Hate U Love U [Kyumin]

By Nurul_Renjun92

6.3K 875 207

Sungmin sangat marah ketika tahu bahwa Ibunya berkencan dengan Namja yang 10 tahun lebih muda darinya. Berbag... More

Prolog
Page 1
Page 2
Page 3
Page 4
Page 5
Page 6
Page 7
Page 8
Page 9
Page 10
Page 11
Part 12
Part 13
Page 14
Page 15
Page 16
Page 18
Page 19
Page 20
Page 21
Page 22
Page 23
Page 24
Page 25
Page 26
Road To Final Chupter...
Page 27
Epilog

Page 17

190 31 14
By Nurul_Renjun92

Sungmin terus menangis dan mondar-mandir diluar ruang UGD dengan pandangan mata terus mengarah ke arah pintu UGD dimana eomma nya ada didalamnya. "Kenapa lama sekali pintu itu terbukanya.." gumam Sungmin gelisah. Ini terlalu lama eomma nya ada didalam.

"Tenanglah, Ming.." Yoona mencoba untuk menenangkan Sungmin yang benar-benar kacau. Wajah imutnya terlihat pucat karena terlalu banyak menangis.

"Ming, duduklah.. kita harus tenang!!" Yoona masih berusaha menenangkan Sungmin. mencoba membujuk Sungmin untuk duduk disampingnya dan tak lagi berjalan mondar-mandir seperti itu.

Sementara itu, Kyuhyun yang berdiri tak jauh dari Sungmin dan Yoona hanya bisa diam membisu. Ia tahu betul apa yang terjadi pada kekasihnya itu. tapi, ia tak memiliki keberanian untuk mengatakan apapun pada kedua yeoja itu, terutama Sungmin.

Apa yang terjadi pada Heechul benar-benar mengejutkan semua orang. Terutama Sungmin yang tak berhenti menangis sampai membuat wajahnya pucat pasi.

Ingin sekali Kyuhyun menarik Sungmin kedalam pelukannya dan menenangkan yeoja imut itu, mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. tapi, lagi-lagi ia tak mampu melakukannya. dirinya sangat takut bila Sungmin bertanya macam-macam tentang apa yang terjadi pada Heechul. Biarkan nanti Dokter yang akan menjelaskannya tentang keadaan Heechul.

Beberapa saat kemudian.. pintu ruang UGD terbuka dan keluarlah seorang Dokter.

Sungmin yang menyadari hal itu, buru-buru mendekati sang Dokter sebelum, kemudian ia menyadari sosok Dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD.

"Kau?" amarah dalam diri Sungmin langsung muncul ketika menyadari bahwa Dokter yang merawat eommanya adalah orang yang pernah ditemuinya di sebuah restaurant bersama eommanya. Pertemuan yang membuat Sungmin murka karena eommanya menduakan Kyuhyun.

"Kenapa kau yang keluar dari sana?" tanya Sungmin menunjuk ruang UGD dimana eommanya berada saat ini.

Kyuhyun yang melihat Sungmin diliputi kemarahan buru-buru mendekati Sungmin yang terlihat siap menerkam sang Dokter. Ia tahu betul bagaimana Sungmin sangat tak menyukai sang Dokter.

"KENAPA KAU DISINII??" teriak Sungmin yang disertai sebuah dorongan marah pada sang Dokter. Bahkan sampai membuat sang Dokter sedikit tergeser dari berdirinya.

" Ming, tenanglah!" Kyuhyun mencoba menenangkan Sungmin yang sudah diliputi kemarahan dan kebencian yang bercampur menjadi satu karena sosok Dokter dihadapannya.

Melihat Kyuhyun yang terlihat membela sang Dokter, Sungmin menoleh dan menatap Kyuhyun sengit. "Wae?? "

"Ming.." Kyuhyun bisa melihat bagaimana yeoja imut itu begitu pucat dengan air mata yang tergenang di pelupuk matanya dan pancaran amarah disela-sela genangan air matanya.

Sungmin tak suka bagaimana Kyuhyun malah membela Dokter itu. "Kenapa kau melihatku begitu? Seharusnya kau mengusir orang itu.." Sungmin menunjuk sang Dokter kasar.

"Dengarkan aku baik-baik__"

"Aku tidak mau. AKU TIDAK MAUU.." Sungmin langsung memotong omongan Kyuhyun. "AKU MAU DIA PERGI DARI SINI. AKU TIDAK MAU MELIHATNYA.." teriak Sungmin semakin tak bisa dikendalikan.

