Black Heart ✔️

By yusrianiputri

46.2K 2.6K 70

Ashmita Caturvedi harus menerima kenyataan yang pahit saat sadar atas apa yang terjadi saat upacara pernikaha... More

Prakata
Perkenalan Tokoh
Part 1. Ashmita Caturvedi
Part 2. The Dreams
Part 3. Fun Fair
Part 4. Who Is He?!
Part 5. Someone Comes
Part 6. Confused & Answer
Part 7. Maholtra's Family
Part 9. Holi Hai
Part 10. H-1 Engagement
Part 11. Engagement
Part 12. Mehndi
Part 13. Haldi
Part 14. Wedding
Part 15. Leave
Part 16. Maholtra's Mansion
Part 17. Surprise
Part 18. The Truth
Part. 19 Broken Heart
Part 20. Nightmare
Part 21. Nightmare 2
Part 22. Is There Something?
Part 23. Why?
Part 24. Broken
Part 25. Strange
Part 26. More
Part 27. Jealous
Part 28. Shock
Part 29. Plans
Part 30. First Gift
Part 31. Bad News
Part 32. Feelings
Part 33. Take Times
Part 34. Get Worst
Part 35. Secret Plan
Part 36. Gone Now
Part 37. Choice
Part 38. Judge
Part 39. All Time Ago
Part 40. Together
Penutup

Part 8. H - 2 Holi

1K 64 3
By yusrianiputri

***

"ASHMITA!!! CEPAT BUAT BINGKISAN MANISANNYA!!" teriakan ibunya sekali lagi, yang membuat Ashmita menggelengkan kepalanya berulang kali.

"Iya - iya..." jawab Ashmita dengan nada yang sedikit lelah. Astaga ini baru akan menjadi calon istri, dan ibunya malah menghebohkan dirinya. Tidak bisakah dia beristirahat sejenak?!

H - 2 menuju perayaan holi. Kakak dan juga kakak iparnya sudah pulang dan seperti sebelumnya, mereka pun disibukkan dengan berbagai macam hal pekerjaan yang diberikan oleh ibunya itu. Ashmita mulai membungkus ladoo, halwa, dan juga gulab jamun buatannya itu, hingga tertata rapi. "Ashmita..." panggil kakaknya, Ashika dari arah belakangnya.

Ashmita dengan segera meletakkan baki berisi berbagai macam manisan itu ke atas meja. "Iya kakak... Ada apa?!" Ashmita berbalik dan tersenyum.

"Nanti, setelah selesai... Kakak tunggu di kamar kakak ya..." gumam kakaknya sambil tersenyum lebar ke arah Ashmita.

Ashmita dengan segera menganggukkan kepalanya. "Tentu... Aku harus menyiapkan tempat pemujaan juga..." jawab Ashmita.

Seketika Ashika menggelengkan kepalanya. "Tidak usah... Vikas sudah mengurusnya. Tidak usah khawatir. Pokoknya, setelah kamu selesai membungkus manisan itu, kakak temui di kamar ya..."

"Iya kak..." jawab Ashmita dan kembali menata baki yang berisi manisan itu. Dan seketika Ashmita tersenyum puas melihat hasil masakannya itu.

Tatapannya kini mulai beralih ke arah ayah dan juga kakak iparnya, Vikas. Yang sedang menggantung hiasan rangkaian bunga di setiap sisi rumahnya. Sedangkan kakeknya, tentu saja sedang memasang rangkaian bunga di kuil dalam rumah. Ibu dan juga kedua keponakannya itu sedang membuat rangkaian bunga. Hanya tinggal sedikit lagi, dan semuanya akan siap. Bahkan bubuk holi sudah di siapkan. "Aku harus segera ke kamar... Kak Ashika pasti sudah menunggu.." gumam Ashmita sambil melepaskan celemeknya dan meletakkannya di dapur. Melangkahkan kedua kakinya dengan perlahan menaiki tangga, menuju kamar kakaknya itu.

