Suami Yang Hilang

By NurulHuda760

21.9K 422 14

Dia di ancam agar kandungan itu di gugurkan . Dia enggan lalu melarikan diri dan bersembunyi . 3 tahun hidup... More

CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
FINAL CHAPTER

CHAPTER 15

786 17 0
By NurulHuda760

USAI mengerjakan solat Fardhu Isyak, Dania termenung lama di atas sejadah. Ada air mata yang tertahan, hatinya masih sangat merindukan Adam.

"Adam... Perlu ke kau seksa aku macam ni? Sampai bila aku terus menangis macam ni? Muncullah Adam kalau kau masih ada di dunia ini. Aku rindukan kau"

Dania kembali berdiri, melipat kemas sejadah lalu diletak di atas meja hiasnya. Bersama telekung di badan, Dania melabuhkan punggung di atas tilam, menggapai HP yang terletak di atas meja lampu.

"Antara kita tak terlalu banyak kenangan yang ada. Tapi dengan kenangan itu, aku meneruskan hidup tanpa kau Adam. Belum cukup kau berikan kasih sayang buatku, sudah kau menghilang bersama rasa ini. Kau membuatku terus tertanya Adam..."

Dania menangis lagi, menatap gambar-gambar bersama Adam ketika berbulan madu Di Shanghai. Rindu seakan tidak tertahan lagi dihati Dania, rindu yang teramat rindu. Rindu yang tak dapat diucapkan melalui kata-kata. Kerana rindu pada suami yang hilang begitu saja.

Sinar matahari hangat memancar ke pancaindera. Dania terjaga, langsung mengurut dahi yang terasa sakit. Bila dia bangkit bangun, suara radio menyapa pendengaran di awal hari. Lagu kegemaran Dania bernyanyi alunan merdu, buatkan anak matanya terhenti disitu, memandang radio. Setiap bait-bait lirik, buatkan mata Dania ingin menangis.

🎼Mungkin sang fajar
Dan sayap-sayap burung patah
Menyaksikan kita berseteru
Selalu tak pernah damai🎼

///

Adam sedang memakai tali leher dibilik persalinan sambil membayangi wajah Dania. Tangan terhenti dari bekerja, fikiran terbang bersama rasa cemburu itu lalu Wawa datang merapati Adam. Kelihatan Wawa marah dari dalam cermin. Kembali tangan Adam bekerja, cepat-cepat memakai tali leher itu.

" Mana B pergi malam tu? " Soal Wawa, berpeluk tubuh. Adam berpaling bertentang mata dengan Wawa.

" B ada hal malam tu. Sorry sayang " Adam cuba memujuk Wawa, memeluk isterinya yang tengah marah padanya.

" Hal apa sampai tak call? " Adam meleraikan pelukan sendiri, melekapkan telapak tangan ke pipi Wawa, dibelai penuh manja.

" Sorry. B tak nak gaduh pagi-pagi, malam takpe "

Kata Adam, cuba bergurau senda dengan Wawa. Wawa tidak dapat memarahi Adam, langsung dia tersenyum. Sikap nakal semulajadi Adam buatkan dia memilih untuk tetap mencintai dan kekal bersama Adam.

" B pergi kerja dulu, jumpa petang nanti "

Adam mengucup pipi kanan Wawa, lalu bergerak pergi. Adam menyempat masa dengan mencium anaknya penuh kasih sayang, selayak ayah sebenar. Wawa berpeluk tubuh dimuka pintu, tersenyum memandang Adam dan anaknya.

" Bye sayang "

Lambai Adam di luar pintu. Wawa turut membalas lambaian tangan Adam yang perlahan-lahan bayangnya memudar dimata.

Adam tiba diperkarangan office, menyapa setiap staff yang lalu hingga tiba di meja setiausaha Dania, dia masih melemparkan senyuman.

" Good morning Farah "

" Amboi Cik Adam, gembira nampak " Hairan Farah melihat senyum diwajah Adam yang kelihatan begitu berseri-seri.