"Ming.." Kyuhyun masih berusaha untuk menenangkan yeoja imut ini. Betapa hatinya begitu sakit melihat keadaan Sungmin saat ini.

"Kenapa kau terus membelanya Kyu? Dia ini namja yang berselingkuh dengan eommaku! Seharusnya kau marah padanya. Dia ini orang jahat.." kemarahan benar-benar sudah menguasai yeoja imut itu.

"Hei-Hei.. Tenanglah, Ming..." Kyuhyun mengulurkan tangannya, mencoba untuk meraih Sungmin kedalam dekapannya untuk membuatnya tenang, namun yeoja imut itu menolaknya dengan kasar.

"Pergi!! PERGI KAU! PERGI SANAA!!!" teriak Sungmin kalap tak terkendali mengusir sang Dokter.

"Sungmin, aku tidak bisa pergi begitu saja.." sang Dokter akhirnya membuka suaranya. Ini sudah tidak kondusif. Ini dirumah sakit dan situasi ini benar-benar tidaklah baik.

"Kenapa tidak bisa? KENAPA KAU TIDAK BISA PERGII?" Sungmin kembali berteriak murka.

"Karena aku Dokter yang menangani eomma mu.. aku Dokter pribadi eomma mu.." jelas sang Dokter mencoba untuk bersikap lebih tenang menghadapi keadaan tak kondusif ini

"Nde? Apa yang kau katakan?" Sungmin mencoba menajamkan pendengarannya. "Kenapa eomma ku harus punya Dokter pribadi?" tanya Sungmin tak mengerti.

Mencoba untuk mencari jawaban, Sungmin menoleh dan menatap Kyuhyun dengan matanya yang merah karena terlalu banyak mennagis dan beberapa air mata yang tergenang di pelupuk matanya.

" Kyu??" Sungmin menatap Kyuhyun penuh harap. Meminta penjelasan. Tentang kenapa eomma nya harus punya Dokter pribadi? Dan kenapa harus orang ini? Orang jahat yang jelas-jelas memiliki hubungan dengan eomma nya dibelakang Kyuhyun.

" Sungmin__" sang Dokter memanggil Sungmin. berniat menjelaskan semuanya.

" JANGAN BERANI-BERANI KAU MENYEBUT NAMAKU DENGAN MULUT MENJIJIKANMU ITUU.." teriak Sungmin tak suka ketika namanya dipanggil oleh sang dokter.

Yeoja imut itu sudah tak tahan lagi. Kemarahan membuatnya gelap mata dan murka. Selain itu, melihat bagaimana Kyuhyun yang diam saja dan tidak berbuat apa-apa untuk memperbaiki keadaan semakin membuat Sungmin kalap.

" Aku mau dia pergi Kyu.." pinta Sungmin pada Kyuhyun.

" Ming.. dengarkan ak__"

" Aku tidak mau mendengar apapun.. AKU MAU DIA PERGI DARI SINII.. KYUUU.. AKU MAU DIA PERGI DARI SINII.. KENAPA KAU DIAM SAJA... USIR DIA KYUUU... USIR DIAA.." teriak Sungmin brutal dengan air mata yang kini sudah membanjiri pipi gembulnya.

Betapa nelangsa hatinya melihat keadaan Sungmin saat ini.

Kenapa harus seperti ini, Ming.. Waeyoo?? Kyuhyun memejamkan matanya. Mencoba mengendalikan dirinya. Tegar dengan semua keadaan, terutama keadaan Sungmin saat ini.

Ia tahu, Sungmin tidak akan berbuat se kasar dan se brutal ini. Tapi, mengingat bagaimana pertemuannya dengan Dokter Ma, dokter yang saat ini tengah menangani dan menjadi dokter pribadi Heechul itu buruk dan itu sangat membekas dalam benak yeoja imutnya.

" AKU MAU DIA PERGI... USIR DIA KYUU... USIR DIAAAA..." Sungmin terus berteriak-teriak histeris.

Sampai akhirnya, Kyuhyun tak memiliki pilihan lain selain membawa Sungmin dengan paksa kedalam pelukannya, meskipun sebelumnya Sungmin menolaknya. Namun kini, Sungmin tak bisa menolaknya lagi ketika Kyuhyun menariknya paksa kedalam pelukannya.

