Anime x Reader [CLOSE REQ]

By raivin_holmes

76.5K 4.2K 848

Kumpulan Fanfic Anime x Reader [Close Req] More

Welcome!
Haruka x Reader [Free!]
Chuuya x Reader [BSD Req]
Zen x Reader [MysMess Req]
RanKazuha x reader[DC req]
Akabane Karma x Reader[AK/AC Req]
Our Love Story [Mystic Messenger]
Pianist!Akabane Karma x Violist!Reader [AC/AK]
Owen Chester [Lost Alice Destined Love in Wonderland]
Wilfred A. Spencer [Be My Princess]
[SMUT] Mikazuki Munechika[Touken Ranbu]
[SMUT]Yamanbagiri Kunihiro[Touken Ranbu Req]
Hitachiin Kaoru [Ouran Host Club]
Boyfriend Scenario [BSD]
Daily life of Raivin Holmes
Short Story [19.06.18]
IchimokuRen [Jigoku Shoujo]
Akutagawa Ryunosuke [BSD]
Dead Apple Reader Version
Spesial April Fool [Mysmes Repost]
Dazai Osamu [Bungo Stray Dogs]
Nakajima Atsushi [BSD] Xmass
Selamat Tahun Baru
Dazai Osamu [BSD]
Mini Story Edisi Malam Minggu.
Bungo Stray Dogs [Demo Scenario]
Ansatsu Kyoushitsu [Demo Version]
[PENGUMUMAN]
Promosi Commission

[SMUT] Ferid Bathory [Owari No Seraph]

2.6K 147 17
By raivin_holmes

[YN]/Your Name.
[FN]/Family Name.

♠♠♠♠♠♠♠♠♠

Setelah kejadian, dimana para manusia mati karena sebuah virus. Anak anak berumur dibawah 13 tahun, ditangkap dan dibawa ke sebuah tempat dimana para vampir berada.

Mereka dijadikan budak dengan diambil darahnya secara teratur oleh para vampir. Selain vampir biasa, para bangsawan pun kerap berkeliaran ditempat itu.

Sebuah kelompok dari panti asuhan Hyakuya, mencoba untuk melarikan diri dari tempat itu. Namun, naasnya.. Hanya satu orang yang berhasil melarikan diri.

Dan satu orang yang hampir mati, telah kembali dihidupkan oleh seorang bangsawan, yang memimpin terjadinya hal itu. Dialah sang Ratu, Krul Tepes.

Setelah kejadian tersebut, bangsawan yang dulu memanfaatkan serta membunuh sebagian anak dari Hyakuya, Ferid Bathory. Tak dapat memanfaatkan anak itu lagi.

Namun, suatu hari ia bertemu dengan seorang gadis yang tak sengaja berlari dan menabrak dirinya.

Bruk!

"Ahh.." keluhnya kesakitan.

"Hei kau! Lihat lihat jika berjalan! Dasar ternak tidak berguna!" dua penjaga dibelakang Ferid langsung menendangi gadis itu.

"M-Maaf!! Kumohon maafkan aku!" ia memohon ampun dari dua penjaga itu.

Ferid menghentikan mereka, dan berlutut didepan gadis tersebut. "Daijobu ka, kawai ko-chan?"
("Kau baik baik saja, anak manis?").

"M-Maafkan aku! Kumohon maafkan aku!"

"Tak apa, berdirilah.." gadis itu berdiri dengan bantuan Ferid. Dan pria itu dapat melihat gadis yang dihadapannya begitu benar benar manis.

"Oya.. Siapa namamu?"

"[F-FN]..[YN].. 12 tahun.." jawab gadis itu gemetar.

"[YN]-chan ya.. Kau mau ikut aku? Aku akan memberikan apapun yang kau inginkan.."

"Benarkah? Apa.. Anda tidak marah?"

"Untuk apa aku marah. Bagaimana? Kau mau? Tidak?"

Sesaat [YN] berpikir sejenak. Ia pun mengiyakan ajakan Ferid. "Iya. Aku akan ikut dengan Anda."

