a rainy day ; jay park

By heenoott

70K 6.7K 359

[END] pura-pura jatuh cinta lagi di musim hujan terburuk ini More

00๐ŸŒงgamau putus
intro
01๐ŸŒงsebulan aja
02๐ŸŒงpertama kali ketemu
03๐ŸŒงcuman pura-pura
04๐ŸŒงhujan dan macet
05๐ŸŒงsemua ga suka
06๐ŸŒงhujan deras
07๐ŸŒงpenampilan baru
08๐ŸŒงlupa
09๐ŸŒงjangan sangkut pautin
10๐ŸŒงkotak bekal
11๐ŸŒงga masalah
12๐ŸŒงjadi beda
13๐ŸŒงdilema
14๐ŸŒงkangen
15๐ŸŒงmasih kangen
16๐ŸŒงbunga anyelir
17๐ŸŒงudahan-balikan
19๐ŸŒงjanji
20๐ŸŒงsurprise
21๐ŸŒงdiary
22๐ŸŒงsebelum terakhir
23๐ŸŒงpesan terakhir
24๐ŸŒงbelum terkirim
25๐ŸŒงpertama kali ketemu

18๐ŸŒงone fine day!

1.9K 202 3
By heenoott

hari minggu yang cerah, tak terlihat ada mendung atau tanda-tanda akan hujan membuat jay memiliki rencana untuk mengajak sasha berkencan, sekalian ia mengistirahatkan otaknya sejenak sebelum melanjutkan sedikit lagi bab tiganya.

kini, jay sudah berdiri di depan pintu kamar sasha. mengenakan setelan santai berupa jeans dan kaos hitam di balut dengan jaket bomber abu-abu yang menyempurnakan penampilannya.

belum genap mengetuk pintu kamar sasha, pintu sudah terbuka terlebih dahulu dan menampilkan sasha dengan pakaian santai serba pink seperti biasa. tak lupa dengan jepit rambut lucu seperti biasa untuk menghiasi rambutnya.

"kamu beneran gapapa?" tanya jay memastikan.

"iya, beneran! aku malah ga sabar banget!" jawab sasha ceria.

semalam, sasha memang sempat drop. namun, ia tidak mau melewatkan kesempatan berkencan bersama jay karena sasha pikir kapan lagi mereka akan bisa seperti ini.

setelah berpamitan dengan mamih, jay dan sasha berjalan keluar menuju mobil. jay memakaikan seatbelt untuk sasha. ini adalah kali pertamanya sasha dapat melihat jay secara dekat lagi, dan diperlakukan dengan manis seperti dulu.

jay belum kembali ke tempat semula dan masih menatap sasha secara lekat, membuat jantung sasha berdegup semakin kencang. sasha dapat merasakan deru nafas jay yang hangat bahkan hidung jay yang sangat mancung menyentuh hidungnya.

"k-kenapa?" tanya sasha pelan.

tak terduga jay malah mengecup singkat bibir sasha kemudian beralih ke tempat semula dan mulai menyalakan mobilnya.

sasha masih terpaku dengan perlakuan jay barusan. entah rasanya sudah sangat lama jay tidak seperti itu membuat sasha jadi belum terbiasa lagi.

mobil pun mulai melaju meninggalkan area rumah. sasha membuka notes kecil yang selalu dibawa kemana-mana kemudian menunjukan beberapa list rencana hari ini. memang bukan hal aneh lagi bagi jay kalau sasha pasti selalu membuat list rencana apa saja yang akan mereka lakukan seharian ini.

"jadi, pertama hari ini ke toko kue dulu bentar ya? aku mau pesen kue ulang taun buat mamih, habis itu kita makan siang dulu aja karena udah hampir jam 12. aku pengen makan steak kalau kamu mau makan apa? ada saran ga?" tanya sasha.

nada suaranya terdengar sangat antusias.

"mmm, aku ngikutin kamu aja deh." jawab jay sambil tetap fokus menyetir.

"ish, kan kamu juga yang ngajak aku jalan? emang rencana kamu hari ini mau apa?"

"jalan sama kamu aja."

"kemana?"

"ya gatau, jalan-jalan aja sama kamu."

sasha memanyunkan bibirnya sedikit kemudian kembali membaca notesnya. jay melirik sekilas kearah sasha kemudian tersenyum gemas.

"kamu mau nonton ga? di bioskop lagi banyak film bagus soalnya."

"pasti horror?" sasha memicingkan matanya dan jay hanya terkekeh.

"aku juga pengin ke escape room sha, mumpung lagi ada promo di mall xx. mau ya?"

"hmm oke.." sasha meraih bolpoinnya kemudian menambah catatan di notesnya.

"oke jadi rencana kita, pesen kue dulu, makan siang dimana ih? kamu saranin dong, terus kita langsung ke mall aja, nonton, ke escape room, ah aku juga mau beli parfum dulu, habis itu kita ke street food, gimana?"

