the simplest

By crunchyoongi

29K 2.3K 223

NamJin's simplest stories. More

mark
compass
way back home
fix it
perfection
confession
plan

in a night

3.8K 326 33
By crunchyoongi

"Aduh, hyung! Kau berat!" kesal Taehyung yang memapah Seokjin, sementara pria itu tak berhenti terkekeh.

"Hehehe... kau tampan," gumam Seokjin pada Taehyung.

"Aku sudah tau, dan tolong langkahkan kakimu, hyung!" tegur Taehyung. Ia pun membenarkan posisi Seokjin dalam rangkulannya dan membawa lelaki itu keluar dari kerumunan orang.

Seokjin tidak bisa diam. Ia terus-menerus menunjuk ke sembarang arah dengan wajah merah yang terus menerus menampilkan senyum bodohnya.

"Yeah! Oh, halo," racau Seokjin kepada seseorang tak dikenal disampingnya. Taehyung pun beberapa kali menunduk meminta maaf karena ulah Seokjin.

"Harusnya aku tidak membawa Seokjin hyung kesini," kesal Taehyung sambil menyeret tubuh Seokjin untuk ikut bersamanya menuju basement.

Setibanya di basement, Taehyung mendudukkan Seokjin diatas tangga dekat lift. "Tunggu aku disini. Jangan pergi kemana-mana. Aku akan mengambil mobil."

Seokjin hanya membalas dengan racauan dan anggukan setengah sadarnya. Wajahnya sangat merah. Entah berapa gelas alkohol yang sudah melintas di tenggorokannya malam ini.

Seokjin mengangkat lemah tangannya. "Oh, itu Taehyung,"

💋💋💋

Namjoon memanaskan mesin mobilnya seraya meraih ponsel yang tak berhenti berdering. Ia langsung menempelkannya ke telinga.

"Aku sudah dijalan pulang," ujarnya langsung sesaat setelah telepon tersebut diangkat.

Brak!

Namjoon tak lagi mendengar jawaban seorang yang sedang bersamanya di telepon, saat pintu disampingnya tertutup dan seorang lelaki sudah duduk nyaman di bangku penumpang.

"Ayo kita pergi!"

Namjoon mengerutkan dahi. "Siapa kau?"

Lelaki asing itu menoleh cepat pada Namjoon. Aroma alkohol yang menusuk menguar darinya. "Oh, wajahmu berubah, Taehyung."

Namjoon menepis tangan lelaki itu yang berusaha meraihnya. "Apa-apaan kau?"

"Kau jauh lebih tampan sekarang, Taehyung. Hehehe..." gumam lelaki itu.

Namjoon baru saja berniat untuk keluar mobil dan menyeret turun orang asing itu saat sebuah ponsel berdering. Namjoon tau ponsel itu bukan miliknya.

Ia menoleh dan mendapati lelaki itu mulai meraba-raba dirinya sendiri, hingga ia mengeluarkan sebuah ponsel dari sakunya. "Ah, berisik sekali."

Tangan Namjoon menyambar cepat ponsel itu dan menerima panggilannya. "Halo, apa kau kenal dengan pria mabuk ini?"

"Apa? Siapa ini?"

"Ah, begini," ucapnya. "Pemilik ponsel ini, tiba-tiba masuk ke mobilku. Kuharap kau bisa menjemputnya."

"Seokjin hyung di mobilmu? Baiklah, aku akan menjemputnya. Dimana posisimu sekarang?"

"Aku di—Hey!"

Namjoon mengerang kesal pada lelaki yang kini membuang ponselnya keluar jendela. Ia pun terkekeh pada Namjoon.

"Benda itu berisik. Aku tidak suka," ucapnya seraya menggeleng berulang kali.

Namjoon mendengus. Kala tangannya meraih kenop pintu, tiba-tiba pria yang Namjoon yakini bernama Seokjin tersebut menarik lengannya.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Wah, lenganmu besar sekali," racau Seokjin lalu bersandar pada lengan Namjoon.

"Kau gila, huh?!"

Seokjin terkekeh. "Aku gila padamu~"

Namjoon menepis Seokjin dari lengannya. "Aku harus menyeretmu turun."

Ketika Namjoon memutar tubuh menghadap pintu, tangan Seokjin dengan cepat meremas kejantanan Namjoon.

"Akh! A-apa yang kau lakukan?!"

Namjoon ingin melepas tangan Seokjin, namun tiap kali ia berusaha menarik tangan Seokjin, lelaki itu akan meremas pelan bagian sensitifnya.

