BEAUTIFUL SUNRISE

By rihyukjae

3.5K 311 29

Lee eunhyuk selalu mengutarakan cintanya kepada seorang yang sangat dia cintai. Tetapi orang yang dicintainya... More

BEAUTIFUL SUNRISE -1-
BEAUTIFUL SUNRISE -2-
BEAUTIFUL SUNRISE -3-
BEAUTIFUL SUNRISE -4-
BEAUTIFUL SUNRISE -5-
BEAUTIFUL SUNRISE -6-
BEAUTIFUL SUNRISE -7-
BEAUTIFUL SUNRISE -8-
BEAUTIFUL SUNRISE -10-

BEAUTIFUL SUNRISE -9-

256 28 4
By rihyukjae

BEAUTIFUL SUNRISE

Part 9

Ceritanya terinspirasi dari film My Name Is Khan..

Hanya bagian tertentu saja yang mirip ^^

Cast : Lee Hyukjae (Eunhyuk)

Lee Donghae

Cho Kyuhyun

Choi Siwon

and other..

Hope you like it..

Happy ReadingJ

..

..

..


"Kalau appa menikah lagi apa Kyu akan menyukainya juga?" kali ini dia langsung menatapku.

"Appa akan menikah dengan siapa?" tanyanya dengan ekspresi yang terkejut.

"Eunhyuk, kau menyukainya?"


***Beautiful Sunrise***


Aku mengajak Eunhyuk bertemu hari ini. Untuk membicarakan tentang Kyuhyun. Pasalnya saat aku bilang bahwa aku akan menikah dengan Eunhyuk, dia menunjukkan ekspresi yang tak bisa aku tebak. Setelah cukup lama aku menunggu akhirnya dia datang. Dengan setengah berlari dia menghampiriku.


"Maaf sudah membuatmu menunggu lama. Tadi dikantor ada sedikit masalah. Apa kau sudah memesan makanan?" tanyanya. Aku hanya menggelengkan kepalaku sebagai jawaban. Dia yang mengerti langsung memanggil seorang pelayan untuk memesan makanan.


"Aku pesan milkshake strawberry saja, kau ingin pesan apa Hae? Americano?"


"Hot chocolate saja"


"Itu saja dulu" dia tersenyum kepada pelayan. "Apa yang ingin kau bicarakan?" lanjutnya saat pelayan itu sudah pergi.


"Ini tentang Kyuhyun" bisa ku lihat tatapannya berubah menjadi lebih serius. Dan aku juga bisa merasakan kini tangannya meraih tanganku dan menggenggamnya.


"Ada masalah apa? Kenapa dengan Kyuhyun?"


"Kemarin aku sudah memberitahunya jika aku akan menikah lagi, dan dia menanyakan aku akan menikah dengan siapa. Setelah aku beritahu bahwa aku akan menikah denganmu, dia—"


Aku menggantungkan ucapanku karena aku melihat dia berdiri dari duduknya. Mataku hanya bisa mengikuti pergerakannya sampai dia duduk disebelahku. Lalu dia membelai wajahku dengan lembut. Aku hanya bisa memejamkan mataku menikmati sentuhannya.


"Apa yang Kyuhyun ucapkan? Apa dia tidak setuju?" dia bertanya sangat lembut.


Aku membuka mataku seraya menghela nafas. Aku menunduk dan melepaskan tangannya yang masih membelai wajahku itu.


"Aku tidak juga tidak tahu apa pendapatnya. Karena saat aku memberitahunya dia hanya menatapku dengan tatapan yang datar. Aku tidak tahu Hyuk-ah"


Aku menutup wajahku dengan kedua tangan. Entahlah, kenapa aku ingin menangis mengingatnya. Aku takut kalau Kyuhyun justru menolak pernikahanku dan Eunhyuk ini. Karena bagaimanapun aku tidak mungkin menikah kalau Kyuhyun tidak menyukainya.


"Ssttt..gwenchana. Gwenchana Donghae-ah" dia mengatakan itu seraya memelukku dan mengusap punggungku untuk menenangkanku.

Donghae's pov end


***Beautiful Sunrise***


Author's pov

Hari sudah semakin gelap, tetapi namja ini masih betah berada dikantornya. Dia bukan sedang bekerja, karena dapat dilihat matanya hanya menatap layar monitor dengan tatapan kosong. Dan itu menandakan bahwa dia sedang melamun. Sampai terdengar suara ketukan yang membuyarkan lamunannya.


