Matahari beranjak naik dari ufuk timur, hal itu menandakan bahwa hari kembali di mulai setelah malam panjang yang di selimuti dinginnya udara akibat hujan lebat selama dua jam. Kedua insan dalam satu ranjang itu masih lelap dalam tidurnya hingga sebuah alarm membangunkan salah satu dari keduanya. Mata itu berulang kali mengerjap lalu mendapati seorang pria tengah tertidur di sampingnya dengan posisi berhadapan dengannya. Min Seulha menoleh ke sekitar lalu mendapati tubuhnya hanya di tutupi dengan selimut berwarna putih. Sontak wanita itu terkejut lalu membangkitkan tubuhnya, ingin memaki pria yang terlelap namun ia merasakan pusing yang begitu hebat. Ia pun memejamkan matanya lalu mengingat-ingat apa yang semalam terjadi.
Alarm yang masih berdering membuat pria itu terbangun lalu menatap wanita yang tengah memejamkan mata dengan kerutan di dahi,"Kau sudah bangun?"Pertanyaan itu membuat Seulha membuka matanya, ia mendapati Taehyung memandangnya sendu.
"Maaf, semalam aku hilang kendali. Ku harap kau tidak mempermasalahkan ini..."Kata Seulha, Taehyung membuang napasnya berat lalu bangkit duduk berhadapan dengan wanitanya.
"Mempermasalahkan?Kau pikir aku harus bersikap baik-baik saja saat mengingat kau mendesahkan nama Jeon sialan itu saat kita bercinta?"
"YA!"Bentak Seulha dengan mata tajamnya.
"Wae?!"Tantang Taehyung.
"Berhenti bersikap seolah aku milikmu, sialan!"Ketus Seulha.
Taehyung tersenyum miring,"Kau memang milikku, Kim Seul Ha..."
Plak!
Taehyung diam membiarkan pipinya memanas kala tamparan kencang yang wanita itu berikan.
"Jangan berkhayal dan berhenti mengubah namaku, bajingan!"Taehyung tersenyum seraya menahan perih pada pipi yang memerah.
Pria itu menoleh,"Berkhayal katamu?Apa perlu ku tunjukkan buku pernikahan kita, sayang?"
Seulha menyeringai untuk pertama kalinya,"Hanya karena janji sehidup semati di atas altar bukan berarti hati kita saling memiliki, Taehyungie..."Pria itu hanya diam menatap sang istri.
"Tidak bisakah kita kembali seperti du —"
"Tidak!Tidak akan pernah bisa!"Potong Seulha dengan tegas.
Pria itu menatap sendu sang istri,"Aku hanya ingin dicintaimu. Hanya itu, Ha-ya.."Lirih Taehyung.
Seulha terkekeh,"Seharusnya kau mengatakan itu saat enam tahun yang lalu!Ingatkah dulu saat kau memakiku seolah aku adalah sampah yang mengemis cinta pada seorang pria tampan dan kaya raya?!Kau mengata-ngataiku, kau mencaciku, Joohyun menjambakku, kau menertawakannya, KIM TAE HYUNG!"Air matanya jatuh mengingat kejadian enam tahun lalu.
Taehyung pun kembali mengenang memori tersebut, ia bahkan terkejut mengingat sikapnya dulu."Kau mencampakkanku karena harta dan kenikmatan dunia, kau membuatku putus asa hingga menyerahkan mahkota yang ku jaga puluhan tahun begitu saja, dan saat aku telah menemukan kebahagiaanku, kau menghancurkan semua seakan kau adalah penguasa dunia..."Mendengarnya membuat Taehyung merasa sakit di tambah dengan isak tangis yang semakin tak tertahan.
"Aku —hiks, hanya ingin bahagia, TAEHYUNG-AH!"Isak wanita itu, Taehyung yang tak tega mencoba untuk memeluknya pun segera di tolak begitu saja.
"Aku tidak peduli seberapa banyak kau menyakitiku, yang aku peduli hanyalah Jungkook, ia begitu tersakiti karenamu, Kim Tae Hyung!"
⚘
Pria berusia tiga puluh tahun itu berjalan melewati beberapa pegawainya yang tengah berlalu lalang. Ia tersenyum menanggapi sapaan pagi para karyawan yang begitu bersemangat. Sesampainya di depan pintu berkaca transparan, pria itu melihat sang sekretaris tengah menunduk dalam diam. Kim Nam Joon membuka pintu, tak ada pergerakan yang membuat Namjoon yakin bahwa sekretarisnya tengah melamun. Ia pun menghampiri wanita itu walaupun sama sekali tak di sadari kehadirannya.
"Sekretaris Kim!Sekretaris Kim!"Panggilan itu sama sekali tak membuat wanita itu tersadar.
"SEKRETARIS KIM!"Sedikit tegas, namun pada akhirnya wanita itu terkejut. Seulha mendongak dengan mata sembabnya.
