REDAMANCY。

By weishine

92.6K 13.4K 3.2K

(.n) an act of loving the one who loves you; a love returned in full. a weishin story collection, FIRST P... More

INTRO。
Wooseok's hope。
Untitled。
punishment。
bored。
null。
switch。
blind date。
Missing you。
SENJA DAN PESISIR PANTAI。
One sided love。
beautiful future。
sick。
Komitmen。
Not relationship goals。
I need popularity like crazy。
Airplane。
Choose。
RED MASK。
BAD LUCK。
Happy or sad。
you just don't know。
OUTRO。

memory。

2.7K 518 129
By weishine


a story by whoshock


🌈



wooseok kini tengah menyiapkan sarapan untuk jinhyuk. cuma sarapan sederhana kok. telur mata sapi untuk jinhyuk yang kelelahan karena pekerjaan.

tangannya dengan terampil menyiapkan sarapan sederhana untuk jinhyuk.

saat wooseok sedang membuat kopi, tiba-tiba ada sepasang lengan yang memeluknya dari belakang. tubuh mungilnya tenggelam di bawah tubuh yang lebih besar.

"selamat pagi." ucap jinhyuk dengan setengah sadar.

"pagi," wooseok menoleh memberikan senyum manis lalu kembali pada kegiatannya membuat kopi. "pergi basuh mukamu lalu segera makan."

"baik lah." jinhyuk pergi mengikuti perintah wooseok setelah mencuri sebuah kecupan.

setelah jinhyuk pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, wooseok kemudian menghidangkan telur mata sapi lengkap dengan kimchi, hidangan sampingan lainnya dan kopi untuk jinhyuk di meja makan. oh iya, jangan lupakan air putih. jinhyuk butuh air putih untuk kesehatan tubuhnya.

lalu wooseok hanya duduk sambil menunggu jinhyuk kembali.

saat jinhyuk kembali, jinhyuk segera memakan sarapan buatan wooseok.

"seok, ini asin." seru jinhyuk sambil meneguk air putih yang ada di depannya.

"ah benarkah? maafkan aku." raut wajah penuh penyesalan kini terpampang di wajah wooseok. wooseok benar-benar tidak menyangka bahwa makanannya akan terlalu asin.

melihat ekspresi sedih wooseok, jinhyuk segera memakan kembali makanan buatan wooseok. "tak apa, tak terlalu asin. masih bisa ku makan kok."

tangan jinhyuk terulur mengusap surai lembut milik woosoek. tak lupa senyuman menghiasi wajah tampannya.

diperlakukan seperti itu, wooseok kembali memasang senyum manisnya. ah beruntung sekali jinhyuk ini miliknya.

saat tengah asik berduaan menikmati sarapan yang menyenangkan, tiba-tiba bel pintu berbunyi. tamu mana yang akan bertamu pada saat sarapan?

wooseok pamit kepada jinhyuk untuk melihat siapa yang datang.

alangkah terkejutnya wooseok saat melihat tamunya pagi ini.

dua orang pria dengan tinggi badan yang bisa dibilang setara dengan jinhyuk ada di hadapannya.

"selamat pagi AI27."

wooseok berusaha sebisa mungkin untuk tenang. wooseok mempersilahkan keduanya untuk masuk.

kedua orang tersebut kemudian masuk dan duduk di sofa ruang tamu sementara wooseok kembali ke dapur untuk memanggil jinhyuk dan membuat minuman untuk dua orang itu.

jinhyuk terkejut bukan main saat mendengar dua orang itu ada di rumahnya. apalagi setelah melihat raut wajah wooseok sekarang.

jinhyuk pergi menemui mereka terlebih dahulu disusul wooseok yang membawa dua gelas teh panas.

dua orang itu menyesap teh buatan wooseok, lalu salah satunya membuka suara.

"mungkin tuan sudah tau maksud kedatangan kami kesini."

"tidak, wooseok milikku kalian tidak bisa membawanya dariku!" ucap jinhyuk dengan penuh penegasan.

wooseok yang mendengar hal itu segera menundukan kepalanya lalu menggenggam tangan jinhyuk. hari itu akhirnya tiba.

"kami harus mengambilnya tuan."

"apa tidak ada jalan lain?"

"tidak ada tuan, kami melakukan ini juga untuk keselamatan tuan."

"persetan dengan keselamatanku, yang jelas aku tidak akan pernah membiarkan kalian membawa wooseok ku!"

