Pesan Dari Hujan

40 0 0
                                    

Jarum jam tepat menunjuk pada angka 7. Kala itu Lula tengah bersiap-siap untuk berangkat kesekolah. Dengan sangat terburu-buru ia memasukan buku dan alat tulis beserta jas hujan  kedalam tas berwarna merah jambu, maklum akhir-akhir ini karunia tuhan yang bernama hujan sering menyirami kehidupan manusia. Dan masalah lula yang terkesan selalu buru-buru itu, itu sudah biasa bagi dirinya. Kecerobohannya lah yang membuat dirinya sendiri rugi. Bagaimana tidak, pulpen saja sering hilang ! ketika semuanya sudah rapi, Lula pun bergegas menuju tempat pemberhentian bus.

Sesampainya disana, Lula bertemu pemuda berwajah tampan. Entah mimpi apa dia semalam dapat bertemu dengan pria yang memiliki paras setampan ini, mungkin Adnan janujaz saja lewat. Lula pun sempat terpaku melihat pemuda rupawan itu sampai akhirnya klakson bus menghentikan lamunannya. Maka dengan segera Lula langsung masuk kedalam bus dan tanpa disangka pemuda rupawan itu pun masuk ke dalam bus yang sama. Hal itu tentu saja menambah rasa penasaran Lula akan latar belakang pemuda itu. Tapi, karena rasa penasarannya yang berlebihan, pemuda itu tampaknya sedikit tidak nyaman dengan sikap lula yang terkesan terus-terusan memandang wajahnya. Maka pemuda itu pun menegur Lula.

“Maaf mbak, sepertinya daritadi mbak memperhatikan wajah saya terus. Memangnya ada ap mbak diwajah saya?” Tanya pemuda itu.

Lula pun menjawab dengan gemetar karena pemuda itu ternyata tahu bahwa Lula memperhatikannya. “ hmm.eeenggakk kok mas, maaf mungkin Cuma perasaan mas aja kali”.

“ah masa?” Tanya pemuda itu lagi, seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan Lula.

Dan gadis tomboy itu pun semakin salah tingkah karena memang benar bahwa dia sedang memperhatikan pemuda itu daritadi. Dia terdiam, bingung kata-kata apa yang tepat untuk menghilangkan kecurigaan pemuda itu. Namun untungnya bus telah sampai halte depan sekolah Lula. Seketika lula pun langsung pamit kepada pemuda itu tanpa ba bi bu lagi. Celakanya, sepatu Lula lepas, lagi-lagi karena kecerobohannya. Sontak, semua penumpang bus tertawa melihat kejadian itu. Tapi Lula tidak menghiraukan mereka, Lula menganggap itu bukan suara orang-orang yang menertawainya, melainkan hanya suara kambing saja. Sesampainya didepan kelas, ia menghela nafas panjang. Dan temannya yang bernama Radith pun langsung menghampirinya.

“Pagi Lula !” sapa Radith dengan senyum penuh modus.

 “Hai,, pagi juga !” jawab Lula dengan nafas yang terengah-engah.

Melihat gelagat Lula yang tampak seperti baru dikejar-kejar anjing, maka Radith pun menanyakan tentang apa yang terjadi pada Lula. Dan Lula pun menjelaskan apa saja yang terjadi dengannya pada pagi hari itu. Mendengar penjelasan Lula, Radithpun tertawa tak tertahankan. Radith tak menyangka bahwa temannya yang begitu tomboy dan cuek, bisa juga memperhatikan pria sampai segitunya. Tapi karena ekspresi Radith yang berlebihan itulah Lula menjadi jengkel dan sempat marah pada Radith. “memang ada yang salah kalau gue merhatiin cowok kece? Gue kan biar begini masih normal, daripada si Radith gaulnya sama cowok terus. Homreng kali yaa dia?” gumamnya dalam hati.

Sejak saat itu, Lula jarang menemani Radith. Tampaknya Lula masih jengkel dengan perilaku Radith tempo hari bahkan ditanya pun Lula enggan menjawab. Tapi berhubung Radith pun orang yang keras kepala, tetap saja dia ngoceh setiap kali Radith bersama Lula sekalipun omongannya tidak pernah ditanggapi Lula. Terkadang, ketika Radith masih berbicara panjang (tapi tidak terlalu lebar) pun Lula sudah tidak berada ditempat.

***

Hari berganti hari, dan hujan pun belum bosan untuk hadir ditengah aktivitas Lula. Dan kini gadis tomboy itu pun menyebut ini sebagai “hujan berformalin”, mungkin karena hujannya awet seperti makanan yang diawetkan dengan formalin (sekalian saja hujan tawas). Tapi fenomena hujan berformalin tidak menyurutkan langkah Lula untuk keluar rumah karena Lula bukan tipe orang yang suka mengurung diri dirumah. Kalau harus pulang malam pun dia nekat-nekat saja melakukannya, asalkan jangan diam dirumah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 21, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Merpati Putih Yang Telah HilangWhere stories live. Discover now