AKU meminta bantuan pada pihak keselamatan yang menjaga di bahagian kamera pengawasan untuk mencari keberadaan Adam yang tiba-tiba hilang ketika masuk ke toilet lelaki .
Aku buntu dan takut , risau jika Adam terlibat dalam masalah yang aku tak tahu .
Melihat pada rakaman kamera pengawasan di dalam tandas lelaki itu , memang benar Adam ada masuk ke dalam toilet itu dan dia keluar semula hanya selepas dua minit berada di dalam toilet .
Yang peliknya , Adam langsung pergi berlalu tanpa menuju kepadaku yang sedang duduk di atas bangku untuk menanti dia . Ada apa dengan Adam , mengapa dia tiba-tiba begitu saja menghilangkan diri dari aku? Apa salah aku? ...
///
Pencarian mula di buat atas kehilangan Adam , namun tiada satu pun jejak yang ditemui . Jejak terakhir Adam di temui hanya ketika berada di Lapangan Terbang bersama aku . Aku hampir terputus harapan , aku hampir terputus nyawa , tidak dapat aku menerima kehilangan suamiku begitu saja
" Ya Allah bantu aku Ya Allah "
Di tepi jalan aku mulakan pencarian sendiri , berharap aku akan temui suamiku . Aku masih berada di Shanghai , tidak mahu aku pulang ke Malaysia tanpa Adam .
Bila kaki ku terasa lelah , aku duduk seketika tetapi air mata masih mengalir di pipiku . Sejak ketiadaan dia , air mata menemani setiap langkah ku yang payah dalam mencari dia , suami yang hilang .
" Adam , kau kat mana ... Sampai hati kau buat aku macam ni . Sampai hati kau tinggalkan aku "
Baru saja aku mahu berdiri untuk meneruskan pencarian suami yang hilang , sepasang kasut hitam terpamer di ruang mataku . Aku mendongak perlahan , air mata kembali deras mengalir bila gerangan itu bukan yang ku cari
" Dania "
Dia menghulurkan kedua tangan miliknya padaku , menggenggam perlahan kedua lenganku , membawa aku berdiri bersama
" Papa ... Adam ... Adam hilang ... "
Kataku dengan suara yang hampir tidak dapat di dengari . Langsung papa memeluk aku . Ya Allah , sakitnya jika kehilangan .
Meski hanya sekejap DIA pinjamkan Adam padaku , aku bahagia dan aku gembira . Aku sayangkan Adam , sebab itu jiwaku tertekan hingga aku tak mahu berhenti dari menangis . Aku tak sanggup , bukan perpisahan ini yang aku inginkan . Tolong , kembalikan dia padaku .
" I love you , we love you ... Adam , pulanglah kami rindukan kau "
Aku dan papa pulang ke Malaysia , dengan hati yang berat terpaksa jua aku menurut dan mengikuti papa pulang . Hari demi hari , aku menanti dia dengan penuh harapan , berharap akan ada khabar gembira yang aku terima mengenai Adam . Namun , harapanku hancur seiring berjalannya waktu .
MALAYSIA ✈
Malam itu aku tak dapat lelapkan mata , aku keluar bilik lalu aku terdengar suara orang sedang berdoa . Pintu bilik papa aku kuak kecil perlahan , terpamer lelaki agung yang aku sayang sedang menadahkan tangan , memohon doa kepada yang ESA
" Ya Allah Ya Tuhanku , kepadaMu aku berserah . Berilah kami sebarang petunjuk dariMu Ya Allah , Kau timbulkanlah jika dia berada di dasar laut . Kau tunjukkanlah jika dia berada di dasar bumi ini . Hamba memohon pertolongan Ya Allah "
Kembali lagi air mataku mengalir di pipi , mendengar doa papa , berharap tentang kepulangan Adam .
" Adam , kau di mana Adam ... Sampai hati kau buat aku dan papa macam ni . Kami rindukan kau Adam "
Aku menyambung tangisan di dalam bilik dan begitulah aku seperti hari-hari yang aku lalui . Hari yang terasa berat tanpa Adam di sisiku .
" Suami yang hilang dari bumi Shanghai dalam tempoh yang sangat panjang ... Aku terputus berita , tidak ku tahu jika dia masih hidup atau pun meninggal dunia di suatu tempat "
**********************
SETAHUN KEMUDIAN
**********************
Dania tergesa-gesa menarik tangan Dato Qabeel , membawa ayahnya naik ke atas pentas kecil itu .
" Cepatlah ayah " Katanya sambil tergelak bahagia
" Ya , ya . Sabarlah Nia , kasut ayah dah tertanggal dah "
" Lah ... Sorry ayah "
Usai mengambil gambar bersama Dato Qabeel , ayahnya kemkembali ke meja bulat itu . Sedang Dania tak habis dari mengambil gambar bersama ketiga sahabatnya , Asya , Huda dan Mastura
" Horayy "
Jerit halus mereka berempat ketika melambungkan topi ke udara . Kini , tamatlah dunia pelajaran mereka . Senyum mereka , bahagia mereka kerana akhirnya berjaya menamatkan pelajaran dengan cemerlang . Tidak sia-sia bersengkang mata dalam menyelesaikan setiap tugasan yang di beri .