Namjoon memandang wanita berusia 28 tahun itu iba,"Kenapa kau seperti ini terus?"Tanya Namjoon.
Seulha tersenyum kecil,"Maaf, sajangnim.."Lirih wanita itu.
"Aku sangat mengkhawatirkanmu sekretaris Kim.."Seulha memandang Namjoon sedikit sinis.
"Maaf, margaku Min, sajangnim.."Balas wanita itu dengan datar.
Namjoon membuang napasnya berat,"Kembalilah pada Jungkook, anak itu sama frustasinya denganmu..."
"Aku terlalu hina untuknya, sajangnim..."Jawab wanita itu dengan mata berkaca-kaca.
"Ini semua bukan salahmu, lebih baik kalian perbaiki hubungan kalian..."
"Aku sangat tidak setuju dengan hal ini, hanya saja demi kebaikan kalian berdua, ku rasa berselingkuh adalah jalan terbaik untuk kalian..."
⚘
Pria bersurai hitam itu melangkah keluar dari lift perusahaan miliknya. Tubuhnya yang semakin kurus, kantung mata menebal dengan pipi menirus membuat beberapa karyawan menatapnya iba. Jeon Jungkook memasuki ruang kerjanya dan melirik ke arah jam dinding sekilas. Jam menunjukkan pukul tujuh, dan ia harus segera pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya. Sebenarnya, pria itu tetap mengisi waktunya untuk bekerja dirumah. Demi meminimalisir pikiran serta hatinya yang semakin hari semakin menghancur, pria itu di gilai dengan kerja tiada henti setiap harinya. Ia pun meraih tas kerjanya dan menenteng jaz hitam di bahu kirinya.
Jungkook keluar dari tempat singgahnya lalu mendapati seorang pria berjalan di hadapannya, itu Kim Taehyung —suami kekasihnya, dulu."Selamat malam, daepyonim..."Hanya diam lalu berjalan seakan tak mendengar atau bahkan tak melihat ada orang di seberangnya.
Jungkook sudah terlalu muak melihat wajah pria itu, apalagi istrinya.
"Daepyonim.."Jungkook menoleh ke belakang, ia tahu suara siapa yang memanggilnya.
"Mau ku antar pulang?"Tanya pria berbibir tebal itu.
Jungkook mengangguk, keduanya pergi menuju basement gedung tersebut.
⚘
Setelah menutup pintu mobil sang supir pribadi, Jungkook segera berjalan memasuki gedung penthousenya dengan langkah cepat. Ia pun masuk ke dalam lift khusus miliknya lalu menekan tombol yang berada di dinding lift tersebut.
Ting!
Ia mendongak, dari dalam lift ia melihat seorang wanita tengah terduduk di depan pintunya. Dengan cepat ia melangkah lalu melihat wanita itu sekilas dan merendahkan tubuhnya untuk melihat wajah yang tengah menunduk itu.
Mata terpejam, wanita itu tertidur. Jungkook menatapnya dalam, wanita itu semakin mengurus dan terlihat begitu lelah, ia merindukannya.
Min Seulha.
Beberapa menit terdiam memandangi, ia pun tersadar kala mata itu mengerjap. Jungkook bangkit berdiri lalu memgontrol ekspresinya.
Menyadari sepasang tungkai menjulang di hadapannya, Seulha mendongak lalu mendapati Jungkook tengah menatapnya dengan tatapan tak suka.
"Kookie!"Panggil Seulha dengan senyum bahagianya, senyum yang telah lama hilang semenjak pernikahannya dengan Taehyung .
"Menyingkir!Aku ingin masuk..."Wajah Seulha berubah menjadi kecewa, ia bangkit lalu menatap dalam mata bulat pria itu.
"Noona merindukanmu, baby..."Lirih Seulha.
"Dan aku membencimu, Min Seul Ha-ssi.."
‧͙⁺˚*･༓☾ 𝓑𝓮𝓰𝓲𝓷 𝓐𝓰𝓪𝓲𝓷 ☽༓･*˚⁺‧͙
𝑊𝑎𝑦𝑛𝑜𝑡𝑒𝑠 :
Aku update tidak sesuai dg waktu yang udah ku tentukan, kkk.
Aku lagi seneng banget teman-teman.
Pagi ini mamaku di telepon universitas tujuanku, katanya aku mendapatkan beasiswa, yeay!
Maka dari itu aku update untuk berbagi kebahagian bersama kalian!!
Doain juga ya semoga aku mendapatkan beasiswa full 8 semester supaya aku gak ngerepotin orangtuaku, karena tujuanku melanjutkan kuliah untuk membanggakan orang tuaku bukan malah nyusahin mereka. Aku mohon doanya 😣😣😣😣😣
╭┈˖⋆ ❁────
┊☆Fᥲᥒfιᥴtιoᥒ bყ Wᥲყιmᥲgιᥒᥱ, 2019 ˖⋆࿐໋₊
╰┄───➤ °♡•.