Menenggelamkan teriakan histeris yang bercambur dengan air mata Sungmin dalam pelukannya, karena hanya dengan inilah ia bisa mmebuat Sungmin dekat dengannya dan menenangkan yeoja imut itu.

"Kau harus tenang! Ini dirumah sakit, Ming..." Kyuhyun membelai lembut kepala sungmin, mencoba menenangkan sungmin yang begitu murka saat ini dengan terus menekan hatinya yang berdenyut sakit melihat kondisi Sungmin.

Melihat bagaimana Kyuhyun menenangkan Sungmin, membuat Dokter Ma kembali mengingat perbincangan dengan Heechul sebelumnya.

" Apa itu tidak egois?" tanya Dokter Ma waktu itu.

" Aku hanya ingin putriku tidak sendirian. Selama ini, aku begitu egois dan selalu meninggalannya sendirian, kesepian dan tidak memberikan kasih sayang layaknya orang tua pada umum nya.." ujar Heechul waktu itu penuh harap bahwa ini adalah keputusan terbaik dalam hidupnya.

" Tapi Kyuhyun? Apa kau yakin bisa membuat Kyuhyun mencintai Sungmin? Dia begitu mencintaimu, bagaimana bisa kau ingin menjodohkan kekasihmu dengan putrimu sendiri.. itu tindakan tak masuk akal Chulee.."

Saat itu ia ingat betul bagaimana Heechul tersenyum misterius ketika keduanya mengakhiri perbincangan.

**

Sungmin saat ini sudah lebih bisa mengendalikan dirinya, tidak lagi berteriak histeris dengan kemarahan menguasainya, meskipun isakan tangis itu masih bisa terlihat dan terdengar dengan jelas.

Pilihan Kyuhyun untuk membawa Sungmin ke taman rumah sakit tepat. Buktinya, Sungmin lebih tenang saat ini. Ia juga bersyukur beberapa kali hembusan pelan angin menerpa keduanya sehingga udara segar dapat dihirupnya dan bisa membuat Sungmin lebih baik.

"Coklat hangat.." Kyuhyun memberikan segelas coklat hangat berukuran medium pada Sungmin. ia tahu betul Sungmin sangat suka coklat hangat.

Sungmin diam membisu. Dalam hatinya masih terbesit rasa tak percaya dengan sikap Kyuhyun yang diam saja, tak melakukan apapun didepan orang jahat itu. seharusnya Kyuhyun marah dan mengusir orang jahat itu. orang jahat yang mengaku Dokter pribadi eommanya.

"Minumlah.. nanti keburu dingin.." bujuk Kyuhyun dengan menyodorkan gelas coklat hangat pada indra penciuman Sungmin. berharap Sungmin terkoga akan aroma coklatnya dan mau menerimanya.

"Ming__"

"Aku tidak menyukainya!" seru Sungmin ketus.

Kyuhyun menarik kembali gelas coklat hangatnya. Tersenyum lega. Akhirnya Sungmin membuka mulutnya dan mau berbicara dengannya setelah aksi bungkamnya.

"Arasyeo.." Kyuhyun menanggapi seruan Sungmin. ia tahu betul kemana arah pembicaraan ini.

"Aku membencinya!"

"Arasyeo.."

"Aku sangat marah padanya.. ingin memukulnya saja.."

"Arasyeo.."

"Aku tidak suka kau membiarkannya merawat eommaku.." pekik Sungmin akhirnya karena merasa Kyuhyun tak serius menanggapi keluhannya. Menatap Kyuhyun dengan air mata kembali menetes membasahi wajah imutnya.

Sudah cukup, Ming! Jangan kembali kau meneteskan air mata. Sudah cukup! Aku tak sanggup melihatnya.. _Kyuhyun_

Kyuhyun meremat gelas coklat hangat ditangannya untuk meredakan rasa marahnya karena melihat kesedihan dan air mata Sungmin. tak lama setelah itu, namja tampan itu meletakkan coklat hangat ditangannya dibangku sampingnya.

Menggeser duduknya untuk lebih bisa dekat dengan Sungmin. Menghapus air mata Sungmin dengan lembut. "Kenapa kau terus memangis, hah? Sudah, tidak pa-pa..." Kyuhyun memperlakukan Sungmin dengan sangat lembut, tak ingin menyakiti kulit lembut dipipi gembul Sungmin.

