Queensha Jovanka

Iyouyaa tarafından

2.6M 216K 17.1K

Kesepian yang selalu menemaninya. Ketakutan yang selalu menghantuinya. Beribu pertanyaan dan kebingungan yang... Daha Fazla

Prolog
❄1❄
❄2❄
❄3❄
❄4❄
❄5❄
❄6❄
❄7❄
❄8❄
❄9❄
❄10❄
❄11❄
❄12❄
❄13❄
❄14❄
❄15❄
❄16❄
❄17❄
❄18❄
❄19❄
❄20❄
❄21❄
❄22❄
❄23❄
❄24❄
❄25❄
❄26❄
❄27❄
❄28❄
❄29❄
❄30❄
❄31❄
❄️32❄️
❄️33❄️
❄️34❄️
❄️35❄️
❄️36❄️
❄️37❄️
❄️39❄️
❄️40❄️
❄️41❄️
❄️42❄️
❄️43❄️
BUKAN UPDATE
❄️44❄️
❄️45❄️
❄️46❄️
❄️47❄️
❄️48❄️
❄️49❄️
❄️50❄️
❄️51❄️
❄️52❄️
❄️Biodata and pics of the cast❄️
❄️53❄️
❄️54❄️
❄️55❄️
❄️56❄️
❄️57❄️
❄️58❄️
❄️59❄️
❄️WAJIB BACA❄️
Update
ACCOUNT SI PLAGIAT

❄️38❄️

34.7K 2.8K 556
Iyouyaa tarafından

Happy Reading...













Comment













Follow












Share











Vote

❄️❄️❄️

"Kyraaaaaa karena kesibukan ini membuat kami lupa dengan keadaanmu" Leta seketika menghentikan langkahnya saat Kyra berada disampingnya.

Kyra tersenyum memaklumi. "Bagaimana keadaan kalian?" Tanyanya pada Leta dan Adele.

"Dasar bodoh, harusnya kami yang menanyakan hal itu padamu" Adele mendengus kesal.

Kyra terkekeh geli. "Senang melihat kau tertawa Kyra" Lanjut Adele.

Adele dan Leta mensejajarkan tubuh mereka dengan Kyra, lalu memeluk sang gadis perak tersebut.

"Terimakasih Kyra, terimakasih banyak. Terimakasih sudah bertahan" Leta meneteskan air matanya.

Kyra lagi-lagi tersenyum. Entah perasaan apa yang sedang ia rasakan. Ia belum pernah memiliki sahabat sebelumnya, ia menangis haru didalam hatinya. Begini rasanya mempunyai sahabat?.

Mereka menguraikan pelukan hangat itu dan melanjutkan langkah mereka keruang makan.

"Kami sempat menjenguk dan menemani mu ketika kau belum siuman, namun Kak Arion menyuruh kami untuk beristirahat" Ucap Leta.

"Terimakasih"

"Itulah gunanya seorang sahabat bukan?" Tanya Adele yang diangguki oleh Kyra dan juga Leta.

"Eh bukannya tadi kau bersama kak Kenzie dan Aiden?"

"Ya, aku tinggalkan mereka"

"Eh?"

"Mereka sudah gila" Ujar Kyra yang membuat Leta dan Adele mengangkat kedua alisnya.

Ezra, Arion dan Mr. Devan yang mendengar percakapan mereka seketika langsung terbahak karena ucapan Kyra.

"Maksudnya?"

Kyra mengedikkan bahunya acuh, dan terus memajukan kursi bantunya.

Queen? Bagaimana keadaan mu?

Ya Rho, aku sudah tidak apa-apa.

Syukurlah, kalau begitu kami ingin beristirahat untuk beberapa saat, bolehkah?

Tentu saja boleh. Pulihkan kekuatan kalian, aku pun akan memulihkan kondisi tubuh ku.

Baik Queen.

Para pengawal yang berjaga didepan ruang makan segera membungkuk hormat dan membukakan pintu untuk mereka masuk.

Arion menarik kursi makan dan menggantikan nya dengan kursi bantu yang ditempati Kyra.

"Terimakasih kak"

"Tak masalah Dek" Arion duduk disebelah kanan Kyra.

