LOVE VIBES

By reva_adhia

182K 9.9K 2K

Icha yang mulai bahagia punya hidup dan suasana baru, tapi kenyataannya berbanding jauh sama ekspetasi yang d... More

PROLOG
1 - Meeting
2 - Incident In Canteen
3 - Watch Together
4 - Strange Things
5 - Worries
6 - Stared To Moved Away
7 - Rain
8 - Punishment
9 - Hated
10 - Bookstore
11 - Hate But Worry
12 - Work Group
13 - New News
14 - Contest
15 - Really?
16 - Care / Attetion
17 - A Taste
18 - Walk Together
19 - Among Them
20 - Him Again
21 - Statement
22 - Uncertain
23 - The Plan Started
24 - Jealous
25 - Choice
26 - Decision
28 - Quarrel
29 - Change
30 - Not Fine
31 - Getting Better
32 - Near
33 - Invented?
34 - New Status
35 - Alysya Home
36 - New Friend
37 - Simple
38 - Not Susceptible!
39 - Olympiad
40 - One Wish
41 - Whats Wrong With Him?
42 -Trying Understand
43 - Tired
44 - Reason In Fact
45 - Hopefully Strong Icha
46 - Anonymous Messages
47 - Hoping Too Much
48 - Not A Priority Anymore
49 - Broken
50 - Messages Again
51 - He Send It
52 - Which It Actually
53 - Break
54 - Letting You
55 - Truth Or Dare
56 - Back Cool
57 - Goodbye Indira
58 - Happiness
59 - Meet Again
60 - Problem
61 - Resolve
62 - Disaster
63 - End In Here
64 - Without News
65 - Empty Without You
66 - Too In Love
67 - Steven Back [ENDING]
EPILOG
EXTRA PART I
EXTRA PART II

27 - Bring A Feeling

2.2K 133 17
By reva_adhia

Entah mengapa rasanya berbeda saat dekat denganmu

Icha Febrina

***

Bel istirahat berbunyi.

Membuat para murid berhamburan ke kantin. Suasana terlihat sangat ramai. Icha dan kedua temannya juga pergi menuju kantin. Kerongkongan mereka kering saat ini.

Setelah mereka selesai, Alysya mengajak Icha dan Raisa untuk duduk di meja Steven, Rama dan Dimas. Icha dan Raisa hanya menuruti saja, mereka malas harus beradu mulut dengan Alysya jika mereka menolak.

Terlihat Rama dan Dimas yang sedang meminta maaf ke Steven. Tapi, Steven tidak menghiraukannya dan tetap memakan bakso didepannnya. Icha, Alysya, dan Raisa duduk di meja mereka.

Membuat Rama dan Dimas menghentikan aktivitas minta maafnya.

"Kenapa?" tanya Alysya dengan mengerutkan keningnya.

"Steven ngambek tuh," jawab Dimas.

"Iya, minta dibujuk Icha," sambung Rama.

Membuat Icha melotot.

"Kenapa sih?" tanya Icha yang berada dihadapan Steven.

"Nggak," sahut Steven tanpa menatap Icha.

"Kalau sama Icha dijawab, coba sama kita, diem aja kaya mayat hidup," sindir Rama.

Membuat Rama mendapat mematikan dari seorang Steven. Steven pun menghentikan aktivitas makannya.

Rama hanya nyengir tak berdosa.

"Oh gara gara kemarin, udah lah Stev, maafin mereka. Gue yang buat rencana ini, nggak usah ngambek gitu," jelas Alysya.

Steven hanya memutar bola matanya.

"Maafin lah Stev, ngambekan lo kaya emak- emak," bujuk Raisa.

Steven sudah malas mendengar ocehan dari teman temannya ini. Ia menghela napas pelan dan akhirnya mengangguk.

"Lo maafin kita Stev?"tanya Rama memastikan.

Steven hanya mengangguk.

"Gitu dong." Rama yang berada di samping Steven menepuk punggung Steven cukup keras.

Sedangkan Dimas geleng geleng kepala melihatnya.

Membuat Steven terkejut.
"Apaan sih lo!"sergah Steven.

"Maaf-maaf, gue nggak sengaja," ucap Rama dengan cengirannya.

Steven pun kembali memakan bakso dihadapannya.

Semuanya pun kembali diam. Mereka semua fokus kepada makanannya masing- masing. Hanya ada suara dentingan sendok.

Setelah selesai makan, Icha dan kedua temannya pamit pergi dari kantin.

"Gue ke kelas dulu ya," pamit Raisa, Icha dan Alysya.

Ketiga laki-laki dihadapannya mengangguk.

Icha dan kedua temannya sudah pergi dari kantin dan berjalan menuju kelasnya. Namun, Steven dan kedua temannya ini masih ada di kantin.

"Stev, lo suka sama Icha?" tanya Dimas.

"Nggak," jawab Steven cepat.

"Masa? Rama ngasih Icha cokelat kemarin aja udah cemburu gitu," kenang Dimas.

"Iya, udah keliatan banget kali. Nggak usah ngelak deh," tambah Rama memojokkan Steven.

Steven hanya diam, tidak mau menanggapi ucapan teman temannya ini.

"Eh Stev gue denger kakak lo nembak Icha, bener nggak?" tutur Dimas.

Steven hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Widih, terus-terus Ichanya gimana?"tanya Rama sedikit heboh.

"Dia nolak Kakak gue," jawab Steven.

Rama langsung tepuk tangan dan berdecak kagum, membuat Dimas dan Steven mengerutkan keningnya.

"Kenapa lo?" tanya Dimas.

"Berarti Icha sukanya sama Steven lah," sahut Rama.

"Ya bener tuh, gue juga bingung. Masa kakak lo yang pinter, ganteng gitu ditolak. Baru tau gue ada yang nolak kakak lo, padahal banyak yang mau jadi pacarnya," jelas Dimas heran.

"Iya juga ya, tapi bagi gue masih gantengan Steven dong," timpal Rama dengan senyum merekah.

Steven yang mendengar ucapan teman temannya itu hanya memutar bola matanya malas dan geleng-geleng kepala.

Tapi yang dikatakan Dimas dan Rama memang benar. Steven juga bingung kenapa Icha menolak Dani. Tapi itu terserah Icha, Steven juga tidak berhak mengatur hidup Icha.

***

Bel pulang berbunyi.

Semangat dalam diri semua murid menyala, mereka semua senang karena waktu yang ditunggu tunggu akhirnya tiba. Semua siswa mengemasi semua barangnya dan segera pergi dari kelas.

Icha berniat untuk pergi perpustakaan, ia ingin mencari buku tentang materi olimpiade. Agar Icha lebih mengerti tentang rumus-rumus dalam setiap mata pelajaran.

Icha melangkahkan kakinya menuju perpustakaan, sepanjang koridor kelas IPS Icha mendapat tatapan dari siswa perempuan yang menurutnya tidak diartikan. Icha tidak mempedulikannya, ia tidak ingin meladeni mereka.

Saat sampai di perpustakaan, Icha segera menuju rak buku dengan kategori pengetahuan.

Icha mencari buku tentang materi olimpiade, tapi ia lihat buku itu berada di atas. Icha mencoba meraihnya, ia sampai berjinjit untuk meraih buku itu. Tapi tetap saja tidak bisa, Icha mendengus kesal.

Memang derita orang pendek.

Tapi, Icha tidak menyerah, ia mencoba lagi untuk mengambil buku itu.

Hingga Icha kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh. Untung saja, ada orang yang dengan sigap menangkapnya.

Mereka berpandangan cukup lama, tapi Icha memutuskannya. Icha merasakan jantungnya berdetak lebih cepat, kenapa ini?

Icha akhirnya hanya menatap ke bawah, melihat lantai putih yang bersih.

"Lo nggak papa?" tanya Steven.

Orang yang menangkap Icha tak lain adalah Steven. Icha tidak tau Steven ada disini, entah datang dari mana. Padahal hanya ada dirinya sendiri disini.

"Nggak, makasih ya," ucap Icha tanpa menatap Steven.

"Lo mau ngambil buku apa?" tanya Steven.

"Buku tentang olimpiade sains," jawab Icha yang masih menatap ke bawah.

"Kalau jawab itu lihat orangnya," sindir Steven.

Icha langsung mengangkat kepalanya,dan menatap Steven. Icha melihat Steven yang mengambil buku yang berusaha ia ambil tadi.

Lalu, Steven memberikan buku kepada Icha. Icha menerima buku itu dari tangan Steven dan tersenyum.

"Makasih ya," ucap Icha.

Steven hanya mengangguk.
"Ayo ke LAB," ajak Steven.

Icha mengangguk dan mengikuti Steven di belakang.

Mereka pun pergi dari perpustakaan dan melangkah menuju LAB.

Namun saat setengah perjalanan, di koridor kelas IPS ada kerumunan. Steven dan Icha tidak tau apa yang terjadi dikerumunan itu. Tidak ada jalan lain kecuali koridor kelas IPS, terpaksa Steven dan Icha harus melewati kerumunan tersebut. Membuat jalan semakin sempit, Steven langsung berhenti dan memundurkan langkahnya. Ia mensejajarkan tubuhnya dengan Icha, detik berikutnya Steven merangkul pundak Icha agar mendekat ketubuhnya. Steven tidak mau Icha terluka gara-gara kerumunan heboh itu.

Icha terkejut dan memandang wajah Steven. Steven sedikit mendorong tubuh Icha agar Icha berjalan. Icha hanya menuruti. Tapi Icha bingung kenapa hatinya saat senang saat mendapat perlakuan seperti itu dari Steven. Detak jantung Icha menjadi tak karuan.

Akhirnya mereka dapat melewati jalan sempit tersebut dengan selamat. Steven langsung melepaskan rangkulan tersebut dari pundak Icha.

"Maaf, gue cuma nggak mau lo kenapa napa," ucap Steven merasa tak enak.

"Gue tau kok," sahut Icha mengerti.

Mereka pun kembali berjalan menuju LAB, Steven dan Icha sekarang jalan beriringan.

Saat sampai di LAB, mereka berdua langsung di kursi panjang barisan kedua. Icha dan Steven mengeluarkan buku serta alat tulisnya.

Icha membuka buku tentang olimpiade sains yang ia pinjam tadi di perpustakaan, lalu membaca buku itu.

"Cha," panggil Steven.

Icha yang semula menatap buku didepannya beralih ke Steven yang ada disampingnya.

"Apa?" tanya Icha.

"Kenapa lo nolak kakak gue?" tanya Steven penasaran dan serius.

"Em, karena gue nggak suka sama Kak Dani," jawab Icha jujur dan ragu.

Icha dan Steven berpandangan sejenak.

"Terus lo sukanya sama siapa?" tanya Steven akhirnya membuka suara.

"Nggak suka siapa-siapa," jawab Icha.

"Kalau gue suka sama lo gimana?" tanya Steven.

Suasana mendadak hening. Tidak ada yang berbicara, hanya ada tatapan yang beradu. Icha langsung tersadar dan tertawa.

"Bercanda lo, nggak lucu tau nggak," ucap Icha di sela-sela tawanya. Saat ini ia berusaha menahan mode bapernya karena ucapan Steven tadi.

"Gue serius," ujar Steven meyakinkan.

Icha menatap Steven dengan lekat, ia mencoba mencari kebohongan di mata. Tapi nihil, Steven tidak berbohong.

Icha langsung memandang ke arah lain, ia tidak mau Steven tau bahwa pipinya sudah memerah sekarang. Icha kembali fokus ke buku didepannya, ia berpura-pura membaca buku itu. Padahal, pikirannya sudah kemana mana.

Steven yang melihat itu hanya tersenyum kecil.

Setelah itu, Pak Seno datang ke ruang pembinaan.

Tanpa disadari oleh keduanya, ada sepasang bola mata yang mengamati mereka dari awal. Ia hanya menghembuskan napas pelan lalu pergi dari ruang pembinaan itu.

***

1-5KATA UNTUK PART INI!❤

Jangan lupa vote dan coment✨

Kira kira siapa orang yang mengamati Icha dan Steven dari awal?

Salam

Reva Adhia

Continue Reading

You'll Also Like

24.3K 2.3K 56
Ini tentang sebuah kisah dimana semua orang berjalan melewati jalan berduri untuk sampai keujung jalan yang penuh kejutan. Semuanya pasti terluka, se...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.3M 299K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
RHEA 2 By Dn

Teen Fiction

5.1K 408 7
[Bisa dibaca terpisah, akan lebih baik baca 'RHEA' versi lama.] Kisah lembaran baru Rhea dan Kenzo terlukis disini lagi. Kisah yang entah kapan dimul...
4M 311K 51
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...