Dia segera membenarkan posisinya menjadi lebih tegak. Sampai dia memberi isyarat kepada orang yang telah mengetuk pintunya untuk masuk. Seorang namja manis mendekatinya. Tetapi orang yang sedang menatap monitornya itu tidak melihat siapa yang datang menghampirinya.


"Apa kau masih betah berada disini?" mendengar suara yang sangat dikenalinya itu membuat dia mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang menemuinya.


"Hae-ah.." refleks dia berdiri dan menggenggam tangan orang yang sekarang berstatus kekasihnya itu. "Kenapa kau datang kekantorku? Apa ada sesuatu sampai kau datang kemari?" lanjutnya.


"Aku hanya khawatir karna kau tidak datang untuk menjemputku, bahkan kau tidak menjawab telponku."


Eunhyuk langsung membulatkan matanya dan melihat kearah jam tangan yang dia pakai. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Dan dia baru menyadari itu. Lalu dia beralih mengecek handphonenya yang ternyata terdapat 12 miscall dari Donghae.


Dia memijit pelipisnya karena merasakan kepalanya sedikit pusing. Donghae yang melihat itu semakin merasa khawatir.


"Kau tidak apa Eunhyuk-ah?" dia memegang pundak kekasihnya.


"Maafkan aku Hae, aku tidak bermaksud untuk membuatmu menunggu. Aku juga tidak bermaksud untuk membuatmu khawatir." Eunhyuk menatap Donghae dengan tatapan penuh penyesalan. Dia juga tidak tahu kenapa dia merasa seperti ini hari ini.


"Aigoo bagaimana dengan Kyuhyun? Apa dia sudah pulang, aku lupa untuk menjemputnya hari ini" tanyanya saat ingat bahwa dia tidak menjemput anak itu.


"Tenanglah Hyuk, aku sudah menjemputnya tadi, gurunya menelponku bahwa Kyuhyun masih ada disekolah dan belum ada yang menjemputnya." Katanya seraya mengajak Eunhyuk untuk duduk disofa ruangannya. "Ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat berantakan seperti ini? Apa kau sakit hem?"


"Donghae-ah aku sungguh minta maaf padamu untuk hari ini"


"Sudahlah, aku tidak apa-apa Hyuk. Sekarang jelaskan padaku apa yang terjadi padamu"


"Apa yang Kyuhyun ucapkan? Apa dia tidak setuju?"

"Aku tidak juga tidak tahu apa pendapatnya. Karena saat aku memberitahunya dia hanya menatapku dengan tatapan yang datar. Aku tidak tahu Hyuk-ah"

"Ssttt..gwenchana. Gwenchana Donghae-ah"

'Kenapa aku merasa bahwa aku akan kehilanganmu Hae. Aku tak ingin kehilanganmu. Aku tak ingin kau pergi dariku, meninggalkanku, kalaupun Kyuhyun tidak menyukaiku bisakah kau tetap bersamaku? Bisakah aku egois sayang? Bisakah??'


Eunhyuk hanya bisa menatap Donghae dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca. Dia tidak tahu kenapa perasaan seperti ini muncul begitu saja. Saat perbincangannya saat itu tentang Kyuhyun, dia jadi takut akan kehilangan seorang Kim Donghae.


Lama dia menatap namja yang ada didepannya, sampai dia tidak sadar akan air matanya yang sudah keluar. Donghae menangkup wajah Eunhyuk dengan kedua tangannya. Eunhyuk hanya bisa memejamkan matanya seraya menggenggam tangan Donghae yang berada diwajahnya kini.


"Aku takut kehilanganmu Hae" ucapnya sangat lirih seraya menahan tangisannya. Tetapi sepertinya tidak berhasil, karena isakan kecil mulai keluar dari mulutnya yang membuat Donghae semakin khawatir sekaligus tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi pada Eunhyuk.


