Suami Yang Hilang

By NurulHuda760

21.9K 422 14

Dia di ancam agar kandungan itu di gugurkan . Dia enggan lalu melarikan diri dan bersembunyi . 3 tahun hidup... More

CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
FINAL CHAPTER

CHAPTER 14

765 17 0
By NurulHuda760

LAMA Adam menatap jauh ke dalam wajah Kheyra Dania yang masih terlelap di atas sofa miliknya. Jauh dilubuk hati, memang ada cinta dihati Adam buat gadis itu. Jika bukan kerana cinta, mana mungkin Adam sanggup mempertaruhkan nyawa dalam berkorban untuk keselamatan gadis itu.

"I miss you... I wanna kiss you, but I can't "

Ucap Adam, cepat saja tangannya mengesat air mata sendiri dari dibiarkan jatuh mengalir. Adam menelan liur, gegendang telinga tersapa oleh bunyi nada dering milik Dania. Perlahan jemarinya meraih HP Dania, dipandangnya skrin HP Huawei itu lalu tertera nama 'Syamie'. Sekilas Adam memandang Dania, panggilan itu dia abaikan dengan menekan button OFF

Adam bertongkat dagu, masih duduk di atas meja itu. Tiada lelah dia rasakan, tiada jemu saat menatap Wajah Dania. Sekali lagi HP Dania bergetar kuat disebelah Adam. Kelihatan Adam tidak senang dengan gangguan itu, langsung dia berdiri membawa HP Dania bersama. Adam berdiri tidak jauh dari Dania, panggilan itu dijawabnya.

"Hello Nia. Awak kat mana? Awak okey tak? Saya dengar berita tak baik ditempat kerja awak, Nia? Awak dengar tak? "

Adam tersentak mendengar nada risau Syamie tentang Dania. Sedih raut wajah Adam, sebelah tangan dimasukkan ke dalam kocek seluar miliknya. Sempat menelan liur sebelum dia bersuara

"Dania okey. Dia ada dengan saya sekarang "

" Awak siapa? Kenapa HP Dania, awak yang jawab? "

" Saya Adam...Pekerja Dania " Sekilas Adam memejamkan mata, menahan air mata

" Mana Dania? Saya nak cakap dengan dia " Adam berpaling pandang Dania

" Dania sedang tidur " Kedengaran hembusan nafas Syamie dihujung perbualan

" Boleh saya tahu Dania ada kat mana? "

" Dia ada di Apartment saya "

" Apartment awak? " Syamie terkejut

" Apartment awak kat mana? Boleh awak bagi saya alamat awak? Saya ke sana sekarang "

Syamie bergegas keluar dari Hospital, mempercepatkan langkah kaki menuju ke keretanya untuk membawa Dania pulang. Adam kembali melabuhkan punggung di atas meja, mengurut dahinya.

Adam menyimpan HP Dania di atas meja, dia bingkas berdiri masuk ke dalam bilik. Dia menghubungi rakannya Joy, untuk mengetahui khabar terbaru mengenai keberadaan Darwina.

" Macammana Joy? Kau dah tahu Darwina kat mana? " Adam menatap diri sendiri ke dalam cermin

" Belum lagi Dam, aku still usaha "

" Apa-apa call aku "

" Okey Dam "

HP dilemparkan ke atas tilam, melepaskan butang kemejanya. Perut yang berparut itu Adam tenung lama.

" Arwin! Aku sumpah kau tak kan selamat! "

Adam mengorak langkah menuju ke penyidai tuala lalu masuk ke dalam bilik, membersihkan diri. Adam mengeringkan rambut usai mandi, langsung dia menuju ke ruang tamu semula dimana terdapat Dania di sana. Adam berkerut kening bila melihat dahi Dania berpeluh

" Panas ke? "

Soal Adam sendiri, mendongak melihat ke penghawa dingin. Adam kembali berjalan, menekan button plus pada remote penghawa dingin.

" Dania? " Adam menyentuh lengan Dania, tapi gadis itu tak bersuara. Malahan dirasakannya tubuh Dania menggigil kerana kedinginan. Dahi Dania langsung ia sentuh

" Panas... "

Adam jadi gelabah sakan, langsung membuka selimut biru yang menutupi badan Dania. Dia bergerak pantas ke ruang dapur, sapu tangan kecil dibasahkan bersama sebiji mangkuk diisi air, Adam kembali ke tempat Dania.