"oke bagus. makan siang kita langsung di mall nya aja sha? takutnya kalau kemana lagi malah macet." usul jay dan sasha menyetujuinya.

setelah melalui diskusi yang panjang hanya untuk merencanakan hari ini, akhirnya mereka sepakat. kini, mereka sudah sampai di sebuah toko kue tujuan. tidak membutuhkan waktu lama karena sasha hanya memesan kue dan akan diambil dua hari kemudian, tepat saat mamih berulang tahun.

kini mereka melanjutkan perjalanan menuju mall xx untuk makan siang bersama. jalanan sudah mulai padat namun mereka sampai tanpa terjebak macet panjang. jay dan sasha segera menuju lantai paling atas dimana area food court berada.

selama di mall, jay tidak melepaskan sedikitpun genggaman tangannya pada tangan sasha. jay juga tidak segan untuk mengelus rambut sasha atau merangkulnya dengan mesra. jay sudah kembali seperti dulu. tidak lagi dingin dan terkesan tidak peduli.

sasha dapat merasakan lagi ketulusan dari jay.

🌧🌧🌧

hari sudah malam.

kini jay dan sasha sudah berada di sebuah tempat dimana street food tujuannya berada. hari ini semua berjalan dengan mulus sesuai rencana. sasha tidak dapat mengungkapkan lagi betapa bahagianya dia hari ini.

sasha duduk di salah satu bangku sambil menopang dagu. ia tersenyum melihat jay yang berjalan membawa beberapa jajanan kemudian meletakannya di atas meja.

"maaf lama ya? soalnya antri banget." ucap jay.

"gapapa kok, maaf juga malah bikin kamu yang antri gitu."

jay hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum. tentu bukan masalah baginya untuk mengantri membeli jajanan keinginan sasha. justru ia malah khawatir pada sasha kalau harus ikut mengantri lama dan berdesak-desakan.

"besok kamu bimbingan?" tanya sasha sambil menyantap salah satu jajajan yang masih hangat.

"iya, kamu?"

sasha tersenyum simpul kemudian melipat kedua tangannya diatas meja.

"a-aku kayaknya nunda sidang dulu, bakal ikut periode selanjutnya."

jawaban sasha membuat jay membulatkan matanya.

"kenapa? kan kita mau sidang sama wisuda bareng? kendala kamu apa?"

"udah mau akhir desember tapi aku masih bab 2. aku belum lanjutin bab 3 karena dari kemarin kemo sama kontrol terus. dospem aku pun nyaranin aku suruh fokus berobat dulu aja, terus ikut periode selanjutnya-"

"bab 2 udah acc tapi? tinggal bab 3?"

sasha mengangguk sambil menyeruput jahe hangatnya.

"bab 3 ku dikit lagi, kalau udah acc aku kerjain bab 3 kamu." jawab jay serius dan malah membuat sasha tertawa.

"kok ketawa? sha, aku serius sayang."

"kamu tuh! udah kelar bab 3 harusnya fokus persiapan seminar, malah pengen ngerjain skripsi aku?"

"ya kan emang aku yang mau."

sasha terkikik gemas melihat jay yang sudah memanyunkan bibirnya. jay memang serius soal perkataannya yang mau mengerjakan skripsi sasha.

sasha menyeka wajahnya karena merasa ada air yang jatuh mengenai wajahnya. sasha sontak mendongakan kepala dan dapat melihat rintikan hujan.

"eh hujan?!" jay yang menyadari hal tersebut langsung beranjak dari duduknya.

rintikan hujan tadi tiba-tiba mulai deras dan membuat orang-orang yang tadinya tengah duduk santai menikmati jajanannya pun beranjak dan berlalu-lalang.

jay segera melepaskan jaketnya dan menutupi kepala sasha dengan jaket. jay pun langsung merangkul sasha dan berlari meninggalkan area. hujan turun semakin deras dan membuat suasana menjadi cukup tidak kondusif. beberapa kali jay menabrak orang-orang yang berlari juga.

sialnya, jay memakirkan mobil cukup jauh dari area karena penuhnya lahan parkir terdekat sehingga membutuhkan waktu bagi jay dan sasha untuk menuju mobil.

"sasha? kamu masih kuat kan? bentar lagi sampai kok ke mobil!" suara jay terdengar sangat khawatir.

sasha tidak menjawab dan mengeratkan lengannya yang melingkar di pinggang jay.

mereka akhirnya sampai di mobil dan segera masuk. jay melihat wajah sasha yang sudah pucat pasi dan bibirnya bergetar karena kedinginan. karena jay tidak memiliki kain ataupun handuk di dalam mobilnya, ia hanya membawakan tissue untuk sasha.

"jay, aku ga begitu keujanan kan tadi pake jaket kamu. kamu tuh basah banget!" sasha langsung meraih beberapa tissue dan mengelap jay yang sangat basah kuyup.

"no, sasha! aku gapapa! aku khawatir sama kamu, kamu pucet banget?!"

