Vote tanda Bintang di ujung kiri bawah ya Readers :)
****
<<
Miroh Apartemen...
Chan mengusap lembut wajah cantik Rachel yang terlihat pucat
"Kau nyaman disini?"
Rachel menganggukan kepalanya pelan
"Bicaralah, aku ingin mendengar suara indahmu Rachel"
Rachel menundukkan wajahnya sembari menggelengkan kepalanya pelan
"Baiklah aku tidak akan memaksamu, sekarang istirahatlah, aku yakin kau tidak tidur selama berada dirumah Felix"
Chan membaringkan Rachel diranjang king size miliknya
"Jika kau butuh sesuatu kau panggil saja aku, aku ada diruang tamu"
Ucap Chan sembari menyelimuti tubuh Rachel
Chan berlalu dari kamar miliknya dan berjalan menuju ruang tamu menemui seseorang yang sejak tadi telah menunggunya
"Maaf, aku membuatmu menunggu lama"
Briliant hanya menunjukan senyum tipisnya kepada Chan
"Kau ingin minum? aku bisa buatkan___"
"Tidak perlu tuan Dominic, sebaiknya kita cepat selesaikan ini agar saya bisa kembali ke kantor"
Chan menarik nafasnya dalam sembari berkecak pinggang memandangi Briliant yang sudah merusak moodnya pagi ini
"Kenapa?"
Tanya Briliant saat melihat Chan terus menatapnya
"Tidak ada"
"Kau tidak ingin memulai meetingnya tuan Dominic?"
"Tidak!"
"Apa?"
"Pergilah, aku muak denganmu"
"A__apa maksudmu tuan Dom___"
"Kau tidak dengar? aku menyuruhmu keluar karena aku muak denganmu"
"Tapi tuan___"
"Aku bilang keluar!"
Briliant bangkit dari sofa hitam milik Chan dan keluar dengan tergesa sembari menahan tangisannya
Chan mengacak rambutnya kasar merasa frustrasi dengan semua yang terjadi padanya
~
Chan meraih ponselnya untuk menghubungi Felix
"Hallo Felix"
"Ya Chan"
"Apa HJ sudah mengirim sisa pembayarannya?"
"Siang ini"
"Kabari aku setelah mereka mengirimnya"
"Baik Chan"
"Oke, ku tutup"
Bippp...
Chan kembali mencari kontak Mino diponselnya dan langsung menghubunginya
"Hallo Mino"
"Hallo Chan"
"Kau sudah siapkan artikelnya?"
"Kau ingin rilis sekarang?"
"Tidak, aku hanya memastikan saja"
"Semua sudah selesai, hanya tinggal menunggu perintahmu saja artikel itu akan kurilis"
"Baiklah, aku akan membawa Rachel pada acara itu"
"Kau yakin?"
"Ya, tolong kau siapkan Bodyguard untuknya"
"Serahkan saja padaku"
"Pastikan semua media ternama hadir diacara peresmianku, berikan mereka umpan agar mereka menggigitnya"
"Baik Chan"
"Aku tutup dulu nanti ku hubungi lagi"
Bippp...
****
<<
HJ Grup...
Cukup lama Briliant menangis dimeja kerjanya hingga matanya membengkak karena terlalu banyak menangis
"Kenapa kata-katanya sangat menyakitiku, melebihi rasa sakit saat dulu Hyunjin sering memarahiku" Guman Briliant ditengah tangisannya
Drett.. Drett.. Drett...
Saat melihat nama Hyunjin dilayar ponselnya Briliant segera mengusap air matanya dan sebisanya berbicara dengan normal
"Ya Hyunjin"
"Hallo Briliant, maaf aku baru menghubungimu, aku sangat sibuk"
"Tidak apa Hyunjin"
"Apa semua baik-baik saja?"
"Ya semua berjalan lancar"
"Kau bertemu tuan Dominic?"
"Ya aku bertemu dengannya"
"Good job baby, aku sangat merindukanmu Briliant rasanya aku ingin kembali sekarang juga"
"Aku juga merindukanmu Hyunjin, selesaikan pekerjaanmu dan cepatlah kembali"
Ucap Briliant sembari menahan tangisannya
"Ya sayang aku akan kembali secepatnya, sampai bertemu Briliant"
"Sampai bertemu Hyunjin"
Bippp...
