✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS...

By J_Ra21

144K 15K 2.4K

Kisah cinta antara Yoongi dan Nara, pasangan berzodiak lambang ikan. Berawal dari insiden, hingga tinggal ber... More

Prologue : Min Yoongi
Prologue : Nara Jang
01. Jenga Game
03. B*tches!
04. Diarrhea
05. Transfer
06. Love Delivery
07. About Stories
08. Run & Hide
09. Nightmare
10. Drunk
11. Willkommen!
12. Neuer Freund
13. Ich Liebe Dich 🔞
14. Ich Liebe Dich Pt.2
15. Die Ex
16. Herzgebrochen
17. Der Streit
18. Das Treffen
19. Good Bye, Berlin!
20. Tired
21. New Parasite
22. Chimchim Park
23. Chimchim Park Pt.2
24. Meet Again
25. Ich Liebe Dich Pt.3
26. Saviour
27. Liar
28. Doubt
29. Move
30. Missing U
31. Mine
32. Gone Girl
Jamais vu Sequel
33. Little Girl
34. Drive Home
35. Find You
36. Find You Pt.2
37. Nara's Story
38. Permission
39. Rain In The Room
40. Kissing Bread
41. Going To Campsite
42. Happy Fish Day
43. Married?
44. Heartache
45. Arguing
46. Surprise
47. Daddy?
48. Yoongi Stories
Cerita baru
49. Take You Back (End)

02. Sketsa

3.4K 299 29
By J_Ra21

Pukul 7 pagi di ruang tengah apartemen milik Min Yoongi, terlihat begitu berantakan penuh dengan lembaran-lembaran sketsa gambar. Pensil, jangka, penghapus juga beberapa alat tulis pun ikut berserakan di mana-mana.

Yoongi, pria berusia 26 tahun itu masih saja sibuk dengan pekerjaannya yang belum bisa ia selesaikan. Padahal tubuhnya sudah lelah, tangannya sudah merasa pegal, juga matanya yang kini sudah merasa kantuk.

Tapi semua itu tak menghalangi jiwa pekerja kerasnya, ditambah lagi deadline lain yang juga ikut menumpuk.

Akhir-akhir ini Yoongi memang super duper sibuk. Ia mendapat banyak job dari beberapa bembisnis retail untuk mendisain bangunan minimarket. Belum lagi tugas-tugas kuliahnya yang sering ia abaikan hanya demi menyelesaikan sketsa yang bisa menghasilkan pundi-pundi uang.

Ia rela menerima banyak job seperti itu bukan tanpa alasan. Tapi karena pengeluaran uang yang akhir-akhir ini terasa boros akibat kenaikan uang sewa apartemen, lalu tagihan listrik dan air yang juga ikut bertambah. Belum dengan uang makan, uang bensin, bayar uang semester, dan tagihan mobil yang belum lunas.

Ditambah lagi dia hidup bersama gadis pemalas yang sudah bekerja tapi tak tahu hasil kerjanya kemana.

Jadi dia mau tak mau, rela tak rela. Harus membiayai juga kehidupan gadis tersebut. Ya, walaupun gadis itu selalu bilang akan membayar semua uang yang sudah Yoongi keluarkan tapi sampai sekarang belum ada sepeser pun uang yang diterima oleh Yoongi darinya.

Tapi untungnya Yoongi tak pernah membahas soal itu. Asalkan gadis tersebut menuruti apa kemauan juga perkataannya. Yoongi tak akan mempermasalahkan itu semua.

Maka dari itu Nara selalu patuh dan tunduk pada Yoongi agar ia tidak diusir dari kehidupan pria yang selama ini menampungnya.

Seperti semalam saat Yoongi menyuruhnya pulang lebih awal hanya untuk menemani Yoongi membeli buku sketsa juga peralatan tulis lainnya. Hingga ia rela dimaki-maki sang atasan juga gajinya yang sedikit itu dipotong 50%.