"Anak baik. Saa.. Ayo kita ke tempatku.."

Ferid mengajak [YN] ke tempatnya, dan memberinya makanan yang lezat untuk gadis sepertinya. Namun, dengan satu syarat..

[YN] harus membiarkan Ferid meminum darah langsung darinya. Pada awalnya [YN] takut. Tapi tak ada cara lain, agar ia bisa bertahan hidup dan dapat berhenti meminum minuman yang begitu aneh rasanya.

"Bagaimana? Kau suka tempat ini?" tanya Ferid saat membawa [YN] kesebuah kamar.

"Tempat ini begitu indah, Ferid-sama.." ujarnya.

"Tentu. Aku menyiapkannya hanya untukmu."

"Untukku?"

"Ya. Mulai sekarang, kau akan berada disini bersamaku. Tidakkah itu menyenangkan?"

"Tapi.. Bagaimana jika ada yang menemukan hal ini?"

"Tenang saja. Tak akan ada yang bisa melawanku. Lagipula.. Aku tak bisa membagi darahmu yang manis itu, kepada yang lainnya juga.." jelas Ferid seraya membelai leher jenjang gadis berumur 12 tahun itu.

Kalian berdua berjalan memasuki kamar tersebut. Kau duduk diatas tempat tidur yang nyaman. "Saat aku tinggal bersama Ayah dan Ibuku, mereka tak pernah membiarkan tidur diatas tempat tidur."

"Kenapa?"

"Mereka bilang, tempat tidur hanya untuk orang cerdas dan pintar seperti mereka. Hama sepertiku, tak pantas untuk itu."

"Kelihatannya kau tidak hidup dengan tenang ya.."

"Iya.." kau mengangkat sedikit rokmu keatas. "Terkadang mereka memukuliku atau menempelkan kawat panas di kaki dan pahaku. Aku tidak mengerti, apa salah yang telah kuperbuat."

Ferid hanya terdiam, ia pun duduk disebelah gadis itu. "Aku tak akan memukul atau memperlakukan buruk padamu, selama kau mau mengikuti apa yang kukatakan.."

"Baik, Ferid-sama. Aku akan mengikuti semua perkataan Anda.."

"Kau tahu? Sebelumnya ada seorang anak yang berada diposisimu saat ini. Aku memanfaatkannya, dan dia melakukan hal yang sama padaku.."

"Lalu.. Kemana anak itu?" tanyamu penasaran.

"Dia mati."

"Eh?"

"Aku membunuhnya, serta keluarga yang dimilikinya. Sayang.. Seorang dari mereka melarikan diri.."

Kedua matamu terbelak mendengar cerita Ferid "K-Kenapa..?" tanyamu lagi dengan ketakutan.

"Mereka mencoba untuk melarikan diri. Anak itu mengambil peta milikku, dan melarikan diri.."

"Lalu.. Anda membunuhnya..?"

"Ya. Menyedihkan bukan? Tapi anak itu kembali hidup karena sang Ratu.."

"B-Begitu ya.. D-Dia..benar benar beruntung.."

Pria vampir itu menyadari gadis disebelahnya ketakutan. "Tenang saja. Aku tak akan membunuhmu, selama kau tidak berusaha lari dariku.." ia pun merangkul pundak [YN].

Entah apa yang gadis itu rasakan. Senang karena menemukan kehidupan yang lebih layak. Atau justru menyesal karena telah masuk kedalam perangkap singa.

★Next★

Waktu berjalan begitu cepat. Sudah empat tahun terlewat. [YN] tumbuh menjadi wanita yang cantik dan ceria. Ferid selalu membawakannya pakaian baru, setelah pria itu pergi ke luar.

"Bagaimana? Apa kau suka?" tanyanya saat menunjukkan dress pendek berwarna biru muda.

"Ya. Aku sangat menyukainya. Terima kasih, Ferid-sama!"

"Ya.. Kemarilah [YN]-chan, aku merasa cukup haus setelah kembali dari pekerjaanku."