Baru saja mereka duduk dengan tenang, tiba-tiba suara dari Kenzie dan Aiden mengacaukan ketenangan mereka.

"Kau tidak lihat aku sedang terluka?" tanya Aiden.

"Manja" Kenzie berucap datar.

"Cih. Aku lebih baik daripada kau yang jatuh pingsan lebih dulu" Aiden tersenyum miring.

Kenzie yang baru saja memasuki ruang makan segera menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap ke arah Aiden yang berada dibelakang nya.

"Apa maksudmu?" Tanyanya dingin.

"Kau terlalu bodoh untuk memahami kata-kata ku?"

Kenzie mengepalkan tangannya dan terlihat petir-petir bergelutuk di genggamannya.

Aiden masih tersenyum miring menatap kearah manik mata merah menyala itu.

Mr. Devan yang merasa keadaan sudah mulai memburuk segera beranjak dan mendekati kedua pangeran itu.

Pletak..

Ia menjitak kepala Kenzie dan Aiden. "Ish. Benar-benar kalian ini" Mr. Devan menjewer telinga mereka dan membawa keduanya kemeja makan.

"Ah ah maafkan kami Mr. Devan, kami hanya bercanda" Ucap Aiden sembari memegang telinganya. Kursi bantunya mengikuti kemana telinganya ditarik.

"Benar, kami hanya bercanda" Balas Kenzie.

"Duduk dengan tenang!" Titah Mr. Devan tegas.

"Baik"

"Sudah kubilang bukan jika mereka sudah gila?" Ucap Kyra di sela-sela makannya.

"Otak kalian tertinggal di hutan tadi ya?" Tanya Adele.

"Diam kalian!" Ucap mereka bersamaan.

"Wow kompaknya" Gurau Ezra yang membuat semua orang tertawa.

"Ada beberapa hal yang harus saya katakan pada kalian" Ucap Mr. Devan.

Semuanya lantas terdiam dan menyimak apa yang akan dibicarakan wali kelas mereka itu.

"Besok kita akan kembali ke Academy, liburan telah usai. Ada banyak hal yang akan diberitahukan di Academy nanti"

Semuanya mengangguk.

"Kyra dan Aiden, pulihkanlah kondisi kalian disini. Jangan dulu ikut dengan kami, setelah kalian sembuh total barulah kalian menyusul".

"Tidak, saya akan tetap ikut. Besok keadaan saya sudah membaik, bahkan sekarang pun saya sudah tidak apa-apa" Ucap Kyra tak setuju.

Aiden mengangguk mantap. "Saya juga, jika tetap tidak diperbolehkan, saya akan memaksa".

"Bagaimana menurut mu Arion?" Tanya Mr. Devan.

"Izin kan saja. Seperti kata Aiden tadi, mereka akan tetap memaksa walaupun kau sudah melarang nya".

"Huh baiklah, sebagai gantinya Ezra tolong obati mereka berdua"

"Baiklah, Adele tolong bantu aku sekaligus mencoba kekuatan Healing mu" Jawab Ezra.

"Oke kak"

"Eh eh apa maksudmu? Kau menjadikan kami sebagai monyet percobaan nya Adele? Aku tidak mau"

"Tidak mau? Ya jangan ikut" Balas Mr. Devan.

"Ish. Terserahlah" Jawab Aiden pasrah.

Setelah perdebatan itu, mereka melanjutkan makan dengan tenang.

"Kenyang nya" Ucap Leta sembari memegang perutnya.

"Istirahatlah, pulihkan kondisi kalian"

"Baik Mr. Devan"

"Saya duluan" Ucap Mr. Devan dan beranjak keluar ruang makan.

"Kyra, kami akan urus Aiden lebih dulu, kau tunggu saja dikamar ya"

"Baik Kak Ezra"

"Ayo Adele, Aiden" Mereka berlalu dengan Aiden di kursi bantunya.

"Mari dek kakak antar kamu" Tawar Arion.

"Iya kak"

"Kenzie, Leta, kami duluan" Ucap Arion.

"Yah kak tinggal kita berdua" Ujar Leta pada kakaknya.

