SAJANGNIM? / KV

By maachin

1.2M 142K 22.4K

Mimpi apa Taehyung semalem sampe digebet bos sendiri. warn: +non baku +slight minyoon More

000
001
002
003
004
005
006
007
008
009
ㅡ side.
010
ㅡside. [2]
011
ㅡside. [3]
ㅡside. [4]
012
013
ㅡ side. [5]
014
015
016
017
018
ㅡside. [6]
019
ㅡside. [7]
020
021
022
023
024
025
026
027
027.5
028
029
030
031
032
033
034
035
036
036.5
037
038
039
040
041
042
044
045
045.5
046
047
048
049
050
051
052
053
054
055
055.5
056
057
058
059
059.5
060 [END]
sesi curhat dan pesan.

043

14.3K 1.8K 345
By maachin

"Ituㅡ"

Wonwoo langsung noleh, bahkan sebelum Taehyung nyelesaian kalimatnya. Lagipula, rautnya udah keliatan pengen manggil, kayak pengen nanya sesuatu, malah.

"Kenapa?"

"Mau tanya, Jeongㅡ Bos dimana, ya?"

Sedikit, Wonwoo nyungging senyum simpul, "Oh, dia belum datang."

"Kenapa?"

"Ngga tau." Wonwoo bilang, "Mungkin ngga masuk."

Taehyung makin nukik, "Kenapa?"

"Kemaren keliatan ngga sehat."

Taehyung cengo sambil dahinya masih berkerut, "O-oh, begitu. Makasih."

Taehyung baru mau jalan ngelewatin Wonwoo, waktu cowok itu buat Taehyung berhenti napak karena kalimatnya; "Gapapa kamu manggil dia Jeongguk aja di depan saya."

Ngerjap beberapa detik, sebelum ngujar dengan raut tanya, "Kenapa?"

"Bos itu ngga pandai nyimpan rahasia."

"J-jadi?" Taehyung ucap, was was.

"Jadi, saya tau kamu itu kesayangan Bos."

Taehyung lantas membeku, matanya ngerjap pelan pelan sembari pipinya sedikit memerah. Sedikit kaku, dan beberapa kali ngusak tengkuknya, Taehyung bercicit, "Mingyu juga ngga pandai, kok."

Kini, Wonwoo yang ngernyit, tapi Taehyung nyerocos pergi.

tae ahay :
gua bilang ke wonwoo kalo dia kesayangan lo

mingyew ahay :
.....
TAEHYUNG
JANCOOOQ

tae ahay :
🥺🥺

Taehyung nukik alis. Gimana ngga. Pesannya yang nanya Jeongguk dimana sekitar setengah jam yang laluㅡsebelum nanya Wonwooㅡkini dibalas.

Gukkie :
Ini mau berangkat
Saya telat dikit, maaf

Taeby :
berangkat?

Gukkie :
Iya
Kenapa?

Taeby :
Gausah berangkat!

Taehyung makin nukik, sedikit kesal. Iyalah. Kalo gitu, namanya Jeongguk maksain diri buat kerja sakit sakitan. Taehyung mana mau.

Gukkie :
Kenapa, sayang?

Taeby :
Gausah, ih!
Tunggu aja di rumah!

Dan sedikit berlari dan buru buru, Taehyung cari taksi. Jarinya masih kasih spam dan bacotan ngga berhenti buat ngetik dan mastiin Jeongguk ngga pergi ke kantor, sembari ngasih alamat ke bapak supir yang langsung ngangguk dan melaju.

Taehyung mau mastiin calon suaminya baik baik aja, seenggaknya gitu.

asique.

"Jeongguk!"

Jeongguk dengan cepat ngedongak, ngeberhentiin kegiatannya barusan; masang pantofel ke kaki jenjangnya. Yang Taehyung lihat, wajahnya langsung nukik waktu ngeliat kehadirannya. Bercicit dari kejauhan, yang Taehyung ngga dengar, tapi tau dari mulutnya yang gerakannya familiar; "Taehyung?"

Kakinya ngentak, berhenti dengan hentakan kasar tepat di depan Jeongguk, alisnya nukik dengan mata memicing, Jeongguk lantas dibuat makin bingung.

"Sayang.." Jeongguk bilang pelan, "Kenapa, hm?"

Taehyung sedikit tolak tangan Jeongguk nyoba ngegapai kepalanya. Kedua tangannya ngedorong dada bidang Jeongguk sedikit kuatㅡngingat gimana badan Jeongguk itu bongsor kotak kotakㅡsupaya kakinya kembali masuk ke apartemennya.

Sedikit buru buru, Jeongguk lepasin pantofelnya. Bingung, tapi nurut aja waktu Taehyung maksa dengan mata yang ngga berhenti nukik.