"Senang dengan hati.." kau berjalan mendekati Ferid, dan menurunkan pakaianmu dibagian bahu sebelah kanan.

Ferid mendekati lehermu dan menciumnya perlahan. "Ini tidak akan sakit, seperti biasanya.."

Bite..

Ia menancapkan taringnya, lalu menghisap darahmu keluar. Memasuki tenggorokannya yang terasa kering.

"Aah.. Ferid-sama.." perasaan geli ditambah hisapan yang kuat, membuat tubuhmu berkelinjang.

Kau memegang rambut panjang milik bangsawan tersebut. Terasa begitu lembut dan harum..

"Haa.. Terasa lebih menyegarkan." Ferid menarik diri.

"Aku senang Anda menikmatinya, Ferid-sama.."

"Tentu saja. Oh.. Aku baru teringat, ada seseorang yang ingin kuperkenalkan padamu."

"Ehh? Siapa?"

"Ikut aku.."

Kau mengikuti Ferid berjalan menuju ruang tamu. Disana ada seorang pemuda berambut putih, tengah bersandar ditembok. Saat melihat kedatanganmu dan Ferid. Ia langsung melihat kearahmu.

"Siapa dia?" tanyamu.

"Dia anak yang pernah kuceritakan hari itu." bisiknya.

Kau teringat cerita pria itu, soal anak yang dihidupkan kembali. "Jadi dialah orangnya.."

"Saa.. Mika-kun, ini adalah teman pengganti dirimu sekarang.."

"Berhenti mengatakan itu." tukasnya. "Mikaela Hyakuya." ucapnya memperkenalkan nama paadamu.

"Ehh.. [FN] [YN]. Yoroshiku!" kau membungkuk pada Mikaela. Ia bisa melihat bekas gigitan disekitar lehermu.

"Bukankah dia manis? Ya.. Pertemuan yang tidak diduga."

"Sampai kapan kau akan mempermainkan mereka seperti itu?"

"Hm? Bukankah kau sekarang sangat membenci manusia?"

"Tch.."

"Baiklah kalau begitu. Aku ada pertemuan penting dengan sang Ratu. Kalian bisa berbincang selagi aku pergi."

Ferid berjalan meninggalkan kalian berdua. Namun, saat melewati punggung Mikaela. Ia berhenti sejenak "Jangan mempengaruhinya, sama halnya saat kau mempengaruhi yang lain. Aku tak ingin tragedi hari itu, terjadi padanya juga.."

Mendengar itu, Mikaela langsung berbalik menyerang Ferid.

"Diam!!"

Tapi ia sudah tak disana. Kau yang melihatnya, cukup tertegun. Karena ada yang berani mengatakan itu pada Ferid. Mengingat dulu, ia pernah dibunuh oleh pria itu.

"Ano.. Mikaela-san.."

Ia menoleh padamu.

"Jika kau tidak mau disini. Kau bisa pergi. Aku tidak akan memaksamu berada disini."

"Pergilah."

"Eh?!" kejutmu.

"Pergilah sebelum kau mati."

"Tapi aku.."

"Aku hanya akan memperingatkanmu. Ferid tidaklah seperti yang kau lihat." setelah mengatakan itu, Mikaela langsung pergi.

"Mikaela-san.."

Kau kembali masuk kedalam kamarmu, dan duduk memikirkan perkataan Mikaela.

"Apa yang dikatakan Mikaela-san benar..?"

Tak lama Ferid muncul dari balik pintu. "Hm? Kau sudah mulai berteman dengannya?"

"Tidak. Mikaela-san orang yang cukup dingin. Tapi aku yakin, suatu hari nanti.. Kami akan berteman."

"Hee.. Begitu ya. Ma.. Dulu Mika-kun anak yang ceria sepertimu.." Ferid berjalan mendekatimu.

Ia mendudukanmu didepan meja rias, dan menyisiri rambut indahmu. "Mungkin banyak hal yang dapat membuat manusia berubah. Apakah kau juga begitu?"

"Kurasa begitu.."

