Mr. Jeon

By jempolmungil

191K 22.4K 844

Yeri mendadak menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Karen... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 40 (End)
Epilogue

Part 39

3.8K 509 33
By jempolmungil

Apa Yeri harus bersyukur atau tidak?

Semenjak berita skandal kedekatan Jungkook dengan Miss Universe mencuat, di media sosial maupun elektronik banyak sekali menampilkan wajah dan kegiatan Jungkook saat ini. Dia masih tampan sama seperti dulu saat Yeri pertama kali bertemu dengannya hanya saja sekarang rambutnya lebih panjang. Dan ya dia masih tampak mengangumkan dan terlihat lebih menggoda dari sebelumnya. Namun sayangnya dia sudah milik perempun cantik asal Tiongkok itu.

"Kau akan berangkat dahulu? Tidak akan berangkat bersamaku dan Park Jimin?" tanya Seulgi yang mengalihkan pandangan Yeri dari berita yang tengah di tontonnya itu.

"Park Jimin?" Yeri mencerna kata-kata Seulgi sambil mencoba mengingat nama laki-laki yang dimaksud Seulgi. Dan Yeri ingat, Park Jimin adalah bos Seulgi di perusahaan tempat baru Seulgi bekerja.

Seulgi dan Jimin memang sempat seperti kucing dan anjing walau pada akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin masa pendekatan saat ini.

"Iya tadi Jimin bilang ia ingin ikut ke acara kelulusanmu. Apa tidak apa-apa?"

Yeri menganggukkan kepalanya. "Tentu. Tidak apa-apa. Lebih banyak lebih baik, jadi aku tidak kesepian." sahut Yeri santai.

"Apa kau akan berangkat bersama Seokjin?" tanya Seulgi lagi.

Yeri menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kak Seokjin memang akan datang tapi tidak berangkat bersamaku." jelas Yeri.

"Ah baiklah. Apa kau tidak apa-apa?" tanya Seulgi lagi khawatir.

Yeri tersenyum. "Memangnya aku kenapa? Kau dari tadi terus saja mengkhawatirkanku?" tanya Yeri heran. "Aku memiliki kau, memiliki calon kekasihmu, memiliki Kak Seokjin dan aku juga memiliki Sohyun dan Saeron jadi aku tentu saja tidak apa-apa." gumam Yeri yang rasanya ingin menyebut satu nama lagi tapi tidak mungkin.

"Astaga kau benar-benar sudah dewasa sekarang." kata Seulgi yang langsung memeluk adik sepupunya itu. "Nanti kalau kau sudah tiba di Sekolah kau harus meneleponku."

Yeri terkekeh. "Entah kenapa aku merasa seperti kekasihmu. Tapi baiklah karena ini hari kelulusanku jadi aku akan meneleponmu."

"Awas kalau lupa."

"Tidak akan."

***

Yeri akhirnya tiba di Sekolahnya sendirian. Ia melihat sekeliling melihat teman-temannya yang sudah hadir bersama keluarga, teman entah mungkin kekasih mereka.

Rasanya ingin menangis. Yeri jadi rindu ayah dan ibunya. Seharusnya ayah dan ibunya ada disini melihat anaknya lulus tapi yang terjadi Yeri justru sendirian. Dan setelah acara ini berakhir Yeri memutuskan untuk ke tempat pemakaman ayah dan ibunya.

"Hei murid!"

Yeri menoleh pada orang yang bersembunyi sambil membawa kameranya itu. Ah wartawan.

"Aku?"

Wartawan itu mengangguk. "Iya kau. Kemari sini."

Dengan malas Yeri mengikuti permintaan wartawan itu untuk menghampirinya.

"Ada apa?"

"Apa kau tahu murid di Sekolah ini yang dulu digosipkan dengan Jeon Jungkook?" tanya wartawan itu membuat Yeri memutar bola matanya malas.

Orang yang dicari wartawan itu adalah dirinya. Tapi untuk apa juga masih mencarinya? Bukankah seharusnya ia mencari miss universe itu alih-alih mencari Yeri?