" Nia, bangun Nia "

Adam meletakkan sapu tangan yang basah itu ke dahi Dania. Kembali bergerak pantas menuju ke dapur semula. Kabinet paling atas Adam buka, menggapai sekotak peti ubat.

" Minum ubat Nia, kau demam "

Adam benar-benar risau melihat keadaan Dania. Dia membantu gadis itu untuk duduk, menyuakan dua biji Panadol ke dalam mulut Dania. Dan... Adam tersentak halus bila Dania merebahkan kepala didadanya.

" Se...ju...k "

Bicara Dania dengan nada yang terputus-putus. Adam mengetap bibir, melihat remote penghawa dingin yang sangat jauh dari mereka. Mati akal Adam disitu, tidak dapat berfikir dengan baik. Rasa, tidak sanggup melarikan kepala Dania dari dadanya. Tapi gadis itu kedinginan, Adam buntu. Menatap marah ke remote itu.

Sempat Adam berfikir untuk jadi seperti Spiderman yang mampu menggapai benda dari jarak jauh, tapi dia tahu itu semua hanya pentas lakonan. Tersenyum lebar Adam pada kebodohan diri sendiri. Lalu, Adam menggendong Dania membawa gadis itu masuk ke dalam bilik tidurnya

" Selamat malam "

Ucap Adam, menyelimuti Dania. Adam menutup pintu biliknya lalu melabuhkan badan di atas sofa sambil menonton televisyen. Lama Adam menunggu, dia juga tercari-cari. Berulang kali Adam melihat ke daun pintu, masih tiada kelibat sesiapa.

Adam menggapai HP Dania yang letaknya dipermukaan atas meja lalu menghubungi nombor Syamie menggunakan HP miliknya. Lama berdering tapi tidak berjawab, saat Adam mahu menutup panggilan itu, suara Syamie mulai kedengaran

" Hello Nia "

" Saya Adam "

" Oh. Sorry " Adam berkerut kening bila Syamie meminta maaf tiba-tiba

" Untuk apa? Awak jadi ke datang sini ambik Dania? "

Syamie kelihatan bingung, dia menggaru dahi sendiri. Sesekali dia menoleh, melihat ke arah belakangnya. Keadaan di hospital saat ini sangat hangar bingar.

" Sorry, saya tak dapat. Saya ada Emergency Patient yang harus saya tanggani "

Sedikit Adam merasa terkejut bila Syamie mengatakan tentang Emergency Patient. Adam meneka lalu dia bersuara

" Awak... Doctor ke? "

" Sorry Cik Adam, saya sangat sibuk. Tolong jaga Dania dan minta dia untuk tunggu saya disana. Saya akan segera datang "

Syamie langsung memutuskan perbualan, kembali melaksanakan tugas, merawat pesakit-pesakit. Adam tersenyum pahit seorang diri. Kaca televisyen ia tutup, kembali Adam melihat Dania.

" Aku tak faham Dania... Kenapa aku rela berkorban dan mati untukmu? "

Gumam Adam, menundukkan kepala. Jelas terpancar, ada cemburu menapak didada Adam. Cemburu yang tiba-tiba datang saat mengetahui ada insan lain yang sayang dan cintakan Dania.

" Aku tak faham Dania, kenapa aku macam ni? Kenapa aku lakukan semua ni hanya demi kau Dania? Kenapa... "

Bukan mudah menyembuhkan luka dihati, bukan mudah berpura-pura tak sayang, dan bukan mudah untuk melupakan begitu saja. Adam lakukan semua kerana sayang terhadap Dania. Tapi, Adam tidak menyedari bahawa sayang terhadap Dania bukanlah sayang-sayang biasa.

Adam keluar bilik bila dia mendapat panggilan penting dari Joy.

" Hello Joy, macammana? "

" Dam, aku dah jumpa alamat Darwina "

" Kat mana? "

" Dia di Hotel "

" Hotel? " Pijoy saat ini sedang berada di dalam kereta, mendongak ke atas, melihat ke tingkap bilik Darwina.