Dapat kau lihat dirinya, tengah fokus menyisiri rambutmu, dengan senyuman yang terhias diwajah tampannya.

"Benarkah.. Ferid-sama..." pikirmu.

Walau pun begitu, kau tak merubah sikapmu pada Ferid. Tak peduli seperti apa sebenarnya pria itu. Ia sudah memberikan kehidupan yang lebih baik untuknya.

Sejak hari itu pula, [YN] sering bertemu dengan Mikaela. Ia terkadang membicarakan apa saja yang ia lakukan, selama berada disana. Dan Mikaela hanya terdiam mendengarnya.

"Lalu.. Terkadang aku membuat boneka kecil untuk berada dikamarku.."

"Kau kesepian?" tiba tiba Mikaela bertanya.

"Huh?"

"Selalu berada ditempat itu. Apa kau kesepian?"

"Terkadang aku merasa begitu.."

"Lalu kenapa kau tidak segera pergi? Aku akan membantumu."

"Tidak. Aku tidak mau. Ferid-sama mengatakan, banyak sekali monster diluar sana yang menyerang manusia. Aku.. Bukan apa apa. Aku pasti tak akan bisa bertahan."

"Sedangkan disini.. Aku terlindungi, dan mendapatkan apapun yang kubutuhkan. Terima kasih atas tawaranmu, Mikaela-san.."

"..."

"Kau pernah mengatakan, Ferid-sama tidak seperti kelihatannya. Tapi kurasa dia seperti itu. Dia baik, lembut dan tidak pernah menyakitiku."

Mikaela hanya membuang wajah. "Aku tahu.."

Pria itu kembali menoleh padamu.
"Ferid-sama.. Telah membunuh keluargamu."

"Apa dia menceritakannya?!" tiba tiba nada bicara Mikaela meninggi.

"Ya. Dia sendiri yang menceritakannya. Jika saja hari itu kau tidak pergi, semua ini tak akan terjadi. Itu yang dikatakannya."

Mikaela mengepalkan kedua tangannya, menahan amarah. "Tapi.. Aku mengerti."

"Aku mengerti.. Kau merasa sedih setelah hal itu. Tapi.. Jika hari itu tidak pernah terjadi.. Aku.."

"Cukup."

"Maaf.. Aku terlalu banyak bicara. Ferid-sama pasti mencariku. Aku harus segera pergi."

Saat kau berniat meninggalkannya, Mikaela menangkap tanganmu "Tidakkah kau mengerti, jika kau tetap disini kau hanya akan mati dengan kehabisan darahmu?!"

Ia teringat saat salah satu keluarganya mati, dengan darah dihisap oleh Ferid. "Suatu hari nanti, dia akan melakukan hal yang sama jika ia sudah bosan denganmu."

"Mikaela-san.."

"Pergi! Kau tidak pantas berada disini!"

"Berhenti!" serumu.
"Aku mengerti kau sangat membenci Ferid-sama. Tapi.. Ferid-sama tidak akan pernah melupakan janjinya padaku!"

"Kenapa kau begitu membela vampir itu?"

"Karena.. Karena.. Aku menyukai Ferid-sama.."

"..."

"Aku tak peduli, apapun yang ia lakukan padaku. Selama aku berguna untuknya.. Ia selalu memperlakukanku dengan baik. Aku harus membalas kebaikannya.."

Dengan sedikit memaksa, kau menarik lenganmu dan pergi darisana.

Saat kau hendak berjalan masuk kerumah, didepan pintu terdapat tiga vampir tengah berdiri. Mencari seseorang didalam.

"Moo.. Ferid-sama tidak ada ditempatnya. Kita hanya buang buang waktu!" keluh wanita berambut ungu.

"Tenanglah, Chess. Ferid-sama pasti akan kembali."

"Ya. Kita tunggu saja disini." jawab pria bertubuh besar.

"Mereka.. Bangsawan? Apa mereka mencari Ferid-sama?" pikirmu.

Seorang wanita berambut pirang tiba tiba menoleh kearahmu. Kau tersentak saat ia mulai memanggil dirimu.