"Ugh!"

"Kenyal sekali disini," gumam Seokjin sambil tersenyum. Ia tidak berhenti memberikan remasan-remasan kecil pada alat vital Namjoon.

Seokjin memajukan tubuhnya mendekat pada Namjoon yang gelisah. "Kenapa wajahmu memerah?"

"Hentikan—ugh!" Namjoon meraih tangan Seokjin, namun Seokjin malah kembali meremas penis Namjoon.

Seokjin memandangi wajah Namjoon yang berkerut. "Bibirmu tebal seperti burger."

Ketika Namjoon menoleh, ia langsung merasakan sesuatu yang kenyal menyentuh bibirnya. Matanya membelalak kaget, hingga ia tak sengaja membuka celah bibirnya yang ternyata dimanfaatkan oleh Seokjin untuk menyelinapkan lidahnya.

Seokjin mengigit kecil bibir bawah Namjoon yang penuh. Namjoon berusaha mendorong Seokjin menjauh, namun tangan lelaki itu melingkar cepat di leher Namjoon dan mulai meremas rambut Namjoon.

Ah, persetan!

Namjoon meruntuhkan pertahanannya dan membalas ciuman Seokjin. Ia melumat habis bibir bawah Seokjin, mengigitnya gemas sementara Seokjin melenguh disela-sela kecupan panas mereka.

Namjoon meraih pinggang Seokjin dan mengangkatnya hingga ia terduduk diatas pangkuan Namjoon. Tangan Namjoon kini mulai turun dari pinggang hingga menyentuh dua bokong sintal Seokjin dan meremasnya.

Seokjin memutuskan ciuman mereka dan tersengal, sementara Namjoon sudah menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Seokjin. Ia menjilati leher putih itu dan mengecupnya. Ia pun tak lupa meninggalkan gigitan untuk menandai Seokjin.

Seokjin tak berhenti meremas rambut belakang Namjoon kala pria itu mulai menyelinapkan tangannya dibalik kemeja hitam Seokjin. Kepala Seokjin terangkat tinggi saat tangan-tangan itu memainkan putingnya disana.

"Ngh... ahh...." Desah Seokjin memenuhi telinga Namjoon dan membangkitkan gairahnya. Ia terus menjepit dan memilin puting Seokjin hingga dadanya membusung.

"L-lagiih..."

Namjoon menyeringai dan langsung mencium kasar Seokjin seraya masih memainkan puncak dadanya. Seokjin terus mendesah dalam ciuman mereka.

Mata Namjoon melirik ke bawah dan mendapati tangan Seokjin kini menyentuh resleting celana Namjoon dan menurunkannya. Dengan cepat ia meraih penis Namjoon, dan mulai mengelusnya pelan.

"Ugh!" erang Namjoon. Ia kini membuka seluruh kancing kemeja Seokjin lalu membiarkan kemeja itu tergantung terbuka di bahu lebar Seokjin. Namjoon tak luput meninggalkan tanda di tulang selangka Seokjin.

Namjoon mendorong tubuh Seokjin untuk bersandar pada kemudi di belakangnya, dan mulai menjamah tubuhnya. Ia mengecup, menjilat dan mengigiti puncak dada Seokjin saat Seokjin sibuk memainkan penis Namjoon dibawah.

Tangan Namjoon dengan cepat membuka resleting jeans Seokjin hingga menampakkan celana dalam hitam disana. Seokjin mengangkat sedikit pantatnya agar memudahkan Namjoon untuk melepaskan jeans itu dari tubuhnya.

Penis Seokjin sudah keras, begitu pula milik Namjoon. Desah napas dan hawa panas mengerubungi mereka. Pendingin yang menyala seolah tidak memberikan bantuan untuk mendinginkan suhu.

Namjoon mengusap lembut ujung kepemilikan Seokjin. Merasakan pre-cum membasahi tangannya, lalu mulai menggerakkan tangannya naik dan turun, mengulum penis Seokjin.

"Ahh... ngh..." Tubuh Seokjin bergelinjang hebat sementara Namjoon mulai mempercepat gerakannya dan tak lupa ia menikmati dua puting yang sudah sangat tegang dihadapannya.

Seokjin berpegang erat pada bahu Namjoon. Cengkeramannya meninggalkan bekas merah disana, namun Namjoon tak mempedulikannya.

Tangan Namjoon yang bebas pun bergerak menuju punggung Seokjin, lalu perlahan turun hingga ia menyentuh lubang senggama Seokjin. Seokjin mendesah pelan saat ia merasakan satu jari Namjoon perlahan masuk ke dalam dirinya.