Tapi Nara tak peduli, yang terpenting dia tidak dikeluarkan dari pekerjaannya juga masih bisa bernaung diapartemen mewah Yoongi, itu saja sudah cukup baginya.

Oh tidak, satu lagi. Yaitu masih bisa traveling sesuka hatinya.

Katuk!

Suara dari pesan kakaoutalk itu teredam oleh selimut yang membungkus tubuh Nara di atas ranjang.

Rupanya gadis itu diam-diam sudah terbangun. Tapi ia enggan turun hanya sekedar untuk menyapa sang pemilik apartemen yang masih berkutat dengan alat-alat tulisnya.

------------------
Travel Squad
-

Joon-a | 'Bagaimana? Sudah siap nanti sore?'

Njung-i |'Aku sedang mengemasi barang-barangku.'

Chim-chim | 'Aku tinggal berangkat!'

Jeong-a | 'Aku masih bingung harus membawa bikini yang mana?'

Sunny | 'Selamat bersenang-senang guys, aku dan Injung menunggu oleh-oleh dari kalian semua!'

Njung-i | 'Uangku pas-pasan, jadi tidak mungkin beli oleh-oleh untukmu. Minta saja pada Nara. Eh ... ngomong-ngomong kemana dia? Kenapa tidak muncul dari kemarin?

Chim-chim | 'Jangan khawatirkan dia. Paling dia sedang melayani suami batunya itu agar bisa mendapat jatah uang 🤣'

'SIALAN KAU PARK JIMIN!'|

Joon-a | 'Benar, Nara pasti sedang bersusah payah memuaskan "suaminya" itu agar mendapat izin pergi 😂😂'

'Kalian ini benar-benar gila ya. | Bagaimana bisa aku membujuknya dengan cara itu jika dianya sendiri tidak tidur semalaman ini'


Sunny | 'Kenapa? Apa kalian bertengkar?'

'Bukan ... dia sedang banyak | pekerjaan. Aku takut meminta izin padanya. Kalian tahu Yoongi kan? Dia tidak suka diganggu saat bekerja'


Joon-a | 'Jadi kau mau ikut atau tidak? Kau harus putuskan sekarang. Kami menunggumu hingga jam 4 sore, kalau kau tidak datang. Terpaksa kami akan meninggalkanmu'

------------------

Nara membuang napasnya kasar. Ia sangat ingin ikut berlibur dengan teman-teman kerjanya. Tapi dia juga takut jika harus meminta izin pada Yoongi, apalagi dia tidak punya uang.

Kini kinerja otaknya sedang bekerja dengan keras. Mencari cara untuk mendapatkan izin dan beberapa lembar uang dari Yoongi.

Nara pun beringsut dari ranjang, berjalan mengendap-ngendap menuju pintu kamar. Ia mengintip lewat celah pintu, mengamati orang yang masih terlihat sibuk di meja ruang tengah.

Nara menarik napasnya sejenak, berusaha menetralisir detak jantungnya agar tetap terlihat normal.

"Hoaam~"

Nara keluar dari kamar, berpura-pura menguap agar terlihat seperti orang yang baru bangun tidur.

Ia melirik sekilas pada Yoongi yang sepertinya tidak peduli dengan keberadaannya.

"Kau tidak tidur?"

Yoongi menggeleng, masih fokus dengan pensil dan buku sketsanya.

"Kenapa tidak tidur? Memangnya harus selesai sekarang?" tanya Nara duduk di samping Yoongi sembari menjatuhkan kepalanya di bahu sang kekasih.

"Deadline-nya besok. Belum lagi ada beberapa yang harus kukerjakan juga," ucapnya lalu mengambil mug yang sudah kosong.

"Kau mau minum? Biar aku yang buatkan."

Nara buru-buru mengambil alih mug milik Yoongi. Tersenyum lebar sebelum akhirnya pergi menuju dapur.

