BAD HABITS✔

By babylimerence

516K 51.8K 2.8K

"..kok bisa ada bekas lipstik dipipi kamu ya?" "I-ini.. tadi ada tante aku dateng buat jenguk, biasa kalo tan... More

starring
prolog
one #S1
two #S1
three #S1
four #S1
five #S1
six #S1
seven #S1
eight #S1
nine #S1
ten #S1
eleven #S1
twelve #S1
thirteen #S1
fourteen #S1
fifteen #S1
sixteen #S1
seventeen #S1
eighteen #S1
nineteen #S1
twenty #S1
twenty one #S1
twenty two #S1
twenty three #S1
twenty four #S1
twenty five #S1
twenty six #S1
twenty seven #S1
twenty eight #S1
twenty nine #S1
thirty #S1
thirty one #S1
thirty two #S1
thirty three #S1
thirty four #S1
thirty five #S1
thirty six #S1
thirty seven
thirty eight #S1
thirty nine (special chapter) #S1
fourty (special chapter) #S1
fourty one #S1
fourty two #S1
fourty three #S1
fourty four #S1
fourty five #S1
fourty six #S1
fourty seven #S1
fourty eight #S1
fourty nine #S1
fifty #S1
fifty one #S1
fifty two #S1
SEASON 2 STARTED
fifty three #S2
fifty four #S2
fifty five #S2
fifty six #S2
fifty seven #S2
fifty eight #S2
fifty nine #S2
sixty #S2
sixty one #S2
sixty two #S2
sixty three #S2
sixty four #S2
sixty five #S2
sixty seven #S2
sixty eight #S2
sixty nine #S2
seventy #S2
seventy one #S2
seventy two #S2
seventy three #S2
seventy four #S2
seventy five #S2
seventy six #S2
seventy seven #S2
seventy eight #S2
seventy nine #S2
after season 2
after season 2 [b]

sixty six #S2

2.8K 358 18
By babylimerence

"Gimana kabar Maurel sekarang?"

"Dia udah mulai keliatan membaik, dia juga udah jarang nangis lagi kalo tiap malem."

"Bagus kalo gitu, sampe keadaan dia udah bener-bener pulih lagi kayak dulu.. kita harus bawa dia pulang ke rumahnya."

Hyunjin sontak langsung menatap Chaeryeong tajam. Mereka kini tengah berada di cafe dekat sekolah untuk membicarakan tentang keadaan Maurel.

"Gak! Lo udah gila ya? Maurel bisa balik down lagi kalo dia dipulangin ke rumahnya. Bisa-bisa nanti dia disiksa sama bokapnya lagi gimana?!" protes Hyunjin tak terima. Hyunjin benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis di depannya ini.

"Tapi lo gak bisa selamanya nyembunyiin Maurel juga, dia masih punya keluarganya sendiri. Dia juga masih butuh sekolahnya, lagian gue yakin bokapnya udah mulai berubah gara-gara Maurel ilang. Kemarin nyokapnya datang ke rumah gue sambil nangis-nangis nanyain Maurel ke gue–"

"Dan lo jawab apa?!" sela Hyunjin cepat. Ia takut jika Chaeryeong malah memberitahukan keberadaan Maurel yang sebenarnya.

"Gue jawab kalo gue sama sekali gak tau. Karena gue tau kalo keadaan Maurel belum bener-bener pulih. Jadinya gue saranin ke lo buat bawa Maurel pulang ke rumahnya kalo kondisi dia udah bener-bener pulih."

"Gak! Gue sama sekali gak bakalan bawa Maurel pulang ke rumahnya sampe kapanpun. Selama ini orang tuanya udah bikin Maurel depresi, gue gak bakalan biarin Maurel sampe ada ditangan mereka lagi."

"Lo gila ya?! Kalo sampe mereka lapor ke polisi karena Maurel gak bisa mereka temuin gimana?! Kalo sampe mereka nuduh lo udah culik Maurel gimana?!"