Briliant kembali terisak saat sambungan teleponnya bersama Hyunjin terputus
****
<<
CB Grup...
"Temui Briliant karena aku muak dengannya"
"Apa?"
Tanya Han tidak percaya saat Chan mengatakan muak melihat Briliant
"Mereka tidak akan mengirim uangnya sebelum Briliant yang memerintahkan team perencanaan HJ secara langsung"
"Apa kalian bertengkar?"
"Entahlah, aku terus melihat wajah Hyunjin diwajahnya"
"Kau cemburu?"
"Apa kau mau mati!"
Chan menatap tajam Han
"Sejak Briliant memperbolehkan Hyunjin menyentuhnya aku sudah mengakhiri semuanya"
"Jadi apa tujuan pembalasan dendammu ini?"
"Hyunjin telah membuat tiga wanita meregang nyawa dan seorang wanita harus hidup dipenjara selama dua tahun, apa aku membutuhkan alasan lain untuk menghukumnya?"
"Baiklah, terserah padamu saja"
Han hanya pasrah dengan apa yang sudah menjadi keputusan sahabatnya itu
"Bagaimana dengan adiknya Hyunjin? hmm___siapa namanya?"
"Hwang Jeongin, beberapa minggu lagi dia akan menjalani sidang skripsinya"
"Wahhh dia hidup dengan sangat baik menggunakan Ginjal orang lain, pastikan dia dan Ibunya hadir diacara peresmianku"
"Baik Chan"
"Aku akan menghancurkan mereka sekaligus"
Chan mengepalkan tangannya mengingat seluruh perbuatan jahat keluarga Hwang
****
<<
Incheon Airport...
"Aku sangat merindukanmu bi"
Chan mencium kedua pipi Sovia, Ibu dari sepupunya Felix
"Bibi juga merindukanmu Chan, dimana Felix kenapa dia tidak ikut menjemput Bibi"
"Dia sedang sibuk Bi"
"Sibuk?"
Tanya Sovia Bang tidak percaya
"Dia menggantikan aku selama berada disini"
"Apa?"
"Tenanglah Bi, kami bisa mengurus semuanya, ayo Bi kita harus menemui Felix"
Chan menggandeng tangan Bibi kesayangan itu menuju mobil mewahnya
****
<<
Athena CL...
"Kenapa kita kesini Chan?"
Tanya Sovia bingung saat melihat Chan mengajaknya kesebuah butik mewah
"Masuklah, Bibi harus membeli baju untuk acaraku besok"
"Tapi Bibi sudah___"
"Pokoknya Bibi harus membeli satu atau beberapa baju dari butik ini, Bibi tau? butik ini adalah butik terkenal dinegara ini"
"Oh ya? baiklah kita lihat apa yang mereka miliki"
Saat Sovia dan Chan memasuki butik itu dengan ramah seorang pelayan wanita menghampiri mereka dan memperlihatkan beberapa koleksi mereka kepada Sovia
Chan menggelengkan kepalanya setelah pelayan wanita itu menunjukkan beberapa gaun pesta kepadanya
Athena memperhatikan Chan dan Sovia sejak mereka masuk ke butiknya, Athena melihat jelas rasa tidak puas diwajah Chan saat pelayan menunjukkan beberapa koleksi pakaian yang ia miliki
"Maaf tuan, apa ada yang bisa saya bantu?"
"Kau bisa menanyakannya kepada temanmu itu"
Ucap Chan acuh sembari menunjuk pelayan wanita itu dengan dagunya
"Maafkan jika karyawan saya tidak bisa melayani tuan dengan baik, sekali lagi saya mohon maaf untuk ketidaknyaman yang tuan rasakan"
"Apa kau Maneger disini?"
"Saya pemilik butik ini tuan"
Deg...