Kyuhyun tahu apa yang saat ini tengah bersarang dalam benak Sungmin. rasa takut akan kehilangan eomma nya ketika eommanya tak lagi bersamanya dan memilih namja lainnya. Tinggal bersama beberapa bulan sudah lebih dari cukup untuk bisa menebak jalan pikiran yeoja imut ini.

"Tenanglah, aku disini! Sudah tidak pa-pa.." ujar Kyuhyun yang sedikit bernafas lega ketika ia merasakan Sungmin lebih tenang dan merasa nyaman dalam pelukannya.

"Dengarkan aku.. dan percayalah padaku! Oke?!" seru Khyuhyun masih memeluk Sungmin dengan jemari yang masih membelai kepala Sungmin. "Aku mengenalnya Ming.. dia orang yang baik. bukankah kau sudah berjanji, untuk tidak berfikiran buruk pada orang yang pertama kali kau temui?"

Sungmin yang ada dalam pelukan hangat Kyuhyun mengangguk lemah menanggapi Kyuhyun.

"Bisakah untuk kali ini saja kau percaya padaku?" tanya Kyuhyun kemudian yang ditanggapi Sungmin dengan dingin.

Cup.. sebuah kecupan diberikan Kyuhyun dirambut bagian atas kepala Sungmin. berharap untuk kali ini Sungmin bersedia percaya pada dirinya. "Kumohon, percayalah padaku Ming.." gumam Kyuhyun penuh harap.

Untuk beberapa saat tak ada tanggapan berarti dari Sungmin yang masih nyaman dalam pelukan namja tampan ini.

Namun beberapa saat kemudia Kyuhyun merasakan kepala Sungmin yang mengangguk lemah dalam pelukannya. Melihat hal itu, Kyuhyun tersenyum lega. "Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu, tapi.. percayalah bahwa Dokter Ma adalah Dokter terbaik yang pernah ku kenal dan dia akan merawat eomma mu dengan sangat baik.. "

"Hm.." Sungmin bergumam lemah menjawab Kyuhyun sambil mengeratkan pelukannya. Menekan isakan tangis yang masih terdengar dalam dada bidang Kyuhyun.

Ini seperti rumahnya.

Dada bidang Kyuhyun. pelukan Kyuhyun benar-benar sangat nyaman untuk dirinya. Itulah yang kini ada dalam benak Sungmin.

"Berbuat baik ya pada Dokter Ma!" seru Kyuhyun yang dibalas anggukan iya oleh Sungmin.

"Syukurlah.. Syukurlah.." gumam Kyuhyun lega.

"Jangan pernah meninggalkan aku sendirian.." pinta Sungmin tiba-tiba disela isakannya dalam pelukan Kyuhyun.

Mendengar permintaan Sungmin, Kyuhyun membalas dengan mencium lagi rambut bagian atas kepala Sungmin. "Tidak! Tidak akan pernah aku meninggalkanmu.. aku akan selalu beramamu.. apapun yang terjadi. Tidak akan pernah aku meninggalkanmu.. " tegas Kyuhyun kemudian.

Mendengar perkataan Kyuhyun, Sungmin bernafas lega dan semakin menenggelamkan diri dalam pelukan Kyuhyun.

Jujur saja, ia tak tahu apa yang akan terjadi padanya bila tak ada Kyuhyun disampingnya. Dirinya menyadari bahwa tak mungkin memiliki Kyuhyun, tapi ia bersyukur karena akan selalu bersama Kyuhyun bila nanti eomma nya menikah dengan Kyuhyun. itu sudah lebih dari cukup bagi Sungmin.

Berada didekat Kyuhyun. bertemu dengan Kyuhyun setiap hari. Melihat Kyuhyun setiap hari, meskipun itu dengan status appa sambungnya.

Menyadari kenyataan itu, entah kenapa membuat Sungmin semakin emosional.

Isakan nya semakin terdengar bahkan kini membuatnya sesak.

Kyuhyun menyadarinya, bagaimana isakan Sungmin kembali terdengar. Ia bahkan merasakan bagaimana Sungmin semakin mengeratkan pelukannya.

Dalam benaknya timbul pertanyaan geram akan keadaan Sungmin saat ini. Kenapa kesedihan selalu datang menghampirinya? Kenapa ia harus kembali menyaksikannya kesedihan itu?

