Anya Aulia (SUDAH TERBIT)

By Rafiqabiasa

30.8K 1.6K 124

(Lanjutan dari I Love You Ketua OSIS ya) Dalam kehidupan ini Anya berhasil melewati masa-masa yang sulit dala... More

BAB 1 REVISI
BAB 2 REVISI
BAB 3 REVISI
BAB 4 REVISI
BAB 5 REVISI
BAB 6 REVISI
BAB 7 REVISI
BAB 8 REVISI
BAB 9 REVISI
BAB 10 REVISI
BAB 11 REVISI
BAB 12 REVISI
BAB 13 REVISI
BAB 14 REVISI
BAB 15 REVISI
Bagian #16
Bagian #18
Bagian #19
Bagian #20
Bagian #21
Bagian #22
Bagian #23
Bagian #24
Bagian #25
Bagian #26
Bagian #27
Bagian #28
Bagian #29
Bagian #30
Bagian #31
Bagian #32
Bagian #33
Bagian #34
Bagian #35
Bagian #36
Bagian #37
Bagian #38
Bagian #39
Bagian #40
Bagian #41
#Bagian 42
#Bagian 43
#Bagian 44
#Bagian 45 (Last)
pengumuman
PO NOVEL I LOVE U KETUA OSIS
INFORMASI
OPEN PO ANYA AULIA

Bagian #17

592 46 10
By Rafiqabiasa

Adam pun memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah Anya.

"Sampe!" Ujar Adam pada Anya.

"Udah sampe?, bentar amat" Ujar Anya dan dia pun turun dari mobil setelah membuka setbealt.

"Bentar matamu, orang tadi kita sampe sini satu jam lebih gara-gara macet, keasikan sama hp lu sih!" Ujar Adam yang masih di dalam mobil.

Adam pun turun dari mobil setelah membuat setbealt nya dan menutup pintu mobil terlalu kencang membuat Anya terkejut.

"Selooww bang, esmosian ya lu!" Ujar Anya melihat Adam di seberang pintu pengemudi.

Adam tidak menjawab pertanyaan Anya dan dia mengunci mobil otomatis menggunakan remot mobil.

Adam pun menghampiri Anya yang sudah berada di depan pagar rumah Anya.

"Gak ada yang berubah ya!" Ujar Anya pada dirinya sendiri.

"Iyalah gaada yang berubah dari rumah ini, yang berubah adanya lo!" Ujar Adam.

"Apaan sih?, ngaco!" Ujar Anya.

Lah dibilang ngaco gue, emang kenyataannya begituu batin Adam.

Anya pun masuk ke dalam rumahnya yang tidak di kunci pagar rumahnya, di dalam dia mendengar suara teriak dan suara barang-barang jatoh.

Anya pun masuk ke dalam rumah yang pintunya tertutup rapat, dia mendengar suara seseorang yang sedang mengancam.

"BERISIK LO SEMUA!, JANGAN ADA YANG TERIAK ATAU GUE BUAT KALIAN GAK BERNYAWA!" Suara seorang lelaki mengancam.

"Maling" Ujar Anya se pelan mungkin.

Anya pun melihat Adam yang sedang mematung di depan pagar dan dia pun menyuruh Adam berada didekatnya dengan tangan.

"Kenapa?" Tanya Adam yang sudah berada di samping Anya.

"Ada maling disini, mending kita hajar!" Ujar Anya semangat.

"Ayo!" Ujar Adam.

Anya pun membuka pintu yang ternyata tidak dikunci.

Dia melihat dua perampok yang sedang mengambil barang-barang elektronik di di ruang tamu.

Anya pun menghajar perampok itu bertubi-tubi, sementara Adam juga melawan perampok dan menghajarnya sampai dia terjatuh ke bawah.

"Ambil tali!" Ujar Anya yang berhasil membuat perampok itu terduduk dilantai.

"Tangan gue megang perampok pinter, mana bisa gue ngambilin tali" Ujar Adam.

"Oh iya ya, siapapun disini ambilin tali" Teriak Anya diakhir kalimat.

Dan seorang ibu-ibu yang tidak di tali pun mengambil tali yang berada di dapur, dengan secepat kilat ibu-itu itu kembali dengan membawa tali yang panjang dan di berikan kepada Anya.

Anya pun mengambil tali tersebut, lalu mengikat kedua tangan perampok yang berada di depannya itu, sementara Adam menggeser tubuh perampok itu agar mendekat dengan Anya dan Anya dapat dengan cepat mengikat kedua tangan perampok yang satu lagi.

Perampok sudah dengan keadaan badan serta tangan yang terikat satu sama lain.

"Beress!" Ujar Anya senang.

"Telpon polisi!" Ujar Anya kepada Adam dan Adam pun mengambil handphonenya yang berada di dalam saku celananya.

Adam pun menekan nomor untuk menghubungi polisi dan tersambung lah panggilan itu kepada pak polisi.

"Halo pak, di perumahan anggrek no B5 ada perampokan, yang dilakukan oleh dua orang" ujar Adam.

"....."

