Canggung°^° |Ham Wonjin| [Com...

Galing kay dwimeraki_

17.1K 2.8K 369

"Kalo di chat bawel mulu, tapi pas ketemu orangnya langsung bisu." Ham Wonjin dan Song Yunji andalah dua insa... Higit pa

Prolog
01 - Takjil Gratis
02 - Cerita Tentang Kita
03 - Penantian
04 - Lebaran
05 - Pertemuan Pertama
06. Rusuh
08 - Asinan
09 - Kue
10. NakoDay~
11 - Rapot
12 - Rindu
13 - New Person
14 - Siapa dia?
15 - Sekolah
16 - Minhee Nakal
17 - Sakit
18 - Dia Kembali
19 - Penjelasan
20 - Random Dance
22 - Kerja Kelompok (1)
23 - Kerja Kelompok (2)
24 - Baikan
25 - Kembali renggang
26 - Pilihan
27 - Salah Langkah
28 - Janji
29 - Dance Competition
30 - Epilog

21 - Dingin

409 77 16
Galing kay dwimeraki_

Kelompok gabungan (10)

Dongbin
| Malem gengs~
| Bener nih kelompoknya mau digabung?

Yuri
| Iye buset.
| Ribet banget lo.

Mahiro
| Ikut aja saya mah..

Peak
| Terima beres.

Dongbin
| HEH TUYUL KEMBAR!
| Enak bgt idup lu.

Wonjin
| Mau dimana?

Yunji
Puncak kuy |

Nako
| Ikuuut.

Hitomi
| Seru nya yang jauh nih.
| Sekalian nginep apalagi..

Peak
| Hotel mamen..

Mahiro
| Bintang toejoeh!

Mingyu
| Disekitar perumahan gada taman?

Yuri
| Pengennya yang jauh Gyu..

Minju
| Jangan jauh² Yuur.
| Nanti gue gaboleh ikut..

Nako
| Kan ada Mingyu..?

Minju
| Oh iya.

Mahiro
| Heran bgt punya tmn cantik² bego.

Mingyu
| @Mahiro

Peak
| Wayolooo! Pawangnya marah!!

Yunji
Jadinya dimana oy?! |

Dongbin
| Mikir napasiii.
| Jangan ke puncak gila.
| Siapa yang mau nyetir? Ogah banget.

Hitomi
| Aku nyumbang transportasi biin.
| Sekalian supirnya.

Peak
| Aduh tuan putri..

Yunji
Dirumah neneknya Wonjin yuk? |
Boleh ga Jin? |

Yuri
| @Wonjin boleh ga?

Dongbin
| Ilang anjir anaknya kmn?

Wonjin
| Yauda yur boleh..
| Kebetulan ada villa,
| Gajauh dari rumah nenek gua.

Mahiro
| Asiiik!

Nako
| Kayak susanti aja si Hiro

Yunji
Do it woi! |
Nyewa villa segala juga butuh cicis |

Minju
| Cicis apaan?

Mingyu
| Uang

Dongbin
| Gampang lah ada Yuri
| Bisa diatur

Yuri
| -_-
Read.

----

Rencana kerja kelompok mereka sudah tersusun. Karena kelompoknya pilih sendiri, jadi mereka gabung dua kelompok agar lebih mudah mengerjakannya.

Kelompok pertama:
- Yunji
- Dongbin
- Yuri
- Nako
- Mahiro

Kelompok kedua:
- Mingyu
- Wonjin
- Hitomi
- Peak
- Minju

Semua anggota ada, tempat juga sudah ada. Namun ada kejanggalan yang Yunji rasakan.

Wonjin menjadi dingin.

Sedingin angin malam yang menerobos masuk jendela kamar Yunji sekarang.

Entah apa yang membuat Wonjin begitu dingin pada Yunji. Apa mungkin, ini hanya perasaan Yunji saja?

Lelah bergelut dengan batin, Yunji pun memilih untuk segera menutup matanya. Terlelap dan bermimpi indah lebih menyenangkan daripada menerka-nerka alasan dibalik kedinginan Wonjin.