"gapapa ih jay, sumpah aku gapapa!" sasha menahan lengan jay yang sibuk mengelap tangannya yang tidak terlalu basah.

"...ayo kita pulang sekarang aja oke?" pinta sasha.

akhirnya, jay menuruti perkataan sasha dan segera menyalakan mobil dan melaju meninggalkan area.

selama perjalanan, jay tidak melepaskan tangan kirinya untuk menggenggam tangan sasha sedangkan tangan kanannya untuk mengemudi. sasha menatap jay diam-diam kemudian tersenyum lemas.

hari ini, rasa sakitnya cukup terkalahkan dengan rasa bahagianya. meskipun tadi sasha sudah menahan sakit kepalanya yang luar biasa, ia tidak mau jay mengetahuinya. ia hanya tidak ingin rencana hari ini gagal hanya karena sakit kepala yang ia rasakan.

karena sasha merasa, belum tentu kedepannya ia dapat berkencan seperti ini lagi dengan jay.

sampai dirumah.

"jay, makasih ya? kamu langsung pulang aja-"

"engga. aku mau turun dulu, mau mastiin kamu baik-baik aja."

"jay? aku ga kenapa-kenapa..."

"kamu mana paham khawatirnya aku gimana." ujar jay keki.

sasha hanya tertawa kecil kemudian melepas seatbeltnya. sasha menangkup wajah jay kemudian menariknya hingga wajah mereka benar-benar dekat. sasha dapat melihat jelas sorot mata jay yang sangat khawatir dan penuh penyesalan.

"aku ga akan maafin diriku sendiri kalau sampai kamu kenapa-kenapa setelah ini, sha.." ujar jay dengan pelan.

"jay? tau ga? aku bahagia banget hari ini. sebahagia itu sampai aku gabisa ungkapin lagi. bahkan aku sampai lupa kalau aku sebenarnya lagi sakit. aku ga ngerasain sakit sama sekali seharian ini. ajaib kan?!" pekik sasha ceria.

jay tidak menjawab dan hanya memejamkan matanya frustasi. jay sangat ingin memeluk sasha namun dirinya sangat basah kuyup.

"...aku juga ga akan maafin diriku sendiri kalau kamu kenapa-kenapa setelah ini, jay.." ujar sasha dan membuat jay tersenyum kecil.

jay melepaskan tangan sasha yang menangkup wajahnya kemudian gantian dirinya yang meraih tengkuk sasha dan meraup bibirnya.

kedua bibir mereka saling bertaut dan melumat dengan cepat. terdengar lenguhan dan juga decakan dari jay dan sasha yang mengisi mobil. setelah berciuman cukup lama, jay dan sasha melepaskan tautan bibirnya dan saling menatap dengan dalam.

semburat merah di pipi sasha terlihat jelas sedangkan tatapan jay yang dalam berubah menjadi sayu.

jemari jay mengelus lembut bibir sasha, kemudian jay mendaratkan lagi beberapa kecupan di bibir sasha. rasanya, jay tidak ingin berhenti merasakan bibir sasha yang sangat candu.

"sha..?"

"kenapa jay?"

"pengen nginep jadinya.."

🌧🌧🌧

Continue Reading

You'll Also Like

15.8K 3.2K 40
Sebuah hubungan tidak pernah luput dari masalah bukan? Itu juga yang terjadi di dalam hubungan Jay dan Anna. Dapatkan mereka mempertahankan hubungan...
14.2K 1.5K 35
"๐™ก๐™ค ๐™๐™–๐™ง๐™ช๐™จ ๐™ก๐™–๐™ ๐™ช๐™ž๐™ฃ ๐™–๐™ฅ๐™–๐™ฅ๐™ช๐™ฃ ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™œ๐™ช๐™– ๐™ข๐™–๐™ช, ๐™œ๐™–๐™–๐™™๐™– ๐™ฃ๐™ค๐™ก๐™–๐™ " ๐™‘๐™ž๐™ซ๐™ž๐™–๐™ฃ ๐˜ผ๐™ก๐™š๐™จ๐™จ๐™ž๐™– ๐™ข๐™ช๐™ง๐™ž๐™™ ๐™—๐™–๐™ง๐™ช ๐™Ž๐™ˆ๐˜ผ ๐™€๐™ฃ...
13.6K 2.2K 32
[Tamat] 9 Februari 2022 - 20 Agustus 2022 Baru ketemu udah ditembak, sehat om? Gila dipikir ini dunia drakor apa bisa seenak bokong nembak-nembak kek...
61.7K 8.3K 20
๐“‰ณโจพ ๐Ÿ๐ญ. ๐ž๐ง๐ก๐ฒ๐ฉ๐ž๐ง ๐ฉ๐š๐ซ๐ค ๐ฃ๐จ๐ง๐ ๐ฌ๐ž๐จ๐ง๐  โ”โ”โ” โ€ข โœฆ ๐’ingkatnya , Jay si ketua osis tampan yang berhati dingin dan tak memiliki per...