Atau ia sebenarnya ingin mewawancari Yeri untuk menanyakan seberapa patah hati dirinya mendengar kabar berita skandal Jeon Jungkook itu?

"Bukankah Jeon Jungkook akan menikah dengan Miss Tiongkok itu? Kenapa kau justru mencari siswi yang baru saja akan lulus?" tanya Yeri heran.

"Entah kenapa aku merasa jika Jungkook akan hadir disini untuk menemui perempuan itu." jelas wartawan yang membuat Yeri berpikir.

Wartawan saja mau percaya pada Jungkook. Kenapa dia tidak?

Ah dia wartawan bodoh.

Yeri akhirnya memutar tubuhnya mencoba mengabaikan wartawan itu dan kembali berjalan masuk ke dalam Sekolahnya.

"Hei murid tunggu! Hei!"

"Sebaiknya anda ambil penerbangan ke Tiongkok saja!" kata Yeri yang lagi-lagi mengacuhkan wartawan itu dan masuk ke dalam gedung Sekolahnya yang sudah dipersiapkan untuk tempat kelulusannya.

"Kau dari mana saja? Kami mencarimu dari tadi." tanya Saeron khawatir begitu Yeri muncul diantara Sohyun dan Saeron.

"Tadi ada wartawan bodoh yang minta kuladeni." sahut Yeri yang kesal mengingat wartawan tadi.

"Wartawan? Apa dia tahu soal kau dan Jungkook?" tanya Sohyun khawatir.

Yeri menggelengkan kepalanya. "Tidak. Dia hanya bertanya apa aku tahu perempuan itu atau tidak tapi aku menyuruhnya untuk pergi ke Tiongkok saja."

"Apa jadinya jika wartawan itu tahu jika perempuan yang selama ini dicari olehnya adalah perempuan yang tadi ia tanyai ya?" gumam Sohyun yang kemudian terkekeh bersama Saeron. "Dia pasti akan sangat kesal."

"Tapi Yeri. Apa Jungkook sudah menghubungimu lagi?" tanya Saeron yang berhasil membuat Yeri sedih sendiri.

Yeri menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kurasa dia sudah benar-benar melupakanku." jelas Yeri lirih.

"Tapi bukankah dulu kalian di jodohkan?" tanya Saeron penasaran.

"Ya mungkin perjodohanku hanya alat saja agar dia bisa kembali menjalani bisnis ayahnya." jelas Yeri lagi.

Sohyun mendengus. "Astaga kenapa mereka menyebalkan seperti itu?" tanya Sohyun heran.

Yeri mengedikkan bahunya. "Entahlah aku tidak tahu. Tapi setidaknya mereka sudah menjagaku selama ini sebelum aku bertemu dengan keluarga Kak Seulgi lagi. Dan ya kuakui aku sangat berterima kasih pada mereka." gumam Yeri. "Kalau masalah perasaanku untuk Jungkook mungkin memang akunya saja yang terlalu percaya diri. Aku siapa? Bahkan di Sekolah ini tidak akan ada yang percaya jika aku adalah perempuan yang dulu sempat digosipkan dengan Jeon Jungkook. Ya itu pasti karena aku tidak pantas untuknya."

"Hei jangan berkata seperti itu!" kata Saeron yang ikut bersedih dan memeluk Yeri diikuti Sohyun yang juga ikut memeluk Yeri.

"Aku mencintai Jungkook sebagai idolaku dulu tapi kalaupun memang kau akhirnya tidak bersama Jungkook itu bukan karena kau tidak pantas bersama Jungkook tapi justru Jungkook yang tidak pantas bersamamu Kim Yerim. Kim Yerim kita terlalu berharga untuk orang jahat seperti Jeon Jungkook."

"Hei kenapa kita jadi sedih-sedihan seperti ini?" tanya Saeron ditengah pelukan mereka.