Yoongi menaikkan satu alisnya. Merasa aneh dengan sikap Nara yang tiba-tiba mau mengambilkannya minuman.

"Kau mau aku buatkan teh hangat, Chamomile atau kopi?" seru Nara dari arah dapur.

"Terserah kau saja,"

"Oke ... oh kau mau aku bawakan kue sekalian?"

Dahi Yoongi berkerut, Nara benar-benar terlihat aneh pagi ini.

"Ca~ ini dia chamomile dan kue gandum untuk kekasihku."

Nara membawa teh dan kue gandum tersebut memakai nampan kecil. Menyimpannya pada meja bundar di sisi sofa.

"Kau mau aku suapi?"

Yoongi memutar setengah tubuhnya agar bisa berhadapan dengan Nara. Ia menatap bingung pada gadis yang kini masih menunjukan cengiran khasnya.

"Ada sesuatu yang kau mau dariku?"

"Hah? Tidak, memangnya kenapa?"

"Sikapmu aneh hari ini. Pasti ada sesuatu yang kau inginkan, benarkan?"

Nara terdiam. Menimbang-nimbang perkataan Yoongi yang memberi kesempatan untuk meminta sesuatu.

"Tidak sih, tapi ...."

"Katakan saja," Yoongi mengambil mug berisi teh chamomile dari genggaman Nara.

"Aku mau pergi ke Busan," ucapnya hati-hati.

Yoongi kembali menatap Nara setelah meneguk teh hangatnya.

"Busan? Mau apa kau pergi ke sana?"

"Main saja,"

"Main?" Yoongi menggelengkan kepalanya, lalu menyimpan kembali mug miliknya di atas meja.

"Kalau kau mau pergi ya pergi saja,"

"Kau memberi izin? Aku kira kau tidak akan mengizinkannya."

"Memangnya aku siapa melarangmu pergi?"

"Kekasihku?"

"Sudah kubilang berapa kali kalau aku ini bukan kekasihmu."

Nara melengos, apa yang dikatakan Yoongi memang benar. Tapi apakah Yoongi tidak sadar jika selama mereka melakukan hubungan intim dia selalu bilang kalau dia mencintai Nara.

Jadi apa maksudnya kata cinta itu?

"Baiklah, kalau begitu. Tapi ... ada satu lagi yang ingin aku katakan."

"Apa?"

"Bisa aku memimjam uangmu?"

Tangan Yoongi yang sedang menggambar pun seketika berhenti. Memutar kepalanya untuk melihat Nara yang kini menjulurkan tangan terbuka, layaknya anak SD yang meminta uang pada ayahnya.

"Kau mau pergi tapi tidak punya uang?"

Nara mengangguk lemas.

"Kalau begitu jangan pergi."

"Yah ... jangan begitu dong. Kau 'kan sudah memberi izin. Jadi berikan uangmu padaku!"

"Ya! Kau kira aku ini ayahmu apa? Seenaknya meminta uang padaku!"

"Aku hanya meminjamnya, nanti aku ganti."

"Bohong. Selama ini kau selalu berbicara seperti itu. Tapi mana? Kau tak pernah mengembalikannya!"

Nara bergeming, menunduk sedalam-dalamnya. Takut dan malu bercampur diseluruh aliran darahnya.

Yoongi mengusap wajahnya kasar. Ia sudah lelah dengan semua pekerjaannya yang menumpuk ditambah gadis di hadapannya yang sedang merajuk.

"Yah, apalah aku ini. Seorang pelayan kafe yang hanya ingin merasakan udara pantai. Seharusnya aku tahu diri, aku ini tidak pantas pergi jalan-jalan, harusnya aku sadar diri dan terus bekerja hingga lelah dan mati dikemudian hari," ucap Nara dengan nada sedihnya.

Entah mantra apa yang terselip dari perkataan Nara, hingga membuat Yoongi merasa iba dan bersalah karena sudah membentaknya.