" Mestilah gembira. Hidup ini penuh dengan gelak tawa. Rugi kalau tak selalu tersenyum " Kata Adam, bermadah pujangga.

" Yela Cik Adam. Thanks tau sebab bagi saya Nasi Goreng Pattaya tu. Sedap sangat sampai licin saya ngap hihi "

Kelihatan mereka begitu mesra berbual hingga Farah tersengih-sengih. Ketika itu, Dania sedang berjalan menuju ke ruangannya. Dan dia terdengar jelas perbualan Adam dan Farah.

" Sama-sama "

" Tapi, takpe ke Cik Adam? "

" Kenapa? "

" Yela, Cik Adam kan nak bagi Cik Dania tapi saya pula yang... "

Dania terlepas handbag dari tangan, Adam langsung berubah air muka dan Farah bingung melihat mereka berdua. Langsung Farah menyembunyikan diri di bawah meja.

" Cik Dania "

Adam mengambil handbag Dania yang terjatuh ke atas lantai, diberinya pada Dania yang kelihatan begitu terkejut. Serta merta Adam mati akal, tidak dapat berfikir lagi.

" Thanks "

Kata Dania, tersenyum pahit dengan raut wajah yang begitu terkejut. Dania kehilangan kata-kata bersama langkah yang teramat payah, masuk ke dalam bilik pejabatnya.

" Ya Allah, adakah... "

Dania bersandar ke daun pintu, menangis. Sungguh tidak percaya andai benarlah dugaannya. Adam begitu risau, di dalam ruangannya dia berfikir, mencari buah fikiran.

" Please Dania... Berpura-pura lah yang kita tak kenal "

Gumam Adam, terlalu resah. Adam tidak senang duduk lalu akhirnya berhasrat menemui Dania.

" Cik Adam " Tegur Farah sebaik melihat Adam mahu masuk ke dalam bilik pejabat Dania.

" Ya? Saya nak jumpa Cik Dania, dia ada? " Farah menghampiri Adam, meninggalkan meja bekerjanya

" Cik Dania baru je balik. Katanya dia tak berapa sihat "

" Balik? "

" Haah "

" Bila? "

" Baru je Cik Adam "

Sepantas kilat Adam berlari mencari Dania, hingga keseluruh pelusuk. Saat ini Dania sedang berada di dalam lift. Adam menekan button turun lift, pada saat pintu lift terbuka, langsung Adam bergegas masuk hingga tak sedar dan terlepas pandang, Dania baru saja keluar dari lift sebelah.

Adam tiba di tempat letak kereta, di sana dia terlihat Dania bersama dengan Syamie. Langkah kaki Adam terhenti dari terus berlari, bila Syamie mengucup mesra dahi Dania.

Adam, tidak mahu lagi kehilangan Dania. Lantas dia menjerit, buatkan langkah kaki Dania terhenti bersama Syamie

" Dania "

Mendengar jeritan Adam, segera Dania dan Syamie melihat dia. Adam mempercepatkan langkah kaki menghampiri mereka berdua.

" Cik Adam? " Pandangan Syamie silih berganti. Terkejut bila Adam menjerit nama Dania.

" Dania... Kalau awak nak tengok IC saya, sudi tak awak ikut dengan saya? "

Bicara Adam, menghulurkan tangannya, meminta agar Dania mahu meraih jemarinya itu. Syamie bingung melihat Adam, Dania diam saja. Lalu... Dania memaut mesra lengan Syamie, buatkan Adam terkesima.

" Awak Adam Afiq, suami kepada Wawa Safiyah. Awak dan dia di anugerahkan seorang cahaya mata. Saya dah tahu Cik Adam, tak perlu lagi saya nak lihat IC awak "

Lemah kaki Adam berdiri, dia menarik semula tangannya yang tak bersambut itu. Dania melemparkan senyum, pergi bersama Syamie. Adam masih berdiri lemah disitu.