"Ini hari kelulusan kita sekaligus perpisahan kita yang akan lulus dari status kita sebagai siswi SMA. Jadi wajar jika kita sama-sama sedih begini." kata Sohyun.

"Ah aku jadi sedih. Aku takut akan sulit bertemu kalian lagi." gumam Yeri.

"Aku juga." sahut Sohyun dan Saeron ikut sedih.

"Kalau begitu ayo kita sama-sama berjanji. Kita akan saling bertemu lagi nanti apapun halangannya." kata Sohyun mengeluarkan kedua jari kelingkingnya.

Yeri dan Saeron mengangguk dan sama-sama ikut mengeluarkan jari kelingking mereka. Mereka pun langsung saling mengaitkan jari kelingking mereka bersama.

"Aku janji." gumam Yeri. "Aku akan tetap bersahabat dengan kalian dan akan tetap menemui kalian apapun masalah dan halangannya. Aku janji kita akan jadi sahabat selamanya."

"Aku juga." sahut Saeron dan Sohyun kompak.

***

Dan akhirnya acara kelulusan di Sekolah Yeri selesai. Acara yang diakhiri dengan foto-foto bersama itu.

"Ini untukmu." Seokjin memberi buket bunga yang besar dan banyak untuk Yeri.

Yeri tersenyum begitu menerima buket bunga itu dan memandanginya. "Ah indah sekali." Gumam Yeri yang kemudian menoleh pada Seokjin. "Terima kasih Kak! Terima kasih juga sudah menyempatkan hadir di tempat ini." Yeri berterima kasih.

"Aku tidak tahu harus memberikan apa untuk gadis yang baru lulus. Jadi nanti aku kirimkan cek saja untukmu ya." kata Jimin yang hadir bersama Seulgi.

Yeri lalu menoleh pada Jimin dan Seulgi lalu tersenyum. "Ah iya tidak apa-apa Kak Jimin. Kakak bisa datang bersama Kak Seulgi saja aku sudah sangat senang. Terima kasih Kak. Maaf merepotkan." kata Yeri tulus.

"Selamat ya adikku." kata Seulgi yang langsung memeluk Yeri. "Ayah dan ibumu di surga pasti sangat bangga padamu." kata Seulgi yang menangis di pelukan Yeri dan itu tentu saja membuat Yeri jadi ikut menangis bersama.

"Terima kasih kak. Terima kasih..." gumam Yeri saat Seulgi sudah melepaskan pelukannya dan mencoba menyeka air matanya sendiri itu.

"Ah aku seperti sudah membesarkan anakku sendiri." gumam Seulgi yang masih menangis dan diberi tepukan di pundak oleh Jimin yang terlihat berusaha menenangkan Seulgi.

Yeri tersenyum melihat itu. Rasanya tenang melihat sepupunya itu sudah berbaikan dengan Jimin dan sepertinya sebentar lagi mereka akan menjadi sepasang kekasih.

Yeri lalu melirik jam tangannya. "Ah aku harus berangkat sekarang kalau tidak aku bisa terlambat mendapatkan bus."

"Ayo Yer." ajak Seokjin.

Yeri mengangguk mengikuti Seokjin masuk ke dalam mobil Seokjin setelah berpamitan pada Seulgi dan Jimin.

Setelah sama-sama memasang sabuk pengamannya, Seokjin mulai melajukan mobilnya membawa Yeri menembus kota Seoul untuk menuju terminal bus tujuan Yeri.

"Yeri..."

Yeri yang tadinya akan masuk ke dalam bus menghentikan langkahnya lalu berbalik pada Seokjin.

"Iya?"

"Apa kau benar-benar tidak perlu aku antar?" tanya Seokjin khawatir.

Yeri menganggukkan kepalanya. "Iya tidak usah. Kau kan sudah mengantarku sampai sini saja aku sudah sangat berterima kasih kak."

"Ah baiklah kalau begitu." sahut Seokjin lembut. "Ah iya Yeri, apa kau ingat yang kukatakan semalam?"

Yang Seokjin katakan semalam?