" Haah. Di Greystone Hotel. Cepat Dam, aku tunggu kau kat sini "

Pijoy menamatkan panggilan sebelum sempat Adam bersuara. Sekarang? Mana mungkin Adam pergi lalu meninggalkan Dania sendirian.

📱 Joy, Dania ada dengan aku sekarang. Kau tahu kan kejadian tadi di tempat kerja aku? Aku takde pilihan lain selain bawa Dania ke tempat aku. Tolong jumpa Darwina dan bawak dia ke sini

Adam menghantar Whatsapp pada Pijoy. Bingung Adam. Peluang baik sudah berada di depan mata, tapi keadaan memaksa dia untuk berdiam.

📲 Tahu. Okey aku cuba

Adam menghela nafas lega, melemparkan perlahan HP miliknya ke atas permukaan meja. Adam mengurut batang hidung sendiri, kembali masuk ke dalam biliknya lalu melabuhkan badan di Sleeper Sofa itu, yang tersedia di dalam bilik tidurnya.

///

Adam dan Dania sama-sama terjaga, saling merenung antara satu sama lain. Bila alarm menyapa, serentak Adam dan Dania melarikan pandangan masing-masing lalu mereka bangkit duduk.

" Semalam kau demam, kau dah okey ke pagi ni? " Soal Adam, lain pandangan Dania tatkala memandang dia

" Apa yang terjadi malam tadi? Saya dengar bunyi tembakan tepat di telinga saya "

Soal Dania, mempamerkan raut wajah tegang pada Adam. Adam bangkit berdiri, merapati katil itu membuatkan Dania mendongak kecil memandang dia

" Kau salah dengar " Kata Adam, langsung memusingkan badan dan melangkah mahu keluar dari ruang itu

" Saya yakin saya tak salah dengar Cik Adam Afiq! "

Langkah kaki Adam terhenti dimuka pintu yang terbuka luas itu, Adam berpaling, Dania sudah berdiri di tepi katil itu. Ada rasa sedih dihati Adam dipagi itu, bila Dania tidak menyedari sesuatu yang Adam ingin buktikan padanya. Adam hilang semangat diri untuk berterus terang

" Apa yang Cik Dania dengar semalam, memang betul. Itu adalah bunyi tembakan "

Terkerut kening Dania mendengar kata-kata Adam, lantas dia mempercepatkan langkah kaki menghampiri Adam.

" Siapa yang nak bunuh saya? " Soal Dania, serius. Serta merta Adam terundur selangkah ke belakang.

" Manalah saya tahu "

" Ke awak yang nak bunuh saya? " Ucap Dania, menuduh kejam terhadap Adam. Adam terkejut dengan tuduhan palsu Dania

" Dah kenapa pula saya nak bunuh Cik Dania?

Dania tahu itu tak betul dan tak mungkin lelaki itu mahu membunuh dia. Motif jelas tak ada. Dania keluar bilik, diikuti oleh Adam. Tiba diruang tamu, Dania teringat sekilas kejadian semalam.

" Lagi satu, macammana saya boleh sampai ke sini? Ni rumah awak ke? Isteri dan anak awak mana? "

Malas Adam melayan karenah pelik Dania, langsung dia melabuhkan punggung ke atas sofa, menggapai remote televisyen.

" Saya nak balik " Ucap Dania, meraih beg tangannya

" Okey " Kata Adam selamba. Dania mula naik berang bila Adam seakan tidak menghiraukan dia.

" Macammana saya nak balik? Kereta saya kan tinggal kat office! "

" Ingat pun " Kata Adam, kembali berdiri

" Saya minta maaf tentang apa yang saya katakan tadi. Saya nak balik, ayah tentu risaukan saya "

Adam menelan liur bila Dania menyebut perkataan 'Ayah'. Adam berkalih pandang ke wajah Dania, dia mengangguk kecil

" Saya mandi dulu "

Angguk Dania tanda faham. Sementara menunggu Adam selesai, Dania melihat HP sendiri dan saat itu masuk panggilan Syamie yang sejak malam risaukan keadaan dia.