Baru mau bertanya lagi, tapi dipotong oleh Taehyung yang telapak tangannya sukses penuh menapak di dahinya. Jeongguk lihat, Taehyung berjengit.

"Panas, Jeongguk!" Katanya, sedikit teriak. Lalu, sedikit kasar ngusap segala penuh di pelipis Jeongguk.

"Istirahat!" Taehyung bilang, nekan, seakan ngga mau ada bantahan yang keluar dari mulut Jeongguk.

"Taehyung, saya baikㅡ"

"Baik apanya?!" Katanya, motong seketika.

Mata Jeongguk yang emang sebenarnya berat, pelan pelan ngelirik Taehyung, cowok itu masih nukik, kini bibirnya dimajukan, sedikit kasar ngelepas ikatan dasi di kemeja Jeongguk. Sedikit, Jeongguk nyungging senyum.

"Istirahat sana!" Katanya, lagi.

"Tae, saya baik." Jeongguk bilang, pelan dan halus, seakan pengen meyakinkan Taehyung dengan katanya, walau gagal.

"Kalo Jeongguk bandel, kita ngga jadi nikah!"

Jeongguk cengo. Itu ancaman berat yang mencakup jiwa, raga, dan masa depan indahnya buat masalah kecil yang sepele menurut dirinya.

"Ngga bisa gitu, dong." Jeongguk bilang. Lalu, tiba tiba sedikit berjengit waktu Taehyung masih sekesal itu buat berusaha ngebuka jas hitamnya.

"Taeㅡ"

"Stt!" Taehyung bilang sekejap, nempatin jarinya di depan bibir Jeongguk, matanya nukik sebagai tanda ngga mau nerima bantahan lagi. "Ngga ada bantahan! Kalo dibilang istirahat, ya istirahat. Jangan bandel. Aku gamau Jeongguk makin sakit di kantor kalo kerja!" Lalu, waktu Jeongguk kira tunangannya itu udah selesai ngomel, Taehyung lanjut lagi, "Lagian, apa susahnya istirahat! Tinggal tiduran, nanti aku buatin makannya, obatnya juga udah aku beli, tinggal diminum!"

Jeongguk ngela nafas, akhirnya. Calon suami udah marah, ngga bisa bantah apa apa. Lagian, Jeongguk kan juga mau dimanja sekali kali.

"Iya, Tuan Jeon."

"Byyyy," Jeongguk bilang, nadanya panjang dan lemas alias manja, jemarinya coba meremat kemeja Taehyung.

Taehyung ngela nafas lagi, matanya diputar jengah sebelum nanya ke cowok yang akhirnya bisa dia buat rebahan di kasur, "Apa lagi?"

"Kamu mau kemana?" Jeongguk nanya.

"Ke dapur. Buat makan untuk bayi gede."

Jeongguk nukik, bibirnya sedikit dimajuin, sebagai tanda bahwa dia ngga mau dan nolak. "Sini dulu aja, peluk saya."

"Kamu makan dulu," Taehyung bilang, sedikit nyempetin buat duduk di ujung kasur, sekedar nyibak rambut panjang Jeongguk untuk ngga ngalau penglihatannya, "Abis itu minum obat."

"Pahit ngga?"

"Iyalah pahit, kamu bukan bayi, Jeongguk."

"Tadi katanya bayi gede."

"Gatau, ah!" Taehyung bilang dan segera beranjak buru buru sebelum Jeongguk sempat ngeraih kemejanya lagi, ngabaikan rengekan Jeongguk yang masih lemah rebahan di kasur. Taehyung mendecak, Jeongguk kalo sakit manjanya naik. Berapa lapis? Ratusan!

Tapi, keras kepala juga! Taehyung baru mau nikmatin dapur gede nan mewahㅡtapi minim persedian makanan dan semampai persediaan mie instanㅡmilik Jeongguk sendirian, terpecah gitu aja waktu pinggangnya dipeluk dari belakang.

"By.."

Parau. Suara Jeongguk parau dan rendah, sialnya lagi berbisik. Taehyung bergidik, sembari ngerasain pipi Jeongguk yang panas kini tertempel di lehernya.

"Jeongguk!" Taehyung bilang, mencoba ngelepasin diri. Dan berhasil. Mungkin, karena Jeongguk ngalah, atau juga mungkin karena Jeongguk sedang dalam kondisi lemah. "Tunggu aja di kasur, astaga.."

"Mau liat kamu masak." Jeongguk cicit pelan.

"Ngapain?!"

Walau matanya melas dan rautnya udah lelah, Jeongguk senyum kecil, "Cuman mau ngintip gimana pemandangan tiap hari nanti kalo udah nikah."