Tentu saja Yeri tidak lupa. Bagaimana Yeri bisa lupa jika Yeri hampir memikirkan itu semalaman?

Semalam Seokjin menyatakan perasaannya pada Yeri dan Seokjin bahkan berjanji untuk menunggu Yeri membuka hati untuknya. Tapi tetap saja. Yeri masih tidak bisa.

Hatinya masih tertutup untuk orang lain.

Yeri bodoh? Ya, Yeri sadar itu. Tapi bukankah cinta terkadang bisa membuat orang-orang jadi terasa bodoh?

Yeri lalu tersenyum pada Seokjin. "Iya aku ingat Kak. Tapi sekali lagi aku minta maaf. Aku mohon jangan menungguku. Aku takut kau terlalu lama menungguku. Kakak harus bisa menemukan orang yang lebih baik dari aku. Tak perlu takut karena banyak perempuan yang lebih daripada aku. Untuk itu aku sekali lagi mengucapkan maaf dan terima kasih." gumam Yeri yang dijawab sebuah senyuman oleh Seokjin.

Yeri adalah perempuan terbodoh saat ini. Karena ia lebih memilih untuk menunggu laki-laki yang bahkan hatinya sudah bukan untuk dia dan menolak Seokjin laki-laki tampan, mapan dan sangat baik itu.

***

Yeri menaiki bus yang membawanya ke tempat yang sudah dua kali ia datangi bersama Jungkook. Tidak dapat dia pungkiri jika selama perjalanan Yeri jadi teringat Jungkook.

Semua kenangannya bersama Jungkook benar-benar muncul begitu saja.

Yeri jadi menangis sendiri karena merindukan laki-laki yang mungkin sudah tidak mengingat Yeri lagi.

Dan tangisannya berhenti begitu Yeri turun dari bus dan berjalan menuju rumah nenek Kim. Rute yang sudah sangat Yeri hapal.

Nenek Kim tersenyum begitu melihat kedatangan Yeri. Yeri langsung memeluk erat nenek yang sudah ia anggap seperti neneknya sendiri itu. Dan tangisnya pecah lagi.

"Aku merindukanmu nenek Kim." gumam Yeri di sela-sela tangisnya.

Nenek Kim tidak berkata apa-apa dan hanya mengelus-elus punggung Yeri.

Setelah cukup lama memeluk nenek Kim, Yeri lalu melepaskan pelukannya.

"Kau sebaiknya makan dahulu."

Yeri menggelengkan kepalanya. "Tidak usah nek, aku ingin menemui ayah dan ibuku dahulu. Nanti sepulang dari sana aku baru akan kembali makan disini."

Nenek Kim mengangguk-angguk. "Ah baiklah. Kalau begitu nanti jangan lupa kembali kemari lagi."

Yeri mengangguk-angguk dan langsung berjalan menuju makam ayah dan ibunya. Selama diperjalanan Yeri tersenyum sambil menghirup udara segar di desa itu. Letak makam orang tua Yeri memang cukup jauh tapi Yeri tidak merasakan lelah sama sekali.

Dan setibanya di dekat makam ayah dan ibunya ia melihat laki-laki berambut gondrong di depan makam itu.

Yeri jadi takut sendiri. "Ka-kau si-siapa?"

Laki-laki itu menoleh lalu tersenyum. "Ah sial lama sekali kau datang. Akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi Kim Yerim."

"Mr... Jeon?"

Continue Reading

You'll Also Like

73.2K 11.5K 16
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
3.7K 246 6
cerita tentang adik pacar yang sangat posesif terhadap wanita kecilnya(mala)
127K 12.3K 41
[ END ] : #1 In Eunkook #1 In BunnyCouple #1 In Eunhagfriend - ● Foto, Cr to Owner - 04 Januari 2019 ⬇ 06 September 20...
6.4K 310 39
Dalam novel penggemar Douluo II, ilmuwan muda Mu Ran menyeberang ke Benua Douluo dengan sistem dadanya dan menjadi makhluk roh seratus ribu tahun Dew...