LANGIT KALA SENJA (Revisi)

By ainunufus

740K 80.9K 8.3K

VERSI REVISI Lovatta Zanna sangat mencintai kekasihnya yang sekarang sudah berstatus MANTAN. Lovatta menyesal... More

CLBK 1
CLBK 2
CLBK 3
CLBK 4
CLBK 5
CLBK 6
CLBK 7
CLBK 8
CLBK 9
CLBK 10
CLBK 11
CLBK 12
CLBK 13
CLBK 14
CLBK 15
CLBK 17
CLBK 18
CLBK 19
CLBK 20
CLBK 21
CLBK 22
CLBK 23
CLBK 24
CLBK 26
27
29 END

CLBK 16

21.5K 2.9K 346
By ainunufus

Dulu terasa biasa tapi kini semua seolah mengingatkan pada Langit. Hal-hal sepele seperti melihat pena yang Lovatta pegang saat ini mengingatkannya pada sosok mantan yang dingin dan tatapannya tajam. Pena berwarna merah dengan hiasan kepala Iron Man di atasnya adalah milik Langit yang dia minta saat belajar bersama. Lovatta menggoyangkan pena merah itu dengan tatapan kosong.

Lovatta berhenti melamun ketika minuman pesanannya datang. Dia sedang berada di kafe Brown sendirian, melanjutkan pekerjaan. Foto-foto yang dia ambil kemarin siap di upload untuk dijual. Uang yang dia dapat akan dia sumbangkan ke panti asuhan. Hal ini sudah berlangsung selama hampir setahun. Jika dia merasa sudah memiliki pakaian yang jarang dia pakai, pasti dia akan menjualnya.

Baru beberapa menit foto-foto di upload di instagram, beberapa DM sudah masuk. Termasuk pemilik akun instagram Penjagakekayaan, pelanggan pertama dan setianya.

Penjagakekayaan

Nama: Penjagakekayaan

Alamat: Jl xxxxxxx

Hp: xxxxxxx

Awal menerima format order, Lovatta ragu karena si pemesan tetap menggunakan nama instagram. Tapi ternyata keraguannya sirna karena Penjagakekayaan membayar sesuai pesanan dan barang diterima sampai ke alamat.

Lovatta membalas format order dan selang beberapa saat Penjagakekayaan sudah mengirimkan bukti transfer. Berinteraksi dengan Penjagakekayaan membuat Lovatta merasa senang karena biasanya mereka saling bercerita. Apalagi mereka seumuran jadi merasa cocok.

Penjagakekayaan

Makasih ya, kirim di hari Sabtu.

Ok sip

Bukan mau dipakai kencan kan?

Udah lama nggak kencan

Kenapa?

Putus

It's ok. Kalau jodoh nggak ke mana.

Bukan jodoh

Cari yang lain! Pasti banyak cowok kece lain di sekolah.

Nggak bisa, gue cuma sayang dia.

Sama! Gue juga cuma sayang dia. Tapi rasa sayang bikin kita jadi bego. Jelas-jelas dia nggak sayang tapi kitanya nggak bisa kayak dia.

Tapi lo punya pacar.

Gue nggak punya pacar. 😣 Udah putus juga dan banyak drama bikin gue kadang males ke sekolah. Tapi inget kalau gue bego, gue makin nggak punya hal yang bisa gue banggain. Jadi gue tetep ke sekolah deh.

Kenapa putus?

Karena gue minta putus terus gue nyesel.
Tapi dia nggak mau gue ajak balikan. Terus gue dikatain kambing sama dia.

Cowok lo ngatain lo kambing?

Iya, dia bales chat gue, malah ngatain gue kambing. Jadi saran gue walaupun lo masih sayang, jangan minta balikan. Jangan sampai lo kayak gue, tar harga diri lo lenyap. Penyesalan selalu di akhir.

Kalau di depan namanya pendaftaran

Yeeee.... gue serius nih!

Ok, thanks ya

Gue nggak ngarang cerita lho. Ini beneran. Gue nggak mau lo yang udah gue anggep temen ngerasain hal kayak gue.
Lebih berat dari berat badan.

Gue percaya. Tapi gue rasa gue harus ngajak dia balikan.

Lo yakin dia mau diajak balikan? Beneran deh, malu banget kalau sampai lo ditolak.

Gue yakin dia mau.
Thanks banget ya saran lo.
Gue off dulu.

Yipie...
Fighting! Moga nasib lo lebih baik dari gue dan lo bisa balikan sama cowok lo. Amin... 😘

Amin 😘

Beberapa pesanan sudah dia balas tinggal menunggu ada yang konfirmasi pembayaran lalu dia rekap ulang. Lovatta menutup laptopnya dan segera menghabiskan coklat hangat yang sudah menjadi dingin karena tidak segera dia minum. Sudah saatnya pulang karena hari sudah sore dan matahari mulai turun.

Saat akan keluar dia melihat Langit yang masuk ke dalam kafe. Ingin balik badan tapi mata mereka terlanjur bertatapan. Jantung Lovatta mendadak berdetak lebih cepat. Dia bingung mau bersikap bagaimana, pura-pura tiak mengenal atau dia harus senyum.

Kelegaan Lovatta rasakan saat Langit memutuskan pandangan terlebih dahulu dan berjalan ke meja di pojokan. Kelegaan yang mengiris hati karena sebenarnya hati kecilnya terluka melihat Langit mengabaikannya.

Lovatta membuka pintu bersamaan dengan Kala. Dia kembali kaget melihat sosok Senja di belakang Kala.

"Lo di sini?" tanya Kala.

"Iya dari pulang sekolah."

"Hei..." sapa Senja dan Lovatta hanya tersenyum tipis. Entah kenapa dia jadi ragu untuk dekat dengan Senja. Dia tidak mau melukai siapa pun.