"Ahh... haahh..." desah Seokjin.

Dua jari.

"Ngh... hmm... m-morehhh"

Ketika Namjoon memasukkan jari ketiganya, Seokjin melenguh kencang. Ia tidak tau lagi harus berfokus pada hal yang mana. Apakah pada lidah Namjoon yang asyik menjilati putingnya, atau pada tangan Namjoon yang melingkar dan bergerak di penis Seokjin, ataukah pada jemari panjangnya yang sibuk mengaduk lubang senggama Seokjin.

Semakin lama, Seokjin haus akan hal yang lebih. Ia menginginkan penis lelaki itu. "F-fuckhh me..."

Namjoon menyeringai. "Kau menginginkanku?"

Seokjin tak menjawab. Hanya desahan yang terdengar darinya. Namun, Namjoon mengerti apa jawaban Seokjin karena sekarang lelaki itu sudah menggenggam penis Namjoon seolah meminta penis itu untuk dimasukkan ke dalam dirinya.

Lenguhan Seokjin muncul saat Namjoon menghentikan seluruh aktivitasnya. Mata Seokjin terbuka dan menatap penuh harap pada Namjoon. Namjoon pun memegangi pinggang Seokjin, memosisikan lubang Seokjin tepat diatas penisnya.

Namjoon memasuki Seokjin dengan perlahan, seraya mengelus penis Seokjin, memberikannya pengalihan dari rasa sakit di lubang senggamanya kala penis Namjoon menggesek disana.

Namjoon mengusap mata Seokjin yang terasa basah. Ia tau pria itu sedikit kesakitan. Ia pun berbisik di telinga Seokjin. "Share the pain with me."

Seokjin memajukan tubuhnya dan memeluk erat Namjoon. Ia mengigit bahu Namjoon kuat-kuat setiap kali Namjoon menumbuknya dalam. Perlahan, rasa sakit itu menghilang dari diri Seokjin dan digantikan dengan rasa nikmat.

"Ahh.. fuck!" umpat Namjoon, merasakan seberapa kuat lubang Seokjin mencengkeram penisnya.

Gerakan mereka semakin cepat. Seokjin kini ikut menggerakkan dirinya naik dan turun diatas penis Namjoon. Lidah Namjoon berkutat pada puncak dadanya, sementara tangannya mulai mengocok penis Seokjin.

Seokjin memeluk leher Namjoon, mencari tumpuan seraya menikmati setiap hentakan penis yang diberikan Namjoon padanya, terlebih setiap kali penis itu menyentuh prostatnya. Seokjin merasa penuh.

Namjoon mengecupi wajah Seokjin yang merah, namun tetap memasukinya dengan cepat. Desahan Seokjin memenuhi telinganya, menjadi alunan musik yang syahdu kala mereka bercumbu kasih.

Seokjin merasakan perutnya mulai menegang. Ia pun semakin liar menggerakan pinggangnya naik dan turun. Namjoon menyadarinya, dan mulai mengocok penis Seokjin dengan lebih cepat, bahkan jauh lebih cepat dari yang diinginkan Seokjin.

Tubuh Seokjin melengkung indah ke depan. Matanya terpejam rapat saat ia mulai mendekati puncaknya. Namjoon tak henti-hentinya menyentuh titik prostat Seokjin, mengakibatkan Seokjin mendesah semakin keras.

"A-aku..."

Namjoon mengigit telinga Seokjin. "Keluarlah, baby."

Dua tumbukan dalam dan akhirnya Seokjin mengeluarkan cairannya di atas perut Namjoon yang masih mengenakan kaus hitam. Namjoon mengigiring Seokjin dalam klimaksnya tanpa menghentikan gerakannya dibawah sana.

Saat Namjoon merasa dirinya akan keluar, ia pun perlahan mengeluarkan penisnya. Namun, belum sempat ia mengeluarkan semua, Seokjin malah menurunkan pinggulnya hingga penis Namjoon kembali tertancap di dalam.

"Ugh!" lenguh Namjoon.

"Di dalam saja," erang Seokjin. Ia kini menggerakkan pinggulnya. "Keluarkan di dalam."

"T-tidak... aku..." Namjoon berusaha bicara, namun lubanh Seokjin yang kembali memompa penisnya berhasil mengacaukan seluruh pikirannya.

"Fuck!" Satu umpatan dan Namjoon pun menumbuk cepat Seokjin, mengejar klimaksnya. Seokjin mendesah panjang saat merasakan cairan hangat memenuhi dirinya. Cairan itu sangat banyak hingga mengalir turun ke paha bagian dalam Seokjin.