"Gue gak peduli, dan gue sama sekali gak takut. Gue malahan bakalan laporin mereka balik kalo mereka itu udah ngeaniaya anaknya sendiri. Lo liat ini!" Hyunjin menyodorkan ponselnya ke Chaeryeong. Ia memperlihatkan foto-foto yang terdapat luka-luka memar dan lebam yang memenuhi punggung Maurel.

Chaeryeong yang melihat itu langsung membelalak kaget sembari menutup mulutnya tak percaya. Luka-luka lebamnya benar-benar terlihat sangat mengerikan. Mata Chaeryeong mulai memanas, ia tak menyangka bahwa ayah Maurel bisa sekejam itu pada anak perempuannya sendiri.

"Lo liat sendiri kan segimana gila dan psikonya bokapnya Maurel itu?! Gue masih waras buat gak nyerahin Maurel ke keluarganya lagi."

Chaeryeong hanya bisa terdiam sekarang, ia benar-benar dibuat kaget. Tapi ia juga dibuat kebingungan karena sekarang pasti polisi sudah mulai mencari keberadaan Maurel.

"Tapi kayaknya polisi udah mulai nyari dia jin, gue gak mau sampe lo ketangkep gara-gara udah nyembunyiin Maurel. Mending kita diskusiin ini sama nyokapnya, gue yakin kok kalo nyokapnya gak sekejam itu ke Maurel."

"Gue tetep gak bakalan nyerahin Maurel ke siapapun yeong! Gue tetep bakalan ngelindungin dia."

"Tapi dia gak bisa terus-terusan disembunyiin juga! Lo juga gak terlalu berhak buat terus ngejaga dia karena dia masih punya keluarganya sendiri! Gue yakin kok kalo nyokap sama abangnya Maurel itu gak sekejam bokapnya. Buktinya mereka kemarin dateng ke rumah gue sambil nangis, mata abangnya juga udah bengkak banget. Mereka pasti ngerasa kehilangan banget jin gara-gara Maurel ilang.."

"Gue tetep gak bakalan nyerahin Maurel! Sekalipun mereka nangis sambil mohon-mohon pun gue tetep gak bakalan nyerahin Maurel. Karena yang Maurel butuhin sekarang itu cuman gue yeong! Cuman gue yang bener-bener bisa ngertiin keadaan Maurel!"

Seharian ini Maurel hanya berada di atas tempat tidur dengan dibaluti selimut. Aroma khas parfum Hyunjin yang menempel pada hampir seluruh bagian tempat tidur seperti bantal, guling, dan juga selimut membuat Maurel semakin enggan turun dari atas tempat tidur Hyunjin.

Aroma pemuda itu benar-benar memabukkan dan membuatnya merasa nyaman dan tenang disaat yang bersamaan. Maurel lalu menatap ke arah jam dinding dan mendapati sudah jam 5 sore. Tapi kenapa Hyunjin belum kunjung pulang juga? Apa Hyunjin sedang ada kegiatan disekolahnya? Atau karena ada pemantapan belajar karena sudah kelas 3?

Ngomong-ngomong tentang sekolah, Maurel sudah seminggu lebih tidak masuk sekolah. Maurel jadi ingin pergi ke sekolah lagi tapi ia sadar pasti ayahnya akan langsung menyiksanya lagi jika ia pulang nanti.

Maurel lalu menenggelamkan wajahnya pada bantal, ia benar-benar merasa frustasi dengan hidupnya. Bahkan sudah seminggu lebih ia hilang pun belum ada tanda-tanda bahwa keluarganya sedang mencarinya. Atau memang mereka sama sekali tidak mengetahui hal itu karena mereka selalu sibuk bekerja.

Maurel rasanya ingin menangis lagi, tapi kemudian perhatiannya teralihkan saat merasakan sebuah pelukan hangat dari belakang. Dan juga kecupan lembut yang mendarat di pipinya.

Spontan Maurel langsung membalikkan badannya ke belakang dan mendapati Hyunjin yang tengah tersenyum manis ke arahnya. Maurel langsung berhambur memeluk erat Hyunjin, ia benar-benar sangat merindukan pemuda itu meskipun hanya terpisah seharian saja.

"Kok lama banget sih pulangnya?" ujar Maurel yang tengah menenggelamkan wajahnya pada dada Hyunjin.