"Manusia yang disana. Sedang apa kau disini? Dan kenapa kau tidak mengenakan pakaian ternak, seperti ternak lainnya?"

Mereka melihat kearahmu yang terpaku tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Horn benar. Manusia itu tidak memakai pakaian ternak. Apa dia tersesat? Kebetulan aku sangat lapar.." ucap Chess yang menjilat bibirnya sendiri.

Wanita itupun langsung berlari kearah [YN]. Larinya begitu cepat, sulit bagi [YN] menghindarinya.

"T-Tapi.. Aku.."

☆Flashback☆

"..Lagipula aku tak bisa membagi darahmu yang manis itu, kepada yang lainnya juga.."

☆Flashback End☆

"Tidak.. Ferid-sama bilang--"

Buak!

Seseorang menendang Chess hingga terhempas, walau tidak begitu jauh. Orang itu berdiri dihadapan [YN]. Dengan pakaian putih, dan rambut panjangnya yang khas.

"F-Ferid-sama!"

"Kkhh... Apa ini, Ferid-sama?!" kesal Chess karena telah ditendang oleh Ferid.

"Hee.. Sakitkah? Tapi itu yang harus kuberikan, ketika kau berani mendekatinya.."

"Aku tak tahu kau melindungi seorang manusia, Ferid-kun.."

"Dia bukan sekedar manusia untukku, Crowley-kun. Dia bonekaku." jawab Ferid seraya merangkul bahu [YN].

"Huu.. Boneka yang manis." balas Crowley dengan siulan khasnya.

"Ada apa kemari?"

"Ada yang ingin kami bicarakan."

"Begitu ya. Masuklah.. Tempat ini terbuka untuk kalian."

Ferid mempersilakan masuk para tamunya. Dan meminta [YN] membawakan minuman untuk mereka.

[YN] pergi ke dapur lalu mengambil darah simpanan milik Ferid. Dan menuangkannya kedalam gelas. Setelah itu, ia membawanya keruang tamu.

"Aku sudah mempersiapkan semuanya. Kita hanya perlu menjalankan ini sesuai rencana."

"Aku tahu kau sangat pintar, Ferid-kun."

Ketika [YN] hendak kembali kekamarmu, Crowley memanggilnya "Siapa namamu?"

Wanita itu menoleh pada Ferid, seakan bertanya apakah ia boleh menjawab pertanyaan tersebut. Ferid hanya tersenyum.

"[FN] [YN], Crowley-sama.."

"Hoo.. [YN]-chan ya.. Nama yang manis untuk gadis sepertimu."

"Dan kurasa darahnya juga sangat manis, Crowley-sama.." ujar Chess.

"Etto.."

"[YN]. Kau bisa kembali ke kamarmu." perintah Ferid.

"Ferid-sama?"

"Ya. Segera.." kau membungkuk lalu pergi menuju kamarmu.

Kau duduk dan terdiam ditempat tidur "Tak biasanya Ferid-sama memanggilku begitu.."

★Next★

Setelah pertemuannya dengan Crowley siang tadi. Malamnya, Ferid mengunjungi kamar [YN]. Ia mendapati [YN] belum tertidur, dan tengah duduk menunggunya.

Wanita itu segera turun dari tempat tidur dan menghampiri Ferid. "Selamat malam, Ferid-sama. Apa Anda haus?"

Ia menyingkirkan rambutnya, dan membiarkan Ferid melihat leher serta bahunya. Piama yang diberikan Ferid cukup terbuka untuknya.

Ferid hanya diam menatapnya, dan tak menyentuhnya sama sekali. Hal itu meninggalkan tanda tanya bagi [YN].

"Ferid-sama? Ada apa?" tanyanya.

"Apa kau siang tadi bertemu dengan Mika-kun?" nada suaranya begitu datar. Tidak seperti biasanya.

"Ya. Itu benar.."

"Begitu rupanya." Ferid berjalan dan duduk ditempat tidurmu. Kau mengikutinya dan duduk disebelah pria itu.