Tok

Tok

"Kak Ashika..." panggil Ashmita sesaat setelah sampai tepat di depan pintu kamar kakaknya itu.

"Masuk saja, Ashmita!!!" jawab kakaknya dari dalam kamar dengan sedikit berteriak.

Dengan perlahan Ashmita membuka pintu kamar kakaknya dan mendapati kakaknya yang sedang mengeluarkan beberapa kotak dan meletakkannya ke atas ranjangnya. "Ada apa kak??" Ashmita bertanya karena sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya ke arah kakeknya itu.

"Sini..." Kakaknya menggandeng tangannya mendekat ke arah ranjangnya dan mendudukkan tubuhnya disana. "Nah... Karena kamu akan bertunangan tiga hari setelah perayaan holi, kakak ingin memberikan kamu beberapa perhiasan." lanjutnya.

Kakaknya mulai mengangkat sebuah kotak berisi kalung dan juga anting - anting berwarna emas. "Ini kakak beli waktu pergi kemarin..." Kakaknya itu mulai mencobakan kalung itu ke leher Ashmita.

"Setidaknya, kamu bisa pakai perhiasan ini waktu pertunangan atau saat upacara sangeet... Atau terserah kamu sih.." gumam kakaknya itu.

Ashmita seketika menggelengkan kepalanya perlahan. "Kakak... Aku sudah punya banyak perhiasan dari ibu. Lagipula, jika punya sebanyak itu juga aku tidak tahu harus di pakai kapan..." gumam Ashmita sedikit menolak.

Kakaknya itu seketika berkacak pinggang, membulatkan kedua bola matanya, dan menatap gemas ke arah Ashmita. "Ashmita... Bagaimana pun juga, seorang istri, Ajan selalu berdandan untuk suami dan juga keluarga suaminya. Tidak menjadi masalah sedikit pun jika kamu punya banyak perhiasan sekalipun." Kakaknya dengan segera memberikan kotak tadi ke atas pangkuan Ashmita. "Ini... Pakai ini saat berada di rumah mertuamu. Itu saja sudah cukup. Kamu akan terlihat sangat cantik." lanjutnya sambil tersenyum lebar.

Ashmita menganggukkan kepalanya saja, berusaha untuk menerima saja. "Baiklah... Terimakasih ya kak..." Ashmita memeluk tubuh kakaknya itu dengan cukup erat. "Saat aku pergi ke rumah suamiku nanti... Aku pasti akan sangat merindukan kalian semuanya..." lanjutnya.

Dengan perlahan, kakaknya itu membalas pelukan Ashmita dengan tak kalah eratnya. "Tentu saja... Kakak juga pasti akan merindukanmu. Ya sudah... Sekarang kamu istirahat saja. Biar pekerjaan lainnya, biarkan kakak yang mengurusnya."

Mereka pun saling melepaskan pelukan mereka. Dan Ashmita untuk sekali lagi menganggukkan kepalanya. Dan mulai melangkahkan kedua kakinya keluar dari dalam kamar kakaknya itu. Memasuki kamarnya dan meletakkan kotak berisi perhiasan itu ke dalam lemarinya. Ashmita hanya bisa menghela napasnya secara kasar. "Ini sangat banyak... Bagaimana caranya untuk membawa semuanya nanti?!" gumam Ashmita bertanya pada dirinya sendiri. Lalu, Ashmita menutup pintu lemarinya. Ponselnya bergetar, dan dengan segera Ashmita membuka ponselnya. Ada sebuah pesan dari Akash.

Hai... Ku pikir, aku hanya ingin tahu apa yang sedang kamu lakukan sekarang?

Ashmita tersenyum kecil saat membaca pesan itu. Dan dengan perlahan Ashmita mengetikkan jari - jarinya untuk menulis pesan balasan untuk Akash.

