Merpati Putih Yang Telah Hila...

By ReginaMaudyOctaviana

127 2 4

More

Merpati Putih Yang Telah Hilang

Pesan Dari Hujan

40 0 0
By ReginaMaudyOctaviana

Jarum jam tepat menunjuk pada angka 7. Kala itu Lula tengah bersiap-siap untuk berangkat kesekolah. Dengan sangat terburu-buru ia memasukan buku dan alat tulis beserta jas hujan  kedalam tas berwarna merah jambu, maklum akhir-akhir ini karunia tuhan yang bernama hujan sering menyirami kehidupan manusia. Dan masalah lula yang terkesan selalu buru-buru itu, itu sudah biasa bagi dirinya. Kecerobohannya lah yang membuat dirinya sendiri rugi. Bagaimana tidak, pulpen saja sering hilang ! ketika semuanya sudah rapi, Lula pun bergegas menuju tempat pemberhentian bus.

Sesampainya disana, Lula bertemu pemuda berwajah tampan. Entah mimpi apa dia semalam dapat bertemu dengan pria yang memiliki paras setampan ini, mungkin Adnan janujaz saja lewat. Lula pun sempat terpaku melihat pemuda rupawan itu sampai akhirnya klakson bus menghentikan lamunannya. Maka dengan segera Lula langsung masuk kedalam bus dan tanpa disangka pemuda rupawan itu pun masuk ke dalam bus yang sama. Hal itu tentu saja menambah rasa penasaran Lula akan latar belakang pemuda itu. Tapi, karena rasa penasarannya yang berlebihan, pemuda itu tampaknya sedikit tidak nyaman dengan sikap lula yang terkesan terus-terusan memandang wajahnya. Maka pemuda itu pun menegur Lula.

“Maaf mbak, sepertinya daritadi mbak memperhatikan wajah saya terus. Memangnya ada ap mbak diwajah saya?” Tanya pemuda itu.

Lula pun menjawab dengan gemetar karena pemuda itu ternyata tahu bahwa Lula memperhatikannya. “ hmm.eeenggakk kok mas, maaf mungkin Cuma perasaan mas aja kali”.

“ah masa?” Tanya pemuda itu lagi, seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan Lula.

Dan gadis tomboy itu pun semakin salah tingkah karena memang benar bahwa dia sedang memperhatikan pemuda itu daritadi. Dia terdiam, bingung kata-kata apa yang tepat untuk menghilangkan kecurigaan pemuda itu. Namun untungnya bus telah sampai halte depan sekolah Lula. Seketika lula pun langsung pamit kepada pemuda itu tanpa ba bi bu lagi. Celakanya, sepatu Lula lepas, lagi-lagi karena kecerobohannya. Sontak, semua penumpang bus tertawa melihat kejadian itu. Tapi Lula tidak menghiraukan mereka, Lula menganggap itu bukan suara orang-orang yang menertawainya, melainkan hanya suara kambing saja. Sesampainya didepan kelas, ia menghela nafas panjang. Dan temannya yang bernama Radith pun langsung menghampirinya.

“Pagi Lula !” sapa Radith dengan senyum penuh modus.

 “Hai,, pagi juga !” jawab Lula dengan nafas yang terengah-engah.

Melihat gelagat Lula yang tampak seperti baru dikejar-kejar anjing, maka Radith pun menanyakan tentang apa yang terjadi pada Lula. Dan Lula pun menjelaskan apa saja yang terjadi dengannya pada pagi hari itu. Mendengar penjelasan Lula, Radithpun tertawa tak tertahankan. Radith tak menyangka bahwa temannya yang begitu tomboy dan cuek, bisa juga memperhatikan pria sampai segitunya. Tapi karena ekspresi Radith yang berlebihan itulah Lula menjadi jengkel dan sempat marah pada Radith. “memang ada yang salah kalau gue merhatiin cowok kece? Gue kan biar begini masih normal, daripada si Radith gaulnya sama cowok terus. Homreng kali yaa dia?” gumamnya dalam hati.