" Aku tahu... Kau fikir yang aku dah tinggalkan kau dan berpura-pura. Tapi kau tak pernah tahu perkara sebenar. Teruskan Dania, aku doa bahagia untuk kau "

Adam melepaskan air mata, berpaling dan terus melangkah pergi. Menangis dia sendiri, tiada siapa yang tahu, tiada siapa yang peduli.

" Siapa Adam? Kenapa saya tengok, awak dengan dia lain macam? " Soal Syamie di dalam perjalanan menghantar Dania pulang

" Dia cuma pekerja saya, takde apa-apa yang istimewa antara kami. Maaf kalau saya dah buat awak terasa hati " Senyum Syamie mendengar jawapan Dania

" Sikit pun saya tak terasa hati. Ni nak balik terus ke atau nak singgah ke mana-mana lagi? " Dania menggeleng kepala laju

" Okey lah " Di dalam kesunyian , Dania bersuara

" Syamie, awak sayangkan saya ke? " Syamie memberhentikan kereta ke tepian jalan, dia mengiring menatap Dania

" Kenapa Dania, awak ragu ke dengan saya? "

Dania menggelengkan kepala, seraya dengan itu jemari Syamie ia raih dan digenggamnya buatkan Syamie tersentak kecil, tetapi bahagia.

" Saya tak ragu, saya hanya inginkan kepastian "

" Saya sayangkan awak, sepenuh hati saya dan saya terima awak apa adanya "

" Walaupun awak tahu yang saya dah pernah berkahwin? "

" Ya Dania. Siapa pun awak dulu, saya tak kisah sebab saya ikhlas sayangkan awak "

Dania memejamkan mata saat Syamie kembali mengucup keningnya. Tanpa ragu, Dania berkata sesuatu.

" Saya tak nak bertunang dengan awak... Saya nak kita kahwin, secepat mungkin "

Syamie gelak kecil, tak dinafikan dia memang gembira. Tapi permintaan tiba-tiba itu buatkan dia sedikit berasa hairan.

" Kalau itu pilihan awak, saya siap untuk mengotakannya " Dan mereka berpelukan disitu.

///

Adam dan Pijoy berhasil membawa Darwina ke Apartment Peribadi Adam. Sungguh Adam tak sangka, penantian serta kesabarannya selama ini dalam mencari Darwina terbayar jua. Darwina kini berada dihadapan mereka. Namun begitu, Adam sedikit menjadi hairan

" Saya ingatkan, awak sebaya saya. Rupanya sebaya mama "

Kata Adam, mengira Darwina itu adalah perempuan muda. Nyatanya tidak sama sekali. Pijoy menghidangkan minuman panas buat Darwina, wanita itu sangat takut pada mereka berdua.

" Jangan takut Wina. No, I mean, Auntie " Kata Adam, terlupa meski sudah di depan mata.

" Awak berdua siapa? Kenapa awak cari saya? " Tanya Darwina, nadanya sedikit tinggi ia perdengarkan

" Kami orang baik, Auntie jangan takut " Kata Pijoy, cuba menyakinkan Darwina

" Korang nak apa? "

Tanya Darwina, Adam memberi isyarat dengan Pijoy lalu rakannya itu memperlihatkan Darwina dua keping gambar di atas meja.

" Ni Arwin dan Datin Seri Baizura. Awak, kenal ke dengan diorang berdua? " Adam mula menyoal, kelihatan penuh benci Darwina pada dua keping gambar itu.

" Saya tak kenal " Jawab Darwina, berkalih pandang. Pijoy menyimpan kembali dua keping gambar itu.

" Auntie, percayalah. Kami bukan orang jahat, kami orang baik. Bantu saya Auntie, tolong katakan dengan sejujurnya "

Kedengaran suara rayuan Adam pada Darwina. Pandangan Darwina silih berganti. Ada satu keyakinan didada yang membuatnya untuk membuka mulut.