"Apa maksudmu? Aku ada bersamamu dan aku tidak akan pergi kemanapun, kau tidak akan kehilanganku"


Tangisan Eunhyuk semakin menjadi saat Donghae berkata seperti itu. Donghae hanya bisa mendekat dan membawa tubuh Eunhyuk kedalam dekapannya. Dia baru melihat Eunhyuk yang seperti ini, biasanya dia akan melihat Eunhyuk yang selalu bisa membuatnya tertawa dengan tingkah-tingkah konyolnya. Tetapi sekarang dia melihat Eunhyuk yang terlihat sangat rapuh dan menyedihkan.


Donghae membiarkan Eunhyuk untuk menangis dipelukannya. Dia tidak tahu harus melakukan apa selain menenangkan dan mengusap punggung Eunhyuk. Sama seperti yang dilakukan Eunhyuk saat dirinya menangis. Sampai Donghae melihat pintu ruangan Eunhyuk terbuka dan seorang namja tinggi masuk.


"Eunhyuk-ah­ apa kau akan ter—" ucapannya terpotong karena dia melihat sahabatnya sedang berada didalam pelukan seseorang. Sesaat dia memutuskan untuk keluar dari sana, tetapi tertahan karena dia melihat pundak sahabatnya bergetar, menandakan kalau dia sedang menangis.


"Yak Hyukkie-ah, kau kenapa?" dia langsung duduk disamping Eunhyuk dengan wajah khawatir sambil memegang pundak Eunhyuk.


Eunhyuk yang menyadari kehadiran Siwon perlahan melepaskan pelukannya dari Donghae dan beralih menatap Siwon. Matanya yang merah dan sembab, serta basah karena masih menyisakan sisa-sisa air matanya, membuat dua orang yang ada didekatnya merasa semakin khawatir.

Author's pov end


***Beautiful Sunrise***


Eunhyuk's pov

Setelah aku menjelaskan tentang perasaanku, Siwon mengajakku dan Donghae untuk mengobrol diluar. Siwon mengajak kami mengobrol dicafe. Donghae memesan hot chocolate untukku, dia bilang ini akan sedikit membuat perasaanku menjadi lebih baik. Aku hanya tersenyum menanggapinya.


"Kau tidak usah terlalu khawatir Hyukkie. Aku yakin dia akan setuju dengan pernikahan kalian" ucapan Siwon memecah keheningan. "Siapa tadi namanya?" tanyanya.


"Kim Kyuhyun" itu suara Donghae.


"Ya Kyuhyun. Kau tenang saja Hyuk. Yang ku tahu anak kecil itu hanya takut. Mungkin dia takut kalau misalkan ayahnya menikah lagi, perhatian dan kasih sayang ayahnya akan terbagi. Dia takut kalau kau hanya baik kepada ayahnya saja dan tidak menyayanginya. Dan dia takut kalau kalian mungkin akan melupakannya disaat kalian sedang bahagia karena pernikahan kalian."


Apa yang diomongkan Siwon memang benar. Tapi aku sangat takut kehilangan Donghae. Karena aku yakin mau bagaimanapun juga dia pasti akan memilih Kyuhyun yang jelas adalah anak kandungnya, darah dagingnya, dibanding denganku yang hanya seorang kekasih untuknya.


"Kau hanya perlu meyakinkannya bahwa setelah kalian menikah tidak akan ada yang berubah. Aku yakin dia akan mengerti dan menyetujui kalian untuk menikah."


Aku yang sedang berfikir dan mencerna kata-kata Siwon, merasakan Donghae meraih tanganku dan menggenggamnya erat. Dia menatap mataku, sejenak aku merasa hangat karena tatapannya dan sedikit melupakan kekhawatiranku.


"Kita akan berbicara dan meyakinkan Kyuhyun bersama" ucapnya disertai dengan senyuman yang seakan memberikanku semangat. Aku hanya mengangguk dan membalas senyumannya.


"Gomawo Siwon-ah. Kau memang sahabat terbaikku" dia hanya tersenyum menampilkan lesung pipinya yang memang ku akui itu membuatnya menjadi tampan.


"Namaku Choi Siwon" dia berkata seraya mengulurkan tangannya. Aku yang tidak mengerti kenapa Siwon berkata seperti itu, langsung menyadari kalau ini adalah kali pertamanya Siwon bertemu dengan Donghae. Karena selama ini aku hanya menceritakan tentang Donghae padanya dan belum sempat mengajaknya untuk bertemu.