"Iya pak, ditunggu, mohon untuk segera bergegas" ujar Adam dan dia memutuskan sambungan teleponnya.

"Gimana?" Tanya Anya.

"Lagi otw" Ujar Adam.

Adam berdiri di depan para perampok itu sementara Anya berada di belakang kedua perampoknya.

"Kalian cuman berdua?" Tanya Anya pada kedua perampok itu.

"..." Tidak ada jawaban dari kedua perampok itu.

"JAWAB!, GUE NANYA!" Ujar Anya.

"Ki...ta bertiga" Ujar salah satu perampok.

"Bertiga?, berarti ada satu perampok lagi, Dam kita harus berhati-hati disini" Ujar Anya pada Adam yang berada di depannya yang terhalang oleh kedua perampok ini.

"Iya harus!" Ujar Adam.

Mereka berdua pun melihat sekitar dan menurut mereka ini aman-aman saja.

Saat Anya melihat ke Adam, dia melihat ada sesosok lelaki jangkung yang berdiri di belakang Adam dan dia membawa pisau.

"Adamm, awas!" Teriak Anya pada Adam tapi sayangnya teriakan itu telat, membuat Adam sudah tertusuk oleh pisau yang berada di perutnya.

Terdengar suara sirine mobil polisi yang semakin dekat membuat perampok yang menusuk Adam berlari kencang entah kemana.

Anya pun mendekati Adam yang sekarang sudsh dalam posisi tertidur lemah dilantai dengan darah yang keluar dari perutnya.

"Adam, lo harus kuat, bentar lagi polisi dateng" Ujar Anya dan dia memangku kepala Adam lalu menyimpanya diatas pangkuannya.

"Gu....e sa..yang lo.." Itulah kalimat terakhir yang Adam ucapkan sebelum dia pingsan.

"Adammmmm, huaaaaa, gue juga sayang sama lo, tapi please lu bangunn, gue pengen hidup bareng lo, hikss" Ujar Anya dan dia menangis.

Polisi pun sudah sampai dan mereka membawa kedua perampok itu masuk ke mobil polisi.

"Pakk, tolong teman saya, dia ditusuk sama perampok, hikss" Ujar Anya sambil menangis.

"Anggota masukkan korban penusukan itu ke dalam mobil dan antar dia ke rumah sakit" Ujar Pak polisi yang sepertinya seorang komandan.

"Saya ikut pak" Ujar Anya yang masih menangis.

"Silahkan!" Ujar Pak polisi.

Dan anggota polisi lainnya pun mebopong Adam lalu membawanya ke mobil polisi, Anya hanya bisa mengikuti di belakang Adam sambil menangis.

"Gue sayang lo Adam Rizq Pratama, hikss" Ujar Anya pada dirinya sendiri.

🏪🏪🏪🏪

Mereka sudah sampai di rumah sakit, Adam sudah berada di ruang operasi, sementara Anya hanya bisa menunggu di luar dengan perasaan khawatir.

YaAllah semoga Adam gapapa batin Anya.

Setelah beberapa lama menunggu, dokter pun sudah keluar dari ruang operasi.

"Gimana dok Adam?" Tanya Anya pada dokter.

"Anda siapanya pasien?" Tanya dokter itu.

"Calon istri" Jawab Anya tanpa ragu-ragu, dia malas jika bilang hanya teman pasti tidak akan diberi tahu informasi apa-apa oleh dokter tersebut.

"Jadi gini pisau yang menusuk perut calon suami anda tidak terlalu dalam dan tidak menembus organ dalam, jadi dia tidak terlalu parah, sebentar lagi pasien akan kita pindahkan ke ruangan" Ujar Dokter.

"Alhamdulillah terimakasih yaAllah" Ujar Anya bersyukur.

"Tenang saja, anda pasti akan jadi nikah dengan calon suami anda!" Ujar Dokter itu dan dia tertawa, lalu pergi begitu saja.

"Dokter luknut!" Ujar Anya kesal.

Adam pun keluar dari ruang operasi dengan badan yang tertidur di brankar ruamh sakit dan di dorong oleh suster, Anya pun ikut mendorong di sebelah suster.

Gue yakin lo kuat dam, semangat, gue ingin lu bahagia selalu, jangan buat gue sekhawatir ini lagi batin Anya sedih.

Dukung cerita ini guys agar aku semangat nulisnya yaaa.

Love you VOMENT nya don't forget ❤

Continue Reading

You'll Also Like

52.5K 3.3K 22
⚠️ Zona baper "Bandung sekarang banyak rintangannya, ya." "Maksudnya banyak rintangan?" "Mau jemput kamu aja serasa ada tantangannya gitu, tegang." *...
62.3K 2.1K 54
"Pokoknya mulai sekarang lo babu gue! Gue. Nggak. Terima. Penolakan!" ujar Avram penuh penekanan lalu meninggalkan Michelle dan Alisya. "Ihh dasar so...
883K 66K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
1M 4.9K 6
Sequel Alzio & Azalea Menceritakan tentang perjalanan cinta yang belum usai Alzio Aezar Elver dan Azalea Belva Bellamy. Alzio Aezar Elver merupakan...