"Kata siapa tinggal kita berdua?"

"Kataku tadi" Jawab Leta.

"Tinggal kau sendiri" Kenzie berlalu begitu saja setelah mengatakan itu pada adiknya.

Leta menggelengkan kepalanya, ia sudah terbiasa dengan sikap kakaknya yang seperti itu.

❄️❄️❄️

Sementara itu, dikamar Aiden. Mereka tengah berdebat kembali dengan siapa yang akan mengobati Aiden.

"Tidak-tidak aku ingin Ezra yang mengobati ku"

"Heh aku lebih tua dari mu! Panggil nama seenaknya saja" Ezra menjitak kepala Aiden.

"Cih. Yasudah, kakak Ezra tolong obati aku, aku tidak mau Adele yang mengobati ku" Ucap Aiden dingin.

"Ututuuuu mau kakak gendong?" Gurau Ezra.

"Cih. Kau tau kata menjijikkan? Itu kau" Ucap Aiden pedas. "Aku bisa sendiri"

Aiden berusaha untuk berdiri, dan beranjak menaiki tempat tidurnya.

Adele menghembuskan nafasnya kasar. Ia menepuk pundak kakaknya. "Heh kenapa kak?"

"Tidak apa-apa, bantu aku obati si Pria pedas ini" Ucap Ezra.

Aiden mendecih, dan meluruskan kakinya.

"Kata-kata mu sama pedasnya dengan Kenzie" Ujar Ezra.

"Jangan samakan aku dengan dia, aku masih punya hati dari pada dirinya"

"Huh sama saja" Ucap Adele pelan.

"Kalian akan mengobati ku, atau hanya berdiam diri disana?"

Mereka beranjak mendekati Aiden, Ezra disebelah kanan, dan Adele disisi yang satunya.

Mereka mulai berkonsentrasi, cahaya hijau muda itu bersinar dan menjalar ke seluruh tubuh Aiden.

Keringat mulai membasahi wajah Aiden. Bukan hanya keringat, suhu dikamar itu semakin dingin dan beberapa salju berguguran disekitarnya.

Sepuluh menit telah berlalu, mereka telah selesai.

"Kondisi mu sudah lebih baik, kau hanya butuh istirahat" Ujar Ezra.

"Terimakasih banyak"

"Sama-sama" Ucap kakak beradik itu kompak.

"Mari kak giliran Kyra" Ucap Adele semangat.

"Boleh aku ikut?" Tanya Aiden.

"Sudah kubilang bukan jika kau butuh istirahat? Jika kau memaksa ya terpaksa juga kau tidak boleh ikut besok" Jawab Ezra.

"Baiklah-baiklah" Ucapnya pasrah.

"Ayo" Adele mengangguk dan memegang pundak sang kakak. Setelah nya, angin berhembus pelan, Ezra dan Adele sudah beranjak dengan teleportasi.

❄️❄️❄️

"Kak kira-kira apa kita bisa ke Bumi lagi?" Tanya Kyra.

Mereka sudah sampai dikamar Kyra, dengan Kyra yang tengah berbaring di tempat tidur, dan Arion yang berbaring disebuah kursi dekat jendela.

"Bisa, namun sulit. Perlu kekuatan yang sangat besar untuk sampai di sana dengan teleportasi" Balas Arion.

"Lantas bagaimana dengan pasukan Gold Paman eh Papah yang bisa menyusul ku ke Bumi?" Tanya Kyra.

"Tentu saja dengan bantuan Papah dan Mamah, mereka menyalurkan kekuatan element mereka kepada para pasukan Gold agar bisa berteleportasi hingga ke Bumi"

Kyra mengangguk-anggukan kepala mengerti.

"Ah lelahnya" Arion meregangkan tubuhnya.

"Istirahatlah kak, aku tidak apa-apa. Sebentar lagi Adele dan Kak Ezra akan ke sini"

"Kakak akan menunggu mereka, setelah mereka datang barulah kakak akan istirahat"

"Ya terserah kau saja Kak"

"Hehe kau masih belum berubah ya Dek"

"Untuk apa aku berubah?"

"Iya kakak selalu kalah jika berdebat dengan mu" Selang beberapa detik, merekapun tertawa.