"Baiklah, tapi ada syaratnya."

"Jangan bilang kau mau aku melayanimu lagi hingga beronde-ronde. Kau tahu, selangkanganku ini masih lecet karena terus menerus bergesekan dengan kondom yang kau pakai!"

Yoongi tertegun berusaha menelan salivanya dengan susah payah. Baru pertama kalinya Nara semarah ini padanya. Pasalnya Nara tak pernah mengeluh tentang hubungan sex yang mereka lakukan.

"Oke, maaf soal itu. Aku akan membeli kondom yang lebih aman lagi. Tapi ... syarat yang kupinta bukan itu. Aku mau kau membantuku membuat sketsa. Jika kau bisa menyelesaikannya, aku akan memberikan uang yang kau mau."

Tentu saja mata Nara langsung berbinar, terang benderang bak cahaya bintang kejora di malam hari.

Nara pun langsung menerima persyaratan tersebut.

"Baiklah, kau boleh membuatnya sekarang. Aku mau tidur sebentar, karena sore nanti aku harus ke kampus."

Yoongi pun membereskan sketsa yang sudah ia selesaikan. Pergi ke kamar untuk merebahkan tubuhnya.

Sedangkan Nara, ia mulai menggambar pada kertas kosong. Menarik garis ke garis hingga membuat sebuah sketsa indah.

Ia begitu tekun, karena tak mau mengecewakan Yoongi. Toh, jika dia membuatnya secara baik. Pasti Yoongi akan senang dan memberikannya uang yang banyak.

Sudah berjam-jam lamanya. Akhirnya Nara menyelesaikan sketsa buatannya. Ia tersenyum bangga pada dirinya sendiri.

Setelah merasa tubuhnya segar kembali, Yoongi pun pergi mandi. Bersiap-siap untuk pergi menemui dosennya di kampus.

Ia keluar, melihat Nara yang tengah menatapi hasil karyanya.

"Oh? Aku kira kau belum bangun. Kemari, aku sudah selesaikan sketsanya."

Yoongi pun menurut, menghampiri Nara dan mengambil sketsa hasil karya gadis manis tersebut.

"Apa ini?" Yoongi mengernyit tatkala matanya melihat sketsa milik Nara.

"Sketsa, kau yang memintanya tadi."

Bahu Yoongi turun, lelah dengan otak Nara yang sering kali error.

"Ini memang sketsa, tapi bukan sketsa wajah yang kumaksud. Tapi sketsa gedung!"

"Kau tidak bilang tadi. Kau hanya menyuruhku untuk membuat sketsa saja. Harusnya kau bilang dari awal, kalau aku harus membuat sketsa gedung!"

Yoongi melempar asal kertas tak bersalah itu. Ia sudah jengah dengan entah kepolosan atau kebodohan gadis tersebut.

"Sudahlah, yang penting aku sudah membuat sketsa untukmu. Lagi pula ini bagus, kau bisa memajangnya di dinding kamar. Sekarang beri aku uangnya. Aku harus berangkat sekarang!"

Kembali, Nara menamprakkan tangannya meminta sejumlah uang pada Yoongi.

Yoongi pun menyerah, ia merogoh saku belakang celananya untuk mengambil dompet. Dan dikeluarkannya beberapa lembar uang.

"Terimakasih~ uh ... kenapa kau baik sekali. Sekarang aku mau bersiap-siap dulu. Kau tunggu aku. Antarkan aku ke kafe, oke?"

"Apa? Kau sudah mengambil uangku sekarang kau minta aku mengantarmu? Memangnya aku ini supirmu?"

"Jangan pelit, kali-kali baik kek padaku."

Nara pergi ke kamar untuk mengganti pakaian dan bersiap-siap untuk traveling.

Di sisi lain, Yoongi hanya menatap dalam pada sketsa yang Nara buat. Ia mengambilnya kembali untuk melihatnya lebih dekat.

