Hide and Seek

By moochitiger

284 32 11

Memang benar adanya, bahwa kehidupan berputar seperti roda. Tidak selamanya hal menyenangkan yang kita harapk... More

Prolog
1| Pindah
2| Alasan
3| Dance
4| Luka masa kecil
5| Childhood
6| Kencan?
7| Berusaha objektif
8 | Terlupakan
9 | Chimmy?

10 | Peringatan

14 1 0
By moochitiger

Bagaimana dengan masa sebelum kau mengalami kecelakaan?

Pertanyaan itu masih terngiang di telinganya, padahal dirinya juga sudah pernah membahas hal itu dengan Yunhee. Tapi, entah mengapa saat Jimin yang menanyakan hal itu kepadanya, ada hal yang terlintas dalam ingatannya. Namun, percuma saja.. Ingatannya tak sekuat itu.

"Yunhee? Bisakah aku bertanya sesuatu padamu?" Sunhee tersadar dari lamunannya.

Yunhee menoleh, tak biasanya saudarinya itu seperti ini. Biasanya jika mau bertanya, Sunhee langsung saja bertanya tanpa perlu meminta izin.

"Ya, ada apa?" Balas Yunhee tak yakin.

Sunhee terdiam sebentar, menatap lurus ke papan tulis.

"Apa kau yakin, aku orang biasa saja sebelum kecelakaan?" Tanyanya ragu.

Yunhee tersentak, Dia tak mengira saudarinya itu akan bertanya hal demikian lagi.

"T-tentu saja. Memangnya ada apa? Bukankah aku dan Ibu sudah menjelaskan semuanya padamu?" Kata Yunhee sambil membereskan bukunya.

Sunhee menggeleng, "Tidak. Aku hanya seperti mengingat sesuatu."

Kalimat itu bagaikan petir yang menyambar, Yunhee mendadak panik. Meskipun Ia tau, Sunhee sudah beberapa kali mengatakan hal seperti itu, namun entah mengapa kali ini rasanya berbeda.

Yunhee menghela napas perlahan, "Sudahlah, tak perlu kau paksakan. Pasti ini efek dari drama koreamu. Sudah kukatakan, jangan terlalu banyak menonton, nanti kau jadi melow seperti ini."

Sunhee tertawa sambil memukul pelan lengan saudarinya itu, "Ya! Ini tak ada hubungannya dengan drama koreaku! Oppaku tidak terlibat apapun dalam masa laluku."

"Benar. Bahkan kau baru menggilai Oppamu juga setelah kau mengalami kecelakaan." Katanya sambil tersenyum. "Setelah ini aku ada latihan basket. Kau tak apa sendiri?"

Sunhee mengangguk, "Tentu. Sepertinya aku akan ke perpustakaan setelah ini."

"Baiklah, kalau begitu sampai nanti."

•••

"Sunhee!"

Sunhee menoleh ke arah sumber suara.

"Eoh! Jiminssi!" Sunhee membalas lambaian tangan Jimin.

"Kau mau kemana?" Tanya Jimin setelah berhenti tepat di depan Sunhee.

"Pulang ke rumah. Apa kau juga ingin pulang?"

Jimin menggeleng, "Tidak. Aku hari ini ada jadwal latihan dance. Kau mau ikut denganku?"

"Tidak!" Sunhee menjawab dengan cepat disertai perubahan ekspresi di wajahnya.

Jimin menaikkan alisnya sebelah, "Kenapa? Padahal aku ingin—"

"Tidak, karena aku kesal denganmu dan juga ruangan dance itu! Aku menarik semua ucapanku kemarin." Wajahnya ditekuk, lalu Sunhee melipat kedua tangannya di dada.

Jimin tertawa pelan, "Ya! Jangan di bawa serius. Lagipula, waktu itu aku hanya bercanda. Kalau begitu, aku minta maaf."

Sunhee memicingkan matanya, "Aku tidak yakin."

"Aku bersungguh-sungguh. Ayo akan kukenalkan pada dancer-dancer tampan yang mungkin akan kau jadikan pacarmu." Kata Jimin sambil tertawa.

"Ya!!" Sunhee memukul lengan Jimin. "Kau meledekku lagi akan kulempar dengan tas ini!"