°^°

Kicauan burung seakan menjadi alarm pagi gadis ini. Sinar mentari yang menerobos kaca sungguh menyilaukan mata. Bahkan saat mata ini tertutup.

"Kakak bangun iiih!!!" Sesosok remaja laki-laki dibuat geram karenanya. Gadis ini tak bergerak sama sekali.

"Kak Guan udah nunggu dari tadi."

Mata gadis ini membulat sempurna. Tubuhnya melonjak hingga terduduk. "Serius?!"

Sang adik hanya mengangguk polos.

Dengan cepat, Yunji mengambil handuk dan seragamnya. Berlari cepat ke arah kamar mandi.

Namun saat sampai di ruang tamu,

"DEDEK BOHONG YA?!"

Teriaknya membuat Yoyo yang sedang menyeduh susu terkejut. Untung saja air panas yang sedikit tumpah tak mengenai kulitnya.

Kekacauan pagi ini sudah sangat biasa bagi Yoyo. Tak jarang Yoyo berpikir untuk membuang adik-adiknya ke panti asuhan saking absurd nya kelakuan mereka.

Tapi itu hanya pikirannya saja. Tidak mungkin ia benar membuang kedua adiknya. Sungguh konyol pikiran itu.

"Dede! Ini susunya minum dulu!" Suruh Yoyo dengan setengah teriak. Hyungjun menghampiri sang abang sambil memainkan ponsel.

Langkahnya lambat karena matanya fokus pada ponsel. Duduk di meja makan bahkan minum susu pun matanya tak lepas dari benda bercahaya itu.

"Dek, hape nya taro dulu coba." Tatapan tak suka tersorot pada Hyungjun.

"Maaf bang." Hanya dua kata yang bisa menebus kesalahannya pagi ini.

Mereka berdua menikmati sarapan dengan tenang, tapi tak lama kemudian..

"Abang abang abang! Susu buat Yunji mana?" Yunji mandi kilat.

"Kamu bawa kiranti sana.. nanti tembus lagi." Yoyo hanya cemas jika adiknya ini tembus disekolah lagi. Selain malu, kejadian seperti itu juga menyusahkan orang. Contohnya kemarin, Yunji gak bawa jaket dan harus meminjam jaket Guanlin.

Yunji hanya berdehem sambil melahap sarapannya.

Butuh waktu sekitar 10 menit untuk mereka sarapan. Dan sekarang mereka akan pergi meninggalkan rumah. Yoyo berangkat duluan karena harus buru-buru buka resto.

"Kaos kaki kamu kok panjang sebelah sih dek?" Yunji tertawa melihat kaus kaki adiknya yang berbeda ukuran.

"Biarinlah. Celananya kan panjang, jadi gak keliatan." Hyungjun yang sudah beres memakai sepatu segera menaiki sepedanya.

Yunji baru ingin menyusul, tapi suara klakson motor yang nyaring membuat perhatian mereka teralih.

"Ngapain?" Sinis Yunji sambil jalan menghampirinya.

"Bareng gak?" Tawar pemuda ini sambil menaikan alisnya.

"Gak." Tolak Yunji cepat.

"Ih, akunya udah dateng jauh-jauh.." Guanlin cemberut kecewa.

"Siapa suruh?"

Guanlin terdiam sejenak.

"Kan kemaren aku ngasih kamu jaket,"

"Terus?"

"Ya itu tuh ga gratis."

Yunji hampir mengumpat.

"Jadi?"

"Jadi sebagai gantinya, kamu harus berangkat bareng aku."

Ingin rasanya Yunji teriak 'WONJIN TOLONG!!' hingga terdengar sampai ke rumah ujung.

"Yauda ayo." Yunji mengambil paksa helm yang Guanlin pegang. "Dedek, kakak duluan ya," Yunji menaiki motor Guanlin.

"Kalo temen kakak ada yang nanya kenapa kakak bareng Goblin, bilang aja DI-PAK-SA. Okay?" Lanjutnya. Guanlin meringis dengernya.