Tidak terlalu buruk, ungkapnya dalam hati.

Nara akhirnya selesai mengemasi barangnya, ia keluar kamar sembari mengedarkan pandangan mencari sosok Yoongi. Tapi nihil dia tak mendapatkan sosok tersebut.

Ia langkahkan kakinya menuju pintu apartemen, memakai sepatu usang miliknya.

Mungkin Yoongi sudah menunggunya di basement. Begitulah pikirnya.

Ia menekan beberapa angka password pada pintu. Tapi saat ia memutar gagang pintunya, pintu itu tak mau terbuka.

Nara kembali menekan tombol-tombol angka password. Tapi tetap saja, pintu apartemen tidak bisa dibuka.

Ia mulai panik, padahal angka yang ia tekan sudah benar. Akhirya ia menggedor pintu dan berteriak meminta tolong.

"Tolong! Ada yang bisa membuka pintunya?! Aku terkunci! Yoongi! Siapa pun yang ada di luar!"

Nara menggedor berkali-kali.

"Tenanglah, aku di sini."

Tubuh Nara berjengit, mendengar suara Yoongi di seberang pintu.

"Yoon, kau di luar? Buka pintunya, kunci passwordnya error."

"Bukan kunci passwordnya yang error. Tapi aku sengaja menguncinya dengan kunci ganda."

Di luar sana, Yoongi tersenyum seraya memutar-mutar kunci apartemen pada jari telunjuknya.

"Ya ... pokoknya terserah kau mau pakai kunci ganda kek, atau kunci janda kek. Pokoknya bukakan sekarang pintunya! Aku harus pergi!"

"Pergi kemana?"

Nara mengernyit, Yoongi ini pelupa, hilang ingatan atau apa?

"Kau 'kan sudah mengizinkanku pergi ke Busan!"

"Ah ... iya, aku baru ingat. Tadi, saat aku menyerahkan uangku padamu. Aku berubah pikiran. Kau boleh meminjam uangku, tapi kau tak boleh pergi ke Busan."

"Apa?! Kau tidak bisa seperti itu! Jangan bercanda Yoongi. Buka pintunya sekarang!"

"Aku tidak bercanda. Mulai hari ini, aku tidak mengizinkanmu pergi kemanapun tanpa diriku. Jadi nikmati hari liburmu ini sambil menungguku pulang dari kampus. Sampai jumpa nanti malam. Aku pergi~"

Yoongi, pria itu mencium daun pintu lalu pergi meninggalkan Nara yang terkunci di dalam sembari berseru memenuhi lorong apartemen.

"Ya! Sialan kau Min Yoongi!"

.
.
.
.

Berisik lu! Gak tau tetangga sebelah lagi tidur apa?

Kok saya jadi kesel...

Hampir 2000 kata, aplaus dulu dong buat saya 👏👏👏 (Terimakasih)

jangan lupa VOMENT nya mana ges, di tunggu loooh, dan jangan lupa simpen di list kalian....

💕💕💕

J_Ra

Continue Reading

You'll Also Like

801K 73.2K 74
[WARNING :17+] [PRIVATE] Akibat kecerobohannya, Jihyo gadis berusia 21 tahun harus terjebak pada sebuah perusahaan agensi milik keluarga Min Yoongi m...
246K 33.2K 64
Cast : -Choi Hyunmi -Park HaNa -Min Yoongi -Jeon Jungkook -Others Pertemuan kita bagaikan semilir angin yang datang dan pergi sesukanya. Kadang teras...
105K 5K 16
beberapa part di private yah dikarenakan banyak mengandung kata-kata vulgar :D Amazing Cover By SyarfinaArt cast - Jeon jungkook - Hana (o/c) other...
291K 31.7K 30
[ COMPLETED ] ✔ Memulai hidup baru dengan Yoongi itu ternyata 'sulit'. [ Sequel Of Precious ]