Tokk..Tokk..Tokk...

"Masuk" Ucap Arion dan Kyra bersamaan.

"Ah ada Arion rupanya"

"Ya Ezra, tolong sembuhkan adikku"

"Akan ku usahakan"

"Kalau begitu, sesuai ucapan kakak tadi, kakak istirahat dulu ya Dek, pagi-pagi kakak akan kembali lagi ke sini" Arion beranjak mendekati Kyra.

"Iya kak". Arion mencium kening sang adik.

"Aku percayakan adikku pada kalian berdua" Setelah mengucapkan itu, Arion berlalu dengan teleportasi nya.

"Bagaimana kondisi mu Kyra?" Tanya Adele sembari mendudukkan dirinya disamping Kyra.

"Sudah lebih baik"

"Syukurlah, boleh aku lihat lukamu?"

"Ya" Kyra menyibakkan baju nya dan nampak lah bekas luka tusukan yang sudah menghitam.

Adele mengusap luka tersebut. "Sudah lebih baik sejak terakhir Kak Ezra menyembuhkan mu"

"Ah benarkah?"

Ezra mengangguk. "Setelah pertarungan itu, aku berusaha menolong mu dengan pengguna Healing yang lain. Luka mu itu sungguh parah, jaringan kulit mu sudah terbakar dan terus menggerogoti tubuh. Untungnya, Aiden memperlambatnya dengan hawa dingin yang ia miliki"

"Sekarang, bekas pedang tersebut sudah tidak menggerogoti tubuh mu, namun bekas nya masih akan terasa sakit. Maka dari itu, kami akan menyembuhkannya hingga sembuh dengan total" Sambung Adele.

"Eh bukannya kau tidak bisa menyembuhkan orang lain dengan Healing mu Adele?" Tanya Kyra.

"Ya memang, tapi setelah kejadian itu, aku terus berusaha untuk berlatih Healing ku dibantu Kak Ezra dan Ayahanda"

"Dan kau tau Kyra? Ternyata aku bisa menguasai Healing dengan sangat cepat, dan menurut Ayahanda, Healing ku terpendam sebelum aku menguasainya"

"Bakat yang terpendam ya?"

"Ya seperti itulah"

"Kau sudah siap Kyra?" Ezra memotong pembicaraan antar sahabat itu.

Kyra mengangguk mantap.

Mereka menyentuh luka tusukan itu. Cahaya muda bersinar terang. Mulai menyelimuti dari perut, hingga keseluruh tubuhnya.

Kyra meringis merasakan rasa sakit. "Tolong tahan sebentar lagi Kyra" Ujar Ezra.

Lima menit, tujuh menit, sepuluh menit sudah berlalu. Mereka masih bertahan di posisi semula.

"Sepertinya tenagaku sudah hampir habis Kak"

"Bertahan sebentar lagi"

Keringat dingin terus bercucuran dikening Ezra dan Adele. Sedangkan Kyra, ia sudah tak sadarkan diri sejak lima menit yang lalu, tenaganya sudah terkuras menahan rasa sakit.

Cahaya itu sudah mulai meredup hingga akhirnya pengobatan telah selesai.

"Bekas lukanya sudah menghilang, Kyra hanya harus memulihkan kondisi nya dengan istirahat".

Adele mengangguk sembari mengusap keringat nya.

"Tunggu sebentar" Ezra menyentuh kening Kyra dan menyalurkan rasa dingin dan rasa nyaman melalui Healing nya.

"Huwaaaaa" Adele menguap lebar dan mengucek matanya. "Kak aku ngantuk"

Ezra tersenyum hangat melihat sang adik. "Ayo istirahat, kakak antar". Ia menggenggam tangan Adele dan berlalu dengan teleportasi nya.

Tinggallah hanya Kyra sendiri dikamar nya dalam kondisi yang tengah tertidur pulas. Namun, lagi-lagi bayangan hitam mengawasinya dari kejauhan.

Tunggulah sebentar sayang, aku akan mengurus sesuatu terlebih dahulu.

Setelah mengatakan hal itu, bayangan tersebut melakukan teleportasi ketempat Azura berada.