Ia sudah membuat kesan yang sangat luar biasa di Jepang, lalu kenapa dirinya harus kembali melihat kesedihan yeoja imut ini? Tak ada lagi binar kebahgiaan dari yeoja imut ini. Hilang sudah, berganti menjadi tangisan dan terikan pilu akan luapan emosional dalam dirinya.

"Kumohon berhentilah menangis, Ming.. jebal.. " Kyuhyun membalas pelukan Sungmin dengan semakin mengeratkan pelukannya.

Dalam pelukan erat itu, tangisan Sungmin pecah. Tangisan penuh luapan emosi yang bercampur dengan kesedihan akan banyak hal yang baru saja terjadi.

"Sudah, Ming.. jangan lakukan ini padaku. Dengan kau terus menangis, itu menyakitkan untukku Ming.. sudah.. kumohon berhentilah.." mohon Kyuhyun yang membuat Sungmin semakin histeris dalam pelukannya.

Apa yang harus dilakukannya untuk membuat Sungmin berhenti menangis? Apapun akan dilakukannya? Berapapun nominal angka yang dibutuhkan untuk bisa menghentikan air mata itu, akan diberikannya. Apapun.. apapun itu.. asalkan yeoja imut itu tak lagi menangis.

**

...

.

.

Dalam sekejap, berita itu berkembang dengan cepatnya. Berita dimana super model Kim Heechul dilarikan kerumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri.

Tak ada yang menduga bahwa kabar pingsannya Heechul akan begitu cepat tercium media pencari berita. Bahkan kini diluar rumah sakit dimana Heechul dirawat sudah dipenuhi oleh para media pencari berita. Baik itu media cetak, online ataupun televisi.

Mereka membutuhkan konfirmasi akan beredarnya berita pingsannya top model Kim Heechul dari pihak yang bertanggung jawab akan diri sang top model itu. entah itu manager ataupun agency yang menaunginya.

Heechul adalah seorang top model yang memiliki prestasi dan fans yang luar biasa banyak. Nama Heechul bahkan sudah disejajarkan dengan beberapa model mancanegara. Karir Heechul tak hanya di korea, namun sudah merambat beberapa negara tetangga, baik itu kawasan Asia, Eropa dan Amerika. Heechul sudah menjadi cerminan kegemilangan model Korea.

Namanya harum dan dikenal diseluruh penjuru Korea. Prestasi dalam dunia modeling datang silih berganti. Kini bahkan ia menjadi model nomer satu di korea dengan berbagai produk yang menjadikannya sebagai Brand Ambasador nya.

Itulah kenapa, kini banyak media yang memburunya setelah kabar dirinya yang dilarikan kerumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Aku akan menemui media diluar. Mereka sudah sangat mengganggu pasien lainnya.." ujar Manager Ooh pada Heechul dan beberapa Asisten manager dan staff yang saat ini tengah berada di kamar inap Heechul.

"Aku ikut bersamamu!" seru Heechul mengejutkan semua orang diruangan itu.

Bagaimana tidak? Melihat kondisi Heechul yang masih lemah dan pucat membuat mereka khawatir. Bagaimana kalau super model itu kembali pingsan. Itu akan menjadi berita yang lebih besar lagi.

"Tidak!! Kau disini saja. Aku dan Manager Kang yang akan pergi.." Putus Manager Ooh selaku pemimpin Manager Heehcul.

"Mereka akan terus memburumu kalau aku tidak muncul dihadapan mereka.." Heechul masih teguh dengan pendiriannya.

Bahkan kini Heechul mulai meminta asisten pribadinya untuk mengambilkan kaca dan alat make up nya.

" Chulee.."

Heechul cuek memoleh tipis wajah pucatnya. Tak sama sekali menggubris semua orang yang kini berusaha untuk mencegahnya menemui media.

"Ambilkan switerku itu.." suruh Heechul pada asistennya.

Setelah mendapatkannya, Heechul memakainya. "Kajjaa.." ajak Heechul yang berjalan lebih dulu tak peduli dengan semua mata diruangan itu yang kini menatapnya.

"Kau masih lemah, Chulee.."

"Aku baik! Aku tidak selemah itu.." ketus Heechul melenggang keluar dari kamar inapnya.

...

"Eomma??" Sungmin terkejut ketika berpapasan dengan eommanya yang baru saja keluar dari kamar inapnya.