"Ada apa? Apa aku membuat kesalahan?" tanpa disadari, kau meletakkan tanganmu diatas tangannya. Seolah mencoba memahami perasaan vampir itu.

Tanpa mengatakan apapun, Ferid mendorongmu ke tempat tidur. Ia langsung menancapkan taringnya dan menghisap darahmu dengan begitu cepat.

"Ahh.. Ferid-sama.. Sakit.."

[YN] tak bisa berbuat apapun, karena kedua tangannya ditahan oleh pria itu. Air matanya perlahan mengalir, menahan rasa sakit yang tak biasa ia rasakan saat menjalani proses ini.

Setelah merasa puas, Ferid melepaskannya. Dan meninggalkan bekas yang sangat jelas dibahu [YN].

Pria itu dapat melihat [YN] dengan wajah memerah, seakan memintanya kembali.

"F-Ferid-sama.. Apa.. Hanya itu.. Yang kau butuhkan..?"

Namun, saat Ferid ingin kembali menghisapnya. Ia langsung berhenti dan menarik diri.

[YN] bangun dari ranjangnya, dan mengejar Ferid "Tunggu, Ferid-sama.." ia bahkan menarik baju lengan pria itu.

"Ada apa? Kenapa tiba tiba Anda seperti ini? Apa aku membuat kesalahan? Anda.. Tidak seperti ini sebelumnya.."

Ia tak mengatakan apapun, sampai akhirnya mencengkram wajah [YN] dengan tangannya. "Dengar manusia. Kau tidak lebih dari sebuah ternak. Bukankah begitu? Kenapa aku harus berbaik hati padamu?" ujarnya dengan senyuman tersirat diwajah pria itu.

"Ferid-sama.."

Ferid mendorongmu lalu menutup pintu. Kau terjatuh, dengan air mata yang terus mengalir.

"Kenapa... Kenapa Ferid-sama..."

"Apa.. Apa... Aku sudah tidak berguna lagi..?"

Ferid dapat mendengar tangisan boneka kecilnya dari balik pintu. Tapi ia tak mempedulikan hal itu, dan pergi seakan tak terjadi apapun.

★Flashback★

Hari hari terus berlalu. Ferid tak pernah lagi berbicara pada [YN]. Tak lebih dari mencaci atau menertawakannya.

Ia bahkan tak pernah memandang kedua mata [YN] lagi. Ia tak lagi memikirkan, rasa sakit yang [YN] rasakan. Saat ia menghisap darah wanita itu.

Dan terburuk, ia bahkan merantai kaki wanita itu ditempat tidur. Jadi ia hanya bisa berada ditempat tidur. Dan kembali meminum minuman lamanya. Jus yang tidak enak itu.

Setiap malam ia menangis, ia selalu melipat dan memeluk kedua kakinya. Terkadang Mikaela datang diam diam, dan bertemu dengannya.

"...."

"Ahh.. Mikaela-san.. Selamat pagi.." sapa [YN].

"Apa ini..?"

"Ini? Ini..."

"Kau dirantai disini. Inikah yang kau sebut memperlakukanmu dengan baik?"

"..." [YN] hanya dapat terdiam.

Tubuhnya benar benar lemas. Ia hanya bisa meminum jus aneh itu saja. "Kita pergi."

Brak!!

Dengan pedangnya, Mikaela menghancurkan rantai tersebut. Ia mengangkat tubuh [YN]. "Tunggu Mikaela-san.."

Mikaela tak mengatakan apapun, ia langsung pergi meninggalka rumah itu. Dari balik pintu, Ferid muncul melihat mainannya telah dibawa lari oleh vampir lain..

"[YN]-chan... Anak yang nakal.."

Drap drap drap drap

Mikaela terus berlari membawa [YN] ditangannya. Ia memang sangat membenci manusia. Namun, [YN] berbeda untuknya. [YN] terlihat sudah seperti alat yang tak berdaya. Sama seperti dirinya dulu.

Namun, ditengah pelariannya mereka sudah ditunggu oleh sang bagsawan leluhur ke 7 tersebut, Ferid Bathory.