Baru saja selesai mengerjakan banyak hal. Ada apa memangnya?!

Ashmita menidurkan dirinya ke atas ranjang. Dan ponselnya kembali bergetar. Ashmita bersandar di punggung ranjang dan mulai membuka pesan itu.

Tidak ada. Hanya ingin menyapa calon istriku. Tidak masalah, kan?? Oh ya... Aku juga mau bilang, jika kami semua akan datang di hari holi saat akan pemujaan juga.

Ashmita membulatkan kedua bola matanya. Sedikit terkejut.

Benarkah?! Kalau begitu, aku akan mengatakannya pada ibu...

Tentu saja. Oya Ashmita, aku mencintaimu... Tapi jangan katakan pada siapapun. Ini rahasia.

Seketika wajah Ashmita memerah padam. Rasa - rasanya ada hawa panas yang menjalar di seluruh wajahnya. Ini adalah pernyataan cinta Akash yang kedua kalinya. Batin Ashmita mengingat - ingat.

Kenapa harus di rahasiakan?!

Karena itu akan menjadi kejutan yang sangat luar biasa, tentunya.

Baiklah. Kalau begitu, aku harus mengatakan kedatangan kalian waktu pemujaan nantinya.

Tentu. Sampai jumpa, Ashmita..

Sampai jumpa.

Ashmita dengan segera menutup ponselnya dan meletakkannya di atas ranjangnya. Melangkah mendekati pintu kamarnya, dan membukanya. Dia melihat ibunya yang baru saja keluar dari dalam kamar. "Ibu..." panggil Ashmita yang membuat langkah ibunya terhenti seketika.

"Ada apa, Ashmita?!" Ibunya bertanya sambil melangkahkan kedua kakinya mendekati Ashmita yang masih terdiam di depan kamarnya.

"Akash menghubungiku barusan. Dia bilang, jika mereka semua akan datang saat pemujaan di hari holi. Jadi, mereka akan melakukan pemujaan bersama dengan kita..." ucap Ashmita menjelaskan apa yang telah di sampaikan oleh Akash padanya.

"Oh... Benarkah?! Baguslah!! Ya sudah... Ibu akan memberikan hiasan lainnya di kuil. Kamu istirahat saja. Masih dua hari menjelang perayaan holi. Kamu sama sekali tidak boleh terlihat kelelahan." jawab ibunya bersemangat dengan sedikit mendorong tubuhnya untuk kembali masuk ke dalam kamarnya. "Sudah istirahat saja sana. Biar ibu, ayah, kakak, kakak iparmu, kedua keponakannya itu dan juga kakekmu yang akan menghiasi semuanya. Oke?!" lanjutnya.

Dan langsung saja di jawab dengan anggukan kepala oleh Ashmita dengan gerakan cepat. Lalu ibunya dengan cekatan menutup pintu kamarnya. Ashmita ikut tersenyum. Dia bahagia saat melihat seluruh anggota keluarganya bahagia. Hanya saja, dia masih sangatlah canggung saat berkomunikasi dengan Akash ataupun juga dengan anggota keluarga Maholtra lainnya. Ashmita mengalihkan pandangannya ke seluruh bagian kamarnya. "Apa aku juga sudah harus mengemasi beberapa barangku juga?!" Ashmita bergumam sambil mendekati lemari pakaiannya. Namun dengan segera menggelengkan kepalanya perlahan. "Tidak... Upacara pertunangan dan juga sangeet bahkan belum dimulai. Jadi lebih baik, menunggu semuanya selesai, baru mengemasi barang - barang ini." lanjutnya.

Ashmita berjalan mendekati ranjangnya. Mengambil ponselnya dan meletakkannya ke atas meja kecil yang ada tepat di samping ranjangnya. Lalu mulai membaringkan tubuhnya ke atas ranjang. Dia butuh tidur dan juga istirahat saat ini. Semua beban pikirannya semakin bertambah rasanya, terlebih saat Nyonya Arshia itu malah ingin mempercepat pertunangannya.