"Astaga aku sampai lupa" aku menepuk jidatku setelah menyadarinya. "Donghae-ah, dia adalah sahabatku sekaligus partnerku dikantor."


"Ah ne, Donghae imnida" katanya seraya menyambut uluran tangan Siwon.


"Sudah cukup berkenalannya, dan lepaskan tanganmu Choi Siwon. Kau terlalu lama bersalaman dengannya." Ucapku kesal karena Siwon terus menggenggam tangan Donghae.


"Hahaha.. kau cemburu padaku Tuan Lee?" dia tertawa begitu keras dan meledekku. Aku hanya memberikannya tatapan tajamku. Dan aku mendengar Donghae ikut tertawa bersama Siwon. Aku hanya bisa memandang malas, dan akhirnya ikut tertawa juga.


Baiklah aku rasa kekhawatiranku mulai berkurang karena Siwon. Dia memang seorang sahabat yang paling baik. Dan sangat berharga tentunya. Aku beruntung punya sahabat sepertinya. Aku melihat kearah Donghae, dan membawanya kedalam dekapanku sambil terus tertawa. Dan membuat high five bersama Siwon.


Jeongmal gomawo Choi Siwon.

Jeongmal saranghae Kim Donghae.

Jeongmal saranghae Kim Kyuhyun.


***Beautiful Sunrise***


Hari ini aku sudah berada dirumah Donghae. Karena hari ini weekend dan kebetulan Donghae juga sedang libur, kami jadi punya waktu untuk bersama, dengan Kyuhyun tentu saja. Aku akan membawa mereka jalan-jalan, sekaligus berbicara pada Kyuhyun.


"Kyuhyunnie bagaimana kalau kita jalan-jalan keluar. Dan juga ada yang ingin kami bicarakan padamu." Donghae mencoba untuk membujuk Kyuhyun agar ikut bersama keluar.


"Bicara tentang apa?" tanyanya sambil terus memainkan PSPnya.


"I..itu..mmp.." Donghae melihatku, seakan meminta bantuan untuk membujuk Kyuhyun.


"Ini tentang—" ucapanku terpotong karena Kyuhyun mengubah posisi duduknya dan menatapku dan Donghae. Kenapa tatapan anak kecil ini sangat tidak bisa aku baca. Dan kenapa anak seperti dia bisa memberikan tatapan yang seperti itu.


"Kalau ada yang ingin appa dan ahjussi bicarakan, bicarakan saja. Kyu akan mendengarkan"


"Kita bicara ditempat yang nyaman ne? Kau ingin jalan-jalan kemana?" tanyaku seraya duduk didepannya.


"Kyu tidak ingin kemana-mana. Disini juga sangat nyaman. Memangnya kenapa kalau kita berbicara didalam rumah?" dia bertanya seraya mengedarkan pandangannya keseluruh rumah. Aku tidak tahu maksudnya apa.


Aku menarik napas dan menghembuskannya sedikit kasar. Ternyata membujuk anak kecil seperti Kyuhyun tidaklah mudah. Aku menarik tangan Donghae dan menyuruhnya untuk ikut duduk bersamaku dan Kyuhyun. Akhirnya aku memutuskan untuk membicarakannya disini. Diruang tengah rumah mereka.


***Beautiful Sunrise***


Keheningan mendominasi keadaan sekarang. Belum ada yang mengeluarkan suaranya. Termasuk aku, aku sedang menyusun kata yang akan aku sampaikan pada Kyuhyun. Kenapa rasanya sulit sekali, padahal aku sudah sering melakukan presentasi dikantorku untuk meyakinkan klien-klienku. Tapi kenapa sekarang didepan anak kecil saja aku tak sanggup.


"Kyuhyun?" dia langsung melihatku saat mendengar panggilanku.


"Ne ahjussi?"


"Kyu..apa..mpp..bagaimana ka-kalau..mpp.." sumpah demi apapun, aku tidak tahu harus berbicara apa. Semua kalimat yang sudah ku susun mendadak hilang dari otakku. Payah memang. Aku hanya bisa memandang kearah Donghae. Seakan mengerti maksud dari tatapanku, dia langsung mendekati Kyuhyun.


"Kyunnie, appa dulu pernah bicara padamu bahwa appa akan menikah lagi. Kyu ingat?"