" Hello Syam "

" Ya Allah... Leganya dapat dengar suara awak. Awak dah sampai ke rumah ke? "

Dania pelik, tertanya tentang bagaimana Syamie tahu mengenai dia yang tidak dapat pulang ke rumah semalaman kerana suatu hal mendadak

" Belum. Kereta saya tinggal kat office dan saya tengah... Jap, mana awak tahu saya tak balik semalam? "

Syamie bermasam durja, layu anak matanya kerana mengantuk. Semalaman dia sibuk dalam merawat pesakit. Syamie baru tiba dirumah, kasut casual pun tak lepas lagi dari kedua-dua belah kakinya.

" Saya call awak semalam, tapi suara lelaki yang jawab " Dania mengetap bibir

" Tu... " Belum sempat Dania menutur habis ayatnya, Syamie sudah memintas perbualan itu

" Tahu. Dia Adam Afiq, pekerja awak. Terima kasih kat dia sebab dah selamatkan awak "

" Selamatkan saya? "

" Saya dapat tahu tentang kejadian tembak yang berlaku di tempat letak kereta tu dari Dato Qabeel. Dan ayah awak kata, Pihak Polis sedang jalankan siasatan disana "

Dania diam seketika, tidak menyangka hal ini sudah sampai ke tangan Pihak Polis. Dania meneka, apa yang berlaku itu pasti bersebab. Dan Dania mulai merasa takut bila berfikir yang nyawanya sedang terancam. Tetapi mengapa?.

" Saya okey, awak jangan risau. Saya dah nak balik . Jumpa awak nanti Syam "

" Dania... Maaf, sebab saya tak ada disaat awak perlukan saya " Dania menguntum senyum

" Bukan salah awak, jadi tak perlu minta maaf. Kita tak dapat melihat ke depan hari, jadi... Bukan salah awak Syam "

Perbualan mereka berakhir. Langsung Dania terperanjat bila Adam tiba-tiba bersuara dari arah belakang Dania

" Saya dah selesai, boleh kita gerak? "

///

Di dalam perjalanan, Dania mengeluh bila mereka terpaksa berhadapan dengan jam yang teruk. Bukan Kuala Lumpur kalau tak jam. Apa lagi dipagi hari seperti ini, orang-orang bergerak turun kerja, melaksanakan tugas seharian.

" Asal kat sini jam teruk! " Geram Dania, Adam hanya diam. Sejujurnya, Adam juga tak suka dengan situasi seperti ini.

" Kat sini memang selalu jam ke? " Soal Dania, mahu bercerita dengan Adam untuk mengisi kebosanan.

" Yup " Hanya itu saja jawapan Adam

" Tapi, macammana awak selalu tiba awal ke office? "

" Saya naik Helicopter " Jawab Adam, selamba. Dania mengerling, geram dengan jawapan yang diberikan lelaki itu.

" Oh. Ingatkan kereta awak boleh terbang. Asal kita tak pakai Helicopter awak je? Kan senang! Tak jam! "

Adam pandang Dania, tatkala dengan itu, Dania mengebil-gebilkan matanya. Serius saja wajah yang dipamerkan mereka berdua

" Sorry "

Ucap Dania. Tersedar yang lawaknya itu tak menjadi dan tak dapat membuat Adam terkesan apalagi untuk tergelak. Tetapi, Adam berkalih pandang ke luar tingkap lalu dia tersenyum-senyum.

Sudah hampir setengah jam mereka menghadapi kesesakan lalu lintas itu, belum juga berkurangan. Adam mula rasa bosan, dia membuka glove box keretanya. Adam mengambil sebuah cakera padat dari glove box lalu dimasukkan ke dalam pemain VCD pada radio keretanya. Dania hanya diam memerhati Adam.

Dania langsung terkejut bila lagu kegemarannya menyapa halwa telinga. Sebuah cakera padat yang tengah Adam mainkan itu ternyata berisi ke semua lagu-lagu dari artis kegemaran Dania, Melly Goeslaw. Apa yang Adam cuba sampaikan pada Dania?. Dania lihat Adam, lelaki itu sama sekali tidak memandang dia

" Kita dah sampai "

Ujar Adam. Dania memerhati disekeliling, benar, mereka sudah tiba di tempat letak kereta ditempat mereka. Tempat yang sama, dimana Dania hampir tertembak.