"Mau lari kemana? Kalian tak berpikir untuk pergi, bukan?"

"Kau--"
"Ferid-sama.."

"Ada apa, Mika-kun? Kau membawa lari sesuatu yang bukan milikmu. Lagi?"

"Apa maksudmu?"

"Apa maksudku? Kau lupa kejadian empat tahun yang lalu?"

"Kkhh..." Mikaela semakin erat mengangkat tubuhmu, tangannya mengepal begitu kuat.

"Ara.. Aku baru teringat. Bukankah ada anak perempuan yang juga seumuran denganmu, apa kau menganggap [YN] itu dia? Hm.. Siapa namanya.. Akane-chan?"

"Diam!! Aku tak bisa membiarkan [YN] terus menderita ditangan busukmu itu!"

"Tapi [YN] tidak pernah keberatan dengan itu. Kau tak bisa membawanya pergi. Kau tak ingin kejadian lama, terulang kembali bukan?"

Mikaela tak bisa menahannya lebih lama lagi, tanpa menghiraukan Ferid. Ia langsung berlari dan menghindari pria itu. Namun, Ferid juga tak akan tinggal diam. Ia menarik pedangnya dan menyerang kedua orang itu.

Dengan cepat, Mikaela menghindar dari serangan tersebut. Ia membaringkan [YN], dan ikut menarik pedang.

"Hee.. Kau mau melawanku?"

"..."

Kedua vampir itu saling melawan satu sama lainnya. Pedang mereka. Gerakan mereka berdua begitu cepat. Perlahan [YN] bangun, dan menyaksikan kedua orang yang dikenalnya bertarung satu sama lain.

"Hentikan.." lirihnya.

Namun, mereka tak dapat mendengar ucapan wanita itu. Ditengah pertarungan, Mikaela berhasil menyudutkan Ferid yang sejak awal terlihat hanya main main saja.

"Semua sudah berakhir!!" saat Mika mencoba untuk menusuk Ferid walau itu tak berefek besar, Ferid hanya diam dengan senyuman khasnya.

Namun, saat pedang itu berhasil menancap. Bukanlah tubuh Ferid yang tertusuk. Tapi [YN] yang tiba tiba muncul untuk melindungi tuannya.

Mata Mikaela langsung membulat. Ia sangat terkejut saat tahu, yang ditusuknya bukanlah Ferid. Tapi orang yang justru ingin dia lindungi.

Tak terlepas dari itu, Ferid juga terkejut [YN] muncul dan menggantikan dirinya.

"[YN].."

"Uakkhh..." darah keluar dari mulutnya. Spontan Ferid menghempaskan Mikaela dengan tendangannya.

Sama seperti yang dilakukannya pada Chess. [YN] terjatuh dan pria itu langsung menangkapnya. "Kkhh.."

Tanpa mengatakan apapun lagi, Ferid membawa pergi [YN] dari tempat itu.

★Next★

Perlahan kedua mata [YN] terbuka. Ia mendapati Ferid tengah duduk disisi tempat tidurnya. Pria itu langsung menoleh, saat tahu wanita yang ia tunggu sudah bangun.

"Kau sudah bangun?"

"Ferid-sama.. Kenapa..?"

[YN] melihat perban melingkar diperutnya yang sebelum itu tertusuk pedang milik Mikaela.

"Aku tidak tahu. Kenapa aku harus menyelamatkanmu?"

"Ferid-sama.."

Ferid menghela napas panjang, lalu bangun dari tempat tidur. Berniat untuk kembali mengabaikan [YN]. Tapi [YN] tak bisa menerima semua itu lagi.

Ia langsung menahan lengan Ferid. "Tunggu Ferid-sama.."

"Sampai kapan...? Sampai kapan Anda membiarkanku seperti ini? Kenapa Anda menyelamatkanku, jika Anda hanya ingin mengabaikanku lagi?! Lebih baik aku mati. Kenapa Anda tidak membiarkanku pergi keluar saat itu?!"