Taehyung kicep, matanya yang mencoba buat mutus kontak berhasil buat Jeongguk terkekeh lemah.

"Sayang," Jeongguk manggil lagi.

"Hm?"

"Disuap kan?"

Sedikit mendengus, Taehyung mendecak, "Ngga."

"Yaudah, saya ngga makan. Ngga minum obat. Biar aja sakit. Biar ajㅡ"

"IYA IYA DISUAP. MANJA!"

Berakhir dengan Jeongguk yang tersenyum mesem di selipan raut letihnya dan Taehyung yang bisa geleng geleng.

"Jeongguk?"

Taehyung ngelirik cowok yang setelah diberi makan dan obat, serta tidur dengan usapan di kepala yang dia pengen, kini melangkah lunglai ke arah Taehyung. Dengan tubuh yang belum sepenuhnya tegap, dia rebahin lagi kepalanya di paha Taehyung yang lagi duduk santai sambil nonton.

"Kebangun?" Taehyung bilang pelan.

Jeongguk cuman gumam lemah sambil nutup mata, ngebawa tangan Taehyung untuk bertengger di kepalanya lagi; isyarat minta diusap.

"Masih pusing, Gukkie?"

Jeongguk geleng pelan. Taehyung tempelin tangannya lagi, sedikit lega waktu badan Jeongguk sepanas tadi.

Taehyung nguap sedikit, beberapa ngusak matanya, berhasil mengundang Jeongguk untuk berucap, "Kamu ngantuk? Mau saya antar pulang?"

"Ngga," Taehyung bilang pelan, "Mau nginap aja."

Jeongguk diam.

"Boleh, kan?"

"B-boleh."

Iya, boleh, ngga ada masalah. Yang jadi masalah kan.. di Jeongguk nya.

"Mau mandi," Taehyung bilang, akhirnya, "Pinjam baju ya, Gukkie?"

"....Iya."

"Itu kebesaran, sayang," Jeongguk bilang, ngerapiin kemeja punya dia di tubuh Taehyung yang merosot supaya balik nutupin bahu mulusnya. "Ngga kedinginan?"

Taehyung cuman geleng pelan, sekali lagi nguap pelan.

"Kita tidur, ya?" Jeongguk bisik, ngusak beberapa kali kepala Taehyung nyender di bahunya, masih basah dan kacau.

"Nanti.."

Jeongguk lantas berdiri, berhasil buat Taehyung merengek karena senderannya hilang. Tapi seketika, berubah jadi nada terkejut karena tiba tiba, Jeongguk ngegendong dia, bridal style.

"Jㅡ"

"No reject, little one."

Berhasil buat Taehyung berhenti berujar, tapi malah ngedekap makin dalam.

"Princess should sleep."

"Aku bukan Princess.."

"Okay, queen, then?"

Kekeh kecil disela kantuk, Taehyung biarin tubuhnya diangkat begitu mudah, dan diturunkan dengan pelan juga. Terlampau ngantuk untuk ngucap apapun, terlalu berat untuk ngintip ke Jeongguk.

Jeongguk lihat, Taehyung sudah mantap tertidur di sebelahnya. Cepat banget. Mungkin capek ngurus tunangannya alias bayi gede yang sakit tadi.

Jeongguk dibawa mikir, deh. Begini, Jeongguk gatau malaikat gimana bentuknya; proporsi wajah, bentuk tubuh, tatanan raut, Jeongguk ga tau. Tapi, Jeongguk masih ingat, Papanya bilang Mamanya itu malaikat.

Jadi, kalo Jeongguk bilang Taehyung itu malaikatnya, sah kan?

Satu kecupan mendarat di dahi, berbisik pelan supaya tunangannya ngga terusik,



"Good night, angel."




Selamat menahan khilaf, bapak Jeon.

tbc..

anywaaaay

hng ☻✊

Continue Reading

You'll Also Like

28.4K 1.7K 15
"apaan sih gue pen bolos minggir" jungkook songong "mao bolos ok sana kalo bisa ngelangkahi gue" taehyung tenang #vote dan teken ntu bintangnya #(up...
155K 15.6K 25
Kisah bagaimana sang awan gelap yang tengah berusaha untuk menelan apa saja yang akan menimbulkan hujan deras di setiap tindakannya. Sang awan gelap...
34.1K 3.8K 32
[COMPLETE] Lihat saja, Taehyung akan membuat Jeongguk meliriknya dalam waktu 7 hari. +kookv. ©gukienuna, 2023.
71.8K 5.7K 60
Jungkook ter-obsesi pada Taehyung, adik tirinya. Poster by Vechiaa