SAJANGNIM? / KV

By maachin

1.2M 142K 22.4K

Mimpi apa Taehyung semalem sampe digebet bos sendiri. warn: +non baku +slight minyoon More

000
001
002
003
004
005
006
007
008
009
ㅡ side.
010
ㅡside. [2]
011
ㅡside. [3]
ㅡside. [4]
012
013
ㅡ side. [5]
014
015
016
017
018
ㅡside. [6]
019
ㅡside. [7]
020
021
022
023
024
025
026
027
027.5
028
029
030
031
032
033
034
035
036
036.5
037
039
040
041
042
043
044
045
045.5
046
047
048
049
050
051
052
053
054
055
055.5
056
057
058
059
059.5
060 [END]
sesi curhat dan pesan.

038

14.5K 1.8K 168
By maachin

"Kenapa lo?"

Taehyung ngintip sedikit, natap Yoongi yang sedang mendelik tanya dengan mata sipitnya. Iya, tadinya Taehyung mau nemuin Jimin, walau berakhir ketemu Yoongi di ruangan Jimin. Ngga tau ngapain, toh Taehyung juga ngga mood buat nanya apapun.

"Ngga," Taehyung jawab kecil.

"Apanya yang ngga?" Yoongi balas nanya. "Kusut gitu."

"Ngga papa, hyung." Taehyung bilang lagi, buat Yoongi mendecak sama jawabannya.

"Lo ada apa?" Yoongi nanya sabar, "Mumpung gua lagi baik mau dengerin."

Taehyung sedikit ragu, jarinya sedaritadi belum berhenti gerak absurd. Sedikit gigit bibir, sebelum bilang pelan pelan, "Hyung, kalo pacar lo marahㅡ"

"Jimin ngga pernah marah." Yoongi potong, "Belum." Ralatnya.

Taehyung cengo, ngga jadi melanjutkan kalimatnya barusan.

"Jeongguk, ya?" Yoongi nebak, dan Taehyung kira ngga perlu dia jawab karena emang udah jelas kan dari pertanyaannya berusan? "Lumerin aja."

Dengan mata yang sedikit nukik, Taehyung ngentak kaki, "Ya, gimanaaa?!"

"Dia kan bucin." Yoongi bilang. "Mudah jinak sama pawang."

Sedikit mendengus sambil ngeliat cowok kulit pucat itu nyamanin diri di kursi Jimin, Taehyung tertunduk lagi. Hening dan dalam.

"Selesaiin baik baik." Yoongi bilang lagi, kali ini nadanya sedikit lebih enakan didengar daripada beberapa detik yang lalu.

Taehyung nunduk makin dalam, matanya nukik sedih, "Ngga suka dia marah begitu.."

Iyalah Taehyung ngga suka. Sejak kejadian itu, Jeongguk ngga usaha sekalipun buat nemuin kontak mata mereka, dan kalopun ngga sengaja ketemu yang Taehyung liat cuman tukikan mata Jeongguk yang masih sekesal itu dan tentu aja buat Taehyung gigit bibir gugup buat sekedar jalan ngedekat. Juga, tadi, waktu cowok itu ngantar makanan ke Taehyung, dia ngga berusaha dikitpun buat natap wajah Taehyung. Mana mungkin Taehyung suka. Maunya Jeongguk yang manis manis aja, yang manja, kalo bisa.

Taehyung maunya Jeongguknya yang manis aja! Kalo kata Mama, yang bucin.

"Gua gatau masalahnya, tapi, gih sana selesain berdua."

Taehyung dengar, tapi milih dia ngga bersuara. Dia denger Yoongi sekali lagi ngela nafas kasar, buat dia sedikit dongak dan ngintip cowok itu.

"Jimin bilang ngurus lo itu kayak ngurus bayi."

Taehyung sedikit bingung, "Kok?"

"Katanya gitu. Kalo udah sedih, maunya peluk."

Taehyung ngga jawab. Iya, sih. Lagian, mana mungkin juga Jimin salah.

"Yaudah, sini, mau peluk ngga?"

Taehyung cengo. "Nanti kena marah Jimin?"

"Gua tutus palanya kalo dia marah."

Taehyung sedikit sungging senyumnya. Min Yoongi sekali memang. Taehyung mulai mikir kalo pacar Jimin ini ngga ada duanya, dalam artian sebenarnya.