Sejak saat itu, Lula jarang menemani Radith. Tampaknya Lula masih jengkel dengan perilaku Radith tempo hari bahkan ditanya pun Lula enggan menjawab. Tapi berhubung Radith pun orang yang keras kepala, tetap saja dia ngoceh setiap kali Radith bersama Lula sekalipun omongannya tidak pernah ditanggapi Lula. Terkadang, ketika Radith masih berbicara panjang (tapi tidak terlalu lebar) pun Lula sudah tidak berada ditempat.

***

Hari berganti hari, dan hujan pun belum bosan untuk hadir ditengah aktivitas Lula. Dan kini gadis tomboy itu pun menyebut ini sebagai “hujan berformalin”, mungkin karena hujannya awet seperti makanan yang diawetkan dengan formalin (sekalian saja hujan tawas). Tapi fenomena hujan berformalin tidak menyurutkan langkah Lula untuk keluar rumah karena Lula bukan tipe orang yang suka mengurung diri dirumah. Kalau harus pulang malam pun dia nekat-nekat saja melakukannya, asalkan jangan diam dirumah.

Dan seperti biasa, dia duduk dihalte menunggu bus datang. Walaupun sebenarnya Lula sendiri tidak tahu akan pergi kemana. Tak lama, bus pun datang dan lula segera masuk kedalamnya dengan sangat hati-hati karena takut ditertawakan lagi oleh penumpang. Namun ketika ia tengah mencari tempat duduk yang masih kosong, ternyata pemuda itu ada ! sungguh, jantung Lula seakan mau copot. Lula tidak mengira bahwa ia akan bertemu lagi dengan lelaki pujaannya itu. Dan yang lebih menggetarkan, pemuda itu mempersilahkan Lula untuk duduk disampingnya. Ada senang, tapi ada juga rasa grogi. Pemuda itu dengan ramah memulai pembicaraan.

“Hai, namaku Andreas”. Sapa pemuda itu

“Aku Lula, terimakasih ya kamu udah mempersilahkan aku duduk” kata Lula.

 “Ya, sama-sama. Ngomong-ngomong kenapa ya kita selalu dipertemukan ketika hujan turun? Menurutmu kenapa?” Tanya pemuda itu.

Dengan mata yang berbinar-binar, Lula pun menjawab “sebenarnya aku tidak tau pasti, tapi aku yakin semua ini ada artinya buatku”

“ya, semoga saja ini isyarat untuk awal persahabatan kita, Andreas dan Lula” kata Andreas dengan Lembut.

“iya semoga saja, aku juga berharap begitu” jawab Lula.

Sepanjang perjalanan mereka terus berbincang-bincang, apapun bisa menjadi topic pembicaraan yang mengasyikan untuk mereka berdua. Apalagi setelah mereka tahu bahwa mereka sama-sama memiliki hobby yang aneh, yaitu pergi dikala hujan. Disaat orang-orang ingin bersantai dirumah ketika hujan, mereka malah tidak betah dirumah kala hujan  tiba. Ini sungguh aneh, namun ini sekaligus merupakan awal pertemuan yang berarti bagi Lula dan Andreas, pemuda yang penuh arti dimata Lula.

***

Sejak saat itu, Lula dan Andreas menjadi sering bertemu. Bukan tidak sengaja lagi, mereka memang kini sering mengatur janji untuk bertemu. Hampir semua tempat mereka kunjungi karena apapun tempat yang Lula kunjungi, baginya itu hal yang sangat menyenangkan asalkan Lula tetap bersama Andreas. Karena pertemuan yang bisa dibilang intens itu pula yang akhirnya menimbulkan benih-benih cinta dihati Lula. Lula juga yakin bahwa lelaki tampan itu memiliki perasaan yang sama dengannya.

Meskipun begitu Andreas tak kunjung menyatakan cinta pada Lula. Padahal harapannya kepada Andreas sangatlah besar. Sebelumnya Lula tidak pernah merasakan cinta yang sedahsyat ini. Bukan karena ia kurang normal, tapi memang karena sikapnya yang cuek itulah yang membuat pria-pria disekolahnya enggan untuk menyatakan cinta, mendekatinya saja takut. Tapi kini semuanya seakan berbalik 180 derajat. Lula menjadi pribadi yang kalem didepan Andreas. Mungkin Lula hanya ingin menunjukkan betapa Andreas berarti dimatanya sehingga Lula rela merubah sikapnya yang terkesan selengean.