"lebih baik kalian pergi dari rumahku! KELUAR!" jinhyuk benar-benar emosi sekarang. memangnya siapa mereka berani-beraninya ingin membawa wooseok pergi.

salah satu dari orang itu kemudian menatap wooseok dan berkata "AI27, jangan lupa kau diciptakan untuk apa dan apa pantangan untukmu. kami akan kembali kemari besok, jangan berani-berani kabur atau programmu akan berantakan."

mendengar itu wooseok hanya mengangguk kecil, kepala nya masih menunduk tak berani menatap orang-orang itu tangannya juga masih setia menggenggam tangan jinhyuk.




🌦️




pagi ini aura rumah jinhyuk terasa sangat suram. jinhyuk selaku pemilik rumah sedang berada dalam kondisi hati yang benar-benar buruk.

sedari tadi jinhyuk tidak membiarkan wooseok pergi dari sisinya barang sedetikpun. bahkan wooseok tidak bisa mengisi kembali energinya tadi malam karena jinhyuk tak membolehkan dirinya pergi.

semalaman wooseok meyakinkan jinhyuk agar menerima hari ini. hari dimana ia akan di ambil kembali oleh penciptanya. lalu dihancurkan.

orang tua jinhyuk langsung kemari setelah mendengar kabar bahwa orang itu sudah datang. tak lupa memberi kabar ini pada pihak bersangkutan yang lainnya.

melihat jinhyuk yang sedaritadi enggan melepaskan pelukannya pada wooseok. ibu jinhyuk pun akhirnya angkat bicara.

"jinhyuk, ibu tau kau tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya. tapi kau harus ingat, ciptaan manusia juga punya batasan jinhyuk, dan disinilah batasan wooseok. jika ia harus kembali dan di hancurkan itu bukan keinginanya tapi inilah batasannya."

jinhyuk hanya mendengarkan tanpa berniat menjawab, ia malah semakin mengeratkan pelukannya kepada wooseok.

"wooshin tak akan suka jika kau masih begini jinhyuk. ia memberikan wooseok padamu tidak untuk seperti ini." lanjut ibu jinhyuk.

wooseok menggenggam erat tangan jinhyuk, berusaha kuat untuk menyimpan semua kenangannya bersama jinhyuk di memori terdalamnya.

bel pintu berbunyi, lalu muncul pasangan yang masuk dengan langkah terburu-buru dan raut wajah sedih.

itu orang tua wooshin.

ibu wooshin menghampiri ibu jinhyuk.

"jadi, ini harinya?" air mata sudah menetes membasahi pipinya. lalu dialihkan tatapannya kearah wooseok.

dihampirinya wooseok, di tangkupnya kedua pipi gembil itu. ibu wooshin menangis sejadi-jadinya.

wooseok sebenarnya ingin menangis, tapi ia tak bisa. wooseok tak bisa melakukannya meskipun dia ingin.

dibawanya wooseok kedalam pelukan ibu wooshin.

suasana yang tadinya sudah suram, kini menjadi semakin suram saat bel pintu kembali berbunyi.

ah, orang-orang itu datang lagi.





🌧️





matahari bersinar tak terlalu terik hari ini. jinhyuk berharap hari ini hujan saja, supaya hari ini bisa ditunda. tapi sepertinya dewi fortuna tidak berpihak kepadanya.

hari ini halaman belakang rumahnya ramai, ada orangtua nya, orangtua wooshin, dan dua orang yang jinhyuk benar-benar tak pernah ingin jinhyuk temui.

dua orang itu mulai menyiapkan alat-alat mereka. membuka kapsul yang jinhyuk benar-benar benci.

semua orang terpaku. menatap kesatu titik.

wooseok perlahan melangkah, melangkah menuju kapsul itu. lalu masuk dan menyamankan dirinya di dalam sana.

orang-orang disana menatapnya dengan pandangan yang berbeda-beda.

"kalian boleh mengucapkan kata-kata terakhir."

mereka satu persatu maju dan mengucapkan kata terimakasih kepada wooseok. selamat tinggal dan lainnya.

hingga tiba saatnya giliran jinhyuk.

ditatapnya iris mata wooseok, iris yang akan selalu jinhyuk suka dan rindukan.

"anda harus segera menonaktifkannya tuan. AI27 hanya bisa di non aktifkan jika pemiliknya puas terhadap kinerjanya."

air mata yang sedari tadi jinhyuk tahan seketika turun tanpa jinhyuk suruh. jinhyuk tak rela kehilangan lagi. terlalu berat. kenapa dunia begitu kejam.