"Lalu kau akan hidup bersama Mika-kun diluar sana, dengan meninggalkanku?"

"Ferid-sama.. Aku.."

"Hhh.. Kau dan Mika-kun, tidak ada bedanya. Manusia.. Sangat senang mencuri sesuatu yang seharusnya bukan milik mereka.."

Sesaat kau terdiam, lalu kembali bertanya "Apa maksud Anda, Ferid-sama..? Aku tidak mencuri apapun dari Anda.."

Ferid melepaskan tanganmu, lalu berbalik seraya menggenggam kedua tanganmu dengan lembut. "Sampai kapan kau akan terus membuatku kebingungan dengan semua ini? Tidakkah kau bahkan hampir membuatku tersiksa?"

"F-Ferid-sama.. Aku tidak mengerti apa maksud Anda.."

"[YN]"

Ia menarikmu dalam ciumannya. Dengan lembut, ia mengangkat dagumu padanya. Lidahnya menyusuri setiap inchi dalam mulutmu. Kau mungkin masih tak mengerti, apa arti ciuman itu sebenarnya.

Tapi.. Rasa sakit dalam hatimu, terobati dengan ciuman singkat yang dalam itu.

Ferid menaiki tempat tidurmu, dan menguncimu dengan kedua tangannya. "Ferid-sama.."

"[YN]-chan.. Kau semakin cantik setiap harinya. Dan semakin hari.. Kau semakin mencuri hatiku. Yang bahkan seharusnya tidak kau lakukan.."

Kalian kembali berciuman. Dan ciuman itu turun kelehermu. Perasaan lapar vampir, dapat kau mengerti dengan baik. Ferid menggigitnya, dan menghisap darahmu. Tak lagi terasa sakit.

Gigitan itu sama seperti saat ia memperlakukanmu, layaknya seseorang yang berharga.

"Ferid-sama.. Aku.. Aku sangat.."

"Aku tahu. Dan aku yakin, kau juga tahu perasaanku, [YN]." bisik Ferid ditelingamu.

"Tapi.. Aku seorang manusia.."

"Manusia atau vampir. Apakah itu penting sekarang? Yang terpenting, kau selalu mengerti apa yang kurasakan selama ini. Termasuk padamu.."

Kau tersenyum lembut padanya.

Malam itu, kalian melewati malam yang indah dan penuh kenangan bersama. Tidakkah semua begitu manis?

Kau tertidur dalam pelukan orang yang kau cintai. Tak peduli ia vampir atau manusia. Yang terpenting kau mencintainya, dengan sepenuh hati.

Ferid membelai lembut rambutmu, dan memeluk erat dirimu. Seakan ia tak ingin kehilanganmu lagi.

"I Love you, Ferid-sama.."

Tamat

Ya.. Sudah lama tidak update disini..

Kenapa ya..

Btw.. Rai open commiss writing. Bisa baca seperti apa di pict ini.

Dan commis art

Untuk commis Art, bisa cek book Drawing Rai disini.

Oh iya, sama book Touken Ranbu. Chapter Mikazuki x Sword Reader. Udh ada book khususnya "Experiment Sword".

Yang mau join grup Whatsapp, bisa cek percakapan. Ada linknya.

Oke thanks for reading, votes, comment and follow!

666 follower. Rai adakan event lagi~

Continue Reading

You'll Also Like

82.5K 9.9K 11
yang tsundere katsuki atau aku si?
941 228 10
Muak hidup dipedesaan, Y/N memutuskan untuk menjalani masa SMA-nya diperantauan. Tetapi dengan satu syarat, harus tinggal bersama Kojiro Nanjo (Joe)...
6.1K 527 19
terkadang perasaan kita akan datang terlambat, orang yg beruntung bisa segara menyatakan nya namun ada beberapa orang yg tidak beruntung, ketika mere...
164K 15.2K 24
Kamu adalah cewe pindahan dari luar negeri dan Harus pergi ke jepang karena Urusan mendadak Kedua orang tua mu. Kamu bersekolah di Nekoma High dan Me...