Sampai pada akhirnya, detik-detik yang mendebarkan itu tiba. Dan hujan kembali menjadi saksi kisah mereka. Ditengah gemericik hujan, ternyata Lula memberanikan diri untuk mengutarakan isi hatinya pada Andreas karena memang sudah tidak zamannya lagi lelaki yang harus duluan menyatakan cinta.

“Hmm….Ndre,, aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Mungkin ini akan sedikit bikin kamu kaget, tapi aku udah gak kuat kalau harus terus-menerus menyimpan ini semua” kata Lula memulai pembicaraan.

Andreas pun menjawab, “apa itu? Sepertinya penting banget?  Gak biasa lho kamu seserius ini La”.

“Aku mencintaimu, sejak pertama aku memang mulai menyukaimu karena kebaikanmu dan segala yang terjadi diantara kita, kupikir itu isyarat tuhan untuk menyatukan kita ndre” Jelas Lula dengan sedikit gemetaran.

Mendengar pernyataan Lula, tentu saja Andreas kaget setengah mati. Bagaimana caranya dia harus menjelaskan bahwa ia telah memiliki kekasih. Dan Lula, ah ! gadis itu hanya ia anggap seperti adik sendiri.

“Ndre?” kata Lula memecah keheningan.

“Hmm..iiaa?? kenapa ?” Tanya Andreas dengan gugup.

“koq malah melamun sih ndre ! mau gak jadi pacar aku?” Tanya Lula

Dan Andreas pun menjawab pertanyaan Lula dengan perlahan agar tidak menyakiti hati Lula.

“Begini Lula, akupun menyayangimu. Sangat menyayangimu, dan aku tidak pernah menyesal bertemu bahkan berkenalan denganmu. Aku temukan banyak arti disetiap pertemuan kita, tapi aku juga tidak mau dibilang lelaki pengecut yang memungkiri kenyataan”

“maksud kamu?” Tanya Lula cemas.

“Aku sudah punya kekasih La, maafin aku ya aku ga jujur sama kamu. Itu aku lakukan karena aku gak mau kehilangan kamu. Dan masalah perhatian yang selama ini aku kasih ke kamu bukan karena aku mau membei kamu harapan palsu, aku sangat tulus menyayangimu tapi rasa sayangku ke kamu hanya sebatas rasa saying kaka terhadap adiknya, aku harap kamu ngerti ya”

Dengan berlinang air mata Lula pergi meninggalkan Andreas. Lula tak menyangka bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan. Lula menyadari bahwa selama ini hujan selalu meberikan pertanda untuknya, Hujan itu tidak abadi. Hujan turun untuk kemudian reda lagi. Hujan turun memang untuk memberi manusia kesejukan, namun ketika hujan turun tanpa henti, maka malapetakalah yang ditimbulkannya. Begitupun cinta, begitu banyak cinta yang datang menghampiri Lula atau sekedar singgah sebentar untuk kemudian pergi lagi, dan Andreas yang merupakan cinta pertama Lula, kini harus ia relakan pergi. Andreas hadir hanya sesaat.

Dan yang lebih memilukan adalah ketika ia tahu bahwa kekasih Andreas itu adalah Janice, temannya sewaktu kecil. Lula dan Janice memang sudah lama tidak bertemu karena Janice dan keluarga sempat menetap di Callifornia dan kini Janice telah kembali ke Indonesia untuk meneruskan kariernya sebagai model karena memang beberapa bulan lagi adalah hari bahagia untuk Janice dan Andreas. Dan Lula, harus mengubur harapannya dalam-dalam untuk hidup bersama dengan Andreas.

Continue Reading

You'll Also Like

6.9M 47.1K 59
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
1.4M 6.4K 14
Area panas di larang mendekat 🔞🔞 "Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati. "...
1.4M 110K 35
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
2.4M 29.5K 28
"Lebarkan kakimu di atas mejaku! Aku ingin melihat semua yang menjadi hakku untuk dinikmati!" desis seorang pemuda dengan wajah buas. "Jika aku meny...