Taehyung beringsut, melukㅡtapi daripada meluk, lebih ke nyenderㅡsepupu tunangannya pelan pelan. Sedikit beda, iya, karena bahunya lebih sempit daripada punya Jimin, Jeongguk, bahkan bang Namjoon, malah punya Taehyung sendiri.

"Hyung, nanti kalo Jeongguknya tambah marah?" Dia nanya.

"Mana ada." Yoongi bilang, "Bucin dia tuh."

Taehyung diam dongo, sedikit ngga tau hubungannya apa.

"Tapi beneran," Yoongi bilang lagi, "Gua ngga yakin dia bisa marah marah lama sama lu. Katanya, lu itu enaknya disayang."

Mata Taehyung nyipit, "Kapan dia bilang begitu?!"

"Udah lama."

"Kapaan?!"

"Udah lama, dibilang. Sebelum lo berdua pacaran. Di apartemen dia, bilangnya sambil senyum senyum bucin."

Taehyung kicep. Toh, Jeongguk sendiri yang bilang Yoongi itu kayak kakak kandungnya, kan, jadi Taehyung percaya kalo Jeongguk bakal bilang begitu sama Yoongi.

"Emang bener, ya?"

"Apanya?"

"Lo bayi."


[][][]


Kan, kan. Lagi, kan. Taehyung tadinya niat mau nemuin Jeongguk. Dan bener aja, ketemu di tengah jalan, Taehyung udah mau ngelangkah lebar dan cepat sebelum Jeongguk ngelirik, masih dengan tatapan datar menuju kesalnya, beberapa detik sebelum dia ngalihin pandangannya lagi, ngebuat langkah Taehyung berhenti tiba tiba. Bibirnya pengen manggil, tapi kelu.

"Jeongㅡ" Cicitannya berhenti, waktu Jeonggukㅡyang ngga dengar sama sekaliㅡmasuk ke ruangannya.

Taehyung ngerjap mikir. Taehyung gigit bibir sendiri, gugup lagi tiba tiba. Padahal tadi dengan pede tingkat dewa, dia mau nemuin Jeongguk dengan langkah lancar. Tapi, waktu udah beneran ketemu tunangan gantengnya itu, Taehyung menciut.

"Apasih, Kim menuju Jeon Taehyung!" Taehyung gerutu sendiri. Matanya nukik ngga jelas. Tangannya ngepal gregetan.

Narik nafas dalam dalam, sebelum bisikin kata semangat buat diri sendiri, dan niat buat ngelangkahin kaki. Sebelum akhirnya, bener bener ngelangkah kaki ke ruangan Jeongguk.

"Jeongguk?" Taehyung ngintip dari celah pintu yang dia buka pelan dan kecil.

Pelan pelan, makin ngebuka lebar pintu ruangan, masuk dengan pasti sebelum nutup pintu lagi. Dia lihat, Jeongguk ngelirik dari kursinya, cowok itu tiba beranjak dari kursinya.

"Ngapain kesini?" Jeongguk bilang, "Saya lagi ga ada waktu."

Sebelum beranjak melewati, Taehyung cepat cepat lingkarin tangannya di lengan Jeongguk. "Denger dulu.." Cicitnya, natap Jeongguk penuh harap, "Jeongguk jangan marah.."

Taehyung ngga kasih kesempatan Jeongguk buat bicara waktu mulutnya sedikit kebuka. Taehyung tarik kuat kuatㅡmengingat tenaga dan badan Jeongguk itu bongsorㅡdan buat keduanya duduk di sofa.

"Sayaㅡ"

"Denger dulu!" Taehyung sedikit merengek, tangannya makin erat meluk lengan Jeongguk. Matanya natap harap dengan sedikit iba ke mata Jeongguk yang ngga sekesal tadi.

Jeongguk nurut, dia diam sambil nunggu kalimat selanjutnya.

"Jeongguk masih marah?"

Taehyung lihat, Jeongguk milih diam. Rautnya yang sudah mendingan tadi, kini sedikit ngeras lagi, buat Taehyung gigit bibir kecil.

"Jeongguk, masih marah, ya?" Taehyung bilang pelan. "Maaf.." Katanya, pelan pelan ngelepas tangannya yang melingkar, kini mainin jemarinya sendiri.