Jika ada yang faham , senyum Dania yang terukir itu sangat lah tawar . Ada kerinduan dan ada nama seseorang yang masih membekas di dalam hatinya . Siapa dia? Suami yang hilang? . Dania masih sayangkan Adam Qushayyi .
Tiada manusia yang ingin lepaskan sesuatu yang berharga ketika begitu banyak saat-saat indah bersama . Tiada manusia yang inginkan perpisahan . Begitu juga Kheyra Dania .
" Hai Nia "
Syamie datang menyapa mesra Dania , menghulurkan sejambak bunga mawar pada gadis itu .
" Hai "
Dania menyambut huluran itu , di harumnya bunga mawar yang indah itu lalu senyum dihadiahkan kepada lelaki itu .
" Okey lah , kitorang bagi can . Haha "
Ujar Mastura bersama gelak besar . Langsung ketiga sahabatnya meninggalkan mereka berdua , membiarkan Syamie dan Dania berbual .
" Lepas ni , awak masih nak sambung belajar ke atau macam mana? "
Soal Syamie , dia dan Dania duduk dalam satu meja . Menikmati makanan lazat yang siap terhidang di atas meja bulat itu .
" Ayah tak nak Nia sambung belajar lagi , ayah nak Nia mulakan belajar bisnes "
Jawab Dania , melirik ke arah sahabatnya . Kelihatan dia tidak selesa berdua dengan Syamie meski ramai orang yang hadir di majlis konvokesyen itu .
" Saya fikir awak sambung belajar lagi "
" Emm tak pun . Kenapa , awak sambung belajar ke? "
" Niat tu memang ada ... Tapi , saya rasa macam nak kerja lah jugak "
Dania kemudian tergelak mendengar jawapan lambat dari Syamie . Menduga bahawa Syamie mahu melanjutkan pelajaran bersama dengan dia . Tapi sayang , Dania sudah tidak mahu lagi melanjutkan pelajaran , dia ingin bekerja untuk melupakan kenangan pahit itu .
" Malam nanti , awak free tak? Saya ingat , nak ajak awak makan malam "
" Emm " Dania berfikir seketika saat Syamie mempelawa dia untuk makan malam bersama
" Boleh , saya free " Jawab Dania , senyum kecil . Kelihatan lelaki itu sangat gembira
" Thanks . Malam nanti saya datang jemput awak , okey? "
" Takpe , awak mesej je saya . Saya akan datang sendiri "
" Emm , saya kena minta izin dengan ayah awak "
" Tu ayah , awak cakap lah dengan dia nanti "
" Hehe okey boss "
Dan... Mereka gelak bersama .
///
Ketika dalam kesesakan lalu lintas , HP Dania berdering lantang di dashboard kereta . Dalam kekalutan menghadapi jam , Dania cuba gapai HP dengan pandangan yang tertumpu ke lebuhraya yang sesak .
" Malam-malam macam ni pun boleh jam! Ni siapa pulak yang call "
Pabila HP sudah berada di tangan , sekilas Dania cuba pandang ke skrin HP untuk melihat gerangan yang menghubungi dia .
" Hello Syam "
" Awak kat mana? Lama lagi ke? "
" Tengah hadap jam ni , sorry ... Arghh "
Tiba-tiba Dania terjerit kecil , buatkan HP terlepas dari tangan pabila satu kereta mewah meluruh masuk ke laluan yang sempit .
" Nia ... Nia awak kenapa Nia? Awak okey tak? "
Syamie cemas di panggilan bila mendengar Dania menjerit . Sekali lagi Dania cuba menggapai HP nya yang berada di lantai .
" Jahanam punya kereta!! " Getus Dania , lalu melekapkan HP ke telinga kembali
" Saya okey , awak tunggu lah ya . Jam ni , saya tak bawak ear bluetooth "
Kedengaran Syamie menghela nafas lega di hujung perbualan . Risau akan Dania yang tiba-tiba menjerit .
" Okey Nia "
Setelah panggilan tamat , langsung Dania melempar HP ke seat sebelah dengan pandangan mata yang geram melihat pada kereta mewah itu .
" Tunggu kau! "
Dania memberi signal untuk masuk ke laluan kanan , dengan hati yang panas dia pandu perlahan untuk melihat gerangan yang memandu kereta tersebut . Dan , apabila terpandang langsung Dania terkejut
" Adam "
Ucap Dania perlahan , tanpa di duga air matanya kembali mengalir . Tingkap itu kemudian di tutup , hilanglah wajah yang dia kenali .
" Betul ke itu Adam ... "
Apabila keadaan sesak mula berkurangan , kereta itu langsung memecut . Dania cuba mengejar , untuk mendapatkan kepastian mengenai lelaki yang seperti Adam Qushayyi .