Dan jika hal itu terjadi maka, dengan arti kata yang lain, Ashmita akan segera melangsungkan pernikahan dengan Akash dan juga segera pergi meninggalkan rumah, menuju rumah keluarga Maholtra sebagai seorang menantu dan juga seorang istri. Terlihat sederhana memang, tapi saat Ashmita mulai menutup kedua kelopak matanya, Ashmita sama sekali tidak bisa menghalau air mata yang akan turun. Dia merasa sangat sedih sekaligus sangat bahagia. Sedih, karena Akan segera meninggalkan keluarganya. Dan juga bahagia, karena ternyata calon suaminya sudah membuka hati untuk dirinya masuk ke dalam kehidupannya.

Ashmita menyelimuti tubuhnya yang meringkuk seperti janin. Membungkus dirinya di dalam kehangatan itu. Dan rasanya, Ashmita semakin linglung saja. Aku bahkan tidak tahu, apakah aku bisa menerima Akash atau tidak di dalam hidupku. Dia mencintaiku, tapi aku tidak tahu seperti apa jelasnya perasaanku kepadanya. Aku baru saja mengenalnya, dan Akan menjadi sangat sulit jika harus langsung mencintainya. Semua butuh proses, bukan?! Batin Ashmita berpikir dengan sangat keras.

Ashmita menarik kembali selimut itu hingga menutupi seluruh tubuhnya hingga lehernya. Menenggelamkan dirinya disana. Namun, kedua matanya masih saja menatap ke arah langit yang terpampang jelas dari jendela kamarnya. Begitu biru dengan awannya yang sedikit mendung berwarna abu - abu. Langitnya mendung, dan itu artinya hujan atau bahkan hanya angin kencang akan terjadi sebentar lagi.

"Tuhan... Jika memang Akash mencintai diriku, maka bantu aku untuk bisa membuka hatiku untuk bisa membalas perasaannya kepadaku nantinya." gumam Ashmita berdo'a.

Ashmita mulai menghembuskan napasnya dengan perlahan. Mencoba untuk rileks sedikit lagi. Lalu mulai menutup kedua kelopak matanya dengan perlahan. Mencoba untuk tertidur sambil menunggu hari yang akan berubah menjadi malam.

Suara - suara kehebohan di seluruh area rumahnya dan tetangga - tetangganya terdengar begitu sangat lah jelas. Kebahagiaan menyambut hari perayaan Holi, terpancar sangat jelas. Dan Ashmita tahu, jika kisah hidup dan juga kisah cintanya yang akan di mulai setelah upacara pertunangannya bersama dengan Akash, tepat tiga hari setelah hari perayaan Holi.

"Semoga tidak terjadi apapun nantinya..." gumam Ashmita menjelang masuk ke dalam dunia mimpi yang sudah sejak tadi menantinya. Dan bibirnya masih berdo'a untuk kelancaran seluruh kegiatan atau acara yang akan terjadi di dalam rumahnya itu.

Meski Ashmita tidak akan tahu seperti apa masa depannya bersama dengan Akash, tapi dia yakin jika dia pasti bisa bahagia bersama dengan Akash. Terlebih Akash sepertinya memiliki saudara - saudara yang baik, benar bukan?! 

Continue Reading

You'll Also Like

199K 10.7K 21
Cerita ini berkisah tentang seorang wanita yang di benci oleh ibunya. Tiba-tiba mati terbunuh akibat didorong oleh saudaranya, dan terbangun di tubuh...
1M 63.8K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
17M 753K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
166K 8.9K 27
ELYANA PUTRI seorang gadis yang berumur 18 tahun, mempunyai sifat absurd, sedikit barbar, percaya diri dan kocak. bagaimana jadinya jika ELYANA nyas...