WUSHHH....

Ia berdiri dengan gagahnya didepan pintu kediaman Azura. Dua pengawal yang berjaga didepan pintu menunduk takut dan membukakan pintu untuk lelaki itu.

Mereka tidak mau berakhir seperti temannya yang memandang rendah lelaki yang tengah menatap Azura itu.

Ketika pertama kali ia menginjakkan kakinya di kastil Azura, ada salah seorang pengawal yang meremehkan nya karena telah mengkhianati kaumnya.

Lelaki itu mendekat kearah pengawal yang meremehkan nya, ia tersenyum miring dan tak lama kemudian sang pengawal berubah menjadi abu.

Sejak saat itulah, tidak ada yang mau meremehkan sang lelaki itu lagi.

"Kabar apa yang kau bawa?" Tanya Azura.

"Mereka sudah sadar bahwa saya tengah memata-matai mereka"

"Cepat atau lambat, mereka pasti mengetahui nya. Entah mereka mengetahuinya dengan sendiri, ataupun kau yang memberi tahukannya" Balas Azura.

"Berhati-hatilah, mereka tidak boleh mengetahui jati dirimu yang sebenarnya. Menyamar lah dengan sebaik-baiknya" Sambung Azura.

"Pasti akan saya lakukan" Sang Lelaki berdiri dan menatap kearah Azura. "Kapan saya akan mendapatkan gadisku seutuhnya?"

"Wah aku tidak suka tatapan matamu itu. Tenanglah, bersabar untuk sebentar lagi. Aku tengah menyusun rencana"

"Saya tidak mau kau melukai gadisku lagi" Ia tersenyum miring.

"Untungnya suasana hatiku sedang bagus, jika tidak, aku akan memberikan hukuman padamu"

"Tentang luka itu, Gio tidak sengaja melukainya karena ia pun tengah terdesak. Dan ah aku harus berterimakasih karena kau tidak terlalu ikut campur dengan pertarungan saat itu"

"Baiklah, saya akan kembali. Terimakasih" Ia menundukkan kepalanya dan berlalu dengan teleportasi.

WUSHHH.....

Ia menginjakkan kakinya tepat disebelah Kyra yang tengah tertidur sangat pulas.

Sayang? Aku hanya bisa menatap mu seperti ini.

Ia beranjak dan berbaring dibelakang Kyra. Ia memeluknya erat, menyimpan dagunya diatas pundak Kyra.

Coba saja setiap hari kau tertidur sepulas ini sayang, setiap malam aku akan terus berada didekat mu, mendekap mu seperti ini.

Kau pasti tengah kelelahan ya? Istirahatlah yang banyak. Aku harus berterimakasih, karena pengobatan itu membuat kau beristirahat tanpa terganggu oleh ku.

Ia mengendus rambut Kyra lalu mencium nya pelan.

Aku mencintaimu sayang, sangat amat mencintaimu.

️❄️❄️









Fyi....
Maaf... aku udah lama banget gak update, dikarenakan dunia Real Life ku benar-benar sedang sibuk-sibuk nyaಥ‿ಥ
Karena sebentar lagi aku harus menyiapkan berbagai macam ujian:') Ujian hidup awokawok... Karena aku udah kelas 12 jadi banyak banget hal yang harus aku lakuin, tapi aku akan usahakan untuk tetap update kok😍 Jadi mohon untuk bersabar yaa:') Dan terimakasih banyak udah nunggu ceritaku yang amatiran ini❤️
Love you💛

️❄️❄️











Ikuti terus kisah Kyra😘
Mohon maaf jika terdapat banyak Typo🙏
Ditunggu Vote dan Commentnya😁
See you again❤

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

629K 52.4K 55
|FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TITIK!!| Transmigrasi jadi tokoh utama? Sering! Transmigrasi jadi tokoh jahat? Biasa! Transmigrasi jadi tokoh figuran? Bas...
127K 14.1K 15
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...
2.3M 137K 49
•Airis Ferdinand. Aktris cantik dengan puluhan mantan pacar, baru saja mendapatkan penghargaan Aktris terbaik di acara Awards international. Belum se...
3.7M 359K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...