" Saya boleh bagitau awak apa yang saya tahu, tapi awak berdua juga harus berjanji dengan saya " Kata Darwina, mula sepakat

" Saya siap mengotakan janji itu " Kata Adam, yakin.

" Arwin, adalah teman lelaki saya yang telah memperkosa saya. Baizura adalah ibu tiri Arwin, dia sangat menentang hubungan kami berdua. Kerana kebencian itu, saya dan anak saya terpisah dalam waktu yang panjang "

Bicara Darwina, ada air mata yang mengiringi. Adam dan Pijoy sangat terkejut setelah mendengar bicara separuh dari Darwina.

" Anak? Auntie dan... " Adam berdiri tiba-tiba, melekapkan telapak tangan ke bibir.

" Saya dan Arwin ada anak bersama. Tapi Arwin tak pernah mahu mengaku "

Adam masih berdiri, tidak memandang mereka. Celaru, buntu, geram dan benci mengisi kotak fikiran Adam.

"Jadi Darwina adalah Ibu Wawa yang sebenar? Bukan Auntie Zila?. Darwina kata , Arwin tak pernah mahu mengaku tu anak dia. Tapi, kenapa kelihatan Arwin sangat sayangkan Wawa? Dan sanggup kahwinkan aku dengan Wawa semata kebahagiaan Wawa? Ada yang tak kena! "

Gumam Adam, berfikir-fikir...

///

Keesokan paginya, Adam bangun dari tidur yang tak lena, bergerak menuju ke ruang dapur, Darwina sedang menyediakan sarapan pagi di sana.

" Selamat pagi. Cik Adam nak sarapan? " Darwina menyapa Adam, diam sambil memerhati saja wanita itu, ibu mertuanya.

" Saya mandi dulu "

Kata Adam, angguk Darwina. Untuk keselamatan Darwina dari bahaya Arwin yang tak terduga, Adam meminta Darwina untuk tinggal bersamanya dan Darwina dengan senang hati bersetuju. Percaya, bahawa Adam adalah lelaki yang baik.

Suara radio diruang tamu, menyapa pendengaran Adam, langkahnya terhenti dibelakang sofa. Adam menghampiri radio itu bila terdengar suara DJ radio mengatakan, ada ucapan buat Kheyra Dania dari Syamie Hanaz.

" Kita ucapkan tahniah pada pasangan yang akan mendirikan rumah tangga. Kita doakan semoga Masjid yang ingin dibina itu, kekal hingga Syurga "

Adam terkejut mendengar ucapan perkahwinan Dania dan Syamie dari DJ radio itu. Langsung Adam tertawa dan... Radio tak bersalah itu Adam campak ke atas lantai dengan keras hingga hancur berderai. Darwina terkejut mendengar bunyi kuat dari ruang tamu.

" Cik Adam? " Darwina risau melihat kaki Adam berdarah kecil.

" Jangan pedulikan saya "

Ucap Adam, meninggalkan ruang tamu, menyembunyikan diri di dalam bilik. Kembali menangis saat melabuhkan punggung di birai katil.

" Doa untukmu bahagia? Nyatanya kebahagiaanmu membuatku terseksa " Kata Adam, menangis.

Continue Reading

You'll Also Like

76.3K 2.1K 83
Siapa sangka dan siapa yang mampu menduga jodohnya tidak seperti yang difikirkan. Jdoh pertemuan itu sudah ditentukan maka tiada siapa yang mampu men...
3.1M 256K 96
RANKED #1 CUTE #1 COMEDY-ROMANCE #2 YOUNG ADULT #2 BOLLYWOOD #2 LOVE AT FIRST SIGHT #3 PASSION #7 COMEDY-DRAMA #9 LOVE P.S - Do let me know if you...
58.3K 3.5K 35
After his mother was missing for like two months. 16 years old Aditya Moved to his father's house who his mother told as dead before sixteen years. T...
1.7M 95.7K 87
Daksh singh chauhan - the crowned prince and future king of Jodhpur is a multi billionaire and the CEO of Ratore group. He is highly honored and resp...