"Salahin pak Suho aja karena kelamaan ngasih materinya." jawab Hyunjin diiringi kekehan kecil.

"Gak boleh salahin guru! Syukur-syukur dia udah mau ngasih jam tambahan ke kamu!"

"Iya-iya ibu negara. Btw kok kamu masih pake baju yang dari pagi sih? Kamu belum mandi dari pagi ya?"

"Hehee.. Ketahuan." ujar Maurel sambil makin menenggelamkan wajahnya pada dada Hyunjin.

"Aku tebak kamu juga dari pagi belum turun dari kasur ya?"

"Hehee.. Iya."

"Berarti kamu juga dari pagi belum makan?!"

"Hehee.. Iya juga."

"Maurel.." geram Hyunjin lalu tangannya mulai menggelitiki perut Maurel yang membuat gadis itu tertawa terbahak-terbahak.

"Kamu mau buat aku marah ya?" geram Hyunjin lagi sambil semakin menggelitiki badan Maurel.

"AHAHAHA.. HYUNJIN UDAH AKU GAK KUAT–AHAHAHHA.." Maurel kini sudah mengeluarkan air matanya karena tak kuat lagi menahan geli.

"Suruh siapa dari pagi gak makan!"

"AHAHAHAA.. IYA AKU MINTA MAAF–AHAHAHAA.."

Diam-diam Hyunjin tersenyum sendiri karena mendengar tawa Maurel, rasanya hatinya benar-benar merasa lega. Hyunjin lalu menghentikan aksi menggelitiknya, ia kemudian menindih badan Maurel sembari memeluk erat gadis itu.

"Lain kali kamu jangan sampai telat makan lagi ya? Aku gak mau sampe kamu tambah sakit." bisik Hyunjin ditelinga Maurel.

"Siap komandan, tapi jangan tindihin aku juga dong jin! Nanti kalo aku tambah kerempeng gimana?"

Hyunjin dibuat tertawa mendengarnya, "Makanya kamu harus banyak makan biar badan kamu gak kerempeng."

Hyunjin lalu menggendong Maurel sampai ke dapur karena gadis itu tengah manja mode on lagi. Hyunjin juga menyuapi Maurel makan karena jika Maurel makan sendiri maka porsi makan gadis itu akan sedikit.

"Kenyhang.." ujar Maurel dengan mulut penuhnya.

"Ini masih ada sedikit lagi, tanggung loh rel." ujar Hyunjin yang membuat bahu Maurel merosot.

"Banyak gitu kamu bilang sedikit?!" ujar Maurel dengan wajahnya dramatisnya. Hyunjin dibuat tertawa melihatnya.

"Kamu kan harus makan banyak biar badan kamu gak kerempeng."

"Ihh segini itu gak kerempeng tau! Badan aku itu lumayan sexy kayak Ariana Grande!" ujar Maurel tak terima yang membuat Hyunjin tertawa lagi.

"Sexy darimananya sih? Yang ada kalian itu sama-sama kurus bukan sama-sama sexy."

Maurel dibuat semakin memanyunkan bibirnya. "Ih aku ini sexy! Gak liat apa pantat aku kayak Nicky Minaj gini?!" sungut Maurel sambil menepuk pantatnya yang membuat Hyunjin semakin tertawa.

"Nicky Minaj darimana? Yang ada pantat kamu itu mirip kayak pantat minion rel, sama-sama mungil! AHAHAHAHAA–"

"HYUNJIN!"

'I swear that just me who can make you laugh and look happier again..'

goals gue bad habits harus tamat bulan ini:( tapi mood nulis gue di cerita ini kadang susah di dapet dan itu suka bikin gue bingung:(

hari ini bisa double up gak ya?

btw kalian ada yg bisa nebak endingnya gak? wkwkwk

Voment💕

Continue Reading

You'll Also Like

783K 37.8K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
789K 81.6K 56
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
1.4K 114 31
Alvin adalah anak piyatu dari seorang konglomerat. Ibunya telah meninggal saat ia masih berumur 6 bulan. Sejak kecil ia dirawat oleh omanya dengan pe...
392K 40.1K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...