kandung pria itu. Acha mungkin sudah membunuh pria itu.

"Ngapain lo ngasihin uang ke dia?" kata Acha sembari mengusap darah yang keluar dari hidungnya menggunakan punggung tangan.

"Ya nanti Ayah mukulin Kakak terus."

Acha mendengus. Ia benar-benar ingin pergi dari rumah, membawa Seungmin, dan lepas dari penderitaan ini. Tapi... selama Ayah mereka masih hidup, dia mana bisa melakukan itu. Dia pasti akan mencari mereka. Terlebih Acha tidak punya uang.

•••

Krietttt...

"Pagi Ma, Pa." Sapa seorang anak laki-laki, pada dua jasad hampir rusak, yang tersimpan di lemari.

"Han, makan dulu, nanti telat ke sekolah."

"Iya Ma," anak laki-laki pemilik nama Han itu, menutup kembali pintu lemari, setelah mendengar suara seorang wanita dari arah dapur, yang sebenarnya hanya dia sendiri yang dapat mendengarnya.[]

Yang belum baca Hacker, wajib baca Hacker dulu ya. Biar ngerti

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 80.8K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
67.7K 14K 156
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
217K 33.1K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
86.7K 9.8K 41
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...