" Aku yakin itu Adam "
Kereta mereka saling berkejaran di atas lebuhraya . Lelaki itu berasa pelik , melihat kereta Dania yang sejak tadi mengekori dia
" Siapa pulak yang ekori aku ni! Isk! "
Lelaki itu masuk ke satu simpang , Dania masih mengejar dia . Lelaki itu mula naik berang , lalu dia berhenti . Segera dia keluar dari kereta dan menghampiri kereta Dania yang juga berhenti di situ .
Tok Tok Tok ...
Lelaki itu mengetuk kasar cermin kereta Dania , raut wajah bengang dia pamerkan . Menanti Dania keluar dari kereta itu
" Keluar lah! Kau siapa? Woi keluar ... "
Dania menekan lock , memperlihatkan wajahnya pada lelaki itu . Air matanya masih mengalir di pipi , seketika mata mereka bertentang .
" Adam "
Lelaki itu berkerut kening , mengundurkan setapak ke belakang . Terkejut , bila gadis yang dia tidak kenali itu seakan mengenali dia
" Kau siapa? Mana kau tahu nama aku? "
Suara yang dia rindui itu , buatkan tangisannya mula menggema di jalan yang sedikit sunyi . Lelaki itu semakin keliru dan bingung dengan tingkah Dania
" Aku tanya , kau siapa? "
" Aku ... "
" Dady ... "
Tidak sempat Dania bersuara , suara anak kecil memanggil DADY mendekat pada Adam , buatkan ayatnya terhenti dari di tuturkan . Nafas Dania seakan-akan tertahan , bila lihat satu kelibat perempuan datang menghampiri mereka lalu berdiri di samping Adam .
" Siapa ni Bie? " Soal perempuan itu pada Adam , Dania telan liur . Dadanya terasa sakit
" Entah , Bie tak kenal . Kau siapa? Mana kau tahu nama aku? "
" Maaf , saya salah orang "
Ucap Dania , tergesa-gesa masuk ke dalam keretanya semula . Di satu tempat , Dania berhenti seketika . Di sana dia menangis
" Ya Allah , apa yang dah terjadi ... "
Tersedu-sedu Dania menangis , berulang kali dia memukul dada sendiri yang terasa begitu sakit . Seperti sesuatu menusuk ke dalam hatinya , buatkan luka itu berdarah semula
" Adam ... Sakit Adam ... Kenapa kau buat aku macam ni ... Sakit!!!! ... "
Dania cuba tenangkan diri seketika , dia menjawab panggilan yang datangnya dari Syamie
" Sorry Syam , saya busy tak dapat datang . Bye "
Langsung Dania memutuskan panggilan , selesai saja dia menuturkan ayatnya . Kembali dia menangis , melekapkan dahi di steering kereta . Makin banyak air mata yang dia keluarkan , makin serak nada suara nya .
///
DANIA P.O.V
Aku pulang ke rumah dan segera menemui ayah . Aku cari ke bilik , ayah tak ada . Setelah puas aku cari , barulah aku terfikir . Ketika begini , ayah akan berada di bilik bacaan . Pabila pintu aku kuak lebar , benarlah dugaanku , ada ayah di situ
" Ayah "
Langsung aku bersuara dan menghampiri ayah yang sedang menatap sebuah album yang berisi gambar-gambar Adam
" Nia dah balik? Kejap nya " Ujar ayah , langsung menutup album tersebut
" Ayah , boleh tak Nia tanya? "
Setelah album itu di simpan ke dalam laci , ayah pula datang menghampiriku . Wajah risau ayah tayangkan padaku
" Nia kenapa ni? Nia nak tanya apa? "
" Adam , dia ada kembar tak? "
Pertanyaanku di balas gelak kecil dari ayah , aku tak faham . Bukannya aku sedang buat lawak di sini , aku inginkan sebuah jawapan yang pasti agar hatiku tak gundah .
" Apa yang Nia cakap ni? Adam tu mana ada kembar , dia anak lelaki satu-satunya . Kenapa Nia tiba-tiba tanya macam ni? "
" Sebab Nia nampak Adam "
" Hah? Betul ke ni? . Tak mungkin lah Nia , mungkin Nia salah orang kot? "
Ayah tak percaya dengan apa yang aku katakan , kembali aku menangis . Bertambahlah kerisauan ayah terhadapku
" Nia tak tipu dan Nia tak salah orang ayah , Nia yakin itu Adam . Suara dia , muka dia sebiji ayah . Dia memang Adam Qushayyi , Suami Nia yang hilang "
Ayah menyeka air mataku , lalu ayah memelukku . Seketika pelukan ayah menenangkan sedikit suasana hatiku .
" Ayah akan cari tahu . Nia jangan terlalu fikirkan ya? "
Aku hanya menganggukkan kepala , kembali ayah peluk aku dan tenanglah hatiku seketika . Aku yakin itu Adam ... Tapi , kenapa Adam tak kenal aku? Apa yang dah terjadi dengan Adam? Atau ... Tak mungkin Adam ada kembar .
Tapi ... Dady? Bie? Ya Allah , adakah itu keluarga dia? Ataukah aku yang tersilap . Apa yang harus aku buat ... Adakah aku sedang dipermainkan ... Aku buntu