"Ming!" Heechul juga terkejut dengan kehadiran putri cantiknya. Tak sama sekali ia ingin bertemu Sungmin dalam keadaan tubuhnya yang lemah ini.

"Apa yang eomma lakukan disini? Seharusnya eomma didalam dan istirahat?"

Heechul bisa melihat wajah sendu buah hatinya. pasti Sungmin banyak menangis karena dirinya. Betapa tak becusnya ia menjadi seorang eomma yang selalu membuat buah hatinya bersedih dan menangisinya.

"Hanya sebentar, Sayang.. tidak akan lama.." Heechul membelai rambut pendek Sungmin. buah hatinya kini sudah tumbuh menjadi yeoja yang sangat cantik dan menggemaskan. Banyak hal yang sudah terjadi dan ia melewatkan banyak hal tentang perkembangan buah hatinya.

"Eomma_"

Melihat Sungmin yang akan kembali membuka mulutnya, buru-buru Heechul memeluk permata hatinya itu. memeluknya erat. "Eomma hanya sebentar, Sayang.. kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun.. Oke?!"

Entah apa yang membuat Sungmin menjadi yeoja penurut dan mengangguk begitu saja permintaan Heechul. Tak sama sekali ada penolakan yang diberikan olehnya untuk pemrintaan Heechul.

Hanya mengangguk dan membalas pelukan Heechul. Itulah yang Sungmin lakukan saat ini. " Jangan terlalu lama meninggalkanku, Eomma.." pinta Sungmin pelan.

" Tentu, Sayang.. eomma tidak akan lama..."

...

.

Sungmin tengah melihat konferensi pers eommanya melalui saluran tv didalam kamar inap eommanya. Melihat dan mendengar apa yang ingin eommanya sampaikan dihadapan semua media yang sudah menunggunya.

Sungmin tersenyum kagum dengan eommanya saat ini.

Bagaimana tidak?! Eommanya yang tengah menahan sakit bisa tersenyum disela-sela menjawab pertanyaan media yang menuntut penjelasan akan berita yang tengah beredar. Bahkan disela-sela sesi tanya jawab itu, eommanya masih sempat-sempatnya bercanda dengan guyonannya yang membuat semua orang tertawa renyah.

Tak hanya itu yang membuat Sungmin begitu mengagumi eommanya saat ini, yakni bagaimana sebuah profesionalitas yang di junjung tinggi oleh eommanya. Dibalik rasa sakit yang dirasakannya, eommanya menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja dengan senyuman tak pernah lepas dari bibir pinknya.

"Aku bangga menjadi putrimu, Eomma.." gumam Sungmin bangga.

Betapa selama ini ia menutup mata untuk tidak melihat sisi lain dari eommanya. Terlalu tenggelam dengan pemikiran bodohnya tentang betapa egois eommannya dan banyaknya dirinya mengeluh akan banyak hal.

Sungmin menyesal karena itu. "Mianhae.. eomma.. Mianhae!!" seru Sungmin kemudian dengan air mata yang tiba-tiba menetes mengingat kembali semua yang sudah terjadi antara dirinya dan eommanya.

Continue Reading

You'll Also Like

43.7M 1.3M 37
"You are mine," He murmured across my skin. He inhaled my scent deeply and kissed the mark he gave me. I shuddered as he lightly nipped it. "Danny, y...
3.4M 142K 60
The story of Abeer Singh Rathore and Chandni Sharma continue.............. when Destiny bond two strangers in holy bond accidentally ❣️ Cover credit...
6.5M 179K 55
⭐️ ᴛʜᴇ ᴍᴏꜱᴛ ʀᴇᴀᴅ ꜱᴛᴀʀ ᴡᴀʀꜱ ꜰᴀɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ ᴏɴ ᴡᴀᴛᴛᴘᴀᴅ ⭐️ ʜɪɢʜᴇꜱᴛ ʀᴀɴᴋɪɴɢꜱ ꜱᴏ ꜰᴀʀ: #1 ɪɴ ꜱᴛᴀʀ ᴡᴀʀꜱ (2017) #1 ɪɴ ᴋʏʟᴏ (2021) #1 IN KYLOREN (2015-2022) #13...
226M 6.9M 92
When billionaire bad boy Eros meets shy, nerdy Jade, he doesn't recognize her from his past. Will they be able to look past their secrets and fall in...