Seokjin menyandarkan kepalanya di bahu Namjoon dengan napas tersengal, lalu perlahan tertidur.

💋💋💋

Taehyung berlari menghampiri lelaki yang sedang menghisap rokoknya. Ia sejujurnya sedikit bingung karena ada beberapa pria lainnya disana dengan setelan jas hitam, layaknya bodyguard.

"Hm, dimana Seokjin hyung?"

Pria itu memiringkan kepalanya, mengarah pada mobil. Taehyung membelalak saat melihat Seokjin tertidur di mobil.

"Apa yang terjadi? Apa yang kau lakukan?" tanya Taehyung seraya meraih gagang pintu, namun ternyata pintu tersebut ternyata terkunci. "Kenapa kau mengunci pintunya?! Siapa kau?!"

Tiba-tiba tubuh Taehyung ditarik mundur oleh laki-laki lain yang kini mengerubungi mobil lamborghini merah tersebut, menghalanginya untuk bisa mendekat pada Seokjin.

"Dia hanya tidur," ucap laki-laki bertubuh tinggi sambil membuang rokoknya. "Namaku Kim Namjoon," ujarnya sambil menjulurkan tangan pada Taehyung.

"Aku tidak peduli siapa kau, brengsek! Cepat keluarkan Seokjin hyung," geram Taehyung.

Namjoon tertawa sinis. "Bagaimana ya? Laki-laki itu sudah mencari masalah denganku, dan aku memanggilmu kesini bukan untuk mengembalikannya, tapi untuk memberitahumu bahwa aku akan membawanya bersamaku."

Taehyung membelalak kaget. "Apa?! Tidak! Kau tidak boleh membawanya. Aku akan menuntutmu melakukan penculikan!"

Namjoon menyeringai sambil berjalan menuju sisi kemudi mobil. "Lakukan saja. Tapi, sebelum kau melaporkanku, kurasa sebaiknya kau mencari tau identitasku."

Taehyung hanya bisa berteriak saat Namjoon membawa pergi mobil itu bersama dengan Seokjin di dalamnya.

"Lepaskan aku!" jeritnya pada bodyguard yang menahannya saat mobil itu sudah menghilang dari pandangan.

Tangannya langsung menarik ponsel keluar dan mengetikkan nama 'Kim Namjoon' pada mesin pencarian online

Taehyung tercekat. "Ya Tuhan..."

Kim Namjoon, seorang pengusaha muda yang berhasil menembus jajaran 10 besar orang terkaya di dunia menurut majalah Forbes. Kemampuannya dalam mencari celah pasar usaha, berhasil menggiring perusahaannya untuk menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia.

💋💋💋

Jung Hoseok menatap bingung pada Namjoon yang memasuki pent house dengan seseorang dalam gendongannya.

"Siapa dia?" tanya Hoseok sambil berjalan mendekat.

Baru saja Hoseok ingin menyentuh surai pria itu, Namjoon langsung menepisnya. "Singkirkan tanganmu!"

Hoseok tercengang. Ia tidak pernah melihat Namjoon se-protektif itu. Hoseok pun langsung mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi. "Okay, calm down."

Namjoon berjalan melewati Hoseok menuju kamar pribadinya. Di depan pintu, ia berbalik dan menatap tajam pada Hoseok.

"Jika ada yang berani menyentuhnya, aku tidak akan segan-segan memotong tubuh mereka. Dia milikku, dan hanya aku yang boleh menyentuhnya. Beritahu semua pengawalku, bahwa mulai sekarang mereka harus menjaga Seokjin selama 24 jam."

💋💋💋

(FIN.)

A/N: Halo, ini crunchyoongi. Cerita ini bukan cerita baru, karena sudah diikutsertakan dalam giveaway Mamak Si Agus. Otakku masih buntu dan belum menemukan ide cerita lain yang bisa dikembangkan.

Sebenarnya aku juga berpikiran untuk mengembangkan cerita ini lebih jauh, paling tidak dibuat menjadi cerita ber-chapter pendek seperti Breaking the Rules. Tapi entahlah, aku berniat untuk menyelesaikan The Combs dan Dating dulu baru setelahnya aku mengembangkan cerita lain, hehehe.

Continue Reading

You'll Also Like

65.4K 6.7K 20
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
42.5K 3.1K 47
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
43.9K 6.8K 37
Rahasia dibalik semuanya
1.4M 81.1K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...