"Shitt, dia Athena Park" Batin Chan
Chan langsung mengubah mimik wajahnya dan menurunkan nada suaranya saat mengetahui bahwa wanita yang dihadapannya adalah Athena Park
Sovia yang sejak tadi sibuk memilih pakaian menatap Chan dan melihatnya sedang berbicara dengan seorang wanita dan Sovia memutuskan untuk menghampiri mereka
"Chan kita pulang saja, tidak ada yang Bibi suka"
"Benarkah? ya sudah kalau begitu___"
"Maaf nyonya, maukah nyonya melihat satu lagi koleksi pakaian disini, saya harap nyonya bersedia"
Ucap Athena dengan ramahnya
"Baiklah"
"Tunggulah sebentar nyonya, saya akan mengambilkannya untuk anda"
Athena langsung naik kelantai dua butiknya dan turun kembali dengan sebuah gaun indah ditangannya
"Silahkan nyonya"
"Bibi akan mencobanya sebentar Chan"
"Nikmati waktu Bibi"
Ucap Chan dengan senyum manisnya
Chan menatap Athena yang sejak tadi memandangi Sovia sampai keruang ganti
"Kau takut dia tidak suka pakaianmu?"
"Tidak tuan, pakaian adalah masalah selera jadi saya tidak bisa memaksakan seseorang menyukai pakaian saya, karena bagi saya pakaian itu adalah kepercayaan diri seseorang. Sebuah pakaian harus bisa menyatu dengan orang yang memakainya, agar ia merasa percaya diri saat orang lain melihatnya"
"Bukankah menjadi cantik atau tampan adalah tujuan seseorang mengenakan sebuah pakaian?"
"Cantik sesungguhnya adalah pancaran dari dalam diri seseorang tuan, pakaian tidak bisa mengubah seseorang menjadi cantik atau tampan, rasa percaya dirilah yang membuat mereka terlihat cantik dan tampan dengan apa yang mereka kenakan"
Chan tertegun mendengar ucapan Athena
"Kau wanita luar biasa Athena, Felix beruntung mendapatkanmu" Batin Chan
"Bagimana Chan?"
Ucap Sovia saat keluar dari ruang ganti menggunakan gaun yang dipilihkan Athena untuknya
"Kau cantik sekali Bi"
Puji Chan saat melihat keanggunan Sovia menggenakan gaun pilihan Athena
"Benarkah? kalau begitu aku ambil yang ini nona"
"Baik nyonya"
Ucap Athena sopan sembari menunjukkan senyum termanisnya
Chan dan Sovia berlalu dari butik Athena menuju mobil mewah miliknya setelah melakukan pembayaran
®®®
"Apa Bibi tau siapa wanita tadi?"
"Wanita? ahh maksudmu pemilik butik itu?"
Chan menganggukkan kepalanya
"Siapa?"
"Dia wanita yang dicintai Felix"
Deg...
"Apa cinta Felix tidak berbalas?"
"Wanita itu juga sangat mencintai Felix"
Sovia merasakan lega dihatinya saat mendengar wanita itu juga mencintai putranya
"Dia Athena Park wanita yang dijodohkan Kakek padaku"
Deg...
Lagi lagi jantung Sovia berdetak cepat mendengar ucapan Chan
"Inilah alasannya kenapa aku meminta Bibi untuk membujuk Kakek agar menghentikan perjodohan itu. Kakek sudah tau jika Felix dan Athena saling mencintai"
Chan menggenggam tangan Sovia "Aku tidak menyukainya Bi, aku mencintai wanita lain jadi Bibi tidak perlu khawatir. Aku janji kejadian itu tidak akan terulang lagi, aku dan Felix mencintai wanita yang berbeda"
Sovia menarik satu tangannya dan menimpa tangan Chan yang menggenggam satu tangannya
"Bibi percaya padamu Chan, kau adalah Matahari Bibi"
Sovia mencium tangan keponakannya itu dengan sayang
"Aku tidak mau kehilangan lagi Chan, cukup Dominic" Batin Sovia
"Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama Bi, kesalahan yang membuat kita harus kehilangan Dominic" Batin Chan sembari memandangi Bibinya Sovia yang mencium punggung tangannya
****
<<
Tbc...
****
>>
Jangan lupa Vote dan tinggalkan Komentar ya Readers...
Thank you :)