"hem.." anak itu mengangguk.


"Dan appa bilang bahwa appa akan menikah dengan Eunhyuk. Kau menyukainya?"


"Kenapa harus dengannya?" pertanyaan Kyuhyun sukses membuatku mematung. Aku hanya bisa diam dan menunggu jawaban dari Donghae.


"Karena appa menyayanginya dan—"


"Dan appa sudah tidak menyayangi Kyu"


Setelah apa yang diucapkan Kyuhyun, aku dan Donghae tidak ada yang bisa berbicara lagi. Karena setelah dia berkata seperti itu, air mata Kyuhyun keluar. Ya dia menangis. Yang aku sendiri masih belum mengerti apa yang membuat dia menangis. Apa karena dia tidak rela Donghae menikah lagi? Atau karena dia tidak mau melihat Donghae menikah denganku? Yang jelas, ini pertama kalinya aku melihat Kyuhyun menangis.


Kyuhyun masih menangis didepanku, dan Donghae juga menundukkan kepalanya. Aku yakin dia juga sedang menangis sekarang. Aku tidak bisa melihat keadaan seperti ini. Bukan begini seharusnya. Kyuhyun dan Donghae tidak boleh menangis seperti ini. Ini semua salahku.


"Kyuhyun-ah"


Kyuhyun hanya menatapku dengan mata yang masih berlinang air mata. Aku meraih tangannya, menghapus aliran air matanya dengan jariku.


"Kenapa ahjussi mau mengambil appa dari Kyu? Bukankah ahjussi adalah orang yang baik? Bahkan ahjussi membelikanku Kyu PSP yang terbaru. Kau tidak lupa kan ahjussi?"


Aku tidak bisa menjawab pertanyaannya. Aku hanya mengusap lembut pipinya yang kembali basah karena cairan bening itu kembali turun. Sama seperti yang terjadi padaku sekarang. Aku menangis.


"Kalau Kyu merasa aku sudah mengambil appamu, aku akan mengembalikannya padamu"


Bisa kulihat Donghae langsung menatap kearaku dengan tatapan yang seakan tidak percaya dengan apa yang sudah aku ucapkan. Aku hanya tersenyum menanggapinya.


"Aku akan mengembalikannya padamu, jadi Kyu bisa tenang sekarang. Tidak usah merasa khawatir dan takut lagi."


Aku membawa Kyuhyun kedalam pelukanku dan mencium puncak kepalanya. Bisa kurasakan Kyuhyun mengeratkan pelukannya pada pinggangku.


Aku hanya bisa merasakan pelukan itu. Pandanganku beralih pada Donghae yang kini membelai wajahku. Aku juga membawanya kedalam pelukanku. Memeluk mereka seperti ini harusnya bahagia yang aku rasakan. Tapi kenapa ini begitu menyakitkan?


Karena akhirnya aku akan kehilangan orang yang selama ini aku cintai. Aku akan kehilangan seorang Donghae. Kim Donghae. Aku kehilangannya.









TBC..

Jangan lupa comment dan vote yaa J

Menerima kritik dan saran <3 Maafkan kalo ada typo yaa..

Gomawo yeorobun *kiss* *bighug* 

Continue Reading

You'll Also Like

99.5K 1.4K 50
𝐈𝐭𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐟𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐝𝐚𝐲 𝐛𝐚𝐜𝐤 𝐭𝐨 𝐬𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 , 𝐀𝐚𝐥𝐢𝐲𝐚𝐡 𝐢𝐬 𝐧𝐨𝐰 𝐢𝐧 𝟏𝟎𝐭𝐡 𝐠𝐫𝐚𝐝𝐞, 𝐰𝐡𝐢𝐥𝐞 𝐬𝐡𝐞𝐬 𝐭𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐬𝐡...
947 58 7
"The Truth Has Consequences." A ghost hunter, a curse, a new beginning. The pathway to hell is shorter than you think. Watch your step.
55.1M 1.8M 66
Henley agrees to pretend to date millionaire Bennett Calloway for a fee, falling in love as she wonders - how is he involved in her brother's false c...
28.8M 914K 49
[BOOK ONE] [Completed] [Voted #1 Best Action Story in the 2019 Fiction Awards] Liam Luciano is one of the most feared men in all the world. At the yo...