" Cik Dania? Hello... Kita dah sampai "

Ujar Adam, lima jari dihayunkan depan Dania. Dania menggelengkan kepala laju, langsung keluar dari kereta Adam. Bingung Adam dibuatnya. Adam mengikuti gerak langkah kaki Dania, tapi tiba-tiba saja gadis itu memusingkan badannya. Serta merta dia terlanggar badan Adam, sekaligus mematikan langkah kaki Adam

" Ada apa? " Soal Adam, melihat ke arah belakang Dania, tiada sesiapa disana

" Adam, saya nak tengok IC awak "

" Hah? " Ternganga mulut Adam

" No. IC boleh ubah. Saya nak tengok sijil lahir awak " Kata Dania, sangat celaru dipandangan mata Adam.

" Cik Dania dah kenapa tetiba nak tengok IC dan sijil lahir saya? Ke demam Cik Dania belum turun-turun "

Sambil Adam menekapkan telapak tangan ke dahi Dania. Pantas Dania melepaskan tangan Adam, matanya mula berkaca memandang Adam.

" Nia "

Jelas kedengaran suara Syamie dari arah belakang Dania. Cepat Dania menyeka air mata yang tak sempat mengalir, berpaling melihat pemilik suara itu.

" Syamie? Bukan awak... "

Ucapan Dania langsung terpintas bila Syamie langsung memeluk dia. Seraya dengan itu, Adam menelan liur dan langkah kaki terundur tak terduga. Remuk hatinya melihat Dania di dalam dakapan insan lain

" Awak okey tak? Ada tercedera kat mana-mana tak? Saya risaukan awak "

Ucap Syamie setelah meleraikan pelukan sendiri. Memeriksa luaran badan Dania, benar-benar risau akan Dania.

" Saya okey " Lalu mereka berdua memandang Adam

" Awak ke Adam Afiq? " Kata Syamie, memeluk bahu Dania.

" Saya " Jawab Adam, sekilas melihat tangan Syamie yang memeluk bahu Dania. Mereka saling bertukar salam di situ.

" Terima kasih dah selamatkan Dania dan terima kasih sebab dah jaga Dania " Ucap Syamie, telus.

" No problem. Cik Dania kan majikan saya "

" Kami pergi dulu. Sekali lagi terima kasih Cik Adam "

Adam menganggukkan kepala, membiarkan saja Dania pergi bersama Syamie tanpa berterus terang. Niat itu terpadam bila Adam rasakan yang Syamie sangat-sangat risau dan sayangkan Dania.

Perlukah Adam berkorban untuk kali kedua?

- C O N T I N U E -

Continue Reading

You'll Also Like

252K 6.4K 89
Safiya Ameera',seorang anak yatim piatu.Papa dan mama Ameera meninggal dunia sejak umurnya 12tahun.Kini dia menjadi seorang gadis yang sungguh cantik...
58.3K 3.5K 35
After his mother was missing for like two months. 16 years old Aditya Moved to his father's house who his mother told as dead before sixteen years. T...
5.3K 204 31
โŠฑแด‹แด€ส€สแด€ แด‹แด‡แด›ษชษขแด€ แด€ษดแด›แด€sสœแด„สแด€โŠฐ "๐‘‚๐‘›๐‘๐‘’ ๐ผ ๐‘“๐‘’๐‘™๐‘™ ๐‘–๐‘› ๐‘™๐‘œ๐‘ฃ๐‘’, ๐ผ'๐ผ๐ผ ๐‘›๐‘’๐‘ฃ๐‘’๐‘Ÿ ๐‘™๐‘’๐‘ก ๐‘–๐‘ก ๐‘”๐‘œ" Jatuh cinta pada cikgu muda memang perkara biasa...
667K 19.9K 42
๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ณ๐˜ข๐˜ค๐˜ถ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฅ๐˜บ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜จ ๐˜ด๐˜ต๐˜ฐ๐˜ณ๐˜บ (completed) __________ Don't be bemused, it's just the news. Today at about 4pm in the city of Par...