"Kenapa ngga nolak?"

Taehyung buat raut bingungnya, "Huh?"

"Kenapa ngga nolak datangnya Bogum? Kenapa ngga nolak ciumannya Bogum?"

Taehyung balik gigit bibirnya gugup. Dia lihat dengan jelas kini raut Jeongguk ngga baik lagi. Matanya nukik, walau ngga kebuat jelas, tapi Taehyung lihat dengan jelas.

"Jeongㅡ"

"Atau kamu suka Bogum?"

Taehyung melotot. Bener bener ngga tau darimana datangnya pemikiran gitu dari otak Jeongguk yang pintar. Lantas aja, makin merapat, kepalanya geleng geleng cepat sambil gelagapan, "Ngga!" Bantahnya, balik lagi meluk lengan Jeongguk kuat kuat.

Demi apapun, Taehyung ngga suka Jeongguk yang marah begini.

"Maaf.." Taehyung bilang lagi, "Kemarin itu terlalu tiba tiba, kalo aku bisa, aku bakal tolak, kok!" Taehyung jelasin sedikit terburu buru. "Dan sayang Bogum? Ngga mungkin, Jeongguk! Aku ini tunangan kamu, kalo kamu lupa. Aku ngga mungkin kan begitu.." Taehyung bilang, kepalanya merunduk, intonasinya makin ujung makin memelan.

"Tolong, jangan marah.." Cicit Taehyung, "Ngga suka lihat Jeongguk marah.."

Mata Taehyung meredup, ngeraih pipi Jeongguk dengan tangannya yang sedikit kaku karena ragu, Taehyung kasih satu kecupan halus di bibir Jeongguk. Ngga secepat kilat kayak yang lalu, tapi ada hitungan detik. "Jangan marah, ya, sayangnya Taehyung?"

Taehyung tatap sedikit takut takut ke wajah Jeongguk waktu selesai ngeberi ciuman kejutan. Gigit bibir dengan mata yang sering dialihin.

"Jeongguk," Taehyung bilang lagi, buat Jeongguk yang sedari tadi membeku ngerjap sesaat, "Maaf, ya.. Ngga bakal keulang, kok!"

Jeongguk ngusap wajahnya kasar. Dengan tiba tiba, dan berhasil ngebuat Taehyung terlonjak, dia cangkup wajah Taehyung di kedua tangannya. "Coba, sini, dimana dia cium kamu kemaren?"

Taehyung sedikit ngerjap sedikit bingung, tapi tetap nunjuk di sudut bibir kirinya. Lagi, terlonjak pelan waktu Jeongguk kasih kecupan singkat di tempat yang barusan Jeongguk tunjuk.

"Jeongㅡ?"

"Sebelahnya, sini."

Masih bingung, sebenarnya, tapi Taehyung nurut, sedikit gerakin kepalanya miring. Lalu, satu kecupan lagi dari Jeongguk di sudut kiri.

"Punya saya." Jeongguk bilang. "Semuanya, punya saya." Katanya, sambil ngecup kening Taehyung singkat, beralih ke kelopak, hidung bangir Taehyung, sampai bibir yang jangka waktunya lebih lama daripada kecupan yang lain.

Taehyung cengo waktu Jeongguk ngelepas tautan. Jemari yang ngelus pipi Taehyung adalah hal yang buat dia ngerjap. Sekali lagi, natap Jeongguk penuh harap, "Jeongguk.. udah ngga marah?"

"Ngga."

"Bener?"

"Iya."

"Seriusan?"

"Iya."

"Kalo gitu, jangan diemin aku lagi." Taehyung bilang, "Senyumnya mana, kalo bener ngga marah lagi?" Taehyung toel sedikit bibir Jeongguk.

Bener aja, Taehyung terkekeh waktu Jeongguk senyum lebar, nampilin bunny teethnya yang lucu. Duh, gemes.

"Gitu kan aku suka!" Taehyung bilang.

"Tapi, bener ngga bakal keulang?"

Taehyung ngangguk patuh.

"Kalo keulang?"

"Kalo keulang, nanti aku bilang lagi kalo ngga bakal keulang." Ucapnya jahil. Terkikik waktu Jeongguk nukik.

"Taehyung.."

"Canda, kok!" Taehyung ucap antusias.