Jimin menaikkan sebelah tangannya seolah memberi perlindungan untuk dirinya agar terhindar dari pukulan Sunhee.

"Baik-baik, tidak akan. Jadi, kau mau atau tidak ikut denganku?" Tanya Jimin lagi.

Sunhee terdiam sejenak.

"Baiklah. Tapi aku hanya akan melihat kalian berlatih saja."

•••

Matanya mengikuti setiap gerakan yang dilakukan Jimin. Tak berhenti mengucapkan kekaguman dalam hatinya.

Melihat Jimin seperti ini membuat hatinya menghangat.

Bukan. Bukan karena Jimin, tetapi seperti ada bayangan dari potongan masa lalunya yang terlupakan.

"Baiklah, sepertinya kita istirahat dulu." Kata Jimin setelah menyempurnakan gerakannya.

Jimin berjalan menuju Sunhee yang duduk di sudut ruangan.

"Ini." Katanya sambil menyodorkan minuman pada Jimin.

Jimin menerimanya sambil tersenyum, "Terima kasih."

"Gerakanmu sangat bagus!" Sunhee memujinya.

Jimin menoleh, "Terima kasih, lagi. Tapi gerakanku belum ada apa-apanya di bandingkan ketua sebelumnya."

"Ketua sebelumnya? Memangnya siapa?" Tanya Sunhee penasaran. Padahal, melihat Jimin menari menggeliat seperti ulat saja sukses membuatnya terpukau. Ternyata, masih ada yang lebih dari padanya.

"Jung Hoseok" Jimin tertunduk. "Dia seharusnya sudah lulus."

Sunhee tampak berpikir, "Apakah itu J.. Ah! Jhope? Yang pernah kau sebutkan?"

"Sebentar. Seharusnya sudah lulus? Memang apa yang terjadi?" Tanya Sunhee lagi.

"Ayo kita pulang." Jimin berdiri lalu menghadap Sunhee sambil tersenyum.

•••

"Ya!!" Yunhee memukul lengan saudarinya itu begitu Ia duduk disebelahnya. "Dari mana saja kau?"

"Sakit!" Sunhee membalas pukulannya.

"Katamu kau ingin pulang setelah dari perpustakaan?" Yunhee dengan tatapan interogasinya.

Sunhee menggeleng, "Tidak. Aku tidak ke perpustakaan. Tadi aku bersama Jimin."

Tepat sekali! Sesuai dugaan Yunhee, bahwa saudarinya itu akan bertemu dengan Jimin.

"Lalu?" Tanyanya lagi.

"Tidak ada. Hanya melihatnya latihan di ruangan dance. Lalu dia mengajakku makan. Lalu pulang." Sunhee menjawab dengan polosnya.

"Menjauhlah darinya." Kata Yunhee dingin.

Sunhee menoleh, "Hm? Memangnya kenapa? Lagipula dia teman kecilku?"

"Tidak. Pokoknya tidak. Tolong, kali ini saja aku meminta kepadamu. Jauhi Park Jimin." Kata Yunhee penuh penekanan pada nama Jimin.

Kedua alisnya terangkat, Sunhee masih tak mengerti mengapa Yunhee melarangnya.

"Aku tidak bisa. Lagi pula, tidak ada salahnya? Dia bisa membantuku membalikkan ingatan masa kecil kami."

Yunhee memegang pundak saudarinya itu, "Dengar. Dia bukanlah orang yang baik. Bukan, maksudku.. dia bisa menyakitimu."

"Menyakitiku? Apa maksudmu?" Alisnya tertaut, Sunhee benar-benar bingung dibuat saudari kembarnya itu.

Yunhee menghela napasnya, "Kau lihat saja, kemarin sebelum akhirnya kalian saling mengenal.. Apa yang dia perbuat? Dia menjelek-jelekkanmu kan?"

Sunhee menggeleng cepat, "Aku tidak mengerti."

Yunhee tersenyum, "Baiklah. Aku sudah memperingatkanmu...."

Aku tidak mau kau tersakiti lagi olehnya.

to be continued

----

Udah chapter 10 aja><
Sunhee yang mana, Yunhee yang mana?🧐🧐

Continue Reading

You'll Also Like

1M 84.9K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
824K 87.1K 58
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
477K 47.6K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
70K 5.1K 24
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ Ma...