"wooseok-ah kau sudah bekerja keras. aku ingin berterimakasih padamu untuk semua yang kau lakukan selama ini, dan, aku puas terhadap kinerja mu." ucap jinhyuk dengan suara bergetar dan air mata yang terus menetes.

wooseok tersenyum, lalu tangannya terangkat untuk mengusap air mata jinhyuk.

"terimakasih." lirih wooseok.

perlahan matanya mulai menutup, perlahan sekali. membuat jantung jinhyuk ingin berhenti. sampai akhirnya matanya benar-benar menutup sempurna.

jinhyuk tak akan pernah bisa melihat iris mata itu lagi.

wooseoknya sudah tak ada.

"terimakasih atas kerja samanya tuan. kami akan membawa AI27 sekarang. kami pamit."

mereka menutup kapsul itu. dan mulai membawanya pergi.

halaman belakang gini hanya diisi dengan suara tangisan. tangisan orang-orang yang menyayangkan kepergian wooseok. hah.. buatan manusia memang tidak ada yang abadi.





☁️





jinhyuk baru saja tiba di rumahnya. seharian ini ia sibuk bukan main. ia berusaha melupakan kejadian beberapa hari lalu.

biasanya jika ia sampai di rumah, wooseok akan selalu menyambutnya. tapi kini, ia sendiri. wooseoknya sudah tak ada, wooseoknya sudah di hancurkan. memikirkannya membuat hati jinhyuk sangat sakit.

jinhyuk mendudukan bokongnya di atas kasur. matanya tak sengaja menatap sebuah flashdisk di atas nakas.

rasanya aneh, jinhyuk tidak pernah merasa memiliki flashdisk seperti ini.

karena penasaran, jinhyuk akhirnya mengambil laptop dan menghubungkan flashdisk itu.

hanya ada satu folder di dalam flashdisk itu.

folder dengan nama memory.

di kliknya folder itu.

air mata seketika menetes kembali. jinhyuk menangis lagi.

folder itu berisi ingatan-ingatan wooseok. sejak awal ia di buat hingga bertemu jinhyuk.

ah jinhyuk jadi ingat, saat pertama ia bertemu wooseok.

saat itu jinhyuk terlalu terpukul karena kepergian wooshin. wooshin meninggal karena sakit, hanya 2 bulan setelah mereka mengikat diri dalam ikatan perkawinan.

jinhyuk terpukul bukan main, saat itu jinhyuk bahkan hampir melakukan percobaan bunuh diri. sampai akhirnya ada dua orang yang datang mengaku sebagai suruhan wooshin.

mereka membawa wooseok pada jinhyuk.

jinhyuk ingat senyuman dan tatapan pertama wooseok. hangat, nyaman, sama seperti wooshin nya.

"namanya AI27, dibuat atas keinginan tuan wooshin. semua sifat, tingkah laku, dan fisik semua dibuat sesuai keinginan tuan wooshin. tuan jinhyuk bisa membawa AI27 dalam kurun waktu tiga tahun, setelah tiga tahun AI27 harus di kembalikan untuk kami hancurkan. agar programnya tidak terserang hal yang tidak diinginkan." ucap salah satu dari kedua orang itu. "AI27 beri salam."

wooseok mengangguk lalu menatap jinhyuk. "halo, aku AI27 aku akan merawatmu dengan baik!" di akhiri dengan senyum manis yang tidak akan pernah jinhyuk lupakan.




"wooshin-ah... wooseok-ah..."



끝!
[ 24062019 ]

halo semuanya, aku mau minta maaf kalau ceritanya aneh dan ngga masuk di akal:(
ini pertama kali kubuat wansyat, dan ngga keju:). aku biasa buat keju dan lagi nyoba bikin kaya gini:)
jadi ya mmf kalo jele ehe.
dukung terus book ini ya-!

Continue Reading

You'll Also Like

306K 23.3K 106
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
3.5K 543 5
| JEONG YUNHO & PARK SEONGHWA | Yunho tidak pernah menyangka jika pekerjaan sebagai reporter magang mengantarkannya kepada Park Seonghwa.
34.8K 3.4K 22
Regina Davira Nasution biasa dipanggil Egi. Langganan jadi panitia ospek komisi disiplin soalnya galak. Galak banget. Sukanya benci maba, kating pali...
3K 405 9
"Kalau Infinity War simbolnya A, kalo Infinity Love simbolnya Kita ya? nyehehehe"