"Gue pulang dulu ya."

"Lo sendirian?" tanya Senja.

"Iya."

"Nggak pa-pa pulang sendiri?"

Kening Lovatta mengkerut. "Biasanya juga sendiri. Paling sama dia kalau dia nebeng." Lovatta menunjuk Kala. "Duluan ya."

Lovatta segera pergi, karena suasana terasa tidak nyaman padahal hanya ada Senja dan Kala. Bagaimana jika ketiganya sudah berkumpul? Pasti akan jadi awkward moment jika ada Langit di antara mereka.

"Lo ketemu Lova tadi?" tanya Kala.

"Nggak," jawab Langit cepat dan datar.

"Oh, kirain kalian ketemuan."

"Gue baru dateng." Langit mengangkat buku menu di tangan, memperlihatkan bahwa dia bahkan belum pesan minuman yang berarti dia baru saja menginjakkan kaki di kafe.

Langit melirik Senja yang sedari tadi diam menatapnya. "Apa?"

"Nggak pa-pa."

"Kalau lo nggak percaya lihat gih CCTV."

"Bukan. Rambut lo kenapa?"

"Rambut gue kenapa?" Langit menatap kaca di sampingnya. Tapi tidak melihat dengan jelas karena itu kaca jendela bukan cermin yang bisa memantulkan dirinya dengan sempurna.

"Tara...." seru Senja dengan gerakan cepat seperti seorang pesulap dia mengusap rambut Langit dan dari genggaman tangannya keluar miniatur Iron Man yang sangat kecil tapi detailnya sangat jelas.

"Norak lo!" seru Kala sembari memukul lengan Senja sementara Langit tercengang lalu menahan diri untuk tak tertawa lepas.

"Gue kan mau kelihatan keren. Sirik aja lo!"

"Buat gue mana?" tanya Kala.

"Nih punya lo." Senja menyerahkan HGCE Destiny Gundam -Heine Westenfluss pada Kala dan sang penerima matanya langsung berbinar seperti anak kecil yang mendapatkan mainan kesukaannya.

Langit dan Kala mengucapkan terima kasih. Mereka bertiga masing-masing menyerahkan hadiahnya. Sore ini mereka merayakan hari persahabatan yang sudah mereka tetapkan. Jadilah mereka bertukar hadiah.

"Moga kebersamaan kita selamanya! Cheers," seru Kala setelah minuman mereka datang.

"Cheers."

"Jangan sampai gara-gara cewek kita berantem. Ok?" ucap Kala.

"Ok," balas Senja.

"Tapi bersaing nggak ada larangan bukan?" celetuk Langit, santai.

Senja dan Kala langsung menoleh ke arah Langit.

"Gue sayang sama Lova. Gue tahu lo juga punya rasa yang sama. Gue bakal perjuangin dia tapi gue nggak akan pakai cara kotor buat nikung lo. Gue cuma mau kasih tahu di depan biar lo tahu."

"Tunggu, tunggu. Please kalian jangan berantem lagi, apalagi rebutan cewek. Gue yang capek, guys! Gue yang jadi korban kalian," ucap Kala, tampangnya sudah lelah dan putus asa.

"Gue nggak akan berantem. Gue bakal ngehargain apa pun keputusan Lova."

"Tapi Lova udah pacaran sama Senja, Lang," ucap Kala mencoba membuat semuanya lebih mudah tapi bukan Langit kalau akan diam saja jika dicurangi.

"Lova marah sama gue karena kasus chat itu. Gue akan cari tahu penyebarnya. Kalau udah ketahuan baru gue mau menerima semua keputusan Lova. Gue harap lo nggak keberatan, Sen."

"Ya, nggak masalah. Kalau pada akhirnya Lova milih balikan sama lo, gue nggak akan maksa dia buat sama gue," balas Senja.

"Tapi tolong kalian jangan bersitegang apalagi cuma diem saling tatap-tatapan. Aura kalian menyeramkan, bro? Gue yang kena imbasnya," ucap Kala, dari nadanya jelas terlihat kekhawatiran.

"Kalian tuh panutan. Yang satu ketua OSIS yang satu kapten Basket. Kalian harus kasih contoh yang baik."

"Siap, Kapten!" seru Langit dan Senja bersamaan.

Ketika hati sudah berkata, menahannya hanya menyisakan luka. Berjuang mungkin bisa jadi jawabannya meski akhirnya mengorbankan nama persahabatan atau justru hati semakin terluka.

Lalu mengiyakan tidak pasti mengikhlaskan. Hati tetap merasa tidak terima karena ingin selalu bersama dengan yang dicinta tanpa ada yang lainnya. Mereka tersenyum, bergembira tapi dengan hati yang berbeda.

Continue Reading

You'll Also Like

55.6K 3.6K 3
Nathan dan Salma kembali dipertemukan, kali ini mereka harus menghadapi anak-anak Galileo Club. Selamat menyelami kisah mereka!
520 MEANINGS By DISA

Teen Fiction

1.1K 233 29
MAHANTA SERIES #2 "Gue ke lo 520, lo ke gue 477. Yaudah, mau gimana lagi?" Kata orang pacar itu penyemangat. Yakin penyemangat? Penyemangat atau sese...
495 447 36
"Mengapa semua sangat berbeda dengan apa yang aku impikan selama ini!? Aku berniat segera kembali ke Pulau Bali untuk segera melamar Kak Yuyun... Tet...
1.7M 77.6K 29
(Sudah terbit di GagasMedia) Kamu terlalu sibuk dengan urusanmu sendiri, mengabaikan dia yang sangat menyayangimu Yang selalu ada untukmu Yang selal...