Jeongguk geleng sambil berdecak kecil, sebelum ngambil lagi atensi mata tunangannya waktu mata mereka ketemu lagi. "Tae,"

"Iya, sayangnya Taehyung?" Taehyung terkikik lagi waktu wajah serius Jeongguk pecah karena tawa.

"Kalo ada apa apa, bilang, ya" Jeongguk bilang, "Kita usahain buat terbuka satu sama lain, iya?"

Taehyung ngangguk lagi, "Iya."

"Taehyung." Jeongguk manggil, lagi.

"Hm?"

Satu ciuman lagi, mendarat di bibir ranum Taehyung. Sedikit lebih lama daripada sebelumnya.

"Kenapa cium terus?!" Taehyung bilang, sedikit majuin bibirnya. Dadanya bisa copot kalo Jeongguk selalu cium dia diwaktu dia ngga siap gini.

"Harus ada alasan buat cium tunangan?"

Jahil, Taehyung ngangguk, "Harus ada!"

"Hm," Jeongguk mikir, "Kado?"

"Kado apanya? Aku ngga lagi ulang tahun."

"Ya udah, kado karena saya cinta kamu."

Taehyung nukik tiba tiba, tangannya ngedorong dada Jeongguk, buat yang didorong sedikit nukik bingung, "Berarti Jeongguk cuman cinta aku di waktu tertentu?"

Makin nukik, "Maksud kamu?"

"Iya, kan? Buktinya cium aku cuman di waktu tertentu aja, nggak selalu."

Jeongguk nyungging smirk, mereka yang sempat ngebut jarak, kini merapat lagi waktu Jeongguk raih punggung Taehyung dan ditarik mendekat. "Saya cinta kamu tiap detik." Dia bilang, "Bahaya kalo saya cium kamu tiap detik. Kamu mau coba?"

"Ha?" Taehyung bingung.

Jeongguk kekeh pelan, ngeraih tengkuk Taehyung, "Bakal jadi begini."

Lalu, Taehyung rasain wajahnya dikasih kecupan oleh bibir Jeongguk bertubi tubi. Mau berontak atau sekiranya menjauh, tapi tengkuknya masih ditahan. Bergumam protes waktu pipinya diberi kecupan tanpa henti.

"Udah!" Taehyung bilang, akhirnya, setelah Jeongguk puas.

"Begitu jadinya." Jeongguk bilang, senyumnya makin lebar. "Kamu mau?"

Nukik dengan bibir yang dimajuin, Taehyung bilang pura pura ketus, "Ngga mau!"

"Kalo saya, saya mau kok, dengan senang hati."

Taehyung berdecak.

"Lagi, ya?"

Taehyung setengah melotot. Ini kok malah kelepesan, sih?

"Udah!" Taehyung bilang lagi.

Tapi kayaknya percuma, buktinya Jeongguk sudah lebih cepat kembali nyelipin tangannya ke tengkuk Taehyung. Bibir Taehyung lagi lagi diberi ciuman. Kali ini, lebih halus, juga lebih lama. Akhirnya sih, Taehyung ngga coba apapun buat protes atau berontak, walau dadanya lagi lagi ngga bisa tenang.















Tok Tok

"Wonwoo?" Jeongguk manggil. Wonwoo bener nampilin diri setelah itu, cowok itu natap bingung ke atasannya dan Taehyung yang udah berdiri dan siap melangkah pergi. "Ah, kamuㅡ" Frustasi, Jeongguk usap kasar wajahnya.

"Saya ganggu?"

"Iya, sedikit."

tbc...

ini taehyung nemenin jeongguk kerja. hehe.

Continue Reading

You'll Also Like

39.5K 2.9K 45
[Completed] [2 season] Jeon Jung Kook, seorang siswa yang pintar, baik hati, dan multitalent dari JinHit High School. Mata pelajaran favoritnya adala...
313K 22.2K 30
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
340K 13.1K 22
"Abang kenapa natap taetae kayak gitu?" ucap taehyung yang merasa ketakutan setelah melihat tatapan abangnya yang sulit di artikan Terlihat smirk ya...
816K 61.3K 100
Menceritakan tentang seorang Duda ber anak 4, yang sialnya sangat tampan seperti dirinya, dan bagaimana mereka bertemu dengan sosok Pria manis mempun...