°^°

"Jin, udah belom?" Tanya Yunji pada Wonjin yang sedang sibuk mengerjakan soal Matematika.

"Nyontek dong!" Yunji berniat menarik buku Wonjin, namun saat menyentuhnya..

"Belom selesai." Ucapnya datar. Yunji diam dan berbalik badan kedepan.

Yunji berpikir keras alasan Wonjin marah. Apa yang Yunji lakukan hingga membuat Wonjin dingin? Kesalahan apa yang Yunji perbuat?

Tak lama kemudian Wonjin berdiri dan mengumpulkan tugasnya. Yunji menatap punggung Wonjin jengkel.

Manik mata mereka sempat bertemu sebentar saat Wonjin kembali ke bangkunya.

Dongbin yang sadar dengan situasi hanya bisa bertanya-tanya dalam hati.

"Yur! Orang bego mau nyontek dong.." Yunji memelas pada Yuri. Dengan malas, Yuri menyerahkan bukunya.

"Sekalian kumpulin ya nanti." Yunji mengacungkan jempol.

.
.
.

Tiba saatnya istirahat, sekumpulan anak-anak kelaparan ini berjalan cepat menuju kantin. Memilih meja panjang agar muat untuk bersepuluh. Pesan makan dan minum sesuai selera.

Yunji dan Wonjin duduk berjauhan.

Earphone yang sedari tadi bertengger dikuping Wonjin seakan menjadi penghalang komunikasi baginya.

"Jadi kapan nih kita kerpok?" Pertanyaan Dongbin memecah keheningan.

"Maunya?" Nako balik bertanya.

"Besok." Usul Yunji singkat sambil memainkan ponselnya.

"Gasalah lo?" Yuri ragu dengan usulan Yunji. Besok terlalu cepat baginya.

"Minggu depan, depannya lagi kan udah dikumpul, mumpung besok libur. Kalo nunggu minggu depan, udah males kaliannya. Yakin deh!" Hitomi angkat suara.

"Gimana Jin?" Dongbin melirik Wonjin yang terlihat tak peduli dengan rapat dadakan ini.

"Terserah." Jawabnya singkat. Yunji buang muka saat mendengar jawaban Wonjin.

Mungkin Wonjin sedang badmood atau semacamnya. Yunji juga lagi dapet, mereka sama-sama gak bisa damai sekarang.

"Naik apa kesananya?" Tanya Mingyu yang sedaritadi diam.

"Eum, kan Hitomi nyumbang mobil nih," Dongbin berpikir sejenak. "Tapi gak muat kalo satu mobil doang.." gumam nya.

"Gue bawa mobil." Semua menoleh pada Yunji. "Gua bawa bang Yoyo sama Hyungjun sekalian." Yunji tersenyum tipis.

"Kerja Kelompok apa karya wisata?" Ledek Peak.

"Jalan-jalan! Haha!" Sahut Mahiro.

"Kalo gamau yauda." Yunji tak ambil pusing.

"Ih iya iya! Baper banget sih lo.." keluh Mahiro. Peak segera membisikan sesuatu. Entah apa itu, Yunji tak mau tau.

"Hai Jin," tepat saat Yunji mulai menaruh ponselnya dimeja, Ryujin datang.

"Nanti sore jadi kan?" Tanya Ryujin penuh semangat. Wonjin hanya mengangguk sambil tersenyum.

Gerah melihat pemandangan itu, Yunji dengan tiba-tiba berdiri dan pergi begitu saja meninggalkan teman-temannya.

Yuri berniat menyusul, namun dicegah oleh Dongbin. "Biar aja, nanti kalo ditanya-tanya malah mewek." Ucap Dongbin dengan santainya.

Disisi lain, Wonjin menatap punggung Yunji yang menjauh dengan tatapan sendu.

°^°
To Be Continue~

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

130K 13.1K 35
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
53.9K 6.6K 30
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
279K 